Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH PENDAPAT UMUM

 Pendapat umum lahir di eropa, ketika di eropa banyak sistem negara nya monarki atau
kerajaan
 Kekuasaan di tangan satu orang itu cenderung disalah gunakan
 Keadaan yang merubah eropa pada saat itu karena 2 hal, yaitu :
1. Penemuan mesin cetak pada abad ke 15
2. Reformasi protestan, karena potestan mengajarkan spektis bukan dogmatis pada
abad ke 16..
 Setelah 2 kejadian tersebut, muncullah RENAISINCE yang dipelopori oleh montes
que dengan teori trias political, dengan 3 prinsip EKSEKUTIF, LEGISLATIF dan
YUDIKATIF
 Kemudia muncul demokrasi dengan jargon VOX POPULI VOX REI (suara rakyat
adalah suara tuhan).
 MONARKI
1. Penemuan mesin cetak
2. Reformasi protestan
3. Ranaisince
4. Pencerahan
5. Demokrasi
6. Pendapat umum

PENDAPAT UMUM

 Pendapat merupakan tanggapan atau respon


 Umum merupakan masyarakat
 Jadi pendapat umum adalah tanggapan atau respon masyarakat tentang isu atau
masalah yang terjadi di sekita
 Isu yang terjadi dapat dilihat atau di peroleh dari media massa, karena berkaitan
dengan peran media massa
 Tidak semua yang kita ingin tahu dapat di peroleh dari peralatan jasmani dan rohaniah
karena kemampuan nya terbatas.
PENGANTAR

 Keterkaitan pendapat umum de ngan ilmu Komunikasi dapat dijelaskan melalui :


Teori spiral kebisuan, Teori agenda setting, Teori framing

1. Teori spiral kebisuan


Menurut Heath Brothers Ada tiga kunci untuk menjelaskan teori spiral
kebisuan:
1. Ketakutan akan isolasi ( keterasingkan )
2. Tahu kapan untuk berbicara dan tahu kapan harus diam
3. Peran media massa, berkaitan dengan teori agenda setting
o Noelle Neuman juga menjelaskan tiga faktor penting dalam media massa yang
berperan penting dalam pembatasan persepsi khalayak yang selektif, yaitu
1. Ubiquity, artinya serba ada. Media massa dapat mendominasi lingkungan,
informasi dan berada dimana-mana. Oleh sifat nya yang serba ada. Maka
khalayak sangat sulit untuk menghindari pesan media massa.
2. Cummulation atau kumulasi, artinya pesan-pesan yang berada dimedia
massa bersifat kumulatif. Berbagai pesan-pesan yang sepotong tergabung
menjadi satu kesatuan pesan lewat waktu tertentu, perulang pesan yang
berkali-kali dapat memperkokoh dampak media.
3. Consonance atau kesesuaian. Artinya keseragaman penyajian pesan oleh
wartawan sehingga dapat dilihat bahwa siaran berita cenderung sama pada
berbagai media. Hal ini pada akhirnbya membuat khalayak tidak memiliki
pilihan lain, sehingga mereka membentuk persepsi nya berdasarkan
informasi yang diterima nya dari media massa.
2. Teori ageda setting
Bahwa media mempunyai potensi membentuk wacana publik, agenda setting
merupakan proses linier tiga bagian
1. Proses dari isu yang akan di bahas dalam media harus di tetapkan (agenda
media).
2. Agenda media dengan beberapa cara mempengaruhi atau berinteraksi
dengan apa yang publik pikirkan (agenda publik)
3. Agenda publik ber interaksi dengan para pembuat keputusan politik
(agenda politik).
3. Teori framing
 Berdasarkan paradigma kontruktifitis dan kritis
 Bahwa tidak ada berita yang obyektif
 Karena menurut teori ini, berita adalah hasil kontruksi
 Berita adalah realitas yang dikontruksi oleh media sesuai dengan
ideologi atau kepetentingan media yang bersangkutan

