UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
1. Judul Artikel : “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Jamban
Keluarga di Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes”.
2. Peneliti : Laeli Apriyanti, Bagoes Widjanarko, Budi Laksono
3. Publikasi : Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 14 / No.1 /
Januari 2019
4. Tahun : 2019
5. Analisis
ABSTRACT
Background: Based on Basic of Health Research in 2013, as many as 39-40
million people still defecated carelessly, including those who dumped their
waste into the river. In Brebes Regency in 2017, the District Budget Fund has
built 1298 latrines for poor families. But from the evaluation and preliminary
studies reported that there are still many families that have not utilized the
latrine to the fullest. This study aims to analyze the factors influence the
utilization of family latrines in Jatibarang Subdistrict, Brebes Regency.
Method: This study is an analytic observational design using a cross sectional
approach to analyze the factors influence the use of family latrines. The
sample of this study was selected purposively as many as 103 heads of
households involved who met the inclusion criteria, namely families who
received latrine program through the district budget funds from 3 villages in
Jatibarang Subdistrict.
Results: There is a significant relationship between knowledge, attitudes,
defecation habits, and family support with the use of family latrines. There is
no significant relationship between education level, family income, health
worker support, community leaders support, availability of clean water,
distance a place to defecate in addition to latrines on the use of family latrines.
It is recommended that increasing knowledge and attitudes to respondents as
well as supports from family were also needed in improving utilizing latrines.
Keywords: latrine utilization, enabling factors, knowledge, attitudes, family
supports
ABSTRAK
Latar Belakang: Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, sebanyak 39-40 juta
orang masih buang air besar sembarangan, termasuk yang membuang
kotorannya ke sungai. Di Kabupaten Brebes pada Tahun 2017 dengan Dana
APBD Kabupaten telah dibangun 1298 unit jamban untuk kepala keluarga
miskin. Tetapi dari hasil evaluasi dan studi pendahuluan ternyata masih banyak
keluarga yang belum memanfaatkan jamban tersebut secara maksimal.
1
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 14 / No.1 / Januari 2019
PENDAHULUAN
merupakan penyebab kematian
Permasalahan terbesar yaitu 1.400.000 jiwa per
kesehatan di Indonesia tahun. Dari semua kematian tersebut
masih ditandai dengan tingginya penyebabnya berakar pada sanitasi
angka kesakitan dan kematian dan kualitas air yang buruk.(2)
penyakit yang berbasis lingkungan. Perilaku buang air besar
Kondisi tersebut banyak dijumpai sembarangan (BABS) masih banyak
di daerahpedesaan. terjadi di Indonesia. Di sejumlah
Penyakit yang penularannya daerah, masyarakat masih
berkaitan dengan air dan membuang air besar sembarangan
lingkungan terutama di kali atau sungai. Data Joint
penyakit diare masih Monitoring Program WHO/
endemis dan merupakan UNICEF 2014, sebanyak 55 juta
masalah kesehatan yang belum penduduk di Indonesia masih
(1)
selesai. Berdasarkan data WHO berperilaku buang air besar
bahwa kematian yang sembarangan. Berdasarkan data
disebabkan karena Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
waterborne disease mencapai tahun 2013, sebanyak 39-40 juta
3.400.000 jiwa per tahun, orang yang BAB sembarangan,
dan penyakit diare
1
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 14 / No.1 / Januari 2019
1
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 14 / No.1 / Januari 2019
1
140.129 KK (26,09%) sedangkan 87 Desa, yang termasuk wilayah kerja di
penduduk yang sudah akses sanitasi 23 Puskesmas di 10 Kecamatan.
jamban sehat sebesar 396.970 KK Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
(73,91%). Kabupaten Brebes terdiri dari 17 pasca pembangunan jamban yang
Kecamatan dan 297 Desa/ Kelurahan, dilakukan oleh Tim Dinas Kesehatan
hanya 24 desa dari 297 desa/Kelurahan Kabupaten Brebes, dari 300 KK yang
yang sudah ODF (Open Defecation Free), disurvei, masih ditemukan 10 KK belum
sedangkan sisanya 273 desa masih terjadi memanfaatkan jamban yang telah
OD(Open Defecation ).(5) dibangun.
