Bu Ana (Manaj) Supervisi Fix
Bu Ana (Manaj) Supervisi Fix
“SUPERVISI”
Kelas : C-S1Keperawatan
DI SUSUN OLEH :
Kelompok : 3
STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN
MOJOKERTO
www.stikes.ppni.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
makalah ini
maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya butuhkan
2
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu sebagai seorang manajer keperawatan atau sebagai Perawat
evaluasi.
kegiatan yang telah diprogram dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.
pemecahannya.
3
Sukar seorang manajer keperawatan untuk mempertahankan mutu
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kontribusi anggota perawat secara aktif dan positif agar tujuan organisasi
5
kegiatan dan informasi dari kepemimpinan dan pengevaluasian setiap kerja
karyawan.
proses ini belajar untuk meningkatkan tanggung jawab dan refleksi praktis
(Lyt G:2000)
6
kemampuan psikomotor perawat juga membangun kesadaran diri perawat
kondisi kerja yang kondusif dan nyaman yang mencakup lingkungan fisik,
sebagai upaya untuk menimbulkan kesadaran dan mengerti akan peran dan
fungsinya sebagai staf dan difokuskan pada kemampuan staf dan pelaksanaan
7
keperawatan yang dilakukan serta memberikan respon yang tanggap terhadap
supervisi klinik yang dilakukan dengan baik berdampak positif bagi kualitas
Sudaryanto, 2008).
dalam rumah sakit mental yang bertujuan agar pasien yang dirawat
8
Kegiatan konselor dilakukan supervisor dengan tujuan
9
keterampilan dan kemampuan seperti perawat diajarkan cara membaca
10
setiap perawat, misalnya training pada perawat pemula, perawat
pemula-lanjut.
II.3.4 Model 4S
Model ini diperkenalkan oleh Page dan Wosket dari hasil
pasien dimana perawat yang dibina sekitar 6-8 orang. Tujuan kegiatan
11
mempertahankan pengalaman, keterampilan dan nilai-nilai yang telah
2008).
12
diskusi untuk pengambilan keputusan yang sulit. Komponen ketiga
dan dilanjutkan dengan tahap refleksi. Pada tahap ini supervisor dan staf yang
13
Kemudian memilih alternatif pemecahan masalah yang terbaik. Selanjutnya
melakukan pembinaan staf dan untuk memberikan umpan balik kepada staf
manajer lini, atau rekan kerja, yang berada dalam posisi sebagai
supervisor.
14
secara individu untuk mengembangkan kemampuan profesional
al, 2005).
profesionalisme.
supervisi
15
staf. Memberi kesempatan pada staf sehingga staf mampu
perawat pelaksana
16
3) Mampu memberikan moivasi untuk meningkatkan semangakerja
tersiinggung.
17
Lynch(2008) menjelaskan bahwa karakteristik supervisor klinik
refleksi diri dan respek pada perubahan atau pertanyaan orang lain tanpa
1. Pengetahuan
18
2. Keterampilan
supervisi
3. Nilai
a. Bertanggung jawab
profesional
4. Sosial
a) Legal etik
19
e) Kreatif menciptkan iklim kerja yang nyaman dengan memberikan
dukungan
5. Pelatihan
supervisi
audiotape
untuk konsultasi
lain:
20
f. supervise dilakukan secara obyektif
g. mampu meningkatkan terjadinya penilain dini
h. bersifat progresif, inovatif dan fleksibeel
i. supervise dapat membantu pengembangan potensi perawat
pelaksana
j. supervise bersifat membangun dan kreatif dalam mengembangkan
diri sesuai kebutuhan
k. supervise harus dapat meninngkatkan kinerja bawahan dalam
upaya meningkatkan kualitas asuhan keperaawatan.
(marquis,2006)
21
Sedangkan prinsip supervise klinis menurut Camh (2008)
meliputi :
klien.
22
d. Mengembangkan profesi dan penelitian
e. Mampu bekerja il, kolaborasi dan bekeerjasama
f. Memberikan pelayanan keperawatan pada klien mulai pengkajian
sampai evaluasi
g. Mampu memberikan pendidikan dan konsultasi
h. Mematuhi legal etika dan bertanggung jawab.
1. Demontrasi
23
supervise untuk membandingkan hasil wawancaranya dengan
wawancara supervisor.
2. Ko-terapi/refleksi
dari luar.
3. Bermain peran
4. Audi/video
supervisor.
24
II.5.6 Pelaksanaan Ssupervisi
Supervise dapat dilaksanakan supervise secara individu dan
25
Supervise individu bertujuan untuk mengembangkan individu yang
1. Kepala ruangan
26
Bertangung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan untuk
2. Pengawas perawatan
Beberapa ruan atau unuit pelayanan berada di bawah unit
3. Kepala seksi
Beberapa UPF digabung dalam satu pengawasan kepala seksi
4. kepala bidang
27
II.6 TEKHNIK SUPERVISI DALAM KEPERAWATAN
bawah:
1. Proses supervisi
2. Area supervisi
1. Secara langsung
28
dapat terlibat langung dalam kegiatan yang dilakukan perawat
2. Tidak langsung
Supervisi secara tidak langsung baik tertulis atau tidak melalui laporan
baik tertulis atau tidak tertulis. Hal ini memungkinkan terjadinya salah
sebagai berikut:
29
2. Pada waktu mulai shif(15-30 menit)
c. Mengatur pekerjaannya
bantuan
solusinya
operasional
30
4. Sekali dalam sehari (15-30 menit)
hasilny
bekerja
31
3. Basuki Duwi(2013), tentang pengaruh supervisi terhadap kualitas
32
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
33