Materi Pu
Materi Pu
Pendapat umum lahir di eropa, ketika di eropa banyak sistem negara nya monarki atau
kerajaan
Kekuasaan di tangan satu orang itu cenderung disalah gunakan
Keadaan yang merubah eropa pada saat itu karena 2 hal, yaitu :
1. Penemuan mesin cetak pada abad ke 15
2. Reformasi protestan, karena potestan mengajarkan spektis bukan dogmatis pada
abad ke 16..
Setelah 2 kejadian tersebut, muncullah RENAISINCE yang dipelopori oleh montes
que dengan teori trias political, dengan 3 prinsip EKSEKUTIF, LEGISLATIF dan
YUDIKATIF
Kemudia muncul demokrasi dengan jargon VOX POPULI VOX REI (suara rakyat
adalah suara tuhan).
MONARKI
1. Penemuan mesin cetak
2. Reformasi protestan
3. Ranaisince
4. Pencerahan
5. Demokrasi
6. Pendapat umum
PENDAPAT UMUM
LATAR BELAKANG
Latar Belakang
Sejak sekitar abad ke 13, kelompok atau golongan masyarakat yang dapat turut serta
dalam pembicaraan tentang masalah kehidupan sehari-hari semakin meningkat.
Penemuan mesin cetak pada abad ke 15 dan reformasi protestan pada abad ke 16,
semakin meningkatkan jumlah anggota masyarakat yang mampu mengungkapkan
pendapat mengenai masalah-masalah yang sedang menjadi perhatian masyarakat
Akibatnya di berbagai negara Eropa mulai ada usaha dari pihak pemerintah atau
kerajaan untuk melakukan pembatasan (sensor) yang ketat. Di mulai di Inggris dan
Perancis
Susan Herbs mencatat evolusi cara masyarakat mengungkapkan pendapat : Orasi,
cetakan, kerumunan, petisi, salon, coffehouse, revolusi, pemogokan, pemilu,
suratkabar, surat untuk pejabat publik, straw vote, perencanaan agenda media massa,
dan sampel survey/Polling.
Vox Populi Vox dei atau the voice of people is the voice of god
“Public opinion must be really public. In order that it may be public a majority is
enough, and unanimity is not required”
Artinya bahwa Opini Publik atau PU bukanlah pendapat mayoritas individu dari
sebuah kelompok tentang suatu isyu tertentu.
Untuk memahami ungkapan tersebut dapat dijelaskan dengan mengutip pendapat
Gabriel tarde, dan James Bryce
GABRIEL TARDE
JAMES BRYCE
ILMUAN AS
DEFINISI
Meskipun dapat disajikan definis PO, akan tetapi definisi tersebut tidak dapat
diterima secara umum. Alasannya adalah :
Bidang kajian yang mendasari pemikiran ilmuwan tentang apa yang seharusnya
menjadi substansi dari cabang ilmu yang dipelajari berbeda;
Sebagai konsekue sinya, perbedaan landasan pemikiran itu, maka teori yang
dibangun dan dikembangkan juga berbeda;
Sehingga, metode yang dipergunakan untuk memahami substansi Ilmu tersebut
juga berbeda.
DEFINISI PUBLIC OPINION
Sampai detik ini tidak ada satu pun definisi pendapat umum yang bersifat
universal. Artinya tidak ada satu definisi yang bersifat umum. Tidak ada satu
definisi yang dianggap mewakili definisi PO secara keseluruhan .
Hal ini dikarenakan mereka yang memberikan definisi PO terdiri dari para ahli
yang berbeda bidang kajiannnya, sehingga teori yang dibangun berbeda,
konsekuensinya pendekatan dan metode yang digunakan juga berbeda.
Istilah PO pertama kali digunakan oleh Machiavelli dalam bukunya Discorsurses
yang menyebutkan “ orang yang bijaksana tidak akan mengabaikan PO
mengenai masalah-masalah tertentu”.
Rousseau disebut sebagai pemikir politik pertema yang telah melakukan analisis
mengenai PO. Ia berpendapat asal usul opinion tidak terdapat pada sifat fisiknya
akan tetapi pada hubungan sosial.
Rousseau menyadari bahwa semua pemerintahan yang ada pada hakekatnya
terletak pada opinion dan bukan pada hukum atau paksaan. Dalam perubahan
sosial, pemerintahan tidak boleh terlampau jauh mendahului pendapat rakyat.
