Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

 Mata Ajaran : Keperawatan Maternitas


 Topik Penyuluhan : Pendidikan Kesehatan Ibu Hamil Pre Eklampsia
 Pokok Bahasan : Pencegahan Penyakit pada Komplikasi Kehamilan
Preklamsia dan Eklamsia
 Sasaran : Warga Ibu Hamil di Desa Latek
 Tempat : Desa Latek, kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan
 Hari/Tanggal : Jumat, 8 Februari 2019
 Waktu : Pkl.10.00 –10.30 WIB

A. LATAR BELAKANG
Sebelum dilaksanakan penyuluhan pada Warga Ibu Hamil di Desa Latek,
Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan. kelompok mengadakan
pendekatan kepada Kepala Desa setempat mengenai materi yang akan
disampaikan, mengingat banyaknya komplikasi kehamilan yang dapat
menyebabkan kematian ibu dan bayi .

B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan pencegahan penyakit pada komplikasi
kehamilan preklamsia dan eklamsia diharapkan peserta dapat memahami dan
mampu mencegah terjadihnya gangguan kehamilan terutama pada trimester
ke III.

C. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan peserta mampu :
1. Peserta dapat memahami apa itu Komplikasi Kehamilan.
2. Peserta dapat menjelaskan tentang apa itu preeklamsia dan eklamsia beserta
klasifikasinya.
3. Peserta dapat menyebutkan faktor penyebab terjadinya preeklamsia dan
eklamsi.
4. Peserta mampu mengidentifikasi tanda dan gejala-gejala awal dari
Preeklamsia dan eklamsi.
5. Peserta dapat menjelaskan pencegahan awal yang bisa dilakukan sampai
penanganan dari preeklamsia dan eklamsi.

1
D. SASARAN
Warga Ibu Hamil di Desa Latek .

E. MATERI ( TERLAMPIR)
1. Pengertian Komplikasi Kehamilan.
2. Pengertian dan klasifikasi Preeklamsia dan Eklamsia.
3. Penyebab terjadinya Preeklamsia dan Eklamsia.
4. Tanda dan gejala Preeklamsia dan Eklamsia.
5. Proses terjadinya Preeklamsia dan Eklamsia.
6. Akibat lanjut / komplikasi yang terjadi bila tidak ditangani.
7. Upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap Preeklamsia dan
Eklamsia.

F. METODE
Penyuluhan dilakukan dengan cara
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi

G. MEDIA
Media yang digunakan dalam penyuluhan antara lain.
1. Leaflet
2. Pamflet
3. Lembar balik (kreasi mahasiswa)

H. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience


1. 5 Menit Pembukaan
1. Sambutan dari Kepala Desa 1. Memperhatikan
sekaligus membuka acara
penyuluhan
2. mengucapkan salam pembuka 2. Menjawab salam
3. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan 4. Memperhatikan

2
5. Menyebutkan materi yang akan 5. Memperhatikan
diberikan
6. Membagikan leaflet 6. Menerima dan membaca
2. 15 Menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan apa itu Komplikasi 1. Memperhatikan
Kehamilan.
2. Menjelaskan tentang Pengertian 2. Memperhatikan
dan klasifikasi Preeklamsia dan
Eklamsia.
3. Manyebutkan penyebab terjadinya 3. Memperhatikan
Preeklamsia dan Eklamsia.
4. Menyebutkan tanda dan gejala 4. Memperhatikan
Preeklamsia dan Eklamsia.
5. Menjelaskan proses terjadinya 5. Memperhatikan
Preeklamsia dan Eklamsia.
6. Menyebutkan akibat lanjut / 6. Memperhatikan
komplikasi yang terjadi bila tidak
ditangani.
7. Menjelaskan upaya pencegahan 7. Memperhatikan
dan penanggulangan terhadap
Preeklamsia dan Eklamsia.
8. Memberikan kesempatan pada 8. Bertanya dan
audience untuk bertanya dan mendengarkan jawaban
memberikan jawaban atas
pertanyaan
3. 5 Menit Evaluasi :
1. Meminta audience menjelaskan apa 1. Menjelaskan apa itu
itu Komplikasi Kehamilan. Komplikasi Kehamilan.
2. Meminta audience menyebutkan 2. Menyebutkan pengertian
pengertian dan klasifikasi dan klasifikasi
Preeklamsia dan Eklamsia. Preeklamsia dan
Eklamsia.
3. Meminta audience menyebutkan 3. Menyebutkan tentang
penyebab terjadinya Preeklamsia penyebab terjadinya
dan Eklamsia. Preeklamsia dan
Eklamsia.