LATAR BELAKANG

 Latar Belakang
 Sejak sekitar abad ke 13, kelompok atau golongan masyarakat yang dapat turut serta
dalam pembicaraan tentang masalah kehidupan sehari-hari semakin meningkat.
 Penemuan mesin cetak pada abad ke 15 dan reformasi protestan pada abad ke 16,
semakin meningkatkan jumlah anggota masyarakat yang mampu mengungkapkan
pendapat mengenai masalah-masalah yang sedang menjadi perhatian masyarakat
 Akibatnya di berbagai negara Eropa mulai ada usaha dari pihak pemerintah atau
kerajaan untuk melakukan pembatasan (sensor) yang ketat. Di mulai di Inggris dan
Perancis
 Susan Herbs mencatat evolusi cara masyarakat mengungkapkan pendapat : Orasi,
cetakan, kerumunan, petisi, salon, coffehouse, revolusi, pemogokan, pemilu,
suratkabar, surat untuk pejabat publik, straw vote, perencanaan agenda media massa,
dan sampel survey/Polling.
 Vox Populi Vox dei atau the voice of people is the voice of god
 “Public opinion must be really public. In order that it may be public a majority is
enough, and unanimity is not required”
 Artinya bahwa Opini Publik atau PU bukanlah pendapat mayoritas individu dari
sebuah kelompok tentang suatu isyu tertentu.
 Untuk memahami ungkapan tersebut dapat dijelaskan dengan mengutip pendapat
Gabriel tarde, dan James Bryce

GABRIEL TARDE

 Gabriel tarde menguraikan hubungan antara pendapat umum, pendapat


mayoritas dan pendapat yang efektif
 Menurutnya ada kesan bahwa pendapat umum diukur hanya dari jumlah
individu (numerical) yang mengemukakan pendapat (pendapat mayoritas)
 Padahal, pendapat umum berkaitan dengan pendapat yang efektif(efektif
opinion), meskipun jumlahnya sedikit, pendapat efektiflah yang berpotensi
membentuk opini umum.

JAMES BRYCE

 Dalam tulisannya yang berjudul The Nature of Public Opinion berpendapat :


Public opinion itu tumbuh dan berkembang
 Public opinion dibentuk berdasarkan “predisposisi” individu dalam kelompok
yang bersangkutan
 Hanya ada beberapa individu yang memiliki pendapat yang orisinil Pendapt
umum tidak dibentuk oleh pendapat mayoritas (Mirip teori spiral kebisuan)

ILMUAN AS

 Ilmuwan AS yang tergabung dalam The American Political Science Association


dalam pertemuannya tahun 1925 terbagi menjadi tiga (3) kelompok dalam
menaggapi eksistensi PO,yaitu kelompok :
 Pertama , berpendapat ada sesuatu hal yang disebut PO
 Kedua, menerima adanya PO, tetapi tidak memberikan definisi secara tepat,
 Ketiga, kelompok yang dapat memberikan definisi PO.

DEFINISI

 Meskipun dapat disajikan definis PO, akan tetapi definisi tersebut tidak dapat
diterima secara umum. Alasannya adalah :
 Bidang kajian yang mendasari pemikiran ilmuwan tentang apa yang seharusnya
menjadi substansi dari cabang ilmu yang dipelajari berbeda;
 Sebagai konsekue sinya, perbedaan landasan pemikiran itu, maka teori yang
dibangun dan dikembangkan juga berbeda;
 Sehingga, metode yang dipergunakan untuk memahami substansi Ilmu tersebut
juga berbeda.
DEFINISI PUBLIC OPINION

