AIDS
Tugas ini di susun sebagai salah satu bentuk penugasan dalam Praktik Klinik
Keperawatan 3 di Ruang Perawatan Infeksius
RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Dosen Pembimbing :Laily Isro’in, S.Kep.Ns., M.Kep
Oleh :
IDA TRIYANI
17613047
1. KONSEP PENYAKIT
1.1 DEFINISI
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) merupakan salah
satu penyakit yang disebabkan oleh HIV, ditandai dengan adalnya
kegagalan progresif system imun (Irianto, 2014). Kerusakan progresif
pada system kekebalan tubuh menyebabkan orang dengan HIV/AIDS
(ODHA) sangat rentan terserang berbagai penyakit. Serangan penyakit
yang biasanya tidak terlalu berbahaya lama kelamaan akan menyababkan
pasien sakit parah bahkan meninggal (Rendi & Margareth, 2012).
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune
Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia
akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus lain yang mirip yang
menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan Iain-lain) (Sudikno, 2011).
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah
sekumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya
kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV (human immunodeficiency
virus) yang termasuk famili retrovirus. AIDS merupakan tahap akhir dari
infeksi HIV (Sudoyo Aru, dkk.2009).
AIDS diartikan sebagI bentuk paling erT dari keadaan sakit terus
mdnerus yang berkaitan dengan infrksi HIV( Suzane C. Dmeltzer dan
brenda G. Bare, 2000).
1.2 KLASIFIKASI
Klasifikasi HIV/AIDS pada orang dewasa dengan infeksi, menurut
WHO (Health Organizations) dijelaskan menjadi 4 stadium klinis yaitu :
1. Stadium I bersifat Asimptomatik
Aktivitas normal dan dijumpai adanya Limfadenopati generalisata.
2. Stadium II Simptomatik
Aktivitas normal, berat badan menurun <10%, terdapat kelainan kulit
dan mukosa yang ringan, seperti Dermatitis serobik, Prorigo,
Onikomikosis, Ulkus yang berulang dan Khelitis angularis, Herpes
zoster dalam 5 tahun terakhir, serta adanya infeksi saluran nafas
bagian atas, seperti Sinusitis bakterialis.
3. Stadium III
Pada umumnya kondisi tubuh lemah, aktivitas di tempat tidur <50%
berat badan menurun >10% terjadi diare kronis yang berlangsung
lebih dari 1 bulan, demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan,
terdapat Kandidiasis orofaringeal, TB paru dalam 1 tahun terakhir,
infeksi bacterial yang berat seperti Pneumonia dan Piomiositis.
4. Stadium IV
Pada umumnya kondisi tubuh lemah, aktivitas ditempat tidur <50%,
terjadi HIV wasting syndrome, semakin bertambahnya infeksi
oportunistik, seperti Pneumonia Pneumocystis carinii,
Toksoplasmosis otak, Diare Kriptosporidosis ekstrapulmunal,
Retinitis virus sitomegalo, Herpes simpleks mukomutan >1 bulan,
Leukoensefalopati multifocal progresif, Kandidiasis di esophagus,
trachea, bronkus dan paru, TB diluar paru, LImfoma, Sarkoma
Kaposi, serta Ensefalopati HIV. (WHO dalam Budhy, 2017).
1.3 ETIOLOGI
Penyebab kelainan imun pada AIDS adalah suatu agen viral yang
disebut HIV dari kelompok virus yang dikenal retrovirus yang disebut
Lympodenopathy Associated Virus (LAV) atau Human T-Cell Leukimia
Virus (HTL-III yang juga disebut Human T-Cell Lymphotropic Virus /
retrovirus). Kemudian Retrovirus mengubah asam rebonukleatnya (RNA)
menjadi asam deoksiribunokleat (DNA) setelah masuk kedalam sel
pejamu.
Penularan virus ditularkan melalui :
1. hubungan seksual (anal, oral, vaginal) yang tak terlindungi dengan
orang yang terinveksi HIV
2. jarum suntik atau tindik atau tato yang tidak steril dan dipakai
bergantian
3. mendapatkan tranfusi darah yang mengandung virus HIV
4. ibu penderita HIV positif kepada bayinya ketika dalam kandungan,
saat melahirkan atau melalui air susu ibu (ASI).
1.5 PATOFISIOLOGI
Penyebab kelainan imun pada AIDS adalah suatu agen viral yang
disebut HIV dari kelompok virus yang dikenal retrovirus yang disebut
Lympodenopathy Associated Virus (LAV) atau Human T-Cell Leukimia
Virus (HTL-III yang juga disebut Human T-Cell Lymphotropic Virus /
retrovirus). Penularan virus ditularkan melalui hubungan seksual (anal,
oral, vaginal) yang tak terlindungi dengan orang yang terinveksi HIV,
jarum suntik atau tindik atau tato yang tidak steril dan dipakai bergantian,
mendapatkan tranfusi darah yang mengandung virus HIV, ibu penderita
HIV positif kepada bayinya ketika dalam kandungan, saat melahirkan atau
melalui air susu ibu (ASI). Human immunodeficiency virus mempunyai
materi genetic RNA yang mampu menginfeksi limfosit CD4 (Cluster
Differential Four), dengan melakukan perubahan sesuai dengan DNA
inangnya. Virus HIV cnderung menyerang jenis sel tertentu, yaitu sel –sel
yang mempunyai antigen CD4 terutama limfosit T4 yang memegang
peranan penting dalm mengatur dan empertahankan system kekebalan
tubuh. Virus juga menginfeksi sel monosif makrofag, sel Langerhans pada
kulit, sel dendrit folikuler pada kelenjar limfe, makrofag pada alveoli paru,
sel retina, sel serviks uteri dan sel – sel mikroglia otak. Virus yang masuk
kedalam limfosit T4 selanjutnya mengadakan replikasi sehingga menjadi
banyak dan akhirnya menghancurkan sel limfosit itu sendiri. kematian
limfosit T4 membuat daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah
terserang infeksi dari luar (baik virus lain, bakteri, jamur atau parasit).
Kejadian awal yang timbul setelah infeksi HIV disebut sindrom retoviral
akut atau acute retroviral syndrome. Sindrom ini diikuti oleh penurunan
jumlah CD4 dan peningkatan kadar RNA HIV dalam plasma. CD4 secara
perlahan akan menurun dalam beberapa tahun dengan laju penurunan CD4
yang lebih cepat pada 1,5 – 2,5 tahun sebelum pasien jatuh dalam keadaan
AIDS. Viral Load (jumlah virus HIV dalam darah) akan cepat meningkat
pada awal infeksi dan pada fase akhir penyakit akan ditemukan jumlah
CD4 < 200/mm3 kemudian diikuti timbulnya infeksi oportunistik, berat
badan turun secara cepat dan muncul komplikasi neurologis (Ersha, riry &
armen, 2018).
1.6 KOMPLIKASI
Menurut Budhy (2017) komplikasi yang disebabkan karena infeksi
HIV memperlemah system kekebalan tubuh, yang dapat menyebabkan
terserang banyak infeksi dan jenis kanker tertentu. Infeksi umum terjadi
pada HIV/AIDS antara lain :
1. Tuberkulosis (TB)
2. Diare kronik
3. Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
4. Sitomegalovirus
5. Kandidiasis
6. Pneumonia Pneumocysis Carinii (PPC)
7. Meningitis kriptokokal
8. Toksoplasmosis
9. Kriptosporidiosis
10. Kanker
a. Tumor Sarkoma Kaposi
b. Sarcoma Kaposi
c. Limfoma
11. Sindroma wasting
12. Komplikasi neurologis
13. Penyakit ginjal
Prot. virus
Tunas virus
Humoral Seluler
Penurunan interferon
Penurunan GM dan IGG Penurunan IL-12 gamma
lawan CD4+ yang Pengaruhikatan pada tes Tidak mengintensifkan
terinfeksi ELISA system imun
CD4+ menurun
Gangguan harga
Sel rentan Rentan infeksi diri
Mutasi gen
Pengeluaran mediator Aktifkan flora
kimia normal
Pembelahan sel
berlebihan
Peningkatan sitokinin Resiko infeksi
oportunistik
Picu sel kanker pirogenindogen
Saluran pencernaan
Menginfeksi paru-paru
Pelepasan asam
Inhalasi dan ekshalasi amino
Gangguan jalan
nafas terganggu
Metabolise protein
BB< dari normal
Suplai O2 turun Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
Difusi O2 terganggu Metabolism sel Ketidakseimbangan
menurun nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Hipoksia
ATP menurun terjadi
kelemahan
Sesak nafas
2.1 PENGKAJIAN
1. Data umum pasien
Meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan,
pendidikan, alamat, tanggal MRS dan diagnosa medis.
(Wantiyah,2010: hal 17) yang resiko menderita AIDS yaitu laki –
laki, perempuan maupun anak-anak yang terdeteksi positif HIV
2. Keluhan utama
Klien mengeluh Diare > 1 bulan, Demam, batuk > 1 bulan, anoreksia,
adanya kandidias, lemah, mengalami penurunan BB, intergritas
terganggu
7. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Pada pemeriksaan keadaan umum, kesadaran ODHA biasanya
lemah, tingkat kesadaran somnolen
b. TTV
Didapatkan tanda-tanda vital, tekanan darah meningkat, suhu
tubuh meningkat, nadi meningkat, RR meningkat lebih dari 20
x/menit, terdapat perubahan bunyi nafas
c. Pemeriksaan kepala dan leher
1) Kepala dan rambut
- Inspeksi : Catat bentuk kepala, penyebaran rambut,
warna rambut, tidak ada lesi
- Palpasi : tidak nyeri
2) Mata
- Inspeksi : Catat kesimetrisan dan kelengkapan,
edema, kelopak mata normal, isokor, sklera anikterik,
terdapat gangguan penglihatan dan perubaan pupil
- Palpasi : tdak ada nyeri tekan
3) Hidung
- Inspeksi : Catat adanya mukosa kering, sekret,
sumbatan
4) Mulut
- Inspeksi : Terdapat lesi pada rongga mulut, adanya
selaput putih dan perubahan warna, bibir terlihat pucat/
sianosis.Kesehatan gigi atau gusi yang buruk, dan
adanya gigi yang tanggal
5) Telinga
Inspeksi: Catat bentuk, tidak ada gangguan pendengaran,
kebersihan telinga
6) Leher
Inspeksi: kebersihan, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada pembesaran kelejar tiroid dan vena
jugularis
f. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : bentuk perut, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran
dan warna kulit
Auskultasi : bising usus hiperaktif
palpasi : nyeri tekan.
perkusi : timpani
g. Pemeriksaan Ekstemitas
Kekuatan otot menurun, cepat lelah, sering kesemutan, kebas
h. Pemeriksaan neurologi
Tingkat kesadaran secara kuantifikasi dinilai dengan GCS.
Pusing, konsentrasi menurun.
i. Pemeriksaan Integumen
Inspekai :warna kulit pucat, terdapat bintik-bintik gatal,
mudah ruam dan memar
palpasi :turgor kulit menurun, akral hangat
j. Pemeriksaan Genetalia
Inspeksi : terdapat tanda – tanda infeksi, terdapat herpes
2.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
peningkatan sekresi bronkus
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan disfusi O2
terganggu
3. Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan penurunan
imunitas tubuh
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia
5. Resiko infeksi berhubungan dengan imunodefisiensi
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
7. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
2.3 INTERVENSI
DAFTAR PUSTAKA
Amin huda nurarif & hardhi kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda NIC-NOC jilid 1. Jogjakarta :
MediAction
Yulrina ardhiyanti, dkk. 2015. Bahan ajar AIDS pada asuhan kebidanan.ed.1
cet.1. yogyakarta: deepublish Publisher. diakses dari
https://books.google.co,id pada tanggal 27 april 2020 pukul 07.00