Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SEPRIANUS ANDRI

KELAS : ENGGANO/D3 KEPERAWATAN

NIM : AOA0190915

Peran dan aksi mahasiswa memberantas korupsi

Mahasiswa adalah suatu kaum intelektual yang terlahir dari suatu organisasi akademis yang dituntut
untuk menjadi suatu problem solver dalam setiap permasalahan yang dialami bangsa. Kapasitas
intelektual yang melekat padanya, Mahasiswa secara etis mendapat tanggung jawab sebagai agen of
change dan agen of social control yang menjadi suatu bagian terpenting dalam sejarah perkembangan
bangsa dalam mengarungi setiap masalah yang ada. Sifat ideal, kritis, analitis, bertanggungjawab yang
melekat pada seorang intelektualis Mahasiswa merupakan modal besar untuk menciptakan kontrol dan
perubahan bangsa Indonesia.

Dalam Sejarah bangsa ini terbukti bahwa perjuangan Mahasiswa dalam memerangi ketidak adilan
dimulai dari kebangkitan Bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda untuk merebut
kemerdekaan, kemudian era pemerintahan Presiden Soekarno yang memanas pada tahun 1966
Mahasiswa tampil ke depan memberikan semangat bagi pelaksanaan Tritura yang akhirnya melahirkan
Orde baru, berlanjut pula pada Orde Baru dengan merebaknya penyimpangan- penyimpangan yang
dilakukan oleh Orde Baru, mahasiswa kembali mempelopori perubahan yang kemudian melahirkan Era
Reformasi, Hingga kemudian hari inipun kita masih menyaksikan eksistensi mahasiswa dalam
memerangi ketidakadilan di negeri ini.

Terkait dengan isu pemberantasan korupsi di bangsa ini, peran Mahasiswa sangat diperlukan sebab
korupsi merupakan suatu kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang sedang mewabah dalam setiap
sendi kehidupan berbangsa dan bernegara yang membutuhkan penanganan masif, disisi lain kedudukan
mahasiswa dengan segala sifat ideal yang dimilikinya menjadi faktor pendukung tersendiri dalam
menciptakan struktur dan kultur anti korupsi.

Faktor terjadinya korupsi :

 politik – Faktor politik merupakan salah satu faktor yang paling umum yang mendasari suatu
tindakan penyebab korupsi. Tindakan korupsi berupa suap atau yang biasa kita kenal sebagai
tindakan sogok menyogok sangat sering terjadi. Korupsi suap biasa terjadi untuk kepentingan
khusus seperti suap untuk “naik jabatan”, suap untuk “menutupi” sesuatu.
 Ekonomi – Desakan ekonomi membuat seorang karyawan yang merasa gajinya kurang
mencukupi melakukan korupsi, tindakan yang dilakukan biasanya berupa pencurian uang
Negara atau uang rakyat. Korupsi yang dilandasi oleh faktor ekonomi inilah yang membuat
Negara kita tak kunjung maju, karena uang yang seharusnya digunakan untuk pembangunan dan
kesejahteraan rakyat justru digunakan untuk kepentingan pribadi. Mirisnya, mengambil uang
Negara cukup mudah dilakukan karena kurangnya pengawasan pemerintah, hukuman yang
diberikan kepada para pencuri uang Negara pun tidak setimpal dengan kesengsaraan yang
mereka sebabkan.
 hukum – Tindakan korupsi berupa penyuapan penegak hukum juga sangat umum terjadi di
Indonesia, dengan tujuan meringankan bahkan menghapus hukuman, melegalkan yang illegal,
untuk merubah atau meniadakan suatu peraturan, korupsi suap hukum bukan hal yang jarang
terjadi. Kemudahan melakukan suap hukum yang terjadi di Indonesia menggambarkan betapa
lemahnya penegakkan hukum di Negara ini.
 Faktor interpersonal – Faktor ini merupakan perluasan dari ketiga faktor diatas dimana
penyebab tindakan korupsi adalah karena sifat manusia yang tidak pernah puas, minimnya
moral masyarakat Indonesia, dan gaya hidup yang tinggi. Kasus korupsi di Indonesia mencapai
tingkat yang memprihatinkan, namun seiring berjalannya waktu, peluang yang kita miliki untuk
memberantas korupsi pun kian besar, salah satu caranya adalah melalui mahasiswa.

Berikut adalah peran mahasiswa dalam pemberantasan korupsi :

 Moralitas
Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan interpersonal
yang lebih tinggi sehingga memiliki moral, rasa peduli dan rasa bertanggung jawab untuk turut
memajukan Negara Indonesia dengan memberantas korupsi. Mahasiswa yang menyelesaikan
pendidikannya cenderung memiliki tenggang rasa yang lebih baik terhadap Negara dan
masyarakat sekitarnya dan cenderung benci terhadap tindakan korupsi.
 Identifikasi korupsi
Mahasiswa fakultas tertentu (khususnya hukum dan ekonomi) memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi dan menganalisa suatu tindakan korupsi lebih baik daripada masyarakat pada
umumnya. Mahasiswa memiliki pengetahuan mengenai standar standar identifikasi dan analisis
korupsi dari segi finansial maupun hukum. Dengan kemampuan ini mahasiswa diharapkan dapat
memperbaiki kualitas penegakkan hukum di Indonesia.
 Pelaporan
Seorang mahasiswa yang telah mengidentifikasi adanya tindakan korupsi oleh suatu entitas,
cenderung berhasil melaporkan tindakan korupsi tersebut kepada pemerintah karena
mahasiswa dianggap memiliki suara yang lebih didengarkan oleh pemerintah dan mampu
menekan pemerintah. Selain itu mahasiswa cenderung lebih berani untuk melaporkan tindakan
korupsi tersebut karena mereka memiliki pengetahuan akan prosedur dan langkah hukum untuk
melaporkan suatu tindakan korupsi.
 Generasi masa depan
 Ketika mahasiswa yang memiliki moralitas tinggi dan memiliki kemampuan interpersonal tinggi
naik dan menggantikan generasi sekarang yang dianggap penuh dengan koruptor, Tindakan
korupsi diharapkan dapat ditekan bahkan dihapuskan karena adanya kesadaran dalam diri
mahasiswa untuk turut memajukan Negara dengan tidak melakukan korupsi.

Kualitas kualitas professional maupun interpersonal yang ditanamkan pada mahasiswa saat ini
diharapkan mampu untuk memberantas korupsi yang terus menggerogoti Negara Indonesia. Dengan
artikel peran mahasiswa dalam pemberantasan korupsi ini, kami harapkan anda dapat lebih mengerti
pentingnya pendidikan bukan hanya untuk memperoleh hard skill, namun juga untuk mendapatkan
kemampuan interpersonal dan moralitas yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai