Anda di halaman 1dari 5

PANDANGAN REALITY TERAPHY TERHADAP MOVE ON SERTA

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA UNIKA ATMAJAYA


TENTANG DEFINISI DAN CARA MENGATASI MOVE ON

theodore jeremy alexander, hana premono, kumoro rayi ganeshasi


Universitas Khatolik Atma Jaya

ABSTRAK
seperti yang kita ketahui, move on adalah situasi dimana kita akan bepindah dari
kebiasaan lama dan beradapasi pada situasi baru atau membiasakan diri akan
kepergian orang yang penting bagi diri individu
● Pendahuluan
Banyak mahasiswa yang salah persepsi tentang move on dan cara menghadapi
move on dalam diri mereka. Kami disini ingin membahas tentang move on dan cara
bagaimana cara move on menggunakan teori realitas. seiring berkembangnya zaman
akan sangat signifikan berbeda cara setiap individu untuk mendefinisikan pengertian
move on dan cara menghadapinya .Move on sendiri diartikan sebagai berpindah dan
mencoba melupakan. Move on merupakan sebuah tekad untuk kembali bangkit dan
melupakan hal-hal yang dianggap menyakitkan.
Tujuan kami dalam pembuatan makalah penelitian ini antara lain adalah; untuk
mengetahui bagaimana dan sampai dimana definisi beberapa mahasiswa Atma Jaya
tentang definisi Move on.

DATA PENELITIAN

Dari penelitian yang kami lakukan berupa form berupa pertanyaan-pertanyaan, kami
dapat menyimpulkan:
1. apa definisi Move On ?
○ keseluruhan dari responden mendefinisikan Move On sebagai situasi
berpindah dari pasangan
2. apakah anda pernah mengalami situasi Move On?

tanggapan Ya tidak

46 89,1% 10,9%

3. bagaimana perasaan anda saat mengalami situasi Move On?


○ dominan responden mengalami sedih saat mengalami situasi Move On, dan
paling sedikit responden merasa senang saat mengalami situasi Move On
4. bagaimana anda mengatasi situasi tersebut?
○ dominan responden mengatasi Move On nya dengan menghibur diri, sedikit
yang diam, dan tidak ada yang mau untuk meminta teman sekitar untuk
membantunya
5. apakah anda pernah gagal/ sulit Move On?

tanggapan Ya tidak

19 63,2% 36,8%
6. apa yang membuat anda merasa sulit untuk Move On?
○ dominan responden menjawab bahwa kebanyakan sulit Move On utu karena
sudah terlanjur nyaman
7. apakah anda pernah terpaku pada satu hal yang membuat anda sulit Move on?

tanggapan Ya tidak

19 62,5% 37,5%

8. apa yang membuat anda merasa sulit untuk Move On?


○ dominan responden menjawab bahwa kebanyakan terlanjur sayang dan terlalu
nyaman.
9. pernahkah anda menceritakan kendala dalam Move On anda kepada orang lain?

Tanggapan ya tidak

19 65% 37%

10. pernahkah anda menceritakan kendala dalam Move On anda kepada orang lain?
Tanggapan ya tidak

