Anda di halaman 1dari 2

BAB V

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
    Dari pembahasan yang dipaparkan dapat disimpulkan bahwa, keberadaan
Puri Jambe Tegal Tamu sama seperti puri yang ada di Bali pada umumnya,
tetap mengimplementasikan kaidah - kaidah arsitektur bali yang
mengkhusus untuk puri. Dari perletakan puri, berada di sisi kaja-kangin
sebagai arah yang utama pada perempatan jalan / Pempatan Agung dengan
tujuan dekat dengan aktivitas masyarakat. Dari zonasi di dalam puri, Puri
Peliatan mengimplementasikan zonasi pada puri dengan diwujudkan ke
dalam palebahan - palebahan yang membagi puri berdasarkan fungsi ruang
pada puri serta konsep - konsep arsitektur Bali.
    Penempatan ornamen - ornamen pada setiap massa bangunan terbagi
atas 3 bagian utama yaitu, ornamen yang terletak pada bagian bataran,
ornamen yang terletak pada bagian badan bangunan, dan ornamen yang
terletak pada bagian atas / atap bangunan. Pada Bale Gede dan Bales Sari
penempatan ornamen - ornamen sesuai dengan filosofi yang terdapat pada
ornamen yang menyesuaikan masing - masing bagian bangunan. Pada
bagian bataran digunakan ornamen yang merepresentasikan flora dengan
filosofi bahwa habitat dari flora yang digunakan berada di atas tanah setara
dengan bagian bataran, digunakan juga ornamen berupa karang gajah yang
difilosofikan sebagai makhluk yang kuat dengan makna bahwa bataran
merupakan bagian bangunan yang diumpamakan kuat untuk menopang
bagian atas bangunan. Pada bagian badan bangunan digunakan ornamen -
ornamen flora berupa tumbuhan rambat, selain flora ornamen berwujud
fauna juga digunakan seperti karang sae yang merupakan kelelawar,
terdapat juga karang tapel dengan jenis - jenis yang berbeda - beda. Pada
bagian atas bangunan sama seperti bangunan yang meimplementasikan
kaidah arsitektur Bali, ornamen yang terdapat pada bagian atas bangunan
merupakan wujud dari binatang kalajengking sebagai ornamen ikut teledu,
serta burung gagak sebagai ornamen karang goak yang terdapat pada
murda bangunan.

Anda mungkin juga menyukai