Anda di halaman 1dari 22

NAMA : YUNITA TODA

NIM : 01.2.17.00633
PRODI : S1
SEMESTER : VI
KASUS 1 (NOMOR ABSEN GANJIL)
ANALISA MANAJEMEN KASUS
(data boleh ditambahi sesuai kasus)
POHON MASALAH (BUAT SERIMBUN-RIMBUNNYA)
Pathways

Disfungsi miocard beban sistol kebutuhan metabolisme

Kontraktilitas preload beban kerja jantung

Hambatan pengosongan ventrikel

Beban jantung

Gagal jantung kongestif

Gagal pompa ventrikel

Forward failuer back ward failure

Curah jantung ( COP) Tekanan vena pulmo

Suplai drh kejaringan renal flow tekanan kapiler paru

Nutrisi & O2 sel pelepasan RAA edema paru

Metabolisme sel retensi Na & air Gg. Pertukaran gas

Lemah & letih edema


Intoleransi aktifitas kelebihan volume cairan
FOKU PENGKAJIAN MASALAH INTERVENSI RASIONAL EVALUASI
S LENGKAP KEPERAWATAN (MINIMAL 3 INTERVENSI
INTERVENSI PER (MINIMAL 100 KATA
MASALAH PER INTERVENSI)
KEPERAWATAN)
A Pasien mengatakan Ketidakefektifan 1. Observasi 1. Agar dapat S : Pasien
sesak nafas seperti pola napas karakteristik menentukan dan mengatakan sesak
tertidih benda berat , berhubungan dengan pola nafas menjegah napas
pernapasan 33x/menit Hiperventilasi dengan melihat terjadinya
O : frekuensi
dan terpasang oksigen pasien saat komplikasi pada
napas 33x/menit
binasal 4 liter/menit, bernafas apakah pasien
dan terpasang
saturasi oksigen 98% menggunakan 2. Mengetahui
oksigen binasal 4
otot bantu untuk tindakan
liter/menit,
bernapas atau selanjutnya
saturasi oksigen
tidak yang akan
98%
2. Lakukan dilakukan serta
auskulatasi dan mengetahui A : masalah
perkusi dada adanya suara ketidakefektifan
pasien untuk tambahan pola napas belum
mengetahui 3. Untuk teratasi
karakter suara membantu pola
napas dan ada pernapasan P : intervensi
atau tidaknya lancar pada dilanjutkan
bunyi tambahan pasien
pada pernafasan 4. Untuk
pasien membantu
3. Beri oksigen mengoptimalka
melalui n pola
kanulmasker pernapasan pada
atau ventilasi pasien
mekanis sesuai
konsentrasi yang
diperlukan
4. Kemudian
posisikan semi
fowler atau
duduk tegak
lurus untuk
meningkatkan
inspirasi pada
pasien
B Pola napas tidak Ketidakefektifan 1. Pemantauan 1. Untuk S : pasien
teratur, sesak napas, bersihan jalan napas pernapasan pasien memastikan mengatakan nafas
sesekali batuk, suara berhubungan dengan mengumpulkan dan kepatenan jalan tidak teratur dan
nafas rales, terdapat sekresi yang menganalisis data napas dan sesekali batuk
pernapasan cuping tertahan pasien (tanda vital) pertukaran gas
O : frekuensi
hidung, terdapat 2. Manajemen jalan yang adekuat
napas 33x/menit,
retraksi dada. nafas 2. Memfasilitas
suara nafas rales,
3. Pengaturan posisi, kepatenan jalan
terdapat
mengubah posisi napas
pernapasaan
pasien 3. Agar pasien bisa
cumping hidung
bernapas dengan
baik A : masalah
ketidakefektifan
bersihan jalan
napaf belum
teratasi
P : intervensi
dilanjutkan
C Pasien terlihat lemah, Intoleransi aktivitas 1. Tentukan 1. Agar dapat S : pasien
TD : 121/87 mmHg, berhubungan dengan penyebab dilakukan mengatakan
Nadi : 59x/menit, CRT keadaan umum keletihan tidndakan dalam badan terasa
> 3 detik lemah (karena menangani lemah
perawatan, keletihan yang
O : TD : 121/87
pengobatan, dialami oleh
mmHg, Nadi :
nyeri) pasien
59x/menit, CRT >
2. Pantau respon 2. Untuk
3 detik
kardiorepiratori mengetahui
terhadap aktivitas apa A : masalah
aktivitas yang baik untuk intoleransi
(takipnea, dilakukan aktivitas belum
dispnea, pasien dalam teratasi
takikardia, mencegah
pucat, terjadinya P : intervensi
berkeringat) kelemahan pada dilanjutkan
3. Evaluasi pasien
motivasi dan 3. Agar
keinginan pasien mengetahui
untuk keinginan
meningkatkan pasien dalam
aktivitas meningkatkan
aktivitasnya
setiap hari
D Kesadaran pasien Gangguan rasa 1. Berikan 1. Pasien S : pasien
complomentis, nyaman kesempatan membutuhkan mengatakan tidak
berhubungan dengan pada pasien pengalaman mengalami nyeri
GCS : 4-5-6, dan pasien
gejala terkait untuk didengarkan dan
tidak mengalami O : kesadaran
penyakit mengungkapkan pahami dalam
peningkatan tekanan pasien
perasaan tentang proses
intra kranial complomentis.
citra tubuh peningkatan
GCS : 4-5-6 dan
2. Bantu pasien kepercayaan diri
pasien tidak
dalam 2. Kesan seseorang
mengalami
mengembangkan terhadap dirinya
peningkatan
untuk menilai sangat
tekanan intra
diri dan berpengaruh
kranial
mengenali serta dalam
mengatasi pengembalian A : masalah
masalah kepercayaan diri gangguan rasa
3. Mendukung 3. Pendekatan dan nyaman teratasi
upaya klien saran yang
untuk positif dapat P : intervensi
memperbaiki membantu dihentikan
citra diri, menguatkan
mendorong usaha dan
sosialisasi kepercayaan
dengan orang yang dilakukan
lain dan
membantu klien
ke arah
penerimaan diri

E Tidak terdapat cidera _ Pasien tidak terdapat _ _


pada muskulokeletal jejas pada seluruh tubuh
atau cidera infeksi pada
pasien

ANALISA LABORATORIUM/HASIL PEMERIKSAAN

LAB/HASIL NORMAL HASIL FUNGSI ANALISA DIKAITKAN


PEMERIKSAA PEMERIKSAAN DENGAN KASUS DAN POHON
N FISIK/MEDIS MASALAH (MINIMAL 250
KATA PER HASIL/KOLOM)
Glukosa sewaktu Normal 313 mg/dl <200 Mengukur jumlah Pengertian : Pemeriksaan GDS atau
glukosa dalam darah gula darah sewaktu adalah tes gula
darah yang dilakukan pada saat itu
juga. Tes glukosa darah sewaktu
dilakukan dengan cara mengambil
sampel darah pasien tanpa
melakukan puasa terlebih
dahulu untuk dapat mengetahui
kadar gula darah pada saat itu.
Satuan yang digunakan untuk
menyatakan nilai gula darah
sewaktu adalah mg/dL (milligram
per desiliter). Hasil pemeriksaan
gula darah sewaktu membandingkan
jumlah gula darah dalam satuan
miligram dengan jumlah darah
dalam satuan desiliter. Dari kasus
tersebut dapat dikaitkan tindakan
pemeriksaan yang dilakukan pada
pasien untuk mengetahui glikosa
sewaktu pada pasien normal atau
tidak. Jika kedaan glukosa tidak
normal atau > 200 dapat dilakukan
tindakan dalam menabah glukosa
pada pasien untuk menjadi stabil
BUN Meningkat 41 mg/dl 7-22 Untuk menentukan Blood Urea Nitrogen (BUN) adalah
kadar urea nitrogen pemeriksaan laboratorium yang
dalam darah yang bertujuan untuk menetapkan kadar
merupakan zat sisa dari nitrogen ureum dalam darah.
metabolisme protein Pemeriksaan kadar nitrogen ureum
dan seharusnya dibuang darah (BUN) dilakukan dengan cara
melalui ginjal. mengukur konsentrasi nitrogen di
dalam plasma darah.
Dengan tidakan pengecekan BUM
pada pasien dapat diliat urea
nitrogen pada pasien meningkat.
Tes tersebut dilakukan untuk
membantu tenaga medis yang
membantu pasien dalam
menstabilkan atau menormalkan
BUN pada pasien sehingga dapat
membantu penyembuhan pada
pasien
HGB Normal 13,3 g/dl 12.1-17.6 Untuk mendiagnosa Hemoglobin adalah protein yang
suatu penyakit pada ada di dalam sel darah merah.
pasien Protein inilah yang memberikan
warna merah pada
darah. Strukturnya terdiri dari empat
rantai. Setiap rantainya
mengandung senyawa yang disebut
heme, yang mengandung zat besi.
Selain pemberi warna, Hb juga
berperan dalam pembentukan sel
darah merah alias eritrosit yang
berbentuk bulat dengan bagian
tengahnya lebih pipih (lihat gambar
di atas). Tujuan dari pembentukan
eritrosit adalah mempermudah sel
darah bergerak dalam pembuluh
darah.

Manfaat untuk mengetahui HGB :


1. Mendeteksi adanya penyakit yang
memengaruhi tingkat Hb dalam
tubuh. Contohnya, kadar Hb rendah
bisa menandakan seseorang
memiliki anemia atau kelainan
darah lain.

2. Mengetahui bagaimana kesehatan


pasien dengan masalah pada Hb
tubuh. Misalnya, pasien dengan
anemia kondisinya stabil karena
kadar Hb-nya meningkat atau
normal.

RBC Normal 5.36 10^6/ul 4.50- Untuk menghitung total Risk Based Capital adalah salah
5.90 sel darah merah dalam satu metode pengukuran Batas
tubuh Tingkat Solvabilitas yang
disyaratkan dalam undang-undang
dalam mengukur tingkat kesehatan
keuangan sebuah perusahaan
asuransi untuk memastikan
pemenuhan kewajiban Asuransi dan
Reasuransi dengan mengetahui
besarnya kebutuhan modal
perusahaan sesuai dengan tingkat
resiko yang dihadapi perusahaan
dalam mengelola kekayaan dan
kewajibannya.

Tujuan dari Risk Based Capital


1. Untuk mengetahui besarnya
kebutuhan modal
perusahaan sesuai dengan
tingkat resiko yang dihadapi
perusahaan dalam mengelola
kekayaan dan kewajibannya.
2. Untuk mengukur tingkat
kesehatan keuangan.
3. Untuk mengurangi biaya
kepailitan (insolvency).
4. Untuk menentukan faktor
resiko yang proporsional
terhadap resiko kepailitan
(insolvency).
5. Untuk membantu regulator
(pemerintah) dalam
mengukur nilai aktual dari
ekuitas.
6. Untuk mengantisipasi
masalah-masalah yang akan
datang.

WBC Normal 8.26 10^3 ul 4.50- Melawan infeksi dalam Leukosit merupakan komponen
11.30 tubuh darah yang berperanan dalam
memerangi infeksi yang disebabkan
oleh virus, bakteri, ataupun proses
metabolik toksin, dll. Nilai normal
leukosit berkisar 4.000 - 10.000
sel/ul darah. Penurunan kadar
leukosit bisa ditemukan pada kasus
penyakit akibat infeksi virus,
penyakit sumsum tulang, dll,
sedangkan peningkatannya bisa
ditemukan pada penyakit infeksi
bakteri, penyakit inflamasi kronis,
perdarahan akut, leukemia, gagal
ginjal, dll
Tujuan :
 Untuk menghitung jumlah leukosit
dalam darah
Prinsip kerja :
Darah yang telah di encerkan lalu di
hitung jumlah leukosit dalam
volume pengenceran tertentu
dengan cara mengalikan terhadap
faktor perhitungan  jumlah leukosit
dan di peroleh jumlah leukosit
dalam satuan volume darah.

PLT Normal 278 10^3/ul 139-335 Memeriksa jenis sel Dengan mencecek jenis yang ada
yang dalam tubuh dalam tubuh dapat membantu
tenaga medis untuk melakukan
tidakan asuehn keperawatan apa
yang harus diberikan untuk pasien.
Sehingga diagnosa yang dilakukan
untuk pasien masalah nya teratasi
dengan baik dan pasien dapt pulih

ANALISA MEDIKASI
OBAT PEMBERIAN FUNGSI OBAT ANALISA DIKAITKAN DENGAN KASUS DAN POHON
MASALAH (MINIMAL 250 KATA PER OBAT/KOLOM)
Enteral PO diberikan 1x sehari Mengobati tekanan Spironolactone adalah obat yang digunakan untuk
Spironolakton darah tinggi, dan mengobati tekanan darah tinggi. Obat ini bekerja dengan
100 mg edema cara menghambat penyerapan garam (natrium) berlebih
dalam tubuh dan menjaga kadar kalium dalam darah agar
tidak terlalu rendah, sehingga tekanan darah dapat ditekan.
Dengan menurunkan tekanan darah, spironolactone
bermanfaat untuk mencegah stroke, serangan jantung, dan
gagal ginjal, yang merupakan komplikasi dari hipertetensi.
Spironolactone juga bermanfaat untuk mengobati
pembengkakan akibat penumpukan cairan di salah satu
bagian tubuh (edema) yang disebabkan oleh kondisi tertentu,
seperti gagal jantung dan penyakit liver. Selain itu, obat ini
juga digunakan untuk mengobati kondisi ketika tubuh terlalu
banyak memproduksi aldosterone (hiperaldosteronisme),
yaitu hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal yang
berfungsi membantu menjaga keseimbangan air dan garam
di dalam tubuh. Sehingga pasien dapat membaik.
Digoxin 0.25 PO diberikan 1x sehari Mengobati artmia dan DIGOXIN 0.25 MG 10 TABLET merupakan obat yang
digunakan untuk mengobati penyakit jantung, seperti aritmia
mg gagal jantung dan gagal jantung. Obat ini bekerja dengan membuat irama
jantung kembali normal dan memperkuat jantung dalam
memompa darah ke seluruh tubuh. Penggunaan obat ini
harus sesui dengan petunjuk dokter. Dewasa : Untuk
digitalisasi cepat (24-36 jam) : 4-6 tablet , kemudian 1 tablet
pada interval tertentu sampai kompensasi tercapai. Untuk
digitalisasi lambat (3-5 hari) : 2-6 tablet/hari dalam dosis
terbagi. Pemeliharaan : 1/2-3 tablet/hari. Anak : Un
Clopidogrel 75 PO diberikan 1x sehari Mencegah Clopidogrel merupakan obat yang berfungsi untuk
mg penggumpalan darah mencegah trombosit (platelet) saling menempel yang
pada penderita berisiko membentuk gumpalan darah. Gumpalan darah yang
serangan jantung terbentuk di pembuluh darah arteri dapat memicu terjadinya
trombosis arteri, seperti serangan jantung dan stroke.
Clopidogrel akan diberikan kepada orang yang mengalami
serangan janttung, stroke, penyakit jantung koroner, dan
penyakit arteri perifer. Pada situasi tertentu seperti serangan
jantung atau setelah pemasangan ring pada jantung,
clopidogrel akan dikombinasikan dengan aspirin, yang juga
berfungsi untuk mecegah penggumpalan darah. Namun
perlu diingat, kombinasi kedua obat ini akan membuat
seseorang berisiko mengalami perdarahan.
Peringatan :

1. Harap berhati-hati bagi penderita gangguan organ


hati, gangguan ginjal, tukak lambung, dan gangguan
pembekuan darah seperti hemofilia.
2. Hati-hati saat konsumsi dengan aspirin atau obat
antikoagulan, karena meningkatkan risiko
perdarahan.
3. Clopidogrel tidak boleh diberikan kepada orang yang
berusia di bawah 16 tahun, kecuali atas anjuran
dokter.
4. Obat ini akan membuat perdarah lebih sulit berhenti,
berhati-hati saat menggunakan benda tajam dan
hindari olahraga dengan kontak fisik yang tinggi
seperti sepak bola.
5. Jika akan menjalani perawatan gigi atau prosedur
operasi lainnya, pastikan dokter tahu bahwa Anda
mengonsumsi clopidogrel. Clopidogrel mungkin
perlu dihentikan sebelum tindakan tersebut.
6. Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui
dokter

Atorvastatin 20 PO dieberikan 1x Untuk menurunkan Atorvastatin adalah obat yang digunakan untuk menurunkan
mg sehari kolestrol jahat (LDL) kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan
dan meningkatkan jumlah kolesterol baik (HDL) di dalam darah. Jika
jumlah kolestrol baik kolesterol dalam darah tetap terjaga dalam nilai normal,
(HDL) maka akan menurunkan risiko stroke dan serangan jantung.
Atorvastatin menurunkan jumlah kolesterol dalam tubuh
dengan cara menghambat enzim yang bertugas
memproduksi kolesterol di hati. Dengan demikian, jumlah
kolesterol jahat dalam darah akan turun, sehingga
menurunkan risiko kolesterol menempel serta menyumbat
pada pembuluh darah arteri. Pengobatan dengan
atorvastatin harus diiringi dengan gaya hidup sehat, meliputi
olahraga secara rutin, menjaga berat badan ideal, berhenti
merokok. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil
pengobatan terbaik.

Peringatan:

1. Hindari mengonsumsi atorvastatin jika


memiliki alergi terhadap obat ini.
2. Hati-hati konsumsi atorvastatin bersama
dengan obat antivirus atau santijamur
golongan azole, serta dengan obat kolesterol
golongan fibrat, ciclosporin, atau antibiotik
makrolid.
3. Beri tahu dokter jika menderita atau memiliki
riwayat gangguan hati, gangguan ginjal,
diabetes, gangguan otot, serta gangguan
kelenjar tiroid.
4. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol
karena dapat meningkatkan kadar trigliserida
dan meningkatkan risiko kerusakan pada
organ hati.
5. Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis
setelah mengonsumsi atorvastatin, segera
temui dokter.

Parenteral drip IV Meningkatkan blood Parenteral drip Merupakan obat yang digunakan untuk
NTG 1 ampul presure mencegah nyeri dada (angina) pada penderita penyakit
100 cc jantung koroner. Obat ini termasuk golongan nitrat yang
bekerja merileksasi pembuluh darah dan memperlebar
pembuluh darah sehingga dapat mengalir lebih mudah ke
jantung. Di setiap pemakaian obat selalu mempunyai efek
samping tertentu. Efek samping belum tentu terjadi di setiap
pemakaian obat akan tetapi jika terjadi efek samping yang
berlebihan, harus langsung ditangani oleh medis. Obat ini
dapat menyebabkan efek samping yang sering terjadi jika
dikonsumsi seperti: sakit kepala, pusing, kepala ringan,
mual, muntah, kelemahan, hipotensi ortostatik, edema
perifer, bradikardia, takikardia, pingsan/sinkop, sulit
bernapas, rhinitis, faringitis, xerostomia,
parestesia/kesemutan, kelemahan otot. Jika efek samping
semakin memburuk segera hubungi dokter untuk
mendapatkan penanganan medis.
Drip xyillocain IV Menghilangkan rasa Lidocaine adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan
2 vial dalam sakit atau memberi efek rasa sakit atau memberi efek mati rasa pada bagian tubuh
NS 100 cc mati rasa pada bagian tertentu untuk sementara. Obat ini bekerja dengan cara
tubuh tertentu untuk menghambat sinyal penyebab nyeri sehingga mencegah
sementara timbulnya rasa sakit. Lidocaine bukan obat bius total,
sehingga efek mati rasa yang ditimbulkan tidak disertai
dengan hilangnya kesadaran.

Berikut merupakan fungsi lidocaine berdasarkan bentuknya:

 Lidocaine obat topikal (krim, gel, salep), digunakan


untuk membuat mati rasa bagian tubuh sebelum
prosedur medis, atau dapat digunakan untuk
meredakan sakit akibat gigitan serangga, terkena
getah tanaman beracun, luka gores ringan, atau luka
bakar ringan.
 Lidocaine semprot, digunakan untuk membuat
lapisan mulut dan tenggorokan mati rasa sebelum
menjalani prosedur medis, misalnya pemasangan
selang alat bantu napas
 Lidocaine injeksi/suntik, digunakan untuk membuat
mati rasa sebagian area tubuh, misalnya sebelum
proses penjahitan luka robek. Selain itu, lidocaine
injeksi juga digunakan untuk mengatasi aritmia atau
gangguan irama jantung.
 Lidocaine suppositoria, digunakan dengan cara
dimasukkan lewat anus atau dubur untuk mengatasi
rasa nyeri, gatal, dan pembengkakan yang
disebabkan oleh wasir atau gangguan lain pada area
anus.
 Lidocaine tablet hisap, dapat digunakan untuk
mengurangi sakit tenggorokan, tetapi masih
diperlukan penelitian untuk mengetahui tingkat
keamanannya.
 Lidocaine obat tetes telinga, digunakan untuk
mengurangi rasa sakit dan pembengkakan yang
disebabkan oleh peradangan telinga tengah (otitis
media). Sama halnya dengan tablet hisap,
penggunaan lidocaine tetes telinga masih
memerlukan penelitian lebih lanjut.

Peringatan:

 Harap hati-hati dalam menggunakan obat ini, bila


pernah atau sedang menderita penyakit jantung
seperti gangguan irama jantung,syok kardiogenik ,
gagal jantung, Sindrom Wolff-Parkinson-White,
sindrom Stoke-Adams, serta gangguan hati,
hipoksia , gangguan pernapasan, syok hipovolemik,
dan defisiensi pseudokolinesterase.
 Pasien yang menerima lidocaine suntik (pembuluh
darah) harus melakukan pemeriksaan EKG terlebih
dahulu.
 Penggunaan lidocaine pada pasien lanjut usia harus
dengan anjuran dan pengawasan dokter.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui
dokter.

Furosemide IV IV diberikan 3x sehari Untuk mengeluarkan Furosemide adalah obat golongan diuretik yang bermanfaat
1 ampul kelebihan cairan dari untuk mengeluarkan kelebihan cairan dari dalam tubuh
dalam tubuh melalui melalui urine. Obat ini sering digunakan untuk mengatasi
urine edema (penumpukan cairan di dalam tubuh) atau hipertensi
(tekanan darah tinggi).

Furosemide bekerja dengan cara menghalangi penyerapan


natrium di dalam sel-sel tubulus ginjal dan meningkatkan
jumlah urine yang dihasilkan oleh tubuh. Obat ini tersedia
dalam bentuk tablet dan suntik.

Peringatan Sebelum Menggunakan Furosemide: 

 Jangan menggunakan furosemide jika Anda


memiliki riwayat alergi terhadap obat ini dan obat
golongan sulfa, seperti sulfametoxazole.
 Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat
pembesaran prostat, penyakit ginjal, gangguan hati,
penyakit asam urat, diabetes, lupus, dan
ketidakseimbangan elektrolit.
 Beri tahu dokter jika Anda baru menjalani
pemeriksaan yang melibatkan penyuntikan zat
radioaktif (kontras) ke dalam pembulug darah vena,
sebelum menggunakan obat ini.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui,
atau merencanakan kehamilan sebelum
menggunakan furosemide.
 Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan
obat-obatan lain, termasuk suplemen, dan produk
herbal.
 Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi
obat atau overdosis setelah menggunakan obat ini.

Diviti SC 0,5 IV 1x dalam 5 hari Mencegah dan Obat yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah
ml menangani penyakit yang disebut deep vein thrombosis atau DVT (gumpalan
deep vein thrombosis, darah yang terbentuk pada vena dalam tubuh). DVT dapat
yaitu suatu kondisi memicu pembekuan darah pada paru-paru (emboli paru).
yang dapat memicu DVT biasanya terjadi setelah menjalani beberapa operasi
emboli paru tertentu.
Efek Samping

Selain memiliki efek yang diinginkan, setiap obat pasti


memiliki efek samping yang tidak diinginkan.obat diviti
memiliki tiga jenis efek samping, yaitu efek samping yang
umum, jarang terjadi, dan efek samping yang tidak terduga.
Untuk efek samping yang umum terjadi, seperti kulit pucat,
kesulitan bernapas, perdarahan atau memar yang tidak biasa,
serta rasa lemas atau rasa lelah yang tidak biasa. Efek
samping yang agak jarang terjadi dari penggunaan
fondaparinux antara lain feses berwarna hitam, nyeri pada
kandung kemih, gusi berdarah, darah dalam urine atau feses,
pandangan kabur, nyeri dada, menggigil, penumpukan darah
di bawah kulit, kebingungan, kejang-kejang, batuk-batuk,
urine berkurang atau urine keruh, memar, pening, mulut
kering, demam, sering haus, detak jantung tidak beraturan,
gatal dan kemerahan pada tempat injeksi, nafsu makan
hilang, nyeri punggung, nyeri otot, mual atau muntah, napas
pendek-pendek, serta berkeringat tiba-tiba. Sementara itu,
efek samping yang kejadiannya tidak terduga antara lain
nyeri punggung, gangguan pada kandung kemih, kesulitan
menelan, detak jantung cepat, biduran, lutut terasa lemas,
kesemutan, kelumpuhan, dan dada terasa sesak.

Anda mungkin juga menyukai