19 69% 31%

PEMBAHASAN
Dalam reality therapy memiliki 3 konsep yakni; responsibility, right, reality. Dalam
pribadi manusia terdapat 4 hierarki kebutuhan psikologis antara lain; bertahan hidup,
kebutuhan berprestasi, kebebasan, cinta. Ketika seseorang mengalami masalah ada 1 faktor
yang mempengaruhi keterlambatan seseorang dalam memenuhi kebutuhan psikologis.
Reality therapy memiliki WDEP yang artinya W; ingin (menjelajahi keinginan,
kebutuhan, dan persepsi), D; petunjuk atau arah dan melakukan, E; evaluasi, P; perencanaan
dan komitmen.
Struktur kepribadian menurut Glasser keberadaan mempengaruhi persepsi, terhadap
realitas jauh lebih berdampak pada perilaku, tindakan, pikiran dan perasaan.
Dari hasil penelitian berupa formulir yang kami sebar pada mahasiswa mahasiswi
Atma Jaya, kami menyimpulkan bahwa dari 46 tanggapan terdapat 89,1% pernah mengalami
Move on.
Pada pertanyaan berikutnyaterdapat 42 tanggapan dan sebagian besar dari mereka
mengartikan Move on sebagai situasi berpindah dari pasangan, Yang sebenarnya pengertian
Move on adalah berpindah.
Pada pertanyaan selanjutnya kami bertanya bagaimana situasi perasaan mereka saat
didalam proses situasi Move on, dan kami mendapat 45 tanggapan yang dimana
keseluruhannya mereka mengalami sakit hati pada pasangan mereka dari pertanyaan ini kami
menarik kesimpulan bahwa mereka mengalami masalah dalam mendapatkan kebutuhan cinta
Pertanyaan selanjutnya kami ingin mengetahui bagaimana mereka mengatasi situasi
tersebut, dari 45 tanggapan kami meringkas bahwa banyak yang menyibukkan diri agar
pikiran mereka teralih dan tidak memikirkan masalah mereka lagi, sebagian jawaban hanya
dapat pasrah dan tidak dapat berbuat apa-apa pada masalah mereka, dan sebagian lagi
mengatasi situasi Move on dengan cara terbuka, menceritakan masalah pada teman dekatnya
agar mereka mendapat masukan dari teman mereka. Kami menyimpulkan bahwa mereka
yang hanya pasrah pada masalah mereka adalah mereka yang mengalami kesulitan dalam
konsep reality karena mereka masih belum dapat menerima masalah mereka sehingga
akhirnya mereka tidak dapat menyelesaikan masalah mereka dan sulit untuk mencari jalan
keluar.
Pada pertanyaan selanjutnya dari 46 tanggapan, 65,2% menjawab bahwa mereka
pernah terpaku pada satu hal yang membuat mereka sulit Move on, dari sini dapat
menguatkan persepsi kami bahwa mereka yang mengalami kesulitan dalam proses Move on
adalah mereka yang masih sulit untuk menerima keadiran masalah mereka
Pertanyaan selanjutnya terdapat 30,4% dari 46 tanggapan yang menjawab bahwa
mereka tidak pernah mencari tau cara untuk melalui proses Move on, kami berpersepsi bahwa
mereka adalah individu yang mengalami masalah dalam kebutuhan psikologis mereka berupa
kebutuhan cinta yang akhirnya juga deapat berdamampak pada kebutuhan psikologis akan
kebebasan mereka

PENUTUP
Simpulan akhir dari kami bahwa beberapa mahasiswa dan mahasiswi Atma Jaya
tingkat pengetahuan tentang definisi dan cara mengatasi move on bahwa banyak yang belum
paham dan belum bisa mengaplikasikan dalam hidup mereka cara move on atau berpindah
kelain hati atau situasi di lingkungan

Saran
Move on tidak bisa dilakukan secara instan karena sesorang akan melupakan sesuatu
yang indah bagi dirinya atau terbiasa untuk hal tersebut hilang dalam dirinya seiring dengan
berjalannya waktu kalau secara instan tdiak ada yang mungkin kecuali orang tersebut
memang tidak memiliki perasaan apapun. Reality therapy menekankan pada WDEP kepada
seseorang itu sendiri karena keinginan atau kebutuhan itu sensdiri harus dijalankan dan untuk
move on atau berpindah kelain hati diharuskan perencanaan atau komitmen untuk melukapan
hal-hal yang membuat susah move on. Harus membuka diri untuk memulai suatu hubungan
yang baru kalau hanya mau ngestuck dan hanya larut dalam kesedihan itu tidak akan bisa
move on kecuali memang tidak mau mempunya sesuatu hubungan spesial lagi dengan
seseorang dan harus menjalankan hubungan sendiri dan mencari kesibukan lain supaya tidak
mengingat lagi masa lalu atau kenangan yang membuat tidak bisa move on.

Daftra pustaka
Komalasari, Gantina. Whayuni, Eka. Karsih. 2011. Teori dan Teknik Konseling.
Jakarta: PT Indeks

Anda mungkin juga menyukai