Anda di halaman 1dari 8

D.

Rancangan Media (Storyboard)


Simulasi virtual storyboard
Layar 1 Identitas layar : Simulasi konduksi

Konduksi Konveksi Radiasi Pengaturan

Konduktivitas Bahan A

Konduktivitas Bahan B

Tampilan mikroskopis

Play/pausee

Step

Pengaturan
Batang A Batang B ulang

Deskripsi tampilan :
Layar simulasi konduksi. Layar ini merupakan layar utama ketika aplikasi simulasi dibuka.
Pada layar ini terdapat dua gambar batang A dan B, termometer, kompor, dan meja penyangga.
Semua jenis benda tersebut dapat dipindahkan ke area kerja untuk melakukan simulasi. Bentuk
simulasi yang dapat dilakukan pada layar ini adalah simulasi perpindahan kalor ketika salah satu
ujung batang dipanaskan menggunakan kompor dan simulasi perpindahan kalor antara dua
batang.

Pada layar simulaasi konduksi terdapat beberapa tombol yakni :


1. Tombol Konduksi, konveksi, dan radiasi pada bagian atas, jika diklik salah satu, maka
pengguna akan diarahkan pada layar tema simulasi sesuai dengan tombol pilihan.
2. Tombol play/pause, berfungsi untuk membuat jeda atau melanjutkan proses simulasi yang
dilakukan.
3. Tombol step yang berfungsi untuk menampilkan simulasi dalam keadaan step by step
4. Tombol Pengaturan ulang, berfungsi untuk mengembalikan settingan yang diatur pengguna
ke settingan awal.
Selain itu pada menu Pengaturan terdapat beberapa pilihan pengaturan, yakni :
1. Scroll konduktivitas bahan yang berfungsi untuk mengatur nilai konduktivitas bahan.
2. Tampilan mikroskopis yang berfungsi untuk menampilkan keadaan mikroskopis bahan.
Simulasi virtual storyboard
Layar 1.1 a Identitas layar : Simulasi konduksi 1

Konduksi Konveksi Radiasi Pengaturan

Konduktivitas Bahan A

Konduktivitas Bahan B

Tampilan mikroskopis

Play/pausee

Step

Pengaturan
Batang A Batang B ulang

Deskripsi tampilan :
Simulasi pemanasan salah satu ujung batang bertujuan untuk menunjukkan proses
perpindahan kalor secara konduksi.
Untuk memulai simulasi ini, pengguna dapat mimilih salah satu batang untuk diletakkan di
atas meja penyangga. Selain itu, pengguna dapat memindahkan termometer pada kedua ujung
batang seperti tampak pada layar.

Selain itu pada menu Pengaturan terdapat beberapa pilihan pengaturan, yakni :
1. Scroll konduktivitas bahan yang berfungsi untuk mengatur nilai konduktivitas bahan. Jika
pengguna memperbesar konduktivitas bahan, maka getaran partikel semakin kuat yang
menyebabkan laju konduksi semakin cepat. Sebaliknya, jika pengguna menurunkan
konduktivitas bahan, maka getaran partikel semakin lemah yang menyebabkan laju konduksi
melambat
2. Tampilan mikroskopis yang berfungsi untuk menampilkan keadaan mikroskopis bahan.
Simulasi virtual storyboard
Layar 1.1 b Identitas layar : Simulasi konduksi 1

Konduksi Konveksi Radiasi Pengaturan

Konduktivitas Bahan A

Konduktivitas Bahan B

Tampilan mikroskopis

Play/pausee

Step

Pengaturan
Batang A Batang B ulang

Deskripsi tampilan :

Pada tahap berikutnya, untuk memudahkan pengguna dalam memahami proses terjadinya
perpindahan kalor secara konduksi, pengguna dapat menampilkan keadaan mikroskopis batang
dengan menekan tombol “tampilan mikroskopis’ pada menu Pengaturan.
Keadaan awal partikel penyusun batang A adalah memiliki energi kinetik partikel, sehingga
partikel penyusun batang A bergetar selaras dengan laju laju getar yang seragam disemua bagian.
Simulasi virtual storyboard
Layar 1.1 c Identitas layar : Simulasi konduksi 1

Konduksi Konveksi Radiasi Pengaturan

Konduktivitas Bahan A

Konduktivitas Bahan B

Tampilan mikroskopis

Play/pausee

Step

Pengaturan
Batang A Batang B ulang

Deskripsi tampilan :

Untuk memulai simulasi, pengguna dapat menyalakan kompor dengan menekan tombol
“on” yang terdapat pada kompor.
Simulasi pemanasan salah satu ujung batang bertujuan untuk menunjukkan proses
perpindahan kalor secara konduksi. Perpindahan kalor dapat diamati dengan terjadinya kenaikan
suhu pada ujung batang yang tidak mengalami kontak langsung dengan sumber kalor
menggunakan termometer. Selain itu secara mikroskopis (melalui representasi ikatan antar
unsur pada zat padat dengan pegas) perpindahan kalor dapat diamati dengan partikel-partikel
penyusun ujung zat padat yang bersentuhan dengan sumber kalor bergetar lebih kuat
dibandingkan partikel yang tidak mengalami kontak langsung dengan sumber kalor. Makin besar
getarannya, maka energi kinetiknya juga semakin besar. Energi kinetik yang besar
menyebabkan partikel di dekatnya ikut bergetar menjadi lebih kuat dari sebelumnya, begitu
seterusnya sampai pada partikel penyusun ujung lain. Hal ini dapat dilihat juga dengan
perubahan gradasi warna partikel dari biru (menunjukkan suhu masih rendah) menuju warna
kemerahan (menunjukkan suhu tinggi).
Simulasi virtual storyboard
Layar 1.1 d Identitas layar : Simulasi konduksi 1

Konduksi Konveksi Radiasi Pengaturan

Konduktivitas Bahan A

Konduktivitas Bahan B

Tampilan mikroskopis

Play/pausee

Step

Pengaturan
Batang A Batang B Reset all
ulang

Deskripsi tampilan :

Tampilan layar ini menunjukkan kelanjutan dari proses pada tampilan layar sebelumnya.
Selama kompor tidak dimatikan (tetap memberikan kalor), ujung zat padat yang
bersentuhan dengan sumber kalor tersebut bergetar semakin kuat (terlihat dari perubahan warna
menjadi semakin kemerahan). Makin besar getarannya, maka energi kinetiknya juga semakin
besar. Energi kinetik yang besar menyebabkan partikel di dekatnya ikut bergetar menjadi lebih
kuat dari sebelumnya, begitu seterusnya sampai pada partikel penyusun ujung lain.
Sementara itu suhu ujung partikel yang tidak mengalami kontak langsung dengan sumber
kalor teramati naik secara perlahan-lahan selama kompor masih menyala.
Simulasi virtual storyboard
Layar 1.2 b Identitas layar : Simulasi konduksi 2

Konduksi Konveksi Radiasi Pengaturan

Konduktivitas Bahan A

Konduktivitas Bahan B

Tampilan mikroskopis

Play/pausee

Step

Pengaturan
Batang A Batang B ulang

Deskripsi tampilan :

Sementara itu, simulasi perpindahan kalor antara dua batang bertujuan untuk menunjukkan
proses perpindahan kalor pada dua jenis batang berbeda dan untuk membuktikan bahwa kalor
mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi menuju benda yang bersuhu lebih rendah.
Untuk memulai simulasi ini, pengguna dapat meletakkan batang B disebelah batang A yang
sebelumnya telah dipanaskan seperti pada tampilan layar. Selain itu, pengguna dapat meletakkan
termometer pada kedua ujung batang untuk melihat prubahan suhu akibat proses perpindahan
kalor.
Keadaan awal partikel penyusun batang B bergetar dengan kecepatan yang lebih rendah
dengan batang A karena memiliki suhu lebih kecil dari batang A. Pada kedaan ini, terjadi
perpindahan kalor karena suhu kedua batang berbeda.
Simulasi virtual storyboard
Layar 1.2 d Identitas layar : Simulasi konduksi 2

Konduksi Konveksi Radiasi Pengaturan

Konduktivitas Bahan A

Konduktivitas Bahan B

Tampilan mikroskopis

Play/pausee

Step

Pengaturan
Batang A Batang B ulang

Deskripsi tampilan :

Pada tampiln layar sebelumnya, partikel penyusun batang A bergetar lebih kuat dibanding
dengan batang B, karena memiliki suhu awal yang lebih besar. Hal ini akan mengimbas
(mempengaruhi) partikel penyusun batang B pada daerah persambungan. Akibatnya partikel
penyusu batang B apada daerah pesambungan dengan batang A bergetar lebih kuat dari keadaan
sebelumnya. Hal ini juga akan mempengaruhi partikel yang berada di dekatnya untuk bergetar
lebih kuat. Dengan demikian suhu batang B perlahan meningkat. Hal ini juga terlihat dari
perubahan gradasi warna.
Sementara itu, energi kinetik ( dalam hal ini kecepatan getar partikel ) partikel penyusun
batang A berkurang akibat ditransfer kepada batang B. Hal ini menyebabkan suhu batang A
berkurang secara perlahan. Hal ini terlihat dari perubahan gradasi warna.
Simulasi virtual storyboard
Layar 1.2 e Identitas layar : Simulasi konduksi 2

Konduksi Konveksi Radiasi Pengaturan

Konduktivitas Bahan A

Konduktivitas Bahan B

Tampilan mikroskopis

Play/pausee

Step

Pengaturan
Batang A Batang B ulang

Deskripsi tampilan :

Proses transfer energi kinetik partikel (kalor) dari batang A menuju batang B secara
konduksi akan berhenti ketika terjadi kesetimbangan termal atau suhu kedua batang menjadi
sama (energi kinetik partikel penyusun bahan sama). Hal ini juga terlihat warna dari partikel
penyusun kedua batang menjadi sama.

Anda mungkin juga menyukai