Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KUALITATIF DENGAN METODE CODING PADA ARTIKEL BERJUDUL

“KEARIFAN LOKAL TENTANG MITIGASI BENCANA PADA MASYARAKAT


BADUY”

Tujuan&Metode

Data kualitatif adalah data yang dihasilkan oleh D sebuah penelitian kualitatif. Jika
kita mencoba kembali kepada asumsi dasar penelitian kualitatif, maka pendekatan
kualitatif menempatkan data sebagai titik sentral di dalam penelitian. Penempatan ini
membuat proses penelitian kualitatif sepenuhnya mengandalkan pada dinamika dan
variasi data. Implikasinya, peneliti harus menyediakan banyak kesempatan untuk
melakukan revisi dalam setiap tahapan yang dilalui. Proses ini menjadikan penelitian
kualitatif memiliki pola yang cyclical (berulang). Dengan mengandalkan pada pola
yang induktif, maka dapat digambarkan bahwa penelitian kualitatif memfokuskan
pada data yang terkumpul dan mengandalkan pada data yang diolah dan dianalisis,
untuk kemudian terfokus pada terbentuknya sebuah kesimpulan atau teori.
Analisis kualitatif tentunya berhubungan dengan penelitian kualitatif, adapun
penelitian dan analisis kualitatif mempunyai kemiripan yang sangat tinggi. Kedua hal
tersebut membutuhkan waktu penelitian yang lama, serta objek penelitian yang
sama(gejala sosial). Dalam melakukan analsis kualitatif, kali ini peneliti mencoba
menggunakan metode coding(memberi tanda) kepada kata kunci atau kata yang
ingin diteliti dalam sebuah artikel. Teknik koding adalah langkah yang dilakukan
seorang peneliti untuk mendapatkan gambaran fakta sebagai satu kesatuan analisis
data kualitatif dan teknik mengumpulkan serta menarik kesimpulan analisis
psikologis terhadap data yang diperoleh. Koding dimaksudkan sebagai cara
mendapatkan kata atau frase yang menentukan adanya fakta psikologi yang
menonjol, menangkap esensi fakta, atau menandai atribute psikologi yang muncul
kuat dari sejumlah kumpulan bahasa atau data visual. Kode dengan demikian
merupakan proses transisi antara koleksi data dan analisis data yang lebih luas.
Beberapa tahapan untuk melakukan analisis kualitatif dengan koding adalah sebagai
berikut:

1.Mempersiapkan data
2. Mendefinisikan unit-unit yang akan di analisis
3.Membuat kategori dan skema coding
4. Mencoba skema coding terhadap kalimat
5. Memberikan coding seluruh teks
6. Menilai konsistensi konten
7. Membuat kesimpulan
8. Memaparkan penemuan dan laporan

Rumusan Masalah

Bacaan yang akan saya analisis kali ini adalah berupa Jurnal Makara Sosial
Humaniora Vol 15, No 1 Juli 2011: 67-76 dengan judul “KEARIFAN LOKAL
TENTANG MITIGASI BENCANA PADA MASYARAKAT BADUY”. Artikel yang saya
bahas mengungkapkan berbagai tradisi kuno tentang mitigasi masyarakat Baduy
yang masih bertahan dan diterapkan hingga saat ini dalam wilayah desa adat
mereka.

Pengolahan data dan analisis

Pada artikel yang saya bahas ini, saya hanya mengambil 3 halaman pertama untuk
dianalisis, dan memilih 5 kata yang sesuai dengan judul artikel jurnal. Berikut
adalah hasil coding dari artikel “KEARIFAN LOKAL TENTANG MITIGASI
BENCANA PADA MASYARAKAT BADUY”

KODE KATA KUNCI JUMLAH INTERPRETASI


Kata ini merupakan
kata
KEARIFAN 16 Yang ada pada judul
LOKAL artikel yang saya
bahas, dan
menunjukan objek inti
dari artikel yang saya
Bahas.
Kata ini menempati
urutan ketiga dalam
tingkat paling banyak
Mitigasi Bencana 12 yang saya tulis dalam
artikel ini.
Kata ini paling banyak
muncul pada artikel
yang saya bahas
Masyakat/insan/b 34 sehingga merupakan
aduy subjek dan objek inti
dalam artikel yang saya
bahas ini

Kata ini memiliki jumlah


yang sama dengan
kata “mitigasi bencana”
Lingkungan/alam 12 dan nampaknya kedua
kata tersebut sangat
berkaitan satu sama
lain.

Kata ini paling jarang


ditulis, mengingat
Budaya/Tradisi 3 masyarakat baduy
adalah masyarakat
adat.

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil coding diatas dapat dilihat bahwa kata
Masyarakat/insan/baduy merupakan kata yang paling sering saya gunakan
dalam artikel ini. Hal ini sesuai dengan interpretasi saya yang dimana bahwa
dalam jurnal yang saya bahas, masyarakat/insan Baduy adalah objek dan
subjek penelitian. Dengan adanya kedudukan tersebut, maka tidak heran bila
kata tersebut paling banyak ditulis. Urutan kedua yang sering saya tulis adalah
kata kearifan lokal. Dari kedua kata kunci yang paling sering muncul tersebut
maka dapat saya simpulkan bahwa artikel yang saya bahas ini berfokus pada
kearifan lokal masyarakat baduy.

Sumber referensi : BMP ISIP4216 modul 7

Anda mungkin juga menyukai