Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Dimas Agung Okoputra

NIM : 015.06.0015

TUGAS : Glaukoma dr.Subekti

Lapang pandang pada mata merupakan sebuah istilah untuk luas pandangan mata kita,
dalam studi kasus lapang pandang manusia itu relative di setiap individu namun masih dalah
jangkauan yang normal. gangguan lapang pandang dalam mata dapat menyebabkan kita
kesulitan melihat benda yang berada di sekitar luas pandangan mata, sebagai contoh dalam saat
kita mengemudi kendaraan, kita memerlukan kemampuan mata untuk melihat sekitar tanpa
menoleh atau menghadapkan kepala langsung ke objek yang ingin kita lihat. masalah lapang
pandang ii sendiri ada berbagai macam, namun untuk kali ini saya akan membuat resume tentang
gangguan lapang pandang Glaukoma.

Glaukoma merupakan gangguan lapang pandang yang disebabkan oleh tingginya tekanan
intra okuler atau TIO, ditandai dengan gangguan lapang pandang yang khas dan atrofi papil saraf
optic, biasanya disebut sebagai pencuri pengelihatan, jika terlambat ditangani akan mengalami
kebutaan yang menetap. Tekanan intra okuler ini dipengaruhi oleh cairan akuos pada mata,
cairan akuos yang diproduksi oleh silliaris akan di curahkan ke kamera okuli posterior dan
disalurkan ke pupil untuk mencurahkan ke kamera okuli anterior, nanti cairan ini aka dibuang
melalui trabekulum menuju kanalis schlem dan di bawa Kembali ke jantung. jika da gangguan
dalam mekanisme cairan akuos mata, akan terjadi penumpukan yang bisa disebabkan oleh
bendungan atau gangguan sekresi, penumpukan inilah yang meningkatkan tekanan yang ada
dalam mata sehingga TIO menjadi tinggi. Glaukoma dibagi menjadi dua yaitu, primer dan
sekunder. dikatakan primer jika penyebabnya belum jelas atau idiopatik dan sekunder
disebabkan oleh penyakit lain, glaukoma primer maupun sekunder dibagi menjadi dua yaitu
sudut terbuka dan sudut tertutup. adapula glaukoma akut dan kongenital. glaukoma sendiri
biasanya sangat jarang di dapatkan pada stage dini, kebanyakan pasien baru mennyadari Ketika
sudah parah atau end stage. terapi yang dapat diberikan pada glaukoma adalah medika mentosa
dan operatif, prinsif utamanya adalah menurunkan tekanan itra okuler bagi penderita hingga pada
status aman, menemukan faktor penyulit lain seperti hipertensi dan diabetes sangat penting untuk
mengurangi resiko prognosis yang buruk, follow up secara berkala tekanan intra okuler dan
pertimbangkan keadaan social ekonomi pasien terhadap terapi yang diberikan. berikut
merupakan obat yang dapat diberikan

Gol. Kolinergik: pilokarpin,karbakhol

Gol. Agonis adrenergik: epinefrin, dipivefrin,brimonidin, apraklonidin

Gol. Penyekat reseptor beta-blocker: timolol, carteolol, betaxolol, levobunolol,


metaprolol

Gol.analog prostaglandin : latanoprost, travoprost, bimatoprost, unoproston

Gol. Inhibitor karbonik anhidrase topikal : dorsolamid, brinzolamid

Obat sistemik yang dapat diberikan

Gol. Inhibitor karbonik anhidrase : asetazolamid, methazolamid

Zat hiperosmotik : manitol, glserin, urea

Selain medika mentosa dapat disarankan terapi operatif pada pasien glaukoma seperti,
Iridektomi atau iridotomi perifer yaitu membuat lubang pada iris, Gonioplasti atau iridoplasti
laser, Trabekuloplasti laser (membuat sikatrik di sekitar trabekulum), Trabekulektomi,
Goniotomi, Trabekulotomi, Implant drainase, dan Siklodestruksi ( perusakan badan silier).
pasien yang sudah memiliki TIO aman dapat diberikan edukasi untuk selalu kontrol mata ke
dokter agar tidak terjadi lonjakan TIO Kembali yang bisa menyebakan kebutaan total pada mata.

Anda mungkin juga menyukai