PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian sehat menurut Who
2. untuk mengetahui komponen penting dalam definisi sehat menurut who
3. untuk mengetahui paradigma sehat
4. untuk mengetahui pengertian sakit
5. untuk mengetahui rentan sehat sakit
6. untuk mengetahui Peran Perawat terhadap Sehat Sakit (Pencegahan Primer, Sekunder,
dan Tersier)
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Sehat Spritual
Spritual merupakan komponen tambahan pada pengertian sehat oleh WHO
dan memiliki arti penting dalam kahidupan sehari-hari masyarakat. Setiap
individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk
berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah
agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak
monoton.
4
menginterpretasikan gejala yang dialami; melakukan upaya penyembuhan; dan
penggunaan sistem pelayanan kesehatan.
Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit perilaku sakit bisa berfungsi sebagai
mekanisme koping.
CIRI-CIRI SAKIT
1. Individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ; merasa dirinya tidak sehat /
merasa timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya. Mempunyai 3 aspek :secara
fisik : nyeri, panas tinggi. Kognitif : interprestasi terhadap gejala. Respons emosi
terhadap ketakutan / kecamasan.
2. Asumsi terhadap peran sakit (sick Rok).Penerimaan terhadap sakit.
5
diharapkan dalam meningkatkan status kesehatannya. Rentang sakit dapat digambarkan
mulai dari setengah sakit, sakit, sakit kronis, sampai berakhir dengan kematian,
sedangkan rentang sehat dapat digambarkan mulai dari sehat normal, sehat sekali, dan
sejahtera, sebagai status sehat yang paling tinggi.
Rentang ini merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang bersifat
dinamis dan selalu berubah setiap waktu. Melalui rentang ini dapat diketahui batasan
perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas. Rentang sehat ini dumulai
dari status kesehatan sehat normal, sehat sekali dan sampai pada sejahtera, dikatakan
sehat bukan saja bebas dari penyakit tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan
manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, social, dan spiritual. Batasan sehat itu sendir
dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mentas, dan social
serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1974), berdasarkan
pengertian tersebut, maka dapat diketahui karakteristik sehat sebenarnya adalah;
a. Memiliki kemampuan merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia.
b. Memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan, baik internal
maupun eksternal.
c. Memiliki hidup yang kreatif dan produktif.
Rentang sakit merupakan rangkaian dalam konsep sehat sakit.rentang ini dumulai dari
rentang setengah sakit, sakit, sakit kronis, sampai kematian. Sakit pada dasarnya
merupakan keadaan terganggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh
secarankeseluruhan atau sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian dirimanusia,
sakit juga bias dikatakan sebagai gangguan dalam fungsi yang normal dimana individu
sebagai totalitas dari keadaan organism sebagai system biologis dan adaptasi social
(parsons, 1972). Sakit dapat diketahui dari adanya suatu gejala yang dirasakan serta
tergangunyakemempuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Berdasarkan pengertian sakit diatas, maka muncul suatu istilah yang dikatakan
sebagai penyakit. Menurut pandangan medis penyakit dapat digambarkan sebagai
ganguan dalam fungsi tubuh yang mengakibatkan berkurangnya kapasitas tubuh sehingga
responnyan dapat berupa sakit. Selain itu sakit dapat diartikan sebagai hasil dari imteraksi
antara seorang denganlingkungan, dimana terjadinya kegagalan dalam beradaptasi dengan
lingkungan sehingga menimbulkan ketidakseimbangan antara factor host, agen, dan
lingkungan.
6
2.6 Peran Perawat terhadap Sehat Sakit (Pencegahan Primer, Sekunder, dan Tersier)
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan
sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari
perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara,
1995:21).
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam
praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi
kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara
professional sesuai dengan kode etik professional. Dimana setiap peran yang dinyatakan
sebagai ciri terpisah demi untuk kejelasan.
Peran Perawat dalam Konteks Sehat / Sakit tujuannya adalah membantu individu
meraih kesehatan yang optimal dan tingkat fungsi maksimal yang mungkin diraih setiap
individu. Peran perawat dalam konteks sehat atau sakit adalah meningkatkan kesehatan
dan mencegah penyakit. Kaitannya dengan hal tersebut, promosi kesehatan merupakan
suatu upaya mengarahkan sejumlah kegiatan guna membantu klien mempertahankan atau
meraih derajat kesehatan dan tingkat fungsi setinggi-tingginya serta menikmati
kenyamanan. Aktifitas keperawatan yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan klien antara lain : pendidikan dan konseling kesehatan. Lebih lanjut,
pencegahan penyakit adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk melindungi
klien dari ancaman kesehatan potensial. Dengan kata lain, pencegahan penyakit adalah
upaya mengekang perkembangan penyakit, memperlambat kemajuan penyakit dan
melindungi tubuh dari berlanjutnya pengaruh yang lebih membahayakan. Terdapat 3
tingkat pencegahan, yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier.
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan pencegahan yang dilakukan sebelum terjadinya
patogenik. Tujuannya adalah untuk mencegah penyakit dan trauma. Sevcara umum,
pencegahan primer meliputi promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan
khusus (specific protection) Promosi kesehatan dapat dilakukan melalui beberapa cara,
antara lain pendidikan kesehatan, peningkatan gizi yang tepat, pengawasan
pertumbuhan individu,konseling pernikahan dan p[emerikasaan kesehatan berkala.
Perlindungan khusus dilakukan melalui imunisasi higiene personal, sanitasi
lingkungan, perlindungan bahaya penyakit kerja, avoidment alergic dan nutrisi khusus
(misalnya nutrisi untuk ibu hamil, nutrisi untuk bayi) dan lainnya.
7
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang dilakaukan pada fase awal
patogenik yang bertujuan untuk mendeteksi dan melakukan interfensi segera guna
menghentikan penyakit pada tahap ini, mencegah penyebaran penyakit menurunkan
intensitas penyakit atau mencegah komplikasi, serta mempersingkat fase
ketidakmampuan pencegahan sekunder dilakukan melalui upaya diagnosis dini /
penangan segera, seperti menemukan kasus, survei penampisan, pemeriksaan selektif.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier terdiri atas upaya mencegah / membatasi ketidakmampuan serta
membantu memulihkan klien yang tidak mampu agar dapat berfungsi secara optimal.
Langkah pencegahan ini antara lain dilakukan melalui upaya pembatasan
ketidakmampuan (dissability limitation) dan rehabilitasi. Untuk pembatasan
ketidakmampuan, langkah yang bisaa diambil adalah pelatihan tentang cara perawatan
diri dan penyediaan fasilitas. Untuk rehabilitasi, upaya yang dilakukan antara lain
pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kondisi klien yang direhabilitasi,
penempatan klien sesuai dengan keadaannya (selektive places), terapi kerja.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara umum sehat merupakan keadaan yang tidak hanya untuk terbebas dari penyakit
tetapi meliputi seuruh aspek kehidupan manusia. Selain itu juga selain ada sehat terdapat
juga sakit. Sakit secara umum meruapakan keadaan yang tidak hanya terjadinya proses
penyakit tetapi dimana keadaan fisik, emosional, sosial dan perkembangan seseorang
terganggu. Untuk memebedakan anatara sehat dan skit terdapat adanya rentang sehat
sakit.
Konsep sehat-sakit adalah konsep yang kompleks dan multi interpretasi, banyak faktor
yang mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Setiap individu, keluarga, masyarakat
maupun profesi kesehatan mengartikan sehat/sakit secara berbeda tergantung
paradigmanya. Kemampuan kognitif akan membentuk cara berpikir seseorang untuk
memahami faktor-faktor yang berkaitan penyakit dan menggunakan pengetahuan tentang
kesehatan dan penyakit yang dimilikinya untuk menjaga kesehatan sendiri
3.2 Saran
Setelah kita membaca kutipan di atas, kami sebagai penulis makalah ini, kami
memberi saran kepada seluruh khalayak untuk tetap memperhatikan kondisi kita. Sehat
merupakan sesuatu yang sangat mahal bagi kita, jika kita tidak menjaga kesehatan kita,
maka kita akan terserang penyakit.
Selain itu juga, kami memberi saran kepada para medis untuk tetap memperhatikan
kesehatan masyarakat supaya Negara kita terhindar dari berbagai macam penyakit. Kami
juga berharap dari pihak medis memberikan penyuluhan kepada masyarakat awam
mengenai kesehatan.