Anda di halaman 1dari 3

Koefisien Binomial dan Segitiga Pascal

n
Perhatikan bahwa simbol C(n,k) sering ditulis seperti ( )
k
Teorema 1. Formula Pascal
Jika n dan k bilangan bulat dengan
n−1 n−1 n
1 ≤ k ≤ n – 1, maka ( )+( )=( )
k k −1 k
Bukti:

n−1 n−1 ( n−1 ) ! ( n−1 ) !


( )+( ) = +
k k −1 k ! ( n−k−1 ) ! ( k−1 ) ! ( n−k ) !
( n−1 ) ! (n−k ) ( n−1 ) ! k
= +
k ! ( n−k−1 ) !( n−k) ( k−1 ) ! k ( n−k ) !

(n−1)(n−k) ( n−1 ) ! k
= +
k ! (n−k ) k ! ( n−k ) !
( n−1 ) n !
=
k ! ( n−k−1 ) !( n−k)
n!
=
k ! ( n−k ) !
n
=( )
k
Teorema 2.
Jika n suatu bilangan bulat non negative, maka
n
n n k n−k
(x + y) = ∑ ( ¿) x y ¿
k=0 k

Contoh:
Kemungkinan seorang balita tidak di imunisasi campak adalah 1/5. Pada tanggal
26 juni 2019, di klinik Anda terdapat 4 orang balita. Berapakah peluang dari balita
tersebut 2 orang belum mendapatkan imunisasi campak?
Pembahasan :
Total (n) = 4
Yang diharapkan (k) = 2
X = 1/5
Y = 1 – 0,2 = 0,8

n
n k n−k
(x + y)n = ∑ ( ¿) x y ¿
k=0 k
4!
= . 0,22 . 0,8 4−2
( 4−2 ) ! 2!
4.3.2 .1
= .0,22 . 0,82
2.1(2.1)
= 0,154

Segitiga Pascal
n
Perhatikan bahwa, untuk bilangan bulat n dan k dengan 0 ≤ k ≤ n, sehingga ( ) =
k
( 0 ) = 1. Untuk n = 3, diperoleh barisan ( n ) seperti ( 3 ) = 1, ( 3 ) = 3, ( 3 ) = 3, ( 3 ) =
0 k 0 1 2 3
1, dan seterusnya. Jika barisan bilangan tersebut disusun kebawah akan diperoleh
pola bilangan, yang disebut dengan pola bilangan segitiga pascal, seperti diagram
berikut:

Contoh:
Tentukan suku keempat dan koefisien dari (x – y)5
Pembahasan :
Perhatikan baris keenam pada segitiga pascal diatas: 1 5 10 10 5 1. Sehingga suku
keempatnya adalah 10x2(-y)3 = -10x2y3 dan koefisiennya adalah = -10

Referensi:
I Ketut Budayasa. 2008. Matematika Diskrit. Surabaya: Unesa University Press

Anda mungkin juga menyukai