 Sampai detik ini tidak ada satu pun definisi pendapat umum yang bersifat
universal. Artinya tidak ada satu definisi yang bersifat umum. Tidak ada satu
definisi yang dianggap mewakili definisi PO secara keseluruhan .
 Hal ini dikarenakan mereka yang memberikan definisi PO terdiri dari para ahli
yang berbeda bidang kajiannnya, sehingga teori yang dibangun berbeda,
konsekuensinya pendekatan dan metode yang digunakan juga berbeda.
 Istilah PO pertama kali digunakan oleh Machiavelli dalam bukunya Discorsurses
yang menyebutkan “ orang yang bijaksana tidak akan mengabaikan PO
mengenai masalah-masalah tertentu”.
 Rousseau disebut sebagai pemikir politik pertema yang telah melakukan analisis
mengenai PO. Ia berpendapat asal usul opinion tidak terdapat pada sifat fisiknya
akan tetapi pada hubungan sosial.
 Rousseau menyadari bahwa semua pemerintahan yang ada pada hakekatnya
terletak pada opinion dan bukan pada hukum atau paksaan. Dalam perubahan
sosial, pemerintahan tidak boleh terlampau jauh mendahului pendapat rakyat.
 Kajian modern tentang PO dimulai sejak diterbitkannya buku Public Opinion
and Popular Government oleh A. Lawrence Lowell pada tahun 1919, dan Public
Opinion oleh Walter Lippman pada tahun 1922. Lippman ini yang
memperkenalkan istilah kesadaran palsu dalam komunikasi.
 Studi tentang Opini Publik diawali dengan penerbitan buku Walter Lippman
dengan judul Public opinion pada tahun 1922.
 Sedemikian jauh tidak ada definisi PO yang diterima secara umum, akan tetapi
sebagai istilah, PO semakin banyak digunakan secara populer pada masa
pemerintahan Raja Louis XVI, Jaques Necker, yang menurutnya PO merupakan
pengatur perilaku investor di pasar modal.
 Menurut Bernard Hennesy, “ Opini publik atau pendapat umum adalah
kompleks preferensi yang dinyatakan sejumlah orang tertentu mengenai isu
yang menyangkut kepentingan umum”
 Menurut Hennesy meskipun tidak ada satu pun definisi PO yang bersifat
universal, namun opini publik harus memiliki unsur-unsur tertentu.
UNSUR-UNSUR PUBLIC OPINION

 Unsur-unsur yang harus ada dalam dalam definisi PO adalah : 1. Harus ada Isyu
2. Adanya kelompok individu yang berkepentingan dengan isyu tersebut
(publik) 3. Adanya kelompok-kelompok pendapat (complexs of preferencess)
yang merujuk pada totalitas pendapat. 4. Adanya pengungkapan pendapat
(expression of opinion) 5. Adanya sejumalah orang penting yang terlibat
(significant number of person invloved)

PENGERTIAN OPINI

 Menurut Cutlip dan Center : Opini adalah suatu pernyataan tentang sikap
mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial.
 Sedangkan sikap adalah kecenderungan untuk memberikan respon/tanggapan
terhadap suatu masalah atau suatu situasi tertentu.
 Dengan kata lain, Sikap masih dalam diri seseorang sedangkan opini adalah
ekspresi dari sikap yang sudah dinyatakan.

PROSES TERBENTUK NYA PO

 PO muncul karena dua hal :


1. Direncanakan, Dengan target tertentu. Dalam kampanye presiden,
kampanye produk. PO bisa diciptakan, diarahkan dan direncanakan secara
baik.
2. Tidak direncanakan, Tidak dengan target tertentu. Muncul secara alamiah
 Menurut Ferdinad Tonnies dalam Die Offentlichen Meinung (Sastropoetro,
1987) proses terbentuknya PO terdiri dari tiga tahap:
1. Die Luftartigen Position, pada posisi ini PO masih semrawaut, seperti angin
ribut.
2. Die Fleissigen Position, pada posisi ini PO sudah mengumpul ke arah
tertentu, serta jelas.
3. Die Festigen Position. Yang menunjukan bahwa pembicaaan dan diskusi
telah mantap dan sebuah pendapat telah terbentuk dan siap dinyatakan,
 UNIVERSE OF DISCOURSE
Adalah kesepakatan pemahaman tentang arti atau makna dari isyu yang
didiskusikan dalam proses terbentuknya pendapat umum.
HUBUNGAN PO DENGAN PROPAGANDA

 Propaganda adalah salah satu bagian atau metode dalam komunikasi.


 Propaganda berasal dari kata propagare yang artinya mengembangkan atau
memekarkan.
 Leonar W. Doob mengatakan, propaganda adalah usaha sistematis yang
dilakukan oleh individu yang masing-masing berkepentingan untuk mengontrol
sikap kelompok, individu lainnya dengan cara menggunakan sugesti dan
sebagai akibatnya mengontrol kegiatan tersebut.

KOMPONEN PROPAGANDA

1. Ada fihak yang menyebarkan pesan


2. Dilakukan secara terus menerus
3. Terdapat proses penyampaian ide/gagasan, kepercayaan atau doktrin
4. Mempunyai tujuan untuk mengubah opini, sikap dan perilaku individu atau
kelompok
5. Suatu cara sistematis dengan perencanaan yang matang dengan tujuan yang konkrit

JURNALISTIK PRESISI

ISTILAH JURNALISTIK PRESISI

 Sebutan Jurnalistik Prsisi diperkenalkan pertama kali oleh Profesor dari Garnett
Centre For Media Studies. AS, pada tahun 1973.
 Sebelumnya jenis jurnalisme ini disebut sebagai New Journalism (jurnalisme baru),
Computer Assisted Journalism, Scientific Journalism (jurnalisme ilmiah) atau
Quantitative Journalism (jurnalisme kuantitatif).

DEFINISI JURNALISTIK PRESISI

 Jurnalistik presisi dapat didefinisikan sebagai suatu model reportase yang


menggunakan metode penelitian sosial kuantitatif. Artinya, persoalan-persoalan,
tingkah laku dan karakteristik masyarakat dalam pengkajiannya dan penyajiannya
dibuat menjadi suatu berita, MISALNYA DALAM BENTUK HASIL JAJAK
PENDAPAT.
MENGAPA JURNALISTIK PRESISI DIBUTUHKAN

 Pertama, jurnalistik presisi memberi ruang lebih banyak kepada opini publik. Karena
selama ini, yang dianggap sebagai opini publik seringkali hanya terbatas pada produk
elit discourse, bukan public discourse.
 Kedua, Jurnalistik presisi dapat menjadi alat bantu yang dapat digunakan untuk
menghadapi manipulasi realitas oleh sumber atau pihak lain yang memang berusaha
untuk menutupi hal yang sebenarnya.
  Ketiga, metode analisis isi memberi perangkat pada wartawan untuk dapat
mengungkap sisi-sisi yang kasat mata dari sebuah berita. Terutama kebutuhan untuk
dapat menangkap respon dan kecenderungan masyarakat terhadap persoalan-
persoalan yang ada dengan data-data yang jelas, pasti dan terukur.

APLIKASI JURNALISTIK PRESISI

 Majalah fortune dipercaya sebagai media yang pertama kali mengaplikasikan


jurnalistik presisi pada tahun 1935.  Perubahan terjadi pada tahun 60-an, lebih dari
sepertiga media di AS mengaplikasikan jurnalistik presisi karena kemajuan teknologi
komputer yang mebuat pengolahan data menjadi lebih mudah.
 Pada tahun 1973 diterbitkan buku karya Philiph yang berjudul “ Precision Journalism,
A Reporter Introduction To Social Research Methods (Indiana Univercity Press,
Bloomington).

KONSEP JURNALISTIK PRESISI

 Beberapa konsep yang menjadi pengamatan jurnalistik presisi (Precision Journalism,


David Pears dan Suzanne Nichols, Sage Publications, 1987)
 Karakteristik penduduk (demografi)
 Sikap
 Kepercayaan
 Tingkah laku
HASIL AKHIR

  Media harus paham betul metode penelitian sosial untuk dapat menggunakan
jurnalistik presisi.
  Perbedaan antara jurnalistik presisi dan penelitian sosial pada hasil akhirnya.
  Penelitian Sosial ----- buku atau laporan . Jurnalistik presisi ---------------------- B
E R I T A.

DENGAN DEMIKIAN

 Jajak pendapat adalah salah satu indikator demokratis tidaknya suatu negara. Karena
pada dasarnya di negara demokratis pemerintahan didasarkan atas kehendak rakyat.
Dengan jajak pendapat dapat diketahui bagaimana pendapat rakyat tersebut

JURNALISTIK PRESISI DI INDONESIA

  Jurnalistik presisi berkembang di Indonesia pada era reformasi, tepatnya 1998.


  KOMPAS dengan divisi litbangnya sebagai pelopor. Meskipun
  jauh sebelum itu pers mahasiswa, SINTESA melakukan polling : mahasiswa
fisipol setuju melakukan perubahan terhadap UUD 1945.

KENDALA RISET DI INDONESIA

1. SAMPLING ERROR Belum ada satu jajak pendapat dengan sampel seluruh
rakyat Indonesia. Ketersedian dana dan data yang lemah. Data BPS lemah
2. NON SAMPLING ERROR Masalah yang menyangkut soal instrumen . Seperti
bagaimana pertanyaan dirumuskan, penampilan pewawancara, nada suara.
Dsbnya. Berkaitan dengan budaya masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai