Anda di halaman 1dari 5

LINGKUNGAN MANAJEMEN

Tujuan pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, kita diharapkan dapat:

1. Menggambarkan masing-masing dimensi dari lingkugan tugas dan lingkungan umum


2. Menjelaskan strategi para manajer untuk membantu organisasi beradaptasi dengan
lingkungan yang tidak pasti
3. Mendefinisikan budaya perusahaan dan memberi contoh yang berhubugan dengan
organisasi
4. Mejelaskan simbol, cerita, pahlawan, slogan, serta upacara resmi yang berhubungan dengan
organisasi dan kaitannya dengan budaya perusahaan
5. Menggambarkan hubungan antara budaya perusahaan dengan lingkungan
6. Mendefinisikan pemimpin budaya dan menjelaskan hal-hal yang digunakan pemimpin
budaya untuk mengubah budaya perusahaan

Pengantar

Studi manajemen secara tradisional berfokus pada faktor-faktor di dalam organisasi-sebagai suatu
pandangan sstem tertutup-seperti mengarahkan, memberi motivasi, dan mengontrol karyawan.
Pandangan klasik, perilaku, dan sains manajemen berfokus pada aspek-aspek internal prusahaan
yang dapat dikendalikan langsung oleh para manajer. Pandangan ini akurat namun tidak lengkap.
Agar dapat efektif, manajer harus memantau dan memberikan respon terhadap lingkungan-
sebagaimana pandangan sistem terbuka.

Pada bab ini akan mellihat lebih dalam bagian-bagian dari komponen lingkungan eksternal dan
bagaimana detail ini memengaruhi organisasi. Juga akan dilihat bagian utama dari lingkungan
internal suatu organisasi, yaitu budaya perusahaan.

Empat hal yang mendasar yang akan dikupas pada bab ini:

1. Lingkungan organisasi, yaitu seluruh elemen yang terdapat di luar batas, yang memiliki
potensi untuk memengaruhi organisasi.
2. Lingkugan umum, yaitu lapisan lingkungan eksternal yang memengaruhi organisasi secara
tidak langsung.
3. Lingkungan tugas, yaitu lapisan lingkungan eksternal yang memengaruhi secara langung
operasi dan kinerja organisasi.
4. Lingkungan internal, yaitu lingkungan yang terdapat di dalam batas-batas organisasi

Page 1 of 5 Group 8 of 1MIK1, Sept 15th 2013


gambar 1
Tampilan di atas menunjukkan hubungan antara lingkungan umum, linngkungan tugas, dan
lingkungan internal yang semuanya terdapat di dalam suatu lingkungan organisasi.

Lingkungan manajemen dapat dibagi menjadi empat bagian:

A. Eksternal
Lingkungan eksternal suatu organisasi dapat diperjelas lebih lanjut melalui dua lapisan:
lingkungan umum dan lingkungan tugas-sebagaimana disinggung di atas.

1. Lingkungan Umum
Dimensi ini memengaruhi organisasi sepanjang waktu, namun tidak terkait dengan transaksi
sehari-hari. Dimensi lingkungan umum meliputi internasional, teknologi, sosial budaya,
ekonomi, dan hukum-politik.
a. Internasional, yaitu bagian dari lingkungan eksternal, berupa peristiwa yang berasal dari
negara asing, serta peluang bagi peusahaan suatu negara di negara lain.
b. Teknologi, berupa kemajuan ilmiah dan teknologi dalam industri tertentu, serta
masyarakat secara luas.
c. Sosial budaya, mencakup karakteristik demografi, norma, kebiiasaan, dan nilai-nilai
masyarakat dimana organisasi beroperasi di dalamnnya.
d. Ekonomi, merupakan kesehatan ekonomi secara umum dari suatu negara atau wilayah
tempat sebuah organisasi beroperasi.
e. Hukum-Politik, meliputi peraturan pemerintah di tingkat lokal, negara bagian dan
federal, serta aktivitas politik yang dirancang untuk memengaruhi perilaku perusahaan.
Dikenal pula istilah kelompok penekan pada dimensi ini, yaitu sebuah kelompok dengan
kepentingan tertentu yang bekerja di dalam kerangka hukum-politik untuk
memengaruhi perusahaan agar bertindk dalam cara yang dapat dipertanggungjawabkan
secara sosial.
2. Lingkungan Tugas
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, lingkungan tugas meliputi sektor-sektor yang
memiliki hubungaan kerja langsung dengan organisasi, seperti pelanggan, pesaing, pemasok,
dan pasar tenaga kerja.
a. Pelanggan, merupakan orang dan organisasi di dalam lingkungan yang membeli brang
atau jasa dari orgnisasi.
b. Pesaing, merupakan organisasi lain dalam industri atau jenis usaha yang menyediakan
barang atau jasa kepada sekelompok pelanggan yang sama.
c. Pemasok, merupakan orang dan organisasi yang menyediakan bahan baku kepada pihak
lain yang menggunakannya untuk mengasilkan suatu produk.
d. Pasar tenaga kerja, meliputi orang-orang dalam lingkungan yang dapat diterima bekerja
untuk organisasi.

Page 2 of 5 Group 8 of 1MIK1, Sept 15th 2013


B. Internal: Budaya Perusahaan
Lingkungan internal tempat manajer bekerja, mencakup budaya perusahaan, teknologi produksi,
struktur organisasi, dan fasilitas fisik. Dari semua hal ini, budaya perusahaan telah muncul
sebagai hal paling penting terhadap keuntungan kompetitif. Budaya internal harus sesuai dengan
kebutuhan lingkungan eksternal dan strategi perusahaan. Apabila tercapai kesesuaian, karyawan
dengan komitmen tinggi mampu menciptakan organisasi berkinerja tinggi yang sulit untuk
dikalahkan.
Budaya, dapat diartikan sebagai sekumpulan nilai, keyakinan, pemahaman, dan norma pokok
yang dibagi bersama oleh anggota suatu organisasi.

1. Simbol, merupakan suatu objek, tindakan, atau peristiwa yang menyampaikan makna pada
pihak lain.
2. Cerita, merupakan narasi yang didasarkan pada peristiwa sesungguhnya yang sering kali
diulang dan dibagikan di antara karyawan organisasi.
3. Pahlawan, adalah figur orang yang menjadi contoh atas tujuan, karakter, dan atribut dari
sebuah budaya yang kuat.
4. Slogan, merupakan frasa atau pernyataan yang menyatakan nilai utama perusahaan dengan
singkat dan jelas.
5. Upacara resmi, merupakan kegiatan terencana untuk memperingati peristiwa khusus dan
dilakukan untuk kepentingan para pesertanya.

C. Hubungan Organisasi dan Lingkungan


Lingkungan menimbulkan ketidakpastian bagi para manajer organisasi, sehingga mereka harus
memberikan respons dengan sebuah rancangan agar mampu beradaptasi dengan lingkungan.

1. Ketidakpastian lingkungan
Ketidakpastian berarti manajer tidak memiliki informasi yang memadai tentang faktor-faktor
lingkungan agar dapat memahami dan memprediksi kebutuhan dan perubahan. Organisasi
harus mengelola ketidakpastian lingkungan agar menjadi efektif.

gambar 2

2. Beradaptasi dengan lingkungan


Jika sebuah organisasi menghadapi ketidakpastian yang semakin meningkat terkait dengan
kompetisi, pelanggan, pemasok, atau aturan pemerintah, maka para manajernya dapat
menggunakan beberapa strategi untuk beradaptasi dengan perubahan ini, termasuk
‘peranan lintas batas’ (boundary-spanning roles), kemitraan antarorganisasi, dan merger
atau usaha patungan.
a. Peranan lintas batas, merupakan peranan yang dijalankan oleh orang atau departemen
yang menghubungkan dan mengoordinasikan organisasi dengan sejumlah elemen kunci
yang berada dalam lingkungan eksternal. Mendeteksi, mengolah informasi mengenai
perubahan, dan mewakili kepentingan organisasi di dalam lingkungan.

Page 3 of 5 Group 8 of 1MIK1, Sept 15th 2013


b. Kemitraan antarorganisasi, strategi untuk beradaptasi dengan lingkungan yang semakin
populer digunakan adalah pengurangan batasan-batasan yang ada dan meningkatkan
kerja sama dengan organisasi lain.
c. Merger dan usaha patungan. Merger terjadi jika dua atau lebih organisasi bergabung
menjadi satu. Usaha patungan melibatkan aliansi atau program strategis oleh dua
organisasi atau lebih.

D. Lingkungan dan Budaya


Pengaruh terhadap budaya perusahaan internal yang besar datang dari lingkungan eksternal.
Budaya dapat sangat beraneka ragam di dalam organisasi; namun demikian, organisasi yang
berada di dalam industri yang sama mungkin menunjukkan karakteristik budaya yang serupa
karena beroperasi di dalam lingkungan yang sama.

1. Budaya yang adaptif


Dalam budaya adaptif, manajer sangat memerhatikan pelanggan dan orang-orang dalam
serta proses internal yang membawa perubahan yang bermanfaat. Sedangkan dalam budaya
perusahaan yang tidak adaptif, manajer lebih memerhatikan diri sendiri, dan nilai-nilai yang
mereka anut tidak mendorong pengambilan risiko dan perubahan.

2. Jenis-jenis budaya
sebuah kesesuaian yang tepat antara budaya, strategi, dan lingkungan berkaitan dengan
empat kategori yang disebut jenis budaya. Kategori ini didasarkan pada dua dimensi, yaitu:
a. Sejauh mana lingkungan eksternal menuntut fleksibilitas atau stabilitas
b. Sejauh mana fokus strategis suatu perusahaan terhadap internal atau eksternal

Empat kategori yang berkaitan dengan perbedaan ini adalah:


a. Budaya kemampuan beradaptasi, muncul dalam sebuah lingkungan yang menuntut
respon cepat dan pengambilan keputusan berisiko tinggi.
b. Budaya pencapaian, cocok untuk organisasi yang sangat memerhatikan pelayanan
kepada pelanggan tertentu dalam lingkungan eksternal, tetapi tidak membutuhkan
fleksibilitas dan perubahan yang cepat.
c. Budaya klan, memiliki fokus internal pada keterlibatan dan partisipasi karyawan untuk
memenuhi perubahan kebutuhan dari lingkungan.
d. Budaya birokratis, memiliki fokus internal dan orientasi konsisten terhadap lingkungan
yang stabil.

E. Membentuk Budaya Kerja Bagi Lingkungan Kerja Baru


Suatu riset menunjukkan bahwa satu faktor yang paling besar meningkatkan nilai perusahaan
adalah orang dan cara mereka diperlakukan.

1. Permintaan baru bagi pengelolaan budaya perusahaan


Budaya dapat menjadi perekat yang memberikan rasa ikut memiliki dalam diri orang,
menjadi kompas untuk perilaku karyawan, dan memungkinkan karyawan yang tersebar di
berbagai tempat untuk bekerja mencapai tujuan bersama, sehingga mampu memenuhi
kebutuhan linngkungan yang berubah.

2. Kepemimpinan budaya
Satu cara dimana para manajer mengubah norma dan nilai agar dapat menjadi lebih adaptif
terhadap lingkungan eksternal atau untuk proses interasi internal yang mulus adalah melalui
kepemimpinan budaya.

Page 4 of 5 Group 8 of 1MIK1, Sept 15th 2013


Sedangkan pemimpin budaya adalah seoranng manaje yang menggunakan sinyal dan simbol
untuk memengaruhi budaya perusahaan. Pemimmpin budaya memengaruhi budaya dalam
dua bidang penting, yaitu:
a. Pemimpin budaya mengartikulasikan suatu visi tentang budaya organisasi yang diyakini
oleh para karyawan dan yang menghasilkan semangat sangat besar. Hal ini berarti para
pemimpin mengartikan dan mengomunikasikan nilai-nilai inti yang diyakini dan yang
didukung terus oleh karyawan.
b. Pemimpin budaya harus menuntut kegiatan harian yang menekankan visi budaya. Para
pemimpin harus memastikan bahwa prosedur kerja dan sistem penghargaan sesuai dan
menekankan kembali nilai-nilai. Tindakan sering kali lebih bermakna daripada kata-kata,
sehingga para pemimpin budaya “menjalankan perkataan mereka”.

Page 5 of 5 Group 8 of 1MIK1, Sept 15th 2013

Anda mungkin juga menyukai