Anda di halaman 1dari 102

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS

PT WAHANA MITRA WISATA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK UMRAH


Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial (S.Sos

Disusun Oleh :
Rizky Nurfajrianto NIM. 11140530000021

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH


PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU
KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440H/2018M
STRATERI MARKETING PUBLIC RELATIONS PT. WSG
h4Tf fi WISATA YOU MERfNGRATKAR PEHJUAEnH PRODUK

Skripii
Diujoknn untuk Memenuhi Persynrntnn Moaporoleh Gelnr

KONSENTRASI MANA3EMEN HAH DAN UMROH

FAXULTAS TG gU DAXWAfi DA5i EMU XOMUNfKASI


UNIVERSITAS ISLAM N£GERI SYARIF HIDAYATULLAH
LEMBARAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rizky Nurfajrianto

Nim : 11140530000021
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berudul
"STRATEGY MARKETING PUBLIC RELATIONS PT
WAHANA MITRA WISATA DALAM
MENINGKATKAN
PENJUALAN PRODUK UMROH" adalah benar
merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan
plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam
penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya
dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses yang
semestinya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
jika temyata skripsi ini sebagaian atau keseluruhan merupakan
plagiat dari karya orang

Demikian pemyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

NIM. 11140530000021
ABSTRAK

Rizky Nurfajrianto, 11140530000021, Strategi Marketing


Public Relations PT. Wahana Mitra Wisata Dalam
Meningkatkan Penjulan Produk Umrah

Strategi marketing public relations dalam meningkatkan


penjualan produk umroh menjadi sangat penting. Karena dewasa
ini marketing public relations menjadi sangat penting dalam
sebuah perusahaan yang menjadi penopang pemasaran,
penjualan, pemberian informasi kepada khalayak dan menarik
perhatian khalayak. Oleh sebab itu peneliti ingin mengetahui
strategi marketing public relations dalam meningkatkan penjualan
produk umroh.

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui


strategi marketing public relations dalam meningkatkan penjualan
produk umroh di PT. Wahana Mitra Wisata. Penelitian ini
merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu suatu
penelitian yang dilakukan dilokasi penelitian dengan mengadakan
pengamatan tentang suatu kejadian dalam suatu keadaan alamiah.
Sedangkan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi.

Penelitian ini menggunkaan metode analisis deskriftif


dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di
PT. Wahana Mitra Wisata. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa
strategi marketing public relations PT. Wahana Mitra Wisata
dalam meningkatkan penjualan produk umroh telat sesuai dengan
teori yang disampaikan oleh Thomas L Harris tentang three ways
strategy. Tingkat penjualan pun mengalami peningkatan di PT.
Wahana Mitra Wisata dengan adanya marketing public relations
dengan menerapkan three ways strategy tersebut.

Kata Kunci : Strategi, Marketing, Public Relations,


Meningkatkan, Penjualan.

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


kita nikmat iman, Islam dan ihsan. Semoga nikmat tersebut selalu
tersimpan dalam diri kita sebagai cerminan manusia yang
bertaqwa. Shalawat beserta salam semoga selalu Allah SWT
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya,
sahabatnya dan orang-orang yang selalu istiqomah berada di
jalan-Nya.

Alhamdulillah dengan rahmat dan ridho Allah SWT,


penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi
Marketing Public Relations PT. Wahana Mitra Wisata Dalam
Meningkatkan Penjualan Produk Umrah” Skripsi ini merupakan
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada
Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis sampaikan terima kasih tak terhingga kepada


orang tua penulis yaitu, Bapak Budi Prayitno dan Mamah Suhaya
beserta Keluarga yang telah memberikan kasih sayang, do’a dan
semangat yang menjadi motivasi bagi penulis untuk dapat
menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.

Selanjutnya, dalam menyelesaikan skripsi ini penulis


banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari banyak pihak.

ii
Maka dari itu pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih
kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor UIN Syarif


Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed,
Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Ibu Dr.
Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, dan Bapak Suhaimi, MA selaku
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Program
Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Noor Bekti Negoro, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing dan mengarahkan
penulis selama menjadi mahasiswa.
5. Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya dalam
membimbing penulis dari awal sampai akhir penelitian
skripsi ini selesai.
6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Program Studi Manajemen
Dakwah yang telah memberikan Pengajaran dan
Pembelajaran teori maupun pengalaman hidup yang luar
biasa.

iii
7. Seluruh Pihak PT. Wahana Mitra Wisata, Khususnya
Bapak Muharom Ahmad yang telah mengizinkan penulis
untuk melakukan penelitian. Tak lupa Bapak Rahmaji
Asmuri dan Ust Syaff yang selalu mendukung dan
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi. Serta
seluruh divisi marketing haji dan umrah yang selalu
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.
8. H. Faiz Al-maki, H. Mulya, Taqiullah, Salman, Habibu
Rahman, Ichlasul Akmal dan Afif Saifuddin Ahmad
selaku teman seperjuangan terbaik yang tidak pernah lelah
menyemangati penulis setiap harinya, Semoga selalu
dalam lindungan Allah SWT, Aamiin.
9. Ma’ruf, Nurul Hidayat, Rio Anjasmara, Siti Suhaebah,
Siti Ruqoyah, Mariam Ulfah selaku teman alumni
seperjuangan pondok pesantren terbaik yang selalu
memberikan dukungan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini, Semoga selalu dalam lindungan
Allah SWT, Aamiin.
10. Sahabat-sahabat terbaik Konsentrasi Manajemen Haji dan
Umroh Angkatan 2014 yang namanya tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, Semoga silaturahmi tetap terjaga.
Aamiin.
11. Sahabat-sahabat terbaik Program Studi Manajemen
Dakwah Angkatan 2014.

iv
Akhirnya penulis menyadari keterbatasannya sebagai
manusia biasa, mungkin mempunyai kekurangan atau kelemahan.
Begitupun penulis dalam menyelesaikan skripsi ini masih banyak
yang harus diperbaiki dan diperbaharui oleh karenanya kritik dan
saran yang membangun senantiasa penulis harapkan untuk
kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap,
semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.

Jakarta, 24 September 2018

Rizky Nurfajrianto

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................vi

DAFTRA GAMBAR...............................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.........................................1


B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.....................5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...............................6
D. Metodelogi Penelitian.............................................7
E. Tinjauan Pustaka.....................................................10
F. Sistematika Penulisan.............................................12

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Strategi
1. Pengertian Strategi............................................14
2. Jenis Strategi.....................................................18
B. Public Relations
1. Pengertian Public Relations..............................19
2. Peran Public Relations......................................21
3. Fungsi Public Relations....................................22
C. Marketing
1. Pengertian Marketing........................................24
2. Keterkaitan Antara Marketing dan Public
Relations...........................................................27
vi

D. Marketing Public Relations


1. Konsepsi Marketing Public Relations...............28
2. Strategi Marketing Public Relations.................31
3. Kegiatan Marketing Public Relations...............32

BAB III GAMBARAN UMUM PT. WAHANA MITRA


WISATA

A. Sejarah dan Profil PT. Wahana Mitra Wisata.........34


B. Visi dan Misi PT. Wahana Mitra Wisata................38
C. Struktur Organisasi PT. Wahana Mitra Wisata.......38
D. Job Description.......................................................40
E. Harga Paket Umrah PT. Wahana Mitra Wisata......41

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Strategi Marketing Public Relations PT. Wahana


Mitra Wisata dalam Meningkatkan Penjualan Produk
Umrah.....................................................................44
B. Media Public Relations yang digunakan PT. Wahana
Mitra Wisata Serta Kelebihan dan Kekurangan nya .61
C. Peningkatan Penjualan Produk Umrah PT Wahana
Mitra Wisata............................................................69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................72
B. Saran.......................................................................74

DAFTAR PUSTAKA

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Wahana Mitra Wisata


Gambar 4.1 Design poster produk umrah wahana haji umrah
Gambar 4.2 Program Kajian Islami Serambi Nabi
Gambar 4.3 Proses Penyerahan Hadiah Pemenang
Quiz Wahana Haji Umrah
Gambar 4.4 Bentuk Publikasi Produk Umrah Wahana Haji
Umrah Melalui Instagram
Gambar 4.5 Bentuk Publikasi Produk Umrah Wahana Haji
Umrah Melalui Facebook
Gambar 4.6 Promo Diskon Wahana Haji Umrah Melalui
Instagram
Gambar 4.7 Proses Penyerahan Bantuan Kepada Korban
Gempa Bumi di Lombok Oleh Wahana Haji
Umrah
Gambar 4.8 Instagram Wahana Haji Umrah
(@wahanahajiumrah)
Gambar 4.9 Akun Resmi Facebook Wahana Haji Umrah
Gambar 4.10 Akun Resmi Facebook Rahmaji Asmuri

viii
1

BAB I

PENDAHULUA

A. Latar Belakang Masalah


Haji merupakan ibadah yang diinginkan semua
umat muslim diseluruh dunia, seluruh umah muslim
berlomba-lomba mendaftar haji regular atau plus untuk
mewijudkan impiannya. Akan tetapi proses menunggu
yang lama atau waiting list keberangkatan haji membuat
beberapa orang tidak dapat berangkat dikarenakan waktu
yang lama tersebut. Oleh karena itu ada alternative lain
untuk membuat jamaah tetap bisa menuju Mekkah dan
Madinah yaitu dengan melaksanakan ibadah umrah.
Ibadah umrah merupakan serangkaian ibadah yang
dilakukan setiap saat kapan saja1. Ayat Al-qur’an yang
menyebutkan tentang umrah tercantum dalam surat Al-
Baqarah ayat 158 :

‫ج ال ْ ب ت أ َ و‬ ‫اِئر‬ ‫الْم ر و ةَ م‬ ‫ِإ ن ال ص‬


‫ْي ح‬ َّ ‫ل‬ ‫نو‬ ‫َف ا‬
‫ا ِ ۖ فَم ن ع‬
‫ف ب ه م ا وم ن ط و ع‬
ِ ‫اع َتم ر فَ ل اح ع لَ ْيه ِ أَ ن‬
‫ت‬ ‫طو‬ ‫ج َن‬
ٌ ‫ش اك ر ع لِ ي م‬ َ َ َّ‫خ ْي ا فَ إ ِ ن لال‬
‫ر‬
Yang artinya : “Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah
sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang
beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak
ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya.
2
Dan

1
Adnan Nawawi, Tuntaskan Praktis Manasik Melaksanakan Umrah
dan Haji (Bandar Lampung : An-Nuur Press, 2015). Hal. 9
barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan
kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha
Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.”

Berdasarkakn fakta di atas maka semakin


mempengaruhi pengusaha untuk membuka bisnis Haji dan
Umrah, hal ini dilihat dari semakin menjamurnya
perusahaan travel haji dan umrah di berbagai daerah baik
di kota besar maupun di daerah terpencil sekalipun, hal ini
membuat perusahaan tersebut saling berlomba-lomba
untuk mendapatkan jamaah tentunya dengan melakukan
marketing yang semakin di modifikasi, di mana setiap
perusahaan memiliki target tertentu untuk kemajuan
usahanya2.

Dalam pemasaran ini sangat diperlukan tentang


pengetahuan produk yang dipasarkan, untuk
mempermudah dalam berkomunikasi dengan masyarakat
pada saat memasarkan produk yang dijual. Pada dasarnya
kegiatan berkomunikasi dengan khalayak ini adalah salah
satu dari kegiatan Pubic Relation. Public Relation pada
sebuah perusahaan bertugas untuk mendapatkan perhatian
dari khalayak, menarik minat khalayak terhadap isi pesan,
membangun keinginan khalayak untuk bertindak sesuai

2
Aceng Ahmad Fahluroji, Skripsi Strategi Pemasaran Program
Umrah Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Jamaah Pada ESQ Tours and
Travel 165 (Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah, 2015). Hal. 1
dengan pesan dan mengarahkan tindakan khalayak agar
tetap sesuai dengan pesan yang disampaikan3.
Public Relation dapat menjadi efektif menopang
fungsi marketing, harus terlebih dahulu diperjelas dalam
perencanaan marketing. Perencanaan harus matang dalam
menentukan sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan
penerapan strategi dan taktik promosi untuk penjualan
suatu produk4.
Pada era globalisasi ini peran Marketing Public
Relations menjadi semakin penting karena itikad baik
(good will) menjadi suatu bagian dari profesionalisme
yang pasti akan terbentuk karena pembentukan simpati
konsumen secara efektif dan efisien sudah merupakan
keharusan dimana tingkat kompleksitas dan pemuasan
kebutuhan konsumen sudah mencapai tingkat yang
canggih dalam kegiatan pengemasannya. Marketing
Public Relation penekannanya bukan hanya pada selling
saja(seperti kegiatan periklanan), namun pada pemberian
informasi, pendidikan dan upaya peningkatan pengertian
lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu
merek produk, jasa, perusahaan akan lebih kuat
dampaknya dan agar lebih lama diingat oleh konsumen.
Dengan tingkat komunikasi yang lebih intensif dan
komprehensif bila dibandingkan dengan iklan, maka

3
Morissan, Manajemen Public Relation, (Jakarta : PT Fajar
Interpratama Mandiri, 2008), hal. 41
4
M. Linggar Anggoro, Teori dan Praktek Kehumasan, (Jakarta : PT
Bumi Aksara, 2008), hal. 29
Marketing Public Relation merupakan suatu konsep yang
lebih tinggi dari iklan yang biasa. Marketing Public
Relation memberi penekanan pada aspek manajemen dari
pemasaran dengan memperlihatkan kesejahteraan
konsumen5. Marketing Public Relation mengandung
kekuatan membujuk (persuasive appoarch) dan sekaligus
membidik masyarakat atau publik6.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik


untuk melakukan penelitian secara khusus mengenai
„‟Strategi Marketing Public Relations PT. Wahana
Mitra Wisata Dalam Meningkatkan Penjualan Produk
Umroh‟‟

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini penulis memberikan
batasan-batasan masalah yang akan penulis bahas,
dengan tujuan untuk menghindari terjadinya perluasan
materi yang akan dibahas, batasan masalah yang akan
penulis bahas adalah tentang strategi Marketing
Public Relations PT. Wahana Mitra Wisata dalam
meningkatkan penjualan produk umroh
.

5
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-marketing-public-
relations-mpr.html diakses pada pukul 08:55 6 juni 2018
6
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relation 2.0: Teori
dan Praktik Public Relations di Era Cyber, (Jakarta : Gramata
Publicshing, 2011), hal. 83
2. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah di atas, peneliti
membuat rumusan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana strategi Marketing Public Relations
PT. Wahana Mitra Wisata dalam meningkatkan
penjualan produk umrah?
b. Media apa yang digunakan Marketing Public
Relations PT. Wahana Mitra Wisata Serta apa
Kelebihan dan Kekurangan nya ?
c. Bagaimana Peningkatan Penjualan Produk Umrah
PT Wahana Mitra Wisata?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah
dirumuskan sebelumnya, maka ada beberapa yang
ingin dicapai dari hasil penelitian yang akan dila
kukan, diantaranya :
a. Untuk mengetahui bagaimana strategi Marketing
Public Relations PT. Wahana Mitra Wisata dalam
meningkatkan penjualan produk umrah.
b. Untuk mengetahui media apa yang digunakan
Marketing Public Relations PT. Wahana Mitra
Wisata dalam meningkatkan penjualan produk
umrah.
c. Untuk mengetahui peningkatan penjualan produk
umrah PT Wahana Mitra Wisata.
d.
2. Manfaat Penelitian
Penjabaran dari manfaat-manfaat yang bisa
didapatkan dari penelitian yang dilakukan ini antara
lain :
a. Manfaat Akademis
Dari penelitian ini diharapkan mampu
memberikan tambahan wawasan dan sumber
bacaan serta informasi mengenai kajian ilmu
dalam bidang Public Relations khususnya
dalam Marketing Public Relations bagi
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
khususnya Jurusan Manajemen Dakwah
Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi.
b. Penulis
Menambahkan pengetahuan untuk
penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang
telah diperoleh selama kuliah.
c. Lembaga
Dari penelitian ini diharapkan mampu
memberikan saran dan masukan yang baik
serta bermanfaat kepada PT. Wahana Mitra
Wisata untuk membuat strategi Marketing
Public Relations yang lebih tepat lagi.
D. Metodelogi Penelitian
1. Metodelogi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif dengan melakukan
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau secara lisan dari orang-orangdan
perilaku yang diamati. Untuk lebih memahami istilah
penelitian kualitatif ini, maka perlu mengemukakan
salah satu teori menurut Bogdan dan Taylor yang
dikutip oleh Moleong, menyatakan bahwa metode
penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasikan data deskriptif atau berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
diamati7.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah tempat
dimana penulis memperoleh keterangan atau data
yaitu pada divisi Marketing Public Relations PT.
Wahana Mitra Wisata. Sedangkan objek dari
penelitian ini adalah bagaimana strategi Marketing
Public Relations PT. Wahana Mitra Wisata dalam
meningkatkan penjualan produk umrah.
3. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor PT. Wahana
Mitra Wisata, Jl. Asem Baris Raya No. 126 B Kebon
Baru Jakarta Selatan.

7
Moh. Kasiram, Metodelogi Penelitian Kualitatif- Kuantitatif,
(Malang : Sukses Offset,2010), h. 175
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data yang diperoleh dari peneliti
secara langsung (Data Primer) dengan cara:
a. Wawancara
Wawancara merupakan proses
memperoleh penjelasan untuk mengumpulkan
informasi dengan cara tanya jawab bisa sambil
bertatap muka ataupun tanpa tatap muka yaitu
melalui media telekomunikasi antara pewawancara
dengan orang yang diwawancarai, dengan atau
tanpa menggunakan pedoman8. Pada wawaancara
ini peneliti akan langsung berkomunikai dan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada orang-
orang yang dianggap perlu dan mewakili dalam
penelitian ini, sehingga peneliti dapat menggali
keterangan mendalam seputar topik terkait.
b. Observasi
Istilah observasi diturunkan dari bahasa Ltin yang
berarti “melihat” atau “memperhatikan”. Istilah
observasi diarahkan ppada kegiatan
memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena
yang muncul dan mempertimbangkan hubungan
antaraspek dalam fenomena tersebut.9

8
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian,(Yogyakarta :
PUSTAKABARUPRESS, 2014) , hal. 31
9
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik,
(Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2013), hal. 143
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan
cara mengalir dan mengambil data-data dari
catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai
dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini
domentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen
atau arsip-arsip dari perusahaan yang diteliti
berupa hasil wawancara dan foto kegiatan
perusahaan.10

5. Teknik Pengelolaan Data


Setelah data diperoleh, maka langkah-langkah
selanjutnya penulis megelola data dengan cara editing,
yaitu kegiatan mempelajari berkas-berkas data yang
telah terkumpul, sehingga keseluruhan berkas itu
dapat diketahui dan dinyatakan baik.
6. Analisis Data
Setelah keseluruhan data terkumpul maka
langkah selanjutnya penulis menganalisa data tersebut
sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan. Unutk
memperoleh hasil yang bener dan tepat dalam
menganalisa data, penulis menggunakan metode
analisa kualitatif yang berupa kata-kata tertulis atau

10
Nasution, Metodelogi Research Penelitian Ilmiah, (Jakarta : PT.
Bumi Aksara, 2003), hal. 143
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.11
7. Pedoman Penulisan
Adapun Teknik penulisan skripsi ini mengacu
kepada Keputusan Rektor Uin Syarif Hidayatullah
Jakarta Nomor: 507 Tahun 2017 Tentang “Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)
Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 2017.”
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan penelitian ini penulis banyak
membaca skripsi yang telah di buat sebelumnya, agar
mendapat pengetahuan dan sebagai perbandingan. Di dalam
proses pencarian data penulis menemukan skripsi yang
memiliki judul-judul hampir sama dengan yang di teliti. Judul
tersebut ada di dalam karya :
1. Nama : Husni Al-Ghifari Nim : 1110051000206 Jurusan :
Komunikasi dan Penyiaran Islam : Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, 2016, Judul Skripsi : Strategi Public
Relations PT. Adzikra Dalam Membangun Citra dan
Kepercayaan Calon Jamaah Haji dan Umrah. Dalam
skripsi ini berfokus kepada bagaimana strategi Public
Relations PT. Adzikra Dalam Membangun Citra dan
menjaga kepercayaan calon jamaah haji maupun umroh.
Sedangkan pada skripsi ini penulis meneliti tentang

11
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2014), hal. 36
bagaimana strategi Marketing Public Relations PT.
Wahana Mitra Wisata dalam memasarkan produk umrah.
2. Nama : Bill Tesyar Nursallam Nim : 1112051000119
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam : Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, 2017, Judul Skripsi : Strategi
Marketing Public Relations Citifin Multifinance Syariah
Dalam Meningkatkan Brand Awareness. Dalam skripsi ini
berfokus kepada bagaimana strategi komunikasi Persuasif
yang digunakan Marketing Public Relations Citifin
Multifinance Syariah Dalam Meningkatkan Brand
Awareness. Sedangkan pada skripsi ini penulis meneliti
tentang bagaimana strategi Marketing Public Relations
PT. Wahana Mitra Wisata dalam memasarkan produk
umrah.

F. Sistematika Penulisan
Di dalam sistematika penulisan penulis
menjadikannya terdiri dari lima BAB, adapun rinciannya
adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas tentang latar
belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian, tinjauan
pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas tentang strategi
(Pengertian strategi dan jenis strategi),
Public Relasions (pengertian public
relations, peran dan fungsi public
relations), Marketing (pengertian
marketing dan keterkaitan public relations
dan marketing), Marketing Public
Relations (konsepsi Marketing Public
Relations dan Strategi Marketing Public
Relations, Kegiatan Marketing Public
Relations)
BAB III : TINJAUN UMUM TENTANG PT.
WAHANA MITRA WISATA
Pada bab ini menjelaskan tentang Profil
PT. Wahana Mitra Wisata, Visi dan Misi
PT. Wahana Mitra Wisata, Struktur
Organisasi PT. Wahana Mitra Wisata, job
description, harga paket umrah PT.
Wahana Mitra Wisata, syarat dan
ketentuan pendaftaran umrah, biaya paket
termasuk dan tidak termasuk.
BAB IV : HASIL TEMUAN DAN ANALISIS
Pada bab ini menjelaskan tentang bentuk
strategi Marketing Public Relations PT.
Wahana Mitra Wisata dalam
meningkatkan penjualan produk umroh
serta media apa yang digunakan oleh
blic Relations PT. Wahana Mitra Wisata dalam meningkatkan penjualan produk umroh serta kelebihan dan
UP
ditarik kesimpulan dari pembahasan dan hasil penelitian, serta memberikan saran sebagai bahan pertimba
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Istilah strategi berasal dari kata Yunani, strategeta
( stratus = militer, dan ag = memimpin) , arti nya seni
atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Konsep ini
sesuai dengan pada zaman dahulu yang sering diwarnai
perang, di mana jendral dibutuhkan untuk memimpin
suatu angkatan perang agar selalu memenangkan perang 1.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa
istilah strategi adalah “suatu ilmu untuk menggunakan
sumberdaya-sumberdaya untuk melaksanakan kebijakan-
kebijakan tertentu.2
Secara umum, strategi mempunyai pengertian
yaitu sebagai garis besar haluan dalam bertindak untuk
mencapai sasaran yang telah di tentukan3. Dalam
menetapkan strategi harus didahului oleh analisis
kekuatan lawan meliputi jumlah personal, kekuatan, dan
persenjataan, kondisi lapangan, posisi musuh, dan lain
sebagainya. Strategi ini juga dapat diartikan sebagai

1
Hendrawa Supaktino, Advenced Strategic Managemen: Back to
Basic Approach, (Jakarta : PT. Grafindo Utama, 2003), h. 19
2
Tim Penyusun Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1997), h. 199
3
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar
(Jakarta : Rineka Cipta, 2010), h. 5

14
15

rencana yang menentukan tindakan-tindakan untuk


mencapai tujuan yang diinginkan4.
Dewasa ini istilah strategi sudah digunakan oleh
semua jenis organisasi dan ide-ide pokok yang terdapat
dalam pengertian semula tetap dipertahankan hanya saja
aplikasinya disesuaikan dengan jenis organisasi yang
menerapkannya, karena dalam arti yang sesungguhnya,
manajemen puncak memang terlibat dalam satu bentuk
“peperangan” tertentu.5
Istilah Strategi, oleh manajer diartikan sebagai
rencana skala besar yang berorientasi jangka panjang
untuk berinteraksi dengan lingkungan yang kompetitif
untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebuah strategi
merupakan rencana permainan yang akan dilakukan oleh
perusahaan. Suatu strategi mencerminkan kesadaran
perusahaan tentang bagaimana, kapan, dan dimana
perusahaan tersebut berkompetisi, akan melawan siapa
dalam kompetisi tersebut, dan untuk tujuan apa suatu
perusahaan berkompetisi.6
Menurut para ahli yang mengemukakan tentang
pengertian Strategi diantaranya adalah :
Menurut J. L. Thompson strategi adalah cara
untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir

4
Malayu Hasibuan, Manajemen (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), h.
102
5
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, (Jakarta : PT. Bumi
Aksara, 2012), h. 26
6
John A. Pearce II, Richard B. Robinson, Jr., Manajemen Strategi,
(Jakarta: Salemba Empat, 2014), h. 4
menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Bennett
menggambarkan organisasi sebagai arah yang dipilih
organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya 7.
Menurut Pearce and Robinson, strategi adalah rencana
manajer yang berskala besar dan berorientasi kepada masa
depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan
guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan8.
Pendapat lain juga mengatakan bahwa strategi
adalah suatu rencana yang disusun dan dikelola dengan
memperhitungkan berbagai sisi dengan tujuan agar
pengaruh rencana tersebut bisa memberikan dampak
positif pada organisasi tersebut secara jangka panjang9.
Dalam sebuah perusahaan, strategi merupakan salah satu
faktor terpenting agar perusahaan dapat berjalan dengan
baik. Strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti
lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk
mengaloksikan sumber daya suatu organisasi10.
Menurut Sondang Siagian untuk memenuhi
persyaratan-persyaratan strategi yang baik, ada beberapa
kriteria yang harus dipenuhi antara lain :
a. Strategi sebagai keputusan jangka panjang harus
mengandung penjelasan singkat tentang masing-

7
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta : Erlangga, 2006),
h. 2.
8
Amirullah, Manajemen Strategi, (Jakarta : Mitra Wacana Media :
2015), h. 4
9
Irham Fahmi, Manajemen Strategik, (Bandung : Alfabeta, 2014), h.
2
10
Fandy Tiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta : Andi, 2002),
edisi 2. h. 3
masing komponen dari strategi organisasi yang
bersangkutan, dalam arti terlihat kejelasan dari ruang
lingkup, pemanfaatan sumberdaya dan dana, serta
keunggulannya. Bagaimana menghasilkan keunggulan
tersebut dan sinergi antara komponen-komponen
tersebut.
b. Strategi sebagai keputusan jangka panjang yang
mendasar sifatnya harus memberikan petunjuk tentang
bagaimana strategi akan membawa organisasi lebih
cepat dan efektif menuju tercapainya tujuan dan
berbagai sasaran organisasi.
c. Strategi organisasi dinyatakan dalam pengertian
fungsional, dalam arti jelasnya satuan kerja sebagai
pelaksanaan utama kegiatan melalui pembagian kerja
yang jelas sehingga kemungkinan terjadinya tumpang-
tindih, saling lempar tanggung jawab dan pemborosan
dapat dicegah.
d. Pernyataan strategi itu harus bersifat spesifik dan
tepat, bukan merupakan pernyataan-pernyataan yang
masih dapat diimplementasikan dengan berbagai jenis
interprestasi yang pada selera persepsi individu dari
pembuat interprestasi11.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa


strategi merupakan sebuah alat atau sebuah rencana yang
disusun dan digunakan sebuah perusahaan atau

11
Sondang Siagian, Analisis serta Perumusan Kebijaksanaan dan
Strategi Organisasi, (Jakarta : PT. Gunung Agung, 1986), cet. Ke-2, h. 23.
organisasi dalam menentukan langkah dan arah untuk
dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran yang sudah
ditentukan.

2. Jenis strategi
George A. Steiner menjelaskan bahwa tidak ada
klasifikasi atau pengelompokan strategi yang diterima
secara umum. Namun, strategi dapat dilakukan
penggolongan menurut dimensi strateginya, yaitu :
a. Klasifikasi berdasarkan ruang lingkup yaitu
strategi dapat lebih luas atau lebih sempit sesuai
pemahaman. Contohnya sebagai strategi program.
b. Klasifikasi berdasarkan hubungan dengan tingkat
organisasi yakni strategi yang berdasarkan pada
jenjang setiap divisi yang memiliki strateginya
masing-masing dan merupakan cabang dari
strategi utama sebuah badan.
c. Klasifikasi berdasarkan keterkaitan strategi dengan
sumber material atau bukan material yakni dengan
melihat bentuk fisik seperti SDM yang tersedia
atau gaya manajemen, pola fikir atau filsafah
perusahaan.
d. Klasifikasi berdasarkan tujuan dan fungsi sebagai
contooh pertumbuhan adalah sasaran utama dari
kebanyakan perusahaan dan terdapat banyak
strategi yang dapat dipilih untuk menjamin
pertumbuhan tersebut.
e. Klasifikasi berdasarkan strategi pribadi manajer.
Semakin tinggi tingkat manajer, semakin penting
artinya strategi ini bagi kehidupan organisasi12.
B. Public Relation
1. Pengertian Public Relations (PR)
Perkembangan public relations mempunyai
hubungan yang erat sekali dengan kemajuan-kemajuan
dalam masyarakat di berbagai bidang. Kemajuan yang
sekaligus merupakan juga kekuatan-kekuatan dalam
masyarakat, memisahkan manusia ke dalam berbagai
kelompok atau golongan, yang masing-masing
mempunyai tujuan sendiri dan berusaha untuk mencapai
tujuan itu dengan sebaik-baiknya. Tujuan dasar
kepentingan ialah tercapainya maksud, maka baik
golongan yang bergerak dalam bidang industry, teknik,
politik, ekonomi, social dan kebudayaan membutuhkan
adanya kerja sama demi kepentingan bersama.
Maka untuk menciptakan kerja sama, public
relations merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat
dewasa ini. Dimana orang-orang bergerak di dalam
berbagai bidang.13
Secara universal istilah “public” berarti
sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian

12
George A. Steiner, kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta :
penerbit Erlangga, 1997), h. 15-16
13
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, PUBLIC RELATIONS
2.0 Teori dan Praktik Publik Relations di Era Cyber 1010, (Jakarta;
Gramata Publishing, 2011), h. 7
yang sama terhadap suatu hal. Sedangkan istilah
“relations” dalam bahasa Indonesia berarti “hubungan-
hubungan” dalam arti menyangkut banyak hubungan14.
Menurut W. Emerson Reck, yang dikutip F.
Rachmadi dalam buku nya yang berjudul Public Relations
dalam Teori dan Praktek mendefinisikan PR sebagai
sebuah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan,
pelayanan, dan sikap yang disesuaikan dengan
kepentingan orang atau golongan agar orang atau lembaga
itu memperoleh kepercayaan dan jasa baik dari mereka,
sedangkan pelaksanaan kebijaksanaan pelayanan, dan
sikap itu adalah untuk menjamin adanya pengertian dan
penghargaan yang sebaik-baiknya15.
Menurut Frank Jefkins, Public Relations adalah
semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke
dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan
semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian16.
Seperti yang dikutip oleh Rosyadi Ruslan,
menurut Scott M. Cutlin dan Allen H. Center, Public
Relations merupakan fungsi manajemen yang menilai
sikap publiknya, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata

14
Neni Yulianita, Dasar-dasar Public Relations, (Bandung : P2U-
LPPM Unisba,
15
2007), h. 17
F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek: Aplikasi
dalam Badan Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah, (Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama, 1996), h. 12-13
16
Frank Jefkins, Public Relations, (Jakarta : Penerbit Erlangga,
2004), h. 10.
cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik,
serta merencanakan dan melakukan suatu program
kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan
dukungan dari publiknya17.
Dari beberapa pengertian Public Relations diatas,
penulis menyimpulkan Public Relations adalah sebuah
proses komunikasi terencana antara organisasi dengan
khalayak untuk menjalin hubungan dengan baik untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
2. Peran Public Relations
Menurut Rosady Ruslan, Peranan Public
Relations dalam suatu lembaga atau organisasi dapat
dibagi menjadi empat peran, yakni18:
a. Sebagai komunikator atau penghubung antar
organisasi atau lembaga yang diwakili dengan
publiknya.
b. Membina relationship, yaitu berupaya membina
hubungan yang positif dan saling menguntungkan
dengan pihak publiknya.
c. Peranan back up management, yakni sebagai
pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau
perusahaan.

17
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Publik Relations,
(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 6
18
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public
Relations,(Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2005), h. 7
d. Membentuk corporate image, artinya peranan Public
Relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi
atau lembaganya.

3. Fungsi Public Relations


Perusahaan tidak hanya harus membangun
hubungan yang konstuktif dengan konsumen, suppliers,
dan dealer atau pengecer, tetapi juga harus membuat atau
membangun hubungan yang baik dengan masyarakat luas
yang terkait dengan produk perusahaan.
Public Relations berkaitan dengan berbagai
macam program yang dirancang untuk mempromosikan
ataupun melindungi citra perusahaan ataupun terhadap
produk perusahaa, sebagian besar perusahaan membentuk
bagian Public Relations khusus untuk melaksanakan
fungsi Public relations.
Adapun fungsi Public Relations meliputi :
1. Hubungan dengan pers: pers mencoba merancang
berita dan informasi tentang organisasi yang
diwakilinya sepositif mungkin.
2. Publisitas produk: mensponsori berbagai upaya
mempublikasikan produk-produk tertentu.
3. Komunikasi korporasi: meningkatkan pengertian
terhadap organisasi melalui komunikasi internal
maupun eksternal.
4. Melakukakan lobbying: yaitu berhubungan dengan
pembuat undang-undang/peraturan dan pejabat
pemerintah dalam rangka untuk menggolkan suatu
peraturan atau menggagalkan peraturan yang
merugikan organisasi.
5. Konseling: memberi masukan kepada manajemen
tentang berbagi isu masyarakat, posisi, dan citra
perusahaan baik pada saat keadaan menguntungkan
ataupun merugikan19.
Begitu pula dengan Cutlip & Center merumuskan
fungsi Public Relations sebagai berikut :
a. Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam
mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada
manajemen lembaga atau organisasi),
b. Membina hubungan yang harmonis antara badan atau
organisasi dengan publik sebagai khalayak sasaran,
c. Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepi, dan
tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi
yang diwakilinya atau sebaliknya,
d. Melayani keinginan publiknya dan memberikan
sumbangan sasaran kepada pimpinan manajemen
demi untuk tujuan dan manfaat bersama,
e. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan
mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari

19
Gunawan Adisaputro, Manajemen Pemasaran Analisis Untuk
Perencanaan Strategi Pemasaran, (Yogyakarta : UNIT PENERBIT DAN
PERCETAKAN, 2009). Cet , H. 275
badan atau organisasi ke publiknya atau sebaliknya
demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak20
C. Marketing
1. Pengertian Marketing
Marketing ialah suatu rangkaian kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Caranya
dengan membuat produk, menentukan harganya, tempat
penjualannya dan mempromosikan produk tersebut
kepada para konsumen.
Atau definisi marketing yakni suatu perpaduan
antara kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan untuk
bisa mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen
sehingga perusahaan bisa mengembangkan produk, harga,
pelayanan, dan melakukan promosi agar kebutuhan
konsumen bisa terpenuhi serta perusahaan mendapatkan
sebuah keuntungan.21
Marketing dalam Bahasa Indonesia berarti
pemasaran. Kata dasar dari pemasaran itu sendiri adalah
pasar. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia arti dari
kata pasar adalah tempat orang berjual beli22.
Jadi, arti pemasaran dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah (1) proses, cara, perbuatan memasarkan

20
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi,
21
(Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2007) h. 27
http://www.gurupendidikan.com/pngertian-fungsi-dan-tugas-
marketing-secaralengkap/ diakses pada hari Rabu tanggal 22 Agustus 2018
pukul 18:50
22
W. J. S. Poerdarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta
Timur : PT. Balai Pustaka, 2014), Cet. Ke-12, h. 846
suatu barang dagang (2) perihal menyebarluaskan ke
tengah-tengah masyarakat (3) cara penawaran dan
penjualan produk atau jasa melalui teknologi siaran
televisi atau telepon23.
Menurut Kotler dan Armstrong, pemasaran adalah
suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran timbal
balik produk dan nilai dengan orang lain24. Sedangkan
menurut M. Suyanto, pemasaran yaitu proses bekerja
dengan pasar untuk mewujudkan transaksi potensial guna
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia 25.
Marketing dirancang berdasarkan tiga kombinasi
penting, yaitu:
a. Pemasaran pada tingkat kecerdasan intelektual
fokusnya adalah strategi, program (produk, tempat,
harga, promosi, campuran penjualan), diferensiasi,
dan selling.
b. Pemasaran pada tingkat kecerdasan emosianal atau
rasa ditandai dengan hadirnya konsep customer
relationship, emotional branding, dan experiantal
marketing yang intinya adalah memasukkan value

23
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus Versi
Online/Darling (dalam jaringan), http://kbbi.web.id/pasar, diakses pada
tanggal 21 juli 2018 pkl. 21:20.
24
Philip Kotler dan Geri Amrstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran,
(Jakarta : Erlangga, 1997), Ed-8, Terjemah Damos Sihombing, h. 7
25
M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia, (Yogyakarta
: Andi Offset, 2007), h. 12.
emosional untuk memanjakan pelanggan dengan cinta
yang menciptakan pengalaman-pengalaman baru
dalam mengkonsumsi produk.
c. Pemasaran pada level kecerdasan spiritual pemasaran
yang dibimbing oleh nilai-nilai akidah yaitu kejujuran,
ammanah(kredibel, tanggung jawab), fathanah(cerdas,
bijaksana), komunikatif, dan sebagainya.26
Dalam setiap kegiatan pemasaran, ada tiga
kewajiban dan tanggung jawab yang harus dimilik
seorang marketing, yaitu customer attact(menarik
pelanggan), customer acquaire(memperoleh pelanggan),
dan customer retain(mempertahankan pelanggan). Untuk
mencapai itu semua, Marketing perlu membangun Mega
Marketing. Model Mega Marketing(Soul Marketing) bisa
lebih sukses apabila seorang marketing “Khatam” dalam
memahami pendekatan rasional marketing(positioning,
segmenting, targeting, marketing mix, differentiation,
value, dan sebagainya).27
Dari pengertin di atas dapat disimpulkan bahwa
marketing memiliki tujuan untuk menciptakan produk dan
mempengaruhi pasar yang dibutuhkan oleh konsumen dan
juga melakukan promosi agar kebutuhan konsumen bisa
terpenuhi serta perusahaan mendapatkan sebuah
keuntungan.

26
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2010), h. 9
27
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2010), h. 206
2. Keterkaitan antara Marketing dan Public Relations
Tom Harris mengelompokkan ada lima macam
keterkaitan antara bidang Marketing dan Public relations :
a. Separate but equale functions (fungsi yang
terpisah tapi sejajar)
Pemasaran dan kehumasan sebagai bidang
yang terpisah namun masing-masing menjalankan
fungsinya secara sederajat.
b. Equal but overlapping functions (fungsi yang
sejajar namun tumpang tindih)
Pemasaran dan kehumasan menjalankan
fungsi masing-masing secara setara dan terdapat
satu titik bersinggungan dan koordinasi fungsi
keduanya, yakni sama-sama membangun citra
positif.
c. Marketing as the dominant functions
(pemasaran sebagai fungsi dominan)
Pemasaran korporat lebih dominan dan
mengkoordinasi fungsi kehumasan dalam
memperkuat citra perusahaan.
d. Public Relations as dominant functions (Public
Relations sebagai fungsi dominan)
Kehumasan justru lebih dominan dan
mengkoordinasi fungsi pemasaran korporat dan
produk.
e. Marketing and Public Relations as the same
functions (Marketing dan Public Relatons
melakukan fungsi yang sama)
Pemasaran dan kehumasan melakukan
fungsi yang bersamaan yakni berkomunikasi
dengan public dan pasar, mulai dari segmentasi
pasar/khalayak, pemetaan persepsi dan citra,
menetapkan sasaran, merumuskan strategi dan
program hingga evaluasinya.28
D. Marketing Public Relations
1. Konsepsi Marketing Public Relations
Konsep Marketing Public Relations itu dicetuskan
pertama kali oleh Thomas L. Haris. Dalam bukunya
Marketers Guide to Public Relations, Haris menegaskan
bahwa marketing public relations merupakan proses
perencanaan dan pengevaluasian program-program yang
merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui
komunikasi/penyebaran informasi yang dapat dipercaya
dan melalui kesan-kesan yang menghubungkan
perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan,
keinginan dan kepentingan para konsumen.
Secara konseptual, Marketing Public Relations
berperan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi
seperti menumbuhkembangkan kesadaran konsumen
terhadap produk yang tengah diluncurkan itu,

28
Elvi Juliansyah, Promosi Public Relations, (Bandung : Bandar
Maju, 2008), h. 107
Membangun kesadaran konsumen terhadap citra
perusahaan atau manfaat (benefit) atas produk yang
ditawarkan/digunakan, Mendorong antusiasme melalui
suatu artikel sponsor tentang kegunaan dan manfaat suatu
produk. Selain itu, kegiatan Marketing Public Relations
pun mampu menekan biaya promosi iklan komersial, baik
di media elektronik maupun media cetak dan sebagainya,
demi tercapainya efisiensi biaya. Meningkatkan
pelayanan-pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya
mengatasi keluhan-keluhan dan lain sebagainya demi
tercapainya kepuasan pihak pelanggannya. Membantu
mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan
sekaligus merencanakan perubahan posisi produk yang
lama. Mengkomunikasikan terus-menerus melalui
Marketing Public Relations tentang aktivitas dan program
kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan
lingkungan hidup agar tercapainya publikasi yang positif
di mata masyarakat/public. Membina dan
mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan
jasa, baik dari segi kuantitas maupun kualitas pelayanan
yang diberikan kepada konsumennya. Berupaya secara
proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang
mungkin akan muncul di masa mendatang.
Dalam kaitan dengan kegiatan pemasaran,
sesungguhnya aktivitas Marketing Public Relations
mampu memberikan nilai tambah terutama dalam
beberapa cara yaitu membangun daya tarik pasar sebelum
munculnya periklanan di media, Mendorong program
komunikasi dimana tidak ada periklanan, Menjadi sebagai
contoh pemberitaan mengenai produk baru yang
merupakan suatu peluang bagi para pemasar untuk
mendapatkan publisitas dan mendramatisasikan produk
tersebut sehingga akan meningkatkan keefektifan iklan
tersebut. Dengan demikian, Marketing Public Relations
tidak mengesampingkan peran kegiatan pemasaran tapi
sebaliknya memperteguh/memperkuat pemasaran.29
Sementara itu, menurut Keith Butterick dalam
Pengantar Public Relations Teori dan Praktik
menyatakan bahwa Marketing Public Relations atau
Public Relations pemasaran adalah Public Relations yang
secara khusus mendukung aktivitas penjualan.30
Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Marketing Public Relations adalah
suatu kegiatan perencanaan dan pengevaluasian program
dalam penyebaran informasi tentang suatu produk untuk
merangsang daya tarik konsumen.

29
http://www.lspr.edu/pritakemalgani/marketing-public-relations/
diakses pada hari Rabu tanggal 22 Agustus 2018 pukul 21:53
30
Keith Butterick, Pengantar Public Relations Teori dan Praktik,
(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2012), cet. 1, h. 55
2. Strategi Maketing Public Relations
Menurut Rosady Ruslan, secara garis besar
terdapat Three Ways Strategy untuk melaksanakan
program dan mencapai tujuan, yaitu:31
a. Pull Strategy (Menarik)
Seorang Public Relations memiliki potensi dalam
menerapkan suatu taktik untuk menarik perhatian
public dengan berbagai cara guna mengupayakan
tercapainya tujuan perusahaan serta peningkatan
penjualan baik barang maupun jasa. Takti yang biasa
dilakukan meliputi promosi melalui media massa dan
penjualan melalui iklan.
b. Push Strategy (Mendorong)
Upaya dengan menggunakan taktik mendorong atau
merangsang yang dapat meningkatkan jumlah
pembelian sehingga dapat meningkatkan pejualan.
Biasanya alat yang digunakan dalam menjalankan
taktik ini melalui publikasi di media massa.
c. Pass Strategy (Mempengaruhi)
Sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini
publik yang menguntungkan dilakukan dengan
melakukan kegiatan sosialisasi atau berpartisipasi
dalam kegiatan kemasyarakatan.
Dapat disimpulkan dari keterangan di atas, startegi
marketing public relations memiliki tiga strategi yang

31
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 246
dapat digunakan secara garis besar yaitu Pull Strategy,
Push Strategy, dan Pass Strategy untuk dapat
menjalankan program dan mencapai tujuan perusahaan
3. Kegiatan Marketing Public Relations
Menurut Kotler dan Keller (2007), terdapat tujuh
hal utama yang digunakan dalam aktivitas marketing
public relations, yaitu32:
a. Publications (Publikasi)
Perusahaan mempercayakan perluasan produk
berdasarkan dari publikasi materi untuk
mempengaruhi dan menarik pembeli yang dituju.
Yang termasuk di dalamnya membuat laporan
tahunan, brosur, artikel, koran perusahaan, majalah
dan audiovisual.
b. Identity Media
Perusahaan perlu membuat identitas yang bisa dikenal
oleh masyarakat dengan mudah. Misalnya: logo
perusahaan, alat-alat tulis, brosur, tanda, formulir
perusahaan, kartu nama, bangunan, seragam dan
peraturan pakaian.
c. Event
Perusahaan bisa menarik perhatian mengenai produk
baru ataupun kegiatan perusahaan dengan cara
mengadakan acara khusus seperti wawancara,

32
Lina Sinatra Wijaya, Krismiyati, Identifying Marketing Public
Relations Strategies Implemented in Private Universities for Increasing
Student Intake in Central Java – Indonesia, Vol – IV 2013, h. 45
seminar, pameran, kompetisi, kontes, dan ulang tahun
dari barang itu supaya dapat menjangkau masyarakat
luas.
d. News (Berita)
Salah satu dari tugas utamanya Public Relations
adalah untuk membuat ataupun menemukan acara
yang sesuai dengan perusahaan, produknya, orang-
orangnya atau pegawainya, dan membuat media
tertarik untuk memuat berita press release dan hadir
dalam press conference (konferensi pers).
e. Speeches (Pidato)
Semakin tinggi kebutuhan perusahaan untuk dapat
menjawab setiap keperluan masyarakat dengan
menjawab pertanyaan dari media atau memberikan
pengarahan di asosiasi penjualan dan di meeting yang
bertujuan untuk membicarakan soal penjualan dapat
membangun citra perusahaan.
f. Public-Service Activities (Berperan serta dalam
aktivitas sosial)
Perusahaan bisa membangun image yang positif
dengan cara menyumbang uang atau waktu dalam hal-
hal yang positif.
g. Sponsorship (pensponsoran)
Perusahaan bisa memasarkan barang mereka dengan
mensponsori acara olah raga atau acara kebudayaan
yang bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan.
1

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG PT. WAHANA


MITRA WISATA

A. Sejarah dan Profil PT. Wahana Mitra Wisata


PT. Wahana Mitra Wisata ini bergerak dalam
penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berjenis haji
dan umrah plus, yang dimaksud plus dalam hal ini adalah
berupa plus pelayanannya baik dari segi perlengkapan,
akomodasi transportasi, konsumsi, serta pemilihan hotel
terbaik bagi para jamaah dan calon jamaah. Para jamaah
haji dan umrah mendapatkan fasilitas bernilai lebih seperti
menginap di hotel bintang lima, makanan dengan menu
masakan internasional dan makanan khas Indonesia,
menggunakan salah satu akomodasi transportasi terbaik,
bekerjasama dengan maskapai penebangan Saudia
Airlines direct Madinah, dan juga pembimbing yang
dengan setia dan tekun membimbing jamaah dalam
beribadah maupun ke tempat-tempat bersejarah yang ada
di Makkah dan Madinah.

PT. Wahana Mitra Wisata didirikan pada tahun


1997 dan mendapatkan izin dari Kementerian Agama
sebagai penyelenggara perjalanan ibadah umrah dengan
izin D 417/1999. Dengan nomor penyelenggara haji
PHU/HK/3202/IX/2015, dengan izin umroh dengan
nomor D/483/2014. PT. Wahana Mitra Wisata juga sudah
bergabung dengan Asosiasi HIMPUH dengan nomor izin
206/HIMPUH/2010. Tercatat dari tahun 2009 wahana
telah di akuisisi dan beroperasi pada tahun 2013 hingga
saat ini (2018). PT. Wahana Mitra Wisata dipimpin oleh
Muharrom Ahmad, beliau sudah berpengalaman
dibidangnya, sudah 15 tahun terjun didunia travel haji dan
umrah.1

PT. Wahana Mitra Wisata merupakan travel yang


sudah berbasis e-commerce juga hadir melalui media-
media online yang dapat digunakan untuk konsultasi,
pemesanan via online, juga menerima pertanyaan dari
para calon jamaah / jamaahnya sendiri. Ini adalah salah
satu langkah untuk menjadi biro perjalanan wisata religi
yang selalu mengedepankan pelayanan yang maksiamal.

PT. Wahana Mitra Wisata memiliki 2 orang


pembimbing ibadah untuk paranya jamaah yang pertama
yaitu ustad Syaffudin, beliau diberi amanah untuk
menangani jamaah serta membimbing kekhusyuan jamaah
dalam beribadah haji dan umrah. Beliau merupakan
lulusan S2 Universitas Indonesia jurusan Study Islam dan
Timur Tengah, beliau sudah berpengalaman dalam
membimbing perjalanan jamaah, tata cara ibadah, serta
doa yang berhubungan didalam serangkaian kegiatan baik
di Makkah, Madinah, dan Jeddah dalam ibadah haji atau
umrah.

1
Dokumen PT. Wahana Mitra Wisata, (Jakarta : 8 Agustus 2017)
Yang kedua yaitu pembimbing perjalanan selama
di Arab Saudi yaitu Hulwani. Beliau adalah sosok
pembimbing muda energik juga memiliki pengalaman
dalam memberi arahan kepada jamaah mengenai proses
ibadah haji atau umrah. Tidak hanya itu, beliau juga
memiliki wawasan yang luas mengenai tempat yang
bersejarah di Makkah, Madiah, dan juga Jeddah. Dalam
hal ini, tidak hanya dalam beribadah, `jamaah juga
mendapatkan informasi yang lebih mengenai tempat
bersejarah baik di Makkah, Madinah, dan Jeddah.
PT. Wahana Mitra Wisata pun memiliki seorang
public relations yang menjadi komunikator baik dalam
menjaga komunikasi dengan baik kepada para alumni
maupun membangun citra baik kepada masyarakat
sekitar, Rahmaji Asmuri berlatar belakang pendidikan
Public Relations dan memperoleh certified pada beberapa
disiplin keilmuan. Disamping itu, hampir 20 tahun
mendedikasikan diri pada lembaga keuangan syariah.
Beliau juga berprofesi sebagai host di beberapa stasiun
TV. Saat in beliau bergabung bersama wahana haji umrah
sebagai Deputy bidang Marketing dan Communication.
PT. Wahana Mitra Wisata memiliki 3 divisi utama
dan 1 divisi pendukung, diantaranya divisi kreatif dan
perlengkapan, divisi IT, serta divisi marketing haji dan
umrah, untuk divisi pendukungnya adalah divisi rumah
tangga. Keempat divisi tersebut merupakan sebuah tim
yang solid dan berkompeten sesuai dengan keahlian
dibidangnya masing-masing. Dan juga dengan usia yang
masih muda menjadikan mereka cenderung memberikan
ide-ide yang baru, sehingga PT. Wahana Mitra Wisata
selalu berinovasi agar dapat menarik minat calon jamaah
haji dan umrah.
Manajemen perusahaan PT. Wahana Mitra Wisata
selalu tepat sasaran karena adanya perencanaan dalam
rapat seminggu sekali, membahas strategi-strategi dalam
memberikan pelayanan kepada jamaah haji dan umrah
serta evaluasi seluruh aktivitas kerja dengan
pengevalusian terhadap pelayanan yang diberikan serta
perencanaan program-program kerja selama beberapa
bulan kedepan.
Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik
kepada jamaahnya, PT. Wahana Mitra Wisata mempunyai
semboyan “melayani dengan sepenuh hati, maka akan
kembali melalui hati”, maksud nya adalah kita harus
melayani tamu Allah dengan hati yang ikhlas dan datang
dari hati, maka jamaah akan senang dan puas, maka para
jamaah akan kembali dengan senang hati pula bahkan
membawa jamaah yang lain.

B. Visi dan Misi PT. Wahana Mitra Wisata


1. Visi PT. Wahana Mitra Wisata yaitu : “Wahana
mitra perjalanan haji dan umrah anda” menjadi
wahana bagi para jamaah untuk melaksanakan haji
dan umrah ke Tanah suci, serta menjadi mitra
jamaah dalam melaksanakan ibadah haji dan
umrah, serta menjadi fasilitator seluruh jamaah
menuju kenyamanan, keamanan dalam beribadah
dan kembali ketanah air memperoleh umrah dan
haji yang mabrur.
2. Misi PT. Wahana Mitra Wisata : “ misi
didirikannya PT. Wahana Haji Umrah adalah
untuk melayani jamaah haji dan umrah dengan
sepenuh hati sehingga kembali dari hati pula,
dengan mengutamakan kenyamanan, keamanan,
kepuasan jamaah haji dan umrah sehingga jamaah
dapat menjalankan ibadah haji dan umrah dengan
rasa yang sagat nikmat tanpa adanya
kekhawatiran.
C. Struktur Organisasi PT. Wahana Mitra Wisata
Adapun struktur organisasi PT. Wahana Mitra
Wisata adalah sebagai berikut :
Komisaris : Fatimah
Direktur Utama : Muharom Ahmad
Direktur Operasional : M. Faza Faturrahman
Deputi Manajer : Rahmaji Asmuri
Keuangan : Aditya Afriliani
Pembimbing Ibadah : Syaffi’uddin Fadlillah
Pembimbing Kesehatan : Dr. Thoriq
Divisi Kreatif : Dede Abdul Salam
Samsoni
Divisi IT : Ginanjar Maulana
Jaka Ramadhan
Deny Setiawan
: Anggi Rizkiyandi Rosita
Divisi Haji dan Umrah
Syifa Fauziyah Tasya Adita Saradina
: Pepen Supendi
Herman

Divisi Perlengkapan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Wahana Mitra


Wisata

D. Job Description
1. Komisaris : Dewan pembina perusahaan, yang
membina dan bertanggungjawab penuh terhadap
perusahaan.
2. Direktur Utama : Pemimpin Perusahaan tertinggi
yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan
secara keseluruhan.
3. Direktur Operasional : Merencanakan,
melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan
operasional perusahaan dan membuat standar
perusahaan mengenai semua proses operasional,
produksi, proyek dan kualitas hasil produksi.
4. Deputi Manager : Bertanggung jawab terhadap
manajemen bagian pemasaran, sebagai
koordinator manajer produk dan manajer
penjualan, serta membina bagian pemasaran dan
membimbing seluruh staff dibagian pemasaran.
5. Keuangan : Bertugas mengatur keuangan yang
masuk dan keluar perusahaan: Pembayaran umroh
dan haji, Pembayaran tiket pesawat, Pembayaran
hotel, Rekonsel Bank, Cek saldo, Operasional
kantor.
6. Pembimbing Ibadah : Membimbing para jamaah
umrah maupun haji dalam pelaksanaan manasik
selama di Arab Saudi
7. Pembimbing Kesehatan : Memantau kesehatan
para jamaah umrah maupun haji selama di Arab
Saudi.
8. Divisi Kreatif : Bertugas Membuat Company
Profile Perusahaan, Membuat sticker, brosur,
spannduk/ banner untuk keperluan kantor maupun
cabang kantor, Membuat perlengkapan jamaah :
bagtag, kartu id jamaah, buku doa’ dan buku
kenangan.
9. Divisi IT : Memantau seluruh keaktifan website
dan program PT. Wahana Mitra Wisata
10. Divisi Haji Umrah : Bertugas dalam mengatur dan
mengelola semua teknis berkaitan Haji khusus dan
program Umroh, mulai dari sebelum
pemberangkatan sampai pemulangan ke Tanah
Air.
11. Divisi Operasional dan Perlengkapan : Bertugas
untuk koordinasi dengan pihak konveksi abaya,
koper dan perlengkapan jamaah lainnya.
12. Divisi Rumah Tangga : Menyiapkan segala
keperluan rumah tangga seperti pemenuhan
perlengkapan dapur dan keperluan kantor.

E. Harga Paket Umrah PT. Wahana Mitra Wisata


PT. Wahana Mitra Wisata menawarkan 3 pilihan
paket umrah, diantaranya yaitu paker Zamrud, Ruby, dan
Sapphire.2 Tidak hanya itu PT. Wahana Mitra Wisata juga
menawarkan paket umrah plus dengan tambahan berlibur
dan wisata ke berbagai tempat seperti, Turkey, Aqso, dan
Dubai.

2
http://wahanahajiumrah.com/ , diakses Pada Tanggal 12
September 2018 pukul 12:53
1. Paket Umrah Zamrud
Biaya
Zamrud Quad : Rp. 22.370.000
Zamrud Triple : Rp. 23.370.000
Zamrud Double : Rp. 24.370.000
Biaya Pendaftaran : Rp. 2.000.000
2. Paket Umrah Ruby
Biaya
Ruby Quad : Rp. 25.600.000
Ruby Triple : Rp. 26.300.000
Ruby Double : Rp. 26.600.000
Biaya Pendaftaran : Rp. 2.000.000
3. Paket Umrah Sapphire
Biaya
Sapphire Quad : Rp. 37.135.000
Sapphire Triple : Rp. 38.235.000
Sapphire Double : Rp. 39.635.000
Biaya Pendaftaran : Rp. 2.000.000
4. Paket Umrah Plus
Untuk paket ini biasa disebut dengan paket
umrah by request/custom. Harganya pun tidak
tertera pada website karna untuk menyesuaikan
biaya tambahan perjalanan dan biaya
akomodasi selama di negara yang akan
dikunjungi oleh jamaah. Untuk paket by
request ini diperuntukan untuk keberangkatan
secara private atau hanya dengan keluarga
saja. Untuk pilihan negara pun bisa sesuai
dengan keinginan jamaah.
BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

A. Strategi Marketing Public Relations PT. Wahana


Mitra Wisata dalam Meningkatkan Penjualan
Produk Umrah
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat
tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut hanya dapat
dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan
tingkat keuntungan/laba. Usaha ini hanya dilakukan bila
perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan
penjualannya, melalui usaha mencari dan membina
langganan serta usaha menguasai pasar. Tujuan ini hanya
dapat dicapai apabila bagian pemasaran perusahaan
melakukan strategi yang tepat untuk dapat menggunakan
kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran,
sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat
dipertahankan dan sekaligus ditingkatkan.1
Dalam menganalisis dan hasil penelitian ini
penulis merujuk pada yang disampaikakn oleh Thomas L
Harris (1991) secara garis besar ada three ways strategy
yang harus dilakukan dalam melaksanakan program untuk
mencapai tujuan. Pertama, bahwa Public Relations
merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik pull
strategy (menarik), kedua adalah kekuatan sebagai

1
Sofyanfi Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan
Strategi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 167-168

44
45

penyandang push strategy (mendorong), dan ketiga adalah


pass strategy (mempengaruhi) bahwa Public Relations
dapat mempengaruhi opini publik.2 Namun sebelum
penulis menganalisa strategi pull, push dan pass tersebut,
penulis terlebih dahulu menganalisa strategi Public
Relations yang digunakan oleh marketing public relations
di PT. Wahana Mitra Wisata baik pemasaran mau pun
penjualan produk umrah, seperti yang disampaikan oleh
Rahmaji Asmuri selaku public relations.3
“jadi strategi yang dijalankan oleh wahana yaitu
mengoptimalkan kekuatan alumni atau jamaah
umrah kami, bagi kami marketing public relations
yang ada itu justru kekuatan yang ada pada
jamaah, jadi pada akhirnya jamaah lah yang
menjadi penunjang penjualan. Selama ini
manajemen telah menetapkan penjualan by
online, tentu kita sadar, bahwa dengan kita
menetapkan kebijakan penjualan melalui online
simpul yang akan bisa masuk ke online itu sangat
terbatas, jadi hanya orang-orang yang banyak
berinteraksi dengan gatget saja lah yang bisa
masuk, tentu kita menyadari itu karna level starta
yang di tetapkan oleh manajemen wahana
memang middle up ke atas, itu terbukti dari
produk-produk umrahnya”

Dari hasil wawancara di atas, penulis menganalisa


bahwa strategi yang dijalankan oleh PT. Wahana Mitra
Wisata ini dengan mengoptimalkan kekuatan alumni dan
jamaah umrahnya untuk meningkatkan penjualan produk

2
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0: Teori
dan Praktek
3
di Era Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 78
Hasil wawancara dengan Public Relations PT. Wahana Mitra
Wisata, Rahmaji Asmuri, tanggal 6 Agustus 2018
umrah. Karena dengan mengoptimalkan dan
memanfaatkan pengalaman yang sudah dirasakan oleh
jamaah maupun alumni umrahnya secara tidak langsung
nantinya jamaah atau pun alumni akan menceritakan
sendiri pengalamannya saat menjalankan ibadah umrah
dengan travel wahana haji dan umrah kepada calon
jamaah baru atau sanak saudaranya dengan tujuan untuk
menarik perhatian dan jika ingin melaksanakan ibadah
umrah menjadi salah satu travel yang di rekomendasikan.
Karena jamaah dan alumni umrah yang tidak akan
dilupakan dan menjadi salah satu aspek penunjang
pemasaran dan penjualan produk umrah maka PT.
Wahana Mitra Wisata pun melakukan pembinaan kepada
jamaah dan alumni seperti membuat program untuk para
jamaah atau pun alumni untuk menangani keluhan-
keluhan yang sedang di alami dan membuat program
serambi nabi yang dimana program itu dibuat seperti
kajian-kajian dengan tema masalah-masalah dalam
kehidupan sekitar, juga mengadakan kegiatan rutin
tahunan yaitu kegiatan silaturrahim alumni dan awarding
untuk para alumni dengan berbagai katagori.
Penulis juga menganalisa bahwa PT. Wahana
Mitra Wisata ini sudah berbasis online atau e-commerce
atau semua transaksinya sudah melalui online. Dan
pemasaran yang dilakukan pun semua nya hanya berbasis
online baik dengan beriklan melalui google maupun
dengan media-media sosial yang ada seperti what apps,
facebook dan instagram. Juga PT. Wahana Mitra Wisata
ini memiliki website yang sangat menarik, dimana di
dalamnya selain menyediakan pilihan paket umrah dan
haji juga memiliki fitur tentang tanya ustad yang bisa
digunakan oleh para pengunjung website untuk bertanya
tentang apa saja terkait ibadah atau masalah sehari-hari,
selain itu pula bisa langsung berkomunikasi dengan
bagian marketing dengan menggunakan fitur chat yang
terdapat di website tersebut.
Karena Travel Wahana haji umrah ini sudah
berbasis online Manajemen PT. Wahana Mitra Wisata pun
menetapkan untuk segmentasi pasar yang dituju yaitu
hanya untuk kalangan menengah ke atas dan ini terlihat
dari produk-produknya dan juga pihak manajemen
membuat kebijakan semua penjualan produk umroh by
online. Dengan adanya kebijakan semua penjualan by
online maka sangat terbatas jangkauannya dan hanya
orang-orang yang berinteraksi melalui gadget saja yang
bisa masuk.
Analisa lingkungan diperlukan oleh seorang
marketing public relations pada PT Wahana Mitra Wisata
agar tercapai visi, misi serta tujuan perusahaan. Analisis
tersebut juga bertujuan untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan guna mengambil keuntungan dari adanya
peluang dan menghindari ancaman-ancaman yang
mengganggu visi, misi, dan tujuan.
a. Kekuatan (Strenght)
Seorang marketing public relations perlu
mengetahui kekuatan yang dimilikinya, karena akan
menjadi keuntungan baik untuk diri sendiri maupun
perusahaan, adapun kekuatan yang dimiliki oleh
marketing public relations dalam meningkatkan
penjualan produk umroh pada PT Wahana Mitra
Wisata adalah :
1. Mempunyai kharisma yang kuat, sehingga mampu
menarik perhatian dan melakukan pendekatan
secara emosional kepada calon jamaah.
2. Mampu berbicara dengan retorika yang baik dalam
berkomunikasi dengan jamaah atau pun calon
jamaah.
3. Mampu memberikan informasi dan bertanggung
jawab atas tugasnya selaku marketing public
relations.
4. Pembinaan terhadap alumni jamaah umroh.
b. Kelemahan (Weekness)
Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh
marketing public relations :
1. Kurangnya control atas media
2. Sulit mengontrol pesan-pesan dalam slogan dan
sarana-sarana iklan lain
3. Tidak ada jaminan atas media time dan space
dalam media
c. Peluang (Opportunity)
Peluang yang bisa dicapai oleh marketing
public relations dalam meningkatkan penjualan
produk umroh pada PT Wahana Mitra Wisata
diantaranya adalah :
1. Semakin meningkatnya keinginan masyarakat
untuk menunaikan ibadah umroh.
2. Semakin meningkatnya pengguna gatget untuk
mencari informasi.
3. Alumni jamaah umroh PT Wahana Mitra Wisata
memiliki kesadaran informasi untuk saling berbagi
informasi terhadap teman, rekan dan keluarga.
d. Ancaman (Threat)
Ancaman merupakan keadaan yang tidak
menguntukan. Adapun beberapa ancaman yang dapat
mengganggu keberhasilan marketing public relations
dalam meningkatkan penjualan produk umroh pada
PT Wahana Mitra Wisata diantaranya adalah :
1. Semakin banyak biro Penyelenggara Perjalanan
Ibadah Umroh (PPIU)
2. Persaingan harga yang sangat ketat dengan biro-
biro Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh
(PPIU)
Setelah semua faktor internal (Kekuatan dan
Kekurangan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman)
dari marketing public relations diketahui, maka
selanjutnya penulis mensinergikan tentang strategi
marketing public relations pada PT Wahana Mitra Wisata
yang merujuk pada pemaparan Thomas L Harris secara
garis besar ada three way strategy, yaitu sebagai berikut:
1. Pull Strategy
Pull strategi yang dilakukan PT. Wahana Mitra
Wisata untuk menarik perhatian publik adalah dengan
mengutamakan promosi/beriklan melalui media sosial
karena wahana travel ini sudah berbasis e-commerce yang
semua nya sudah melalui online. Berikut kutipan hasil
wawancara penulis dengan Rahmaji Asmuri selaku public
relations PT. Wahana Mitra Wisata4:
“untuk bisa menarik perhatian para konsumen
kami melakukan pemasangan iklan yang dikemas
secara unik dan menarik oleh divisi kreatif yang
kami miliki di google dan media sosial, tidak
hanya itu kami pun membuat program siaran
kajian yang diberi nama “serambi nabi” live baik
chanel youtube dan instagram kami, tidak hanya
itu untuk manarik perhatian khalayak pun kami
membuat quis melalui instagram dengan hadiah-
hadiah yang menarik dan bagi para pemenang
quis tersebut kami undang langsung untuk datang
ke kantor dan itu terbuka untuk umum, tidak lupa
juga yang paling utama dari strategi kami yaitu
alumni umrah, kami terus menjaga komunikasi
dengan para alumni karena lewat merekalah
corong ampuh perusahaan untuk mempersuasi
calon jamaah”

Analisis penulis dari hasil wawancara di atas


bahwa strategi pull yang dilakukan oleh Wahana haji

4
Hasil wawancara dengan Public Relations PT. Wahana Mitra
Wisata, Rahmaji Asmuri, pada tanggal 13 september 2018
umrah ini sangat inspiratif, dengan dibantu oleh ide-ide
dari anak-anak muda dibagian divisi kreatif yang
membuat poster iklan pun sangat menarik dengan design
yang keren juga.
Tidak hanya dengan memasang iklan untuk bisa
menarik perhatian para konsumen, wahana haji umrah pun
melakukan melakukan banyak cara diantara nya dengan
membuat program kajian islami yang diberi nama
“serambi nabi”, program siaran ini berlangsung di kantor
dan biasa nya di hadiri oleh alumni-alumni jamaah umrah
wahana sendiri, program ini menjadi daya tarik tersendiri
bagi para alumni dimana dalam kajian ini bisa langsung
melakukan sesi tanya jawab setelah pemaparan materi
yang di sampaikan oleh pembimbing ibadah yang tak lain
yaitu ustadz syaff. Program kajian siaran “serambi nabi”
ini berlangsung setiap hari jum’at sore mulai pukul 16.30
s/d selesai.
Quiz juga menjadi salah satu cara untuk menarik
perhatian khalayak. Tentu nya ini adalah sebuah ide dan
terobosan terbaru dari sebuah perusahaan travel dalam
melakukan promosi yang terbuka untuk umum juga
tentunya dengan syarat dan ketentuan berlaku.
Serta dengan melakukan komunikasi persuasif
terhadap para alumni umrah yang menjadi penunjang
pemasaran dan penjualan produk umrah, dengan
pengalaman para alumni dengan pelayanan yang sudah
mereka dapat saat menjalani ibadah umrah di mekkah dan
madinah lah yang menjadi modal alumni untuk bisa
menarik perhatian khalayak dalam pemasaran produk-
produk umrah wahana haji umrah ini. Juga dengan ada
nya kegiatan besar yang diadakan setiap tahun nya ini
menjadi daya tarik tersendiri, karena acara-acara ini sering
di selenggarakan di mall-mall besar, dengan tujuan bisa
menarik perhatian pengunjung mall bahwa ada sebuah
perusahaan travel yang bisa mengadakan sebuah acara
reuni alumni dan awarding untuk para alumni umrahnya.
Dapat disimpulkan dari semua kegiatan-kegiatan
yang dilakukan ini merupakan bagian penting dari strategi
yang dijalankan oleh public relations wahana haji umrah
dalam memasarkan produk umrah. Berikut gambar
dibawah ini kegiatan yang sudah dijalankan oleh public
relations wahana haji umrah :

Gambar 4.1 Design poster produk umrah wahana haji umrah


Gambar 4.2 Program Kajian Islami Serambi Nabi

Gambar 4.3 Proses Penyerahan Hadiah Pemenang


Quiz Wahana Haji Umrah
Kegiatan di atas diharapkan dapat menjaga
komunikasi dan hubungan baik antara pihak manajemen
dan para alumni sekaligus dapat menarik perhatian
khalayak atau pun customer terhapat perusahaan dan
menjadi salah satu rekomendasi travel ketika hendak
melaksanakan ibadah umrah.
2. Push Strategy
Push strategy adalah kekuatan untuk mendorong
berhasilnya pemasaran, PT. Wahana Mitra Wisata
memiliki strategi Marketing Public Relations yang
bersifat persuasif. Untuk memasarkan produk umrah
tersebut, wahana haji umrah memanfaatkan media sosial
untuk mempublikasikannya kepada khalayak dan dikemas
dengan tampilan yang menarik. Rahmaji Asmuri
mengungkapkan5 :
“dalam usaha untuk mendorong penjualan
produk-produk umrah wahana haji umrah ini
kami terus melakukan komunikasi dengan
beberapa alumni dengan intens secara persuasif,
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bagi
kami alumni adalah corong ampuh untuk
perusahaan ini, dan juga tidak lupa dengan media
sosial kami baik akun saya pribadi atau pun akun
wahana haji umrah sendiri terus memposting foto,
video, ataupun informasi yang berkaitan dengan
kabar- kabar terbaru yang ada atau terkait
keutamaan- keutamaan event-event tertentu, tapi
perlu diketahui konten yang kita push tidak seperti
kebanyakan travel-travel lain gunakan”

5
Hasil wawancara dengan Public Relations PT. Wahana Mitra
Wisata, Rahmaji Asmuri, tanggal 13 September 2018
Dari wawancara diatas peneliti dapat menganalisa,
dalam menjalakan push strategi, wahana haji umrah dan
juga public relations nya masih terus memaksimalkan
kekuatan alumni dengan lebih fokus lagi secara intens
berkomunikasi dan persuasif.
Peneliti juga menganalisa bahwa penggunaan
media sosial sebagai tempat publikasi sangat tepat
terutama di Indonesia sendiri penggunan media sosial
sangat pesat maka sangat dimanfaatkan oleh wahana haji
umrah untuk menjalankan push strategi ini, disbanding
kan dengan memasang iklan di media-media konvensional
yeng membutuhkan biaya yang tinggi dan di batasi pula.
Berikut contoh publikasi wahana haji umrah melalui
facebook dan instagram :

Gambar 4.4 Bentuk Publikasi Produk Umrah Wahana Haji Umrah


Melalui Instagram
Gambar 4.5 Bentuk Publikasi Produk Umrah Wahana Haji Umrah
Melalui Facebook

Selain melakukan publikasi di media sosial, untuk


mendorong pemasaran, push strategi yang dilakukan wahana haji umrah adalah deng

pihak lain untuk mempromosikan produk umrah, seperti


yang dikatakan Rahmaji Asmuri sebagai berikut6 :
“kita pun menjalin kerjasama dengan pihak lain
seperti bank BRI Syariah dalam upaya mendorong
penjualan produk umrah”

6
Hasil wawancara dengan Public Relations PT. Wahana Mitra
Wisata, Rahmaji Asmuri, tanggal 13 September 2018
Dari hasil wawancara di atas, penulis menganalisa
bahwa selain melakukan publikasi di media sosial, pihak
wahnaa haji umrah pun melakukan kerjasama dengan
pihak lain untuk memasarkan produk umrahