Anda di halaman 1dari 12

KEPROFESSIONALAN BK

TUGAS 13

Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Bimbingan dan Konseling

Dosen Pangampu : Prof. Dr. Neviyarni S, MS.

AHMAD FAUZI YULIANDRI


17065021/2017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................... 1

MIIND MAP....................................................................................................... 2

A. Pengertian Professional ................................................................................. 3

B. keprofessionalan Bk...................................................................................... 3

C. perbedaan antara pendidik ............................................................................ 5

D. Ketertarikan antara pendidik ........................................................................ 5

E. Kerjasama antar pendidik ............................................................................. 6

DAFTAR RUJUKAN......................................................................................... 8
JAWAB PERTANYAAN .................................................................................. 9
YEL-YEL............................................................................................................ 12

1
Keprofsioanalan BK

Pengertian keprofesionalan bk Keprofesionnalan Bimbingan Konseling

Sagala (2000) mengatakan profesional adalah


profesi yang mulia dan bermartabat karena senantiasa
komitmen untuk ide-ide profesionalisme. membantu anak menemukan dirinya, mengarahkan
Profesionalisme terdiri atas pengetahuan dan diri, membuat keputusan, mengembangkan potensi
pemahaman mengenai sikap terhadap profesi. unggul manusia (kecerdasan, emosi da fisik)

Perbedaan antar Pendidik


Ketertarkan antar pendidik

Tugas-tugas pendidik untuk mengembangkan peserta


Dalam hubungan fungsional kemitraan antara didiksecara utuh dan optimal sesungguhnya merupakan
konselor dengan guru atau tenaga pendidik lainnya tugasbersama yang harus dilaksanakan/dilakukan oleh
dapat dilakukan melalui kegiatan rujukan (referal). guru, konselor dan juga tenaga pendidik lainnya sebagai
mitra kerja

Kerjasama antara pendidik

Salingmenguatkanpembelajaran yang mendidik


Memfasilitasi advokasi dan aksesibilitas
Menyelenggarakan fungsi outreach

2
A. Pengertian Profesional

Sagala (2000) mengatakan profesional adalah komitmen untuk ide-ide


profesionalisme. Profesionalisme terdiri atas pengetahuan dan pemahaman
mengenai sikap terhadap profesi. Ketiga nya diperoleh melalui pendidikan profesi
dan sikap profesional ini mulai terbentuk selama yang bersangkutan mengikuti
pendidikan profesionalnya. Secara sederhana profesional dapat diartikan perilaku,
cara, dan kualitas yang menjadi ciri suatu profesi. Seseorang dapat dikatakan
profesional apabila pekerjaannya memiliki ciri standar teknis atau etika suatu
profesi (Oerip dan Uetomo, 2000 : 264:265).

Istilah profesional itu berlaku untuk semua aparat mulai dari tingkat atas
sampai tingkat bawah. Profesional dapat diartikan sebagai suatu kemampuan dan
keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan menurut bidang dan
tingkatan masing-masing. Profesional menyangkut kecocokan antara kemampuan
yang dimiliki oleh birokrasi dengan kebutuhan tugas, terpenuhi kecocokan
anatara kemampuan dengan kebutuhan tugas merupakan syarat terbentuknya
aparatur yang profesional, yang artinya keahlian dan kemampuan aparat
merefleksikan arah dan tujuan yang ingin di capai oleh sebuah bidang ataupun
organisasi (kurniawan, 2005:74).

B. Keprofesionalan BK

Profesi BK adalah sebuah profesi yang mulia dan bermartabat karena


senantiasa membantu anak menemukan dirinya, mengarahkan diri, membuat
keputusan, mengembangkan potensi unggul manusia (kecerdasan, emosi da fisik),
membantu anak keluar dari persoalan-persoalan dan masalah-masalahnya, serta
melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan hidupnya hingga menjadi
manusia mandiri.

3
Perkembangan profesi BK seharusnya seiring dengan perkembangan zaman. Di
era globalisasi sekarang ini menjadikan tingkat persaingan hidup semakin ketat,
penyesuaian diri terhadap lingkungan semakin sulit, sehingga mengakibatkan
timbulnya persoalan-persoalan dan masalah-masalah dalam kehidupan individu
seperti, masalah menemukan diri, pengembangan diri, aktualisasi diri dan
membuat keputusan bijaksana menjadi tidak mudah. Selagi hidup, setiap individu
tidak pernah lepas dari segala persoalan dan masalah kehidupan dan tidak
semuanya dapat diatasi oleh individu, sehingga ia memerlukan bantuan orang lain
untuk keluar dari persoalan dan masalah tersebut.

Adanya konselor yang berasal bukan dari lulusan bimbingan dan


konseling juga membuat kondisi BK di sekolah semakin memperihatinkan, dan
adanya konselor sekolah yang memang dari jurusan BK namun kurang
menjunjung kode etik profesinya membuat keberadaan konselor kurang
diperhitungkan dan dianggap tidak penting bagi para siswanya sendiri. karena itu
penting bagi para konselor sekolah benar-benar memperjuangkan citranya
menjadi positif dan dapat mempertahankan keprofesionalannya sebagai ahli
dalam bimbingan dan konseling.

C. Perbedaan Antara Pendidik

Tugas-tugas pendidik untuk mengembangkan peserta didik secara utuh dan


optimal sesungguhnya merupakan tugas bersama yang harus
dilaksanakan/dilakukan oleh guru, konselor dan juga tenaga pendidik lainnya
sebagai mitra kerja. Sementara itu, masing-masing pihak tetap memiliki wilayah
pelayanan khusus dalam mendukung realisasi diri dan pencapaian kompetensi
peserta didik.

4
D. Keterkaitan Antara Pendidik

Dalam hubungan fungsional kemitraan antara konselor dengan guru atau


tenaga pendidik lainnya dapat dilakukan melalui kegiatan rujukan (referal).
Masalah-masalah perkembangan peserta didik yang dihadapi guru pada saat
pembelajaran dirujuk kepada konselor untuk penanganannya. Demikian pula,
masalah-masalah peserta didik yang ditangani konselor terkait dengan proses
pembelajaran, fungsi-fungsi bimbingan dan konseling perlu mendapat perhatian
guru. Sebaliknya fungsi-fungsi pembelajaran bidang studi perlu mendapat
perhatian konselor.

E. Kerjasama Antara Pendidik

Dalam kurikulum 2013 ada banyak hubungan kolaboratif atau kerjasama yang
bisa dilakukan guru mata pelajaran, konselor dan juga tenaga pendidik lainnya.
hubungan kolaboratif tersebut adalah :

1. Saling menguatkan pembelajaran yang mendidik

Suasana belajar dan proses pembelajaran yang hakikatnya dalam


kurikulum 2013 adalah proses mengadvokasi dan memfasilitasi
perkembangan peserta didik yang dalam implementasinya memerlukan
penerapan prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang akan dijalankan oleh
guru. Untuk saling menguatkan dalam mewujudkan lingkungan belajar, guru
bekerjasama dengan BK dalam :

a. Memahami kesiapan belajar peserta didik dan penerapan prinsip BK


dalam pembelajaran
b. Melakukan asesmen potensi peserta didik
c. Melakukan diagnostik kesulitan perkembangan dan belajar peserta
didik

5
d. Mendorong terjadinya iternalisasi nilai sebagai proses individualisasi
peserta didik
2. Memfasilitasi advokasi dan aksesibilitas
Bimbingan dan konseling berperan melakukan advokasi,
aksesibilitas dan fasilitasi agar terjadi diferensiasi dan diversifikasi
layanan pendidikan bagi pengembangan pribadi, sosial, belajar dan karir
peserta didik. Untuk itu kolaborasi guru Bk dengan guru mata pelajaran
perlu dilaksanakan dalam bentuk :

a. Memahami potensi dan pengembangan kesiapan belajar peserta didik


b. Merancang ragam program pembelajaran dan melayani kekhususan
kebutuhan peserta didik
c. Membimbing perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karir
3. Menyelenggarakan fungsi outreach
Dalam menyelenggarakan fungsi outreach ini harus adanya
kolaborasi guru BK dengan guru mata pelajaran atau guru kelas hingga
terjadi kolaborasi atau kerjasama yang lebih luas, yaitu dengan :

a. Kolaborasi dengan orang tua/keluarga


b. Kolaborasi dengan dunia kerja dan lembaga pendidikan
c. Intervensi
d. Dalam menjalin kerjasama bimbingan konseling memiliki peran yang
signifikan dalam implementasi pembelajara, sehingga semua itu perlu
mendapat dukungan serta kerjasama dari seluruh pihak yang berada
dalam sekolah .

6
DAFTAR RUJUK AN

Prayitno. 1995. Layanan bimbingan dan konseling kelompok. Jakarta: ghalia


Indonesia

Hazrullah. (2018). Kompetensi Profesional Guru Bimbingan Konseling Dalam


Pemecahan Masalah Belajar Siswa Di MAN Rukoh Banda Aceh. Jurnal
ilmiah DIDAKTIKA 18

Denny, Setiawan, sitorus joni. (2017). Urgensi Tuntutan Profesionalisme dan


Harapan Menjadi Guru Berkarakter. Cakrawala Pendidikan No.1

Ramtia Darma Putri. (2011). Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling. Unri

7
SOAL DAN JAWABAN

A. OBJECTIVE

1. Seseorang dapat dikatakan profesional apabila pekerjaannya memiliki ciri


standar teknis atau etika suatu profesi, ini merupakan ungkapan dari..

a. Oerip dan Uetomo, 2000 : 264:265

b. Oerip dan Uetomo, 2000 : 260:264

c. Oerip 2001 : 264:265

d. Sagala (2000)

2. Profesi BK adalah sebuah profesi yang mulia dan bermartabat karena


senantiasa membantu, kecuali..

a. Membantu peserta didik menemukan jati dirinya,

b. Membantu peserta didikmengarahkan diri

c. Membantu peserta didik membuat keputusan

d. Membantu peserta didik menyembunyikan permasalahnnya

3. dalam kurikulum 2013 ada banyak hubungan kolaboratif, diantaranya


kecuali..

a. Saling menguatkan pembelajaran yang mendidik

b. melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan

c. Menyelenggarakan fungsi outreach

d. Memfasilitasi advokasi dan aksesibilitas

8
4. Dibawah ini yang bukan menyelenggarakan fungsi outreach

a. kolaborasi guru BK dengan guru mata pelajaran

b. Kolaborasiguru BK dengan orang tua/keluarga

c. Kolaborasi guru BK dengan teman kelompok

d. Kolaborasi guru BK dengan dunia kerja dan lembaga pendidikan

5. Bimbingan dan konseling berperan melakukan advokasi, aksesibilitas dan


fasilitasi agar..

a. diferensiasi dan diversifikasi layanan pendidikan bagi


pengembangan pribadi, sosial, belajar dan karir peserta didik.

b. Mendorong terjadinya iternalisasi nilai sebagai proses individualisasi


peserta didik

c. Memiliki keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam


kebiasaan berfikir dan bertindak.

d. Saling menguatkan pembelajaran yang mendidik

B. ESSAY
1. Jelaskan pengertian profesi BK? Profesi BK adalah sebuah profesi yang mulia
dan bermartabat karena senantiasa membantu anak menemukan dirinya,
mengarahkan diri, membuat keputusan, mengembangkan potensi unggul
manusia (kecerdasan, emosi da fisik), membantu anak keluar dari persoalan-
persoalan dan masalah-masalahnya, serta melakukan penyesuaian diri dengan
lingkungan hidupnya hingga menjadi manusia mandiri.

9
2. Bimbingan dan konseling berperan melakukan advokasi, aksesibilitas dan
fasilitasi, Untuk itu kolaborasi guru Bk dengan guru mata pelajaran perlu
dilaksanakan dalam bentuk?

a. Memahami potensi dan pengembangan kesiapan belajar peserta didik

b. Merancang ragam program pembelajaran dan melayani kekhususan


kebutuhan peserta didik

c. Membimbing perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karir

3. Dalam menyelenggarakan fungsi outreach ini harus adanya kolaborasi guru


BK dengan guru mata pelajaran atau guru kelas hingga terjadi kolaborasi atau
kerjasama yang lebih luas, yaitu ??

a. Kolaborasi dengan orang tua/keluarga

b. Kolaborasi dengan dunia kerja dan lembaga pendidikan

c. Intervensi

10
YEL-YEL

Kami Anak yang pandai

Nurut sama buk dosen

Kesempatan kali ini

Pelajaran matkul BK

Ku suka matkul ini woi

Karna menambah Ilmu

Terimakasih buk guru

Telah membimbing kami

(Balonku Ada lima)

11

Anda mungkin juga menyukai