3
4. Meminta audience menyebutkan 4. Menjelaskan tentang
proses terjadinya Preeklamsia dan proses terjadinya
Eklamsia. Preeklamsia dan
Eklamsia.
5. Meminta audience menyebutkan 5. Menyebutkan Akibat
Akibat lanjut / komplikasi yang lanjut / komplikasi yang
terjadi bila tidak ditangani. terjadi bila tidak
ditangani.
6. Meminta audience menyebutkan 6. Menyebutkan upaya
upaya pencegahan dan pencegahan dan
penanggulangan terhadap penanggulangan
Preeklamsia dan Eklamsia. terhadap Preeklamsia
dan Eklamsia.
4. 5 Menit Terminasi
1. Mengucapkan terimakasih atas 1. Memperhatikan
perhatian yang diberikan
2. Mengucapkan salam penutup 2. Membalas salam

I. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi stuktur
Alat – alat penyuluhan berupa LCD, laptop, pengeras suara, leaflet tentang
Pencegahan Penyakit pada Komplikasi Kehamilan Preeklamsia dan Eklamsia
tersedia sebelum dilakukan penyuluhan dan peserta hadir mengikuti
penyuluhan
2. Evaluasi proses
Waktu penyuluhan dimulai pukul 10.00 - 16.40 WIB, klien mendengarkan
dan menyampaikan pertanyaan tentang Preeklamsia dan Eklamsia.
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan, peserta dapat mencapai
kriteria tujuan khusus dari penyuluhan ini.
1) Warga Ibu Hamil bisa menjelaskan pengertian Komplikasi Kehamilan.
2) Warga Ibu Hamil bisa menyebutkan pengertian dan klasifikasi
Preeklamsia dan Eklamsia.
3) Warga Ibu Hamil bisa menyebutkan penyebab terjadinya Preeklamsia
dan Eklamsia.

4
4) Warga Ibu Hamil bisa menyebutkan tanda dan gejala Preeklamsia dan
Eklamsia.
5) Warga Ibu Hamil bisa menyebutkan proses terjadinya Preeklamsia dan
Eklamsia.
6) Warga Ibu Hamil bisa menyebutkan akibat lanjut / komplikasi yang
terjadi bila tidak ditangani.
7) Warga Ibu Hamil bisa menyebutkan upaya pencegahan dan
penanggulangan terhadap Preeklamsia dan Eklamsia.

J. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
KELOMPOK 11 / VC S1 KEPERAWATAN
 Pembawa Acara : Hilal Setyawan.
 Penyuluh : Arif Rahman Hakim.
 Fasilitator : Novia Salma H.

5
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Komplikasi Kehamilan


Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik yang dapat
menyebabkan kematian pada ibu dan bayi (Prawirohardjo, 1999).
B. Apa itu Pre Eklampsia dan Eklamsia
Pre-eklamsi atau keracunan kehamilan sering juga disebut toksemia adalah
penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, proteinuria yang timbul karena
kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi pada triwulan ke-3 kehamilan, tetapi
terjadi sebelumnya. (Saifudin, 2005 hal. 282 ).
Eklampsia adalah kondisi lanjutan dari Pre Eklamsia yang tidak teratasi
dengan baik, disertai kejang dan atau koma yang timbul bukan akibat kelainan
neurolig. 
C. Penyebab Terjadinya Pre Eklamsia dan Eklamsia
Ibu hamil mana pun dapat mengalami preeklamsia. Tapi, umumnya ada
beberapa ibu hamil yang lebih berisiko, yaitu :

1) Paritas : Primigravida atau ibu yang hamil untuk pertama kali.


2) Ibu dengan kehamilan bayi kembar.
3) Penyakit yang diderita : Ibu yang menderita diabetes, ginjal, hipertensi.
4) Umur : Hamil pertama di bawah usia 20 tahun atau pada 35 tahun. 
5) Riwayat Kesehatan : Ibu yang pernah mengalami Pre Eklampsia pada
kehamilan sebelumnya akan ada kemungkinan berulang pada kehamilan
berikutnya.
D. Bagaimana proses terjadinya Pre Eklampsia
Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi
garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola
glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya
sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua
arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tekanan darah akan naik
sebagai usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat
dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh
penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui
sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat
disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus
(Sinopsis Obstetri, Jilid I, Halaman 199).

6
E. Penggolongan Pre-eklamsia
Menurut Prof. Dr. Ruslam Muchtar dalam bukunya, Sinopsis Obstetri,
Pre-eklamsi dapat dibagi menjadi 2 golongan.
1. Pre-eklamsia Ringan
a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, atau kenaikan diastolik 15
mmHg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
b. Edema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan 1
kg atau lebih perminggu.
c. Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih perliter, kwalitatif 1+ atau 2+
pada urin kateter atau midstream untuk pemeriksaan laboratorium.
2. Pre-eklamsia Berat
a. Tekanan darah 160/110 mmhg atau lebih.
b. Proteinuria 5 gr atau lebih per liter.
c. Oliguria jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam.
d. Adanya gangguan cerebral, gangguan usus dan rasa nyeri epigastriuma.
e. Adanya edema paru dan syanosis.

Eklamsi dapat dibagi menjadi 4 tingkat :


1) Tingkat awal atau aura
Bertahan 30 detik. Mata penderita terbuka tanpa melihat, kelopak mata
dan tangan bergetar.
2) Tingkat kejang klonik
Bertahan kurang 30 detik, seluruh otot kaku, wajah kaku, tangan
menggenggam dan kaki bengkok kedalam. Pernapasan berhenti, muka
sianotik, lidah dapat tergigit.
3) Tingkat kejang tonik
Kejang antara 1-2 menit, spasmus tonik menghilang. Semua otot
berkontraksi dan berulang-ulang dalam tempo cepat. Kejang berhenti dan
penderita menarik nafas secara mendengkur.
4) Tingkat Koma

F. Gejala dan Akibat Pre Eklampsia Pada Ibu dan Janin


Adanya Pre Eklampsia bisa diketahui dengan pasti, setelah pada
pemeriksaan didapatkan :
1. Hipertensi :

7
Temuan tekanan darah yang tinggi atau peningkatan tekanan darah dari
biasanya. Sebagai patokan digunakan batasan tekanan darah lebih dari 130/90
mmHg.
2. Bengkak :
Bengkak dapat mudah dikenal di daerah kaki dan tungkai. Pada kondisi
yang lebih berat didapatkan bengkak di seluruh tubuh. Pembengkakan ini
terjadi akibat pembuluh kapiler bocor, sehingga air yang merupakan bagian
dari sel merembes keluar dan masuk ke dalam jaringan tubuh dan tertimbun di
bagian tersebut.
3. Protein dalam urin :
Ada kadar protein tinggi dalam urin karena gangguan pada ginjal. Gejala
Pre Eklampsia ringan menunjukkan angka kadar protein urin lebih tinggi dari
500 mg per 24 jam. Yang parah dapat mencapai angka 5 gram dalam 24
jam. Produksi urin pun kurang dari 400 ml per 24 jam.
4. Kenaikan berat badan :Kenaikan berat badan lebih dari 1,36 kg setiap minggu
selama trimester kedua, dan lebih dari 0,45 setiap minggu pada trimester
ketiga. Berat badan yang meningkat secara drastis akibat dari penimbunan
cairan dalam tubuh.
5. Nyeri perut.
6. Sakit kepala yang berat beserta mual muntah
7. Perubahan pada refleks.
8. Penurunan produksi kencing atau bahkan tidak kencing sama sekali.
9. Ada darah di air kencing.

Terjadinya Eklamsia pada umumnya kejang yang didahului oleh semakin


memburuknya Pre Eklampsia dan terjadinya gejala-gejala nyeri kepala dibagian
frontal, gangguan penglihatan, mual, nyeri epigastrium dan hiperrefleksia.

G. Kerusakan akibat Pre Eklampsia


1. Otak : Dapat terjadi pembengkakan di otak sehingga timbul kejang dengan
penurunan kesadaran yang biasa disebut eklampsia. Dapat juga terjadi
pecahnya pembuluh darah di otak akibat hipertensi.
2. Paru-paru : Bengkak yang terjadi di paru-paru menyebabkan sesak napas hebat
dan bisa berakibat fatal.
3. Jantung  : Ada payah jantung.

8
4. Ginjal : Ditemukan adanya gagal ginjal.
5. Mata : Bisa terjadi kebutaan akibat penekanan saraf mata yang disebabkan
bengkak maupun lepasnya selaput retina mata. Kebanyakan bersifat
sementara. Kendati demikian, pemulihannya memakan waktu cukup lama.
6. Sistem darah : Terjadi pecahnya sel darah merah dengan penurunan kadar zat
pembekuan darah.
7. Akibat pada janin :
Janin yang dikandung ibu hamil pengidap Pre Eklampsia akan hidup dalam
rahim dengan nutrisi dan oksigen di bawah normal. Kondisi ini bisa terjadi
karena pembuluh darah yang menyalurkan darah ke plasenta menyempit.
Karena buruknya nutrisi, pertumbuhan janin akan terhambat sehingga terjadi
 Bayi dengan berat lahir yang rendah. 
 Janin dilahirkan kurang bulan (prematur),
 Biru saat dilahirkan (asfiksia)

H. Komplikasi Eklampsia
 Solusio plasenta
 Hipofibrinogenemia
 Hemolisis
 Perdarahan otak (penyebab utama kematian maternal
 Kelainan mata
 Edem paru
 Nekrosis hati

I. Pencegahan
1. Diet yang tepat dan sesuai.
Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan
utama yang baik adalah meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi
garam, meski dianggap tidak efektif menurunkan risiko Pre Eklamsia.
Makanan berorientasi pada 4 sehat 5 sempurna. Untuk meningkatkan
jumlah protein dengan tambahan 1 butir telur tiap hari
2. Cukup istirahat
Istirahat yang cukup pada hamil semakin tua dalam arti bekerja
seperlunya dan disesuaikan dengan kemampuan. Lebih banyak duduk atau
berbaring kearah punggung janin sehingga aliran darah yang menuju

9
plasenta tidak mengalami gangguan.
3. Pengawasan antenatal
Bila terjadi perubahan perasaan dan gerak janin dalam rahim
segera datang ke tempat pemeriksaan. Keadaan yang memerlukan
perhatian :
- Uji kemungkinan Pre Eklampsia
 Pemeriksaan tekanan darah atau kenaikannya
 Pemeriksaan TFU
 Pemeriksaan kenaikan BB atau odema
 Pemeriksaan protein dalam urine
 Kalau mungkin dilakukanyya fungsi ginjal, fungsi hati,
gambaran darah umum, dan pemeriksaan retina mata
- Penilaian kondisi janin dalam rahim
 Pemantauan TFU
 Pemeriksaan janin, gerakan janin dalam rahiim, DJJ dan
pemantauan air ketuban
 Usulkan untuk melakukan pemerikaan USG

4. Nutrisi yang cukup


Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih dari 70 persen wanita yang
mengkonsumsi multivitamin dan menjaga berat tubuh sebelum hamil terbukti
risiko terkena Pre Eklamsianya lebih rendah. Suplemen nutrisi ditengarai mampu
menurunkan risiko terkena Pre Eklamsia.
3.      Perbanyak minum
Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak tiap
hari. Minuman yang baik adalah air putih, karna air akan mendorong garam ke
luar tubuh.

J. Penanggulangan
Satu-satunya cara  yang pling tepat untuk menangulangi Pre Eklampsia
pada akhir kehamilan adalah dengan mempercepat persalinan, tapi pada Pre
Eklamsia di awal kehamilan, yang bisa dilakukan adalah antara lain :
1.      Bed rest
Menunggu waktu kelahiran bayi dengan istirahat total agar tekanan darah
turun dan meningkatkan aliran darah menuju plasenta, agar bayi dapat bertahan.

10
2.      Pengobatan yang sesuai
Obat yang biasa direkomendasikan yaitu pemakaian obat penurun tekanan
darah. Pada preklamsia parah, obat corticosteroid dapat memperbaiki fungsi hati
dan sel darah. Obat ini juga dapat membantu paru-paru bayi tumbuh bila harus
terjadi kelahiran prematur.
3.      Melahirkan
Ini adalah cara terakhir mengatasi Pre Eklamsia. Pada Pre Eklamsia
akut/parah, yang akan menganjurkan kelahiran prematur untuk mencegah
kemungkinan terburuk. Kelahiran ini juga diperlukan kondisi minimal, seperti
kesiapan tubuh ibu dan kondisi janin.

11
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana


untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC. Jakarta

Saifudin, Abdul Bari dkk 2002 Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai