Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING

Tentang

Keprofesionalan BK, Perbedaan, Keterkaitan dan Kerjasama Antara


Pendidik

DOSEN PEMBIMBING :

Prof. Dr. Neviyarni, S, Ms

DISUSUN OLEH KELOMPOK 12 :


Mastayani Tumangger (17003014)
Nia Annisa Chandra (17003014)
Atika Wulandari (17022008)
Wisnu Edi Saputra (17075053)
Lian Kopi Anan (17003130)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis megucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayat, dan inayahnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Karya Ilmiah mata kuliah bimbingan konseling dengan
materi tentang “Keprofesionalan BK, Perbedaan, Keterkaitan dan Kerjasama
Antara Pendidik”.

Makalah ini telah tersusun dengan maksimal, untuk itu penulis


menyampaikan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman
dari berbagai pihak yang sudah ikut membantu dan berkonstribusi dalam
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Demi kesempurnaan makalah ini, untuk itu segala saran dan kritik dari
berbagai pihak yang sifatnya membangun akan kami terima dengan senang hati.
Dan semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua, akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih.

Padang, April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

MIND MAPPING.............................................................................................. 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Profesional ............................................................................ 6


B. Keprofesionalan BK ................................................................................ 6
C. perbedaan antara pendidik....................................................................... 7
D. keterkaitan antara pendidik ..................................................................... 7
E. kerjasama antara pendidik ....................................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 12

DAFTAR RUJUKAN .......................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Keberadaan bimbingan konseling di sekolah akan membantu siswa yang


mengalami kesulitan dalam berbagai permasalahan yang menimpa siswa terutama
dalam hal belajar, sehingga permasalahan ini harus senantiasa mendapatkan perhatian
yang serius agar kesulitan belajar tersebut dapat segera teratasi. BK bukanlah
pekerjaan yang serampangan yang dilakukan oleh siapa saja, akan tetapi BK akan
menjalankan tugasnya harus mempertahankan sikap dan profesionalnya. Guru BK
harus diberikan oleh seorang ahli, dan harus memiliki bobot tertentu yang dapat
memperlancar proses bimbingan konseling yaitu memiliki pengetahuan dasar
menyangkut teori, praktik dan konseling, dan keterampilan konseling yang dapat
diperoleh baik secara pendidikan formal dari jurusan BK.

Kompetensi profesional merupakan sebuah perpaduan dari pengetahuan,


keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak. Pada sistem pengajaran, kompetensi digunakan untuk mendeskripsikan
kemampuan profesional yaitu kemampuan untuk menunjukkan pengetahuan dan
konseptualisasi pada tingkat yang lebih tinggi.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah Keprofesionalan BK ?
2. Apa saja perbedaan antara pendidik ?
3. Bagaimanakah keterkaitan antara pendidik ?
4. Bagaimanakah kerjasama antara pendidik ?

4
Mind Mapping

Keprofesionalan BK

Keprofesionalan BK
Pengertian
A. Keprofesionalan BK
Profesi BK adalah sebuah profesi yang Keprofesionalan BK
mulia dan bermartabat karena
senantiasa membantu anak menemukan
Sagala (2000) mengatakan
dirinya, mengarahkan diri,BK
B. Keprofesionalan membuat
keputusan, mengembangkan potensi
profesional adalah
unggul manusia (kecerdasan, emosi da komitmen untuk ide-ide
fisik), membantu anak keluar dari profesionalisme.
persoalan-persoalan dan masalah- Profesionalisme terdiri atas
masalahnya, serta melakukan pengetahuan dan
penyesuaian diri dengan lingkungan pemahaman mengenai sikap
hidupnya hingga menjadi manusia terhadap profesi.
mandiri.

keterkaitan antara
perbedaan antara pendidik
pendidik
Tugas-tugas pendidik untuk
mengembangkan peserta didik Dalam hubungan
secara utuh dan optimal
fungsional kemitraan
sesungguhnya merupakan tugas
bersama yang harus antara konselor dengan
dilaksanakan/dilakukan oleh guru, guru atau tenaga pendidik
konselor dan juga tenaga pendidik lainnya dapat dilakukan
lainnya sebagai mitra kerja melalui kegiatan rujukan
(referal).

kerjasama antara pendidik

1. Salingmenguatkanpembelajaran yang mendidik


2. Memfasilitasi advokasi dan aksesibilitas
3. Menyelenggarakan fungsi outreach

5
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Profesional
Sagala (2000) mengatakan profesional adalah komitmen untuk ide-ide
profesionalisme. Profesionalisme terdiri atas pengetahuan dan pemahaman mengenai
sikap terhadap profesi. Ketiga nya diperoleh melalui pendidikan profesi dan sikap
profesional ini mulai terbentuk selama yang bersangkutan mengikuti pendidikan
profesionalnya. Secara sederhana profesional dapat diartikan perilaku, cara, dan
kualitas yang menjadi ciri suatu profesi. Seseorang dapat dikatakan profesional
apabila pekerjaannya memiliki ciri standar teknis atau etika suatu profesi (Oerip dan
Uetomo, 2000 : 264:265).
Istilah profesional itu berlaku untuk semua aparat mulai dari tingkat atas
sampai tingkat bawah. Profesional dapat diartikan sebagai suatu kemampuan dan
keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan menurut bidang dan tingkatan
masing-masing. Profesional menyangkut kecocokan antara kemampuan yang dimiliki
oleh birokrasi dengan kebutuhan tugas, terpenuhi kecocokan anatara kemampuan
dengan kebutuhan tugas merupakan syarat terbentuknya aparatur yang profesional,
yang artinya keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah dan tujuan yang
ingin di capai oleh sebuah bidang ataupun organisasi (kurniawan, 2005:74).

B. Keprofesionalan BK

Profesi BK adalah sebuah profesi yang mulia dan bermartabat karena


senantiasa membantu anak menemukan dirinya, mengarahkan diri, membuat
keputusan, mengembangkan potensi unggul manusia (kecerdasan, emosi da fisik),
membantu anak keluar dari persoalan-persoalan dan masalah-masalahnya, serta
melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan hidupnya hingga menjadi manusia
mandiri.

Perkembangan profesi BK seharusnya seiring dengan perkembangan zaman.


Di era globalisasi sekarang ini menjadikan tingkat persaingan hidup semakin ketat,
penyesuaian diri terhadap lingkungan semakin sulit, sehingga mengakibatkan
timbulnya persoalan-persoalan dan masalah-masalah dalam kehidupan individu
seperti, masalah menemukan diri, pengembangan diri, aktualisasi diri dan membuat

6
keputusan bijaksana menjadi tidak mudah. Selagi hidup, setiap individu tidak pernah
lepas dari segala persoalan dan masalah kehidupan dan tidak semuanya dapat diatasi
oleh individu, sehingga ia memerlukan bantuan orang lain untuk keluar dari persoalan
dan masalah tersebut.

Adanya konselor yang berasal bukan dari lulusan bimbingan dan konseling
juga membuat kondisi BK di sekolah semakin memperihatinkan, dan adanya konselor
sekolah yang memang dari jurusan BK namun kurang menjunjung kode etik
profesinya membuat keberadaan konselor kurang diperhitungkan dan dianggap tidak
penting bagi para siswanya sendiri. karena itu penting bagi para konselor sekolah
benar-benar memperjuangkan citranya menjadi positif dan dapat mempertahankan
keprofesionalannya sebagai ahli dalam bimbingan dan konseling.

C. Perbedaan Antara Pendidik

Tugas-tugas pendidik untuk mengembangkan peserta didik secara utuh dan


optimal sesungguhnya merupakan tugas bersama yang harus dilaksanakan/dilakukan
oleh guru, konselor dan juga tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja. Sementara
itu, masing-masing pihak tetap memiliki wilayah pelayanan khusus dalam mendukung
realisasi diri dan pencapaian kompetensi peserta didik.

D. Keterkaitan Antara Pendidik

Dalam hubungan fungsional kemitraan antara konselor dengan guru atau


tenaga pendidik lainnya dapat dilakukan melalui kegiatan rujukan (referal). Masalah-
masalah perkembangan peserta didik yang dihadapi guru pada saat pembelajaran
dirujuk kepada konselor untuk penanganannya. Demikian pula, masalah-masalah
peserta didik yang ditangani konselor terkait dengan proses pembelajaran, fungsi-
fungsi bimbingan dan konseling perlu mendapat perhatian guru. Sebaliknya fungsi-
fungsi pembelajaran bidang studi perlu mendapat perhatian konselor.

E. Kerjasama Antara Pendidik

dalam kurikulum 2013 ada banyak hubungan kolaboratif atau kerjasama yang
bisa dilakukan guru mata pelajaran, konselor dan juga tenaga pendidik lainnya.
hubungan kolaboratif tersebut adalah :

7
1. Saling menguatkan pembelajaran yang mendidik

Suasana belajar dan proses pembelajaran yang hakikatnya dalam


kurikulum 2013 adalah proses mengadvokasi dan memfasilitasi perkembangan
peserta didik yang dalam implementasinya memerlukan penerapan prinsip-prinsip
bimbingan dan konseling yang akan dijalankan oleh guru. Untuk saling
menguatkan dalam mewujudkan lingkungan belajar, guru bekerjasama dengan BK
dalam :

a. Memahami kesiapan belajar peserta didik dan penerapan prinsip BK dalam


pembelajaran
b. Melakukan asesmen potensi peserta didik
c. Melakukan diagnostik kesulitan perkembangan dan belajar peserta didik
d. Mendorong terjadinya iternalisasi nilai sebagai proses individualisasi peserta
didik
2. Memfasilitasi advokasi dan aksesibilitas

Bimbingan dan konseling berperan melakukan advokasi, aksesibilitas dan


fasilitasi agar terjadi diferensiasi dan diversifikasi layanan pendidikan bagi
pengembangan pribadi, sosial, belajar dan karir peserta didik. Untuk itu kolaborasi
guru Bk dengan guru mata pelajaran perlu dilaksanakan dalam bentuk :

a. Memahami potensi dan pengembangan kesiapan belajar peserta didik


b. Merancang ragam program pembelajaran dan melayani kekhususan kebutuhan
peserta didik
c. Membimbing perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karir
3. Menyelenggarakan fungsi outreach

Dalam menyelenggarakan fungsi outreach ini harus adanya kolaborasi


guru BK dengan guru mata pelajaran atau guru kelas hingga terjadi kolaborasi
atau kerjasama yang lebih luas, yaitu dengan :

a. Kolaborasi dengan orang tua/keluarga


b. Kolaborasi dengan dunia kerja dan lembaga pendidikan
c. Intervensi

8
Dalam menjalin kerjasama bimbingan konseling memiliki peran yang
signifikan dalam implementasi pembelajara, sehingga semua itu perlu mendapat
dukungan serta kerjasama dari seluruh pihak yang berada dalam sekolah .

9
Soal Dan Kunci Jawaban
A. Soal pilihan ganda :
1. Seseorang dapat dikatakan profesional apabila pekerjaannya memiliki ciri standar
teknis atau etika suatu profesi, ini merupakan ungkapan dari..
a. Oerip dan Uetomo, 2000 : 264:265
b. Oerip dan Uetomo, 2000 : 260:264
c. Oerip 2001 : 264:265
d. Sagala (2000)
2. Profesi BK adalah sebuah profesi yang mulia dan bermartabat karena senantiasa
membantu, kecuali..
a. Membantu peserta didik menemukan jati dirinya,
b. Membantu peserta didikmengarahkan diri
c. Membantu peserta didik membuat keputusan
d. Membantu peserta didik menyembunyikan permasalahnnya
3. dalam kurikulum 2013 ada banyak hubungan kolaboratif, diantaranya kecuali..
a. Saling menguatkan pembelajaran yang mendidik
b. melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan
c. Menyelenggarakan fungsi outreach
d. Memfasilitasi advokasi dan aksesibilitas
4. Dibawah ini yang bukan menyelenggarakan fungsi outreach
a. kolaborasi guru BK dengan guru mata pelajaran
b. Kolaborasiguru BK dengan orang tua/keluarga
c. Kolaborasi guru BK dengan teman kelompok
d. Kolaborasi guru BK dengan dunia kerja dan lembaga pendidikan
5. Bimbingan dan konseling berperan melakukan advokasi, aksesibilitas dan
fasilitasi agar..
a. diferensiasi dan diversifikasi layanan pendidikan bagi pengembangan pribadi,
sosial, belajar dan karir peserta didik.
b. Mendorong terjadinya iternalisasi nilai sebagai proses individualisasi peserta
didik
c. Memiliki keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan
berfikir dan bertindak.
d. Saling menguatkan pembelajaran yang mendidik

10
Jawaban :

1. A
2. D
3. B
4. C
5. A

B. Soal essay :
1. Jelaskan pengertian profesi BK?
2. Bimbingan dan konseling berperan melakukan advokasi, aksesibilitas dan
fasilitasi, Untuk itu kolaborasi guru Bk dengan guru mata pelajaran perlu
dilaksanakan dalam bentuk?
3. Dalam menyelenggarakan fungsi outreach ini harus adanya kolaborasi guru BK,
jelaskan!

Jawaban :

1. Profesi BK adalah sebuah profesi yang mulia dan bermartabat karena senantiasa
membantu anak menemukan dirinya, mengarahkan diri, membuat keputusan,
mengembangkan potensi unggul manusia (kecerdasan, emosi da fisik), membantu
anak keluar dari persoalan-persoalan dan masalah-masalahnya, serta melakukan
penyesuaian diri dengan lingkungan hidupnya hingga menjadi manusia mandiri.
2. kolaborasi guru Bk dengan guru mata pelajaran perlu dilaksanakan dalam bentuk :
a. Memahami potensi dan pengembangan kesiapan belajar peserta didik
b. Merancang ragam program pembelajaran dan melayani kekhususan kebutuhan
peserta didik
c. Membimbing perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karir
3. Dalam menyelenggarakan fungsi outreach ini harus adanya kolaborasi guru BK
dengan guru mata pelajaran atau guru kelas hingga terjadi kolaborasi atau kerjasama
yang lebih luas, yaitu dengan :
a. Kolaborasi dengan orang tua/keluarga
b. Kolaborasi dengan dunia kerja dan lembaga pendidikan
c. Intervensi

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Istilah profesional itu berlaku untuk semua aparat mulai dari tingkat atas
sampai tingkat bawah. Profesional dapat diartikan sebagai suatu kemampuan dan
keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan menurut bidang dan tingkatan
masing-masing. Profesional menyangkut kecocokan antara kemampuan yang dimiliki
oleh birokrasi dengan kebutuhan tugas, terpenuhi kecocokan anatara kemampuan
dengan kebutuhan tugas merupakan syarat terbentuknya aparatur yang profesional,
yang artinya keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah dan tujuan yang
ingin di capai oleh sebuah bidang ataupun organisasi.

Tugas-tugas setiap pendidik untuk mengembangakan peserta didik secara utuh


dan optimal sesungguhnya merupakan tugas bersama yang harus dilaksanakan
bersama baik oleh guru, konselor, dan tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja.
Sementara itu, masing-masing pihak tetap memiliki wilayah pelayanan khusus dalam
mendukung realisasi diri dan pencapaian kompetensi peserta didik. Dalam hubungan
fungsional kemitraan antara konselor dengan guru dapat dilakukan dengan kegiatan
rujukan (referal).

12
DAFTAR RUJUK AN

Hazrullah. (2018). Kompetensi Profesional Guru Bimbingan Konseling Dalam Pemecahan

Masalah Belajar Siswa Di MAN Rukoh Banda Aceh. Jurnal ilmiah DIDAKTIKA 18

(2)

Denny Setiawan, sitorus joni. (2017). Urgensi Tuntutan Profesionalisme dan Harapan Menjadi Guru

Berkarakter. Cakrawala Pendidikan No.1

Ramtia Darma Putri. (2011). Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling. Unri

Prayitno. 1995. Layanan bimbingan dan konseling kelompok. Jakarta: ghalia Indonesia

13
Yel-Yel
Lirik dari “Tobat Maksiat”

Dengarlah hai sobat materi tetangKeprofesionalan BK

Perbedaan, Keterkaitan dan Kerjasama Antara Pendidik

Ayo sama-sama kita hapal semuanya

Yang pertamapahamiKeprofesinal BK

Ingat yang kedua pelajari perbedaan pendidik

Dan yang ketiga keterkaitan dan kerjasama antara pendidik


[Reff:]
Ingat profesional BK ingat perbedaan pendidik
Ingatlah juga keterkaitan dan kerjasama pendidik
Ingat-ingat semuanya jangan sampai lupa

14

Anda mungkin juga menyukai