Kajian modern tentang PO dimulai sejak diterbitkannya buku Public Opinion
and Popular Government oleh A. Lawrence Lowell pada tahun 1919, dan Public
Opinion oleh Walter Lippman pada tahun 1922. Lippman ini yang
memperkenalkan istilah kesadaran palsu dalam komunikasi.
Studi tentang Opini Publik diawali dengan penerbitan buku Walter Lippman
dengan judul Public opinion pada tahun 1922.
Sedemikian jauh tidak ada definisi PO yang diterima secara umum, akan tetapi
sebagai istilah, PO semakin banyak digunakan secara populer pada masa
pemerintahan Raja Louis XVI, Jaques Necker, yang menurutnya PO merupakan
pengatur perilaku investor di pasar modal.
Menurut Bernard Hennesy, “ Opini publik atau pendapat umum adalah
kompleks preferensi yang dinyatakan sejumlah orang tertentu mengenai isu
yang menyangkut kepentingan umum”
Menurut Hennesy meskipun tidak ada satu pun definisi PO yang bersifat
universal, namun opini publik harus memiliki unsur-unsur tertentu.
UNSUR-UNSUR PUBLIC OPINION
Unsur-unsur yang harus ada dalam dalam definisi PO adalah : 1. Harus ada Isyu
2. Adanya kelompok individu yang berkepentingan dengan isyu tersebut
(publik) 3. Adanya kelompok-kelompok pendapat (complexs of preferencess)
yang merujuk pada totalitas pendapat. 4. Adanya pengungkapan pendapat
(expression of opinion) 5. Adanya sejumalah orang penting yang terlibat
(significant number of person invloved)
PENGERTIAN OPINI
Menurut Cutlip dan Center : Opini adalah suatu pernyataan tentang sikap
mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial.
Sedangkan sikap adalah kecenderungan untuk memberikan respon/tanggapan
terhadap suatu masalah atau suatu situasi tertentu.
Dengan kata lain, Sikap masih dalam diri seseorang sedangkan opini adalah
ekspresi dari sikap yang sudah dinyatakan.
KOMPONEN PROPAGANDA
JURNALISTIK PRESISI
Sebutan Jurnalistik Prsisi diperkenalkan pertama kali oleh Profesor dari Garnett
Centre For Media Studies. AS, pada tahun 1973.
Sebelumnya jenis jurnalisme ini disebut sebagai New Journalism (jurnalisme baru),
Computer Assisted Journalism, Scientific Journalism (jurnalisme ilmiah) atau
Quantitative Journalism (jurnalisme kuantitatif).
Pertama, jurnalistik presisi memberi ruang lebih banyak kepada opini publik. Karena
selama ini, yang dianggap sebagai opini publik seringkali hanya terbatas pada produk
elit discourse, bukan public discourse.
Kedua, Jurnalistik presisi dapat menjadi alat bantu yang dapat digunakan untuk
menghadapi manipulasi realitas oleh sumber atau pihak lain yang memang berusaha
untuk menutupi hal yang sebenarnya.
Ketiga, metode analisis isi memberi perangkat pada wartawan untuk dapat
mengungkap sisi-sisi yang kasat mata dari sebuah berita. Terutama kebutuhan untuk
dapat menangkap respon dan kecenderungan masyarakat terhadap persoalan-
persoalan yang ada dengan data-data yang jelas, pasti dan terukur.
Media harus paham betul metode penelitian sosial untuk dapat menggunakan
jurnalistik presisi.
Perbedaan antara jurnalistik presisi dan penelitian sosial pada hasil akhirnya.
Penelitian Sosial ----- buku atau laporan . Jurnalistik presisi ---------------------- B
E R I T A.
DENGAN DEMIKIAN
Jajak pendapat adalah salah satu indikator demokratis tidaknya suatu negara. Karena
pada dasarnya di negara demokratis pemerintahan didasarkan atas kehendak rakyat.
Dengan jajak pendapat dapat diketahui bagaimana pendapat rakyat tersebut
1. SAMPLING ERROR Belum ada satu jajak pendapat dengan sampel seluruh
rakyat Indonesia. Ketersedian dana dan data yang lemah. Data BPS lemah
2. NON SAMPLING ERROR Masalah yang menyangkut soal instrumen . Seperti
bagaimana pertanyaan dirumuskan, penampilan pewawancara, nada suara.
Dsbnya. Berkaitan dengan budaya masyarakat.