Berdasarkan data Profil Dinas Berdasarkan penjelasan dan uraian
Kesehatan Kabupaten Brebes pada Tahun tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti
2015 angka kejadian diare masih cukup lebih lanjut mengenai faktor - faktor yang
tinggi mencapai 13.230 jiwa, sedangkan berhubungan dengan pemanfataan jamban
pada Tahun 2016 diketahui ada keluarga di Kecamatan Jatibarang. Faktor
peningkatan kasus angka kejadian diare yang diteliti yaitu faktor predisposing yang
mencapai 29.430 Jiwa.(6,7)Sedangkan meliputi: tingkat pendidikan, tingkat
berdasarkan data profil Dinas Kesehatan pengetahuan tentang jamban keluarga,
Kabupaten Brebes pada Tahun 2017, ada sikap tentang jamban keluarga dan
kasus kematian balita akibat diare kebiasaan atau tradisi buang air besar.
sebanyak 2 orang balita.(8) Data tersebut Faktor penguat (reinforcing factor) yaitu
membuktikan bahwa masih banyak dukungan keluarga, petugas kesehatan dan
masyarakat yang tidak memanfaatkan dukungan tokoh masyarakat. Sementara
jamban. faktor pemungkin (enabling factor)
Dalam rangka mempercepat meliputi: tingkat pendapatan keluarga,
pencapaian Kabupaten ODF (Open ketersediaan air, jarak rumah ke tempat
Defecation Free), Pemerintah Kabupaten BAB selain jamban.
Brebes telah mengalokasikan dana APBD
Tahun Anggaran 2017 untuk METODE
pembangunan jamban sebanyak 1298 unit Jenis penelitian ini adalah survei
yang diberikan kepada Kepala Keluarga analitik dengan menggunakan pendekatan
miskin yang belum mempunyai jamban. Cross-sectional. Sampel dalam penelitian
Jamban yang telah dibangun dengan Dana ini terdiri dari Kepala keluarga yang
APBD tersebut sebanyak 1298 unit. mendapat bantuan jamban dana APBD
Pembangunan jamban tersebut tersebar di kabupaten di wilayah Kecamatan
3
Jatibarang yang ini telah tahun dengan proporsinya
memenuhi mendapatkan umur minimum dibandingkan
kriteria inklusi persyaratan etik 27 tahun dan dengan yang
yaitu sebanyak dari Komite Etik maksimum 55 sama dan lebih
103 kepala Penelitian tahun. Responden dari 48 tahun
keluarga.Teknik. Kesehatan yang berumur (52,4%).
Pengumpulan Fakultas kurang dari 48 Kebanyakan
data Kesehatan tahun lebih berjenis kelamin
menggunakan Masyarakat sedikit (47,6%) perempuan,
teknik Universitas dengan tingkat
wawancara Diponegoro pendidikan
dengan instrumen Semarang dengan rendah (SD dan
berupa kuesioner No. SMP) sebanyak
yang telah diuji 070/EC/FKM/201 92,2%. Pekerjaan
validitas dan 8. terbanyak adalah
reliabilitas, wiraswasta
sedangkan HASIL DAN diikuti buruh dan
PEMBAHASAN
lembar observasi ibu rumah tangga
Karakteristik
digunakan untuk sebanyak
Responden
mengecek masing2 (20,4%).
Karakteris
penggunaan Lebih dari
tik responden
jamban oleh separuh (58,3%)
yang diteliti
keluarga yang responden
meliputi umur,
kemudian hasil mempunyai
pendidikan,
pengolahan dan anggota keluarga
pekerjaan, jumlah
analisis data lebih dari 4 orang
anggota
tersebut dan kebanyakan
keluarga,dan
dilakukan dengan responden
pendapatan
uji Chi-Square berpendapatan
keluarga seperti
dan logistic rendah (76,5%).
pada tabel 1,
regression. Data Untuk lebih
menunjukkan
disajikan dalam jelasnya dapat
bahwa umur
bentuk tabel dan dilihat pada tabel
responden rata-
narasi. Penelitian 1.
rata berumur 48
4
anggota
Pemanfaatan keluarganya
Jamban
yang masih
Keluarga
sering buang air
Hasil
besar di sungai.
penelitian
menunjukkan
bahwa sebagian
besar responden
memanfaatkan
jamban sebesar
79,61% dan
sisanya 20,39%
tidak
memanfaatkan
jamban yang
sudah diberikan.
Dari yang sudah
memanfaatkan
jamban hampir
seluruh anggota
keluarga
termasuk anak-
anak dan orang
tua telah
menggunakan
jamban
(79,61%),
sedangkan
responden yang
termasuk kurang
memanfaatkan
jamban karena
masih ada
beberapa
5
Tabel 1. Karakteristik responden
Pemanfaatan jamban n %
Kurang 21 20,39
Baik 82 79,61
Jumlah 103 100
yang buruk dan lingkungan yang kurang terhadap suatu stimulus atau objek tertentu,
baik, membuat masyarakat lebih sadar yang sudah melibatkan faktor pendapat
akan pentingnya kebersihan diri dan dan emosi yang bersangkutan. Sikap juga
lingkungan termasuk pemanfaatan jamban merupakan suatu sindrom atau kumpulan
untuk buang air besar. gejala dalam merespon stimulus atau
objek. Sehingga sikap itu melibatkan
Hubungan Sikap terhadap Jamban pikiran, perasaan, perhatian dan gejala
dengan Pemanfaatan Jamban kejiwaaan yang lain. Setelah seseorang
Berdasarkan hasil penelitian mendapatkan stimulus atau objek berupa
menunjukkan bahwa responden yang tidak penyuluhan, ajakan dari petugas kesehatan
memanfaatkan jamban keluarga lebih dan lingkungan sosialnya, proses
banyak pada reponden yang bersikap selanjutnya ia akan menilai atau bersikap
kurang terhadap pemanfaatan terhadap stimulus atau objek tersebut.(9)
jamban(31,0%) dibandingkan dengan yang Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu
bersikap baik (13,1%). Hasil uji statistik bahwa terdapat hubungan yang signifikan
Chi-Square di peroleh nilai ρ value = 0,005 antara sikap dengan pemanfaatan jamban.
(ρ < 0,05), yang berarti terdapat hubungan (11)
Hasil penelitian yang lain juga
antara sikap responden dengan menjelaskan bahwa sikap seseorang
pemanfaatan jamban keluarga. mempengaruhi tingkat pemanfaatan
Sikap merupakan reaksi atau jamban dengan baik. (3) (7)
respon seseorang yang masih tertutup
Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Logistik pada pemanfaatan jamban keluarga di Kecamatan
Jatibarang Kabupaten Brebes
95,0 % CI Exp
p- Exp
No Variabel B (β)
valu (B) Lower Upper
e
1 Pengetahuan 1,124 0,013 3,077 1,273 7,295
2 Dukungan keluarga 1,516 0,001 4,553 1,818 10,818
Konstant -1,550 0,001 0,212
Sedangkan variabel yang keluarga adalah pengetahuan responden dan
berpengaruh terhadap pemanfaatan jamban dukungan keluarga. Pengetahuan baik
responden memungkinkannya untuk Indonesia. Profil Kesehatan
memanfaatkan jamban sebesar 3 kali Indonesia Tahun 2013. Jakarta:
dibandingkan dengan pengetahuan kurang. Kementerian Kesehatan Republik
selanjutnya dukungan keluarga yang baik Indonesia; 2014. 178-181 p.
juga memungkinkan pemanfaatan jamban 5. Kementerian Kesehatan Republik
4 kali lebih besar dibandingkan dengan Indonesia. Sanitasi Total Berbasis
dukungan keluarga kurang. Disarankan Masyarakat [Internet]. Jakarta:
bahwa, peningkatan pengetahuan dan sikap Direktorat P2PL Kemenkes RI;
melalui pemberian informasi yang intensif 2016. Available from:
dan mempengaruhi kognitif masyarakat http://www.stbm-indonesia.org/
dibutuhkan agar peningkatan penggunaan 6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
jamban keluarga menjadi meningkat. Tengah. Buku Saku Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014.
KEPUSTAKAAN Semarang: Dinas Kesehatan
1. Kementerian Kesehatan RI. Modul Provinsi Jawa Tengah; 2015. 98 p.
Pelatihan Stop Buang Air Besar 7. Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes.
Sembarangan. Jakarta: Ditjen Profil Kesehatan Kabupaten Brebes
pengendalian penyakit dan Tahun 2015. Brebes: Dinas
penyehatan lingkungan; 2011. Kesehatan Kabupaten Brebes; 2015.
2. Kementerian Kesehatan RI. Road 8. Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes.
Map Percepatan Program STBM Profil Kesehatan Kabupaten Brebes
2013-2015. Jakarta: Direktorat PP Tahun 2016. Brebes: Dinas
dan PL Kementerian Kesehatan RI; Kesehatan Kabupaten Brebes; 2016.
2013. 1-4 p. 9. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku.
3. Kementerian Kesehatan Republik Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
Indonesia. BAB Sembarangan 10. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan
[Internet]. 2015. Available from: dan Perilaku Kesehatan. In Edition.
http://mediakom.sehatnegeriku.com/ Jakarta: Rineka Cipta; 2012.
bab-sembarangan/ 11. Anggoro FF, Khoiron, Ningrum PT.
4. Kementerian Kesehatan Republik Analisis faktor yang berhubungan
dengan pemanfaatan jamban di
Kawasan Perkebunan Kopi. e-Jurnal
Pustaka Kesehat. 2014;3:171–8.
12. Dunggio D. Faktor - faktor yang
mempengaruhi perilaku masyarakat 13. Antuli N. Faktor Determinan yang
tentang penggunaan jamban di Desa mempengaruhi perilaku buang air
Modelomo Kecamatan Tilong Kabupaten besar di Desa Sogu Kecamatan
Bone Bolango Tahun 2012. Universitas Monano. Universitas Negeri
Negeri Gorontalo; 2012.
Gorontalo; 2012.
14. Sarlito. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang; 2002.
15. Azwar S. Sikap manusia teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2009.
16. Ogden J. Health Psychology A Text Book. Buhkingham, Phidelphia: Open University
Pess; 1996. 20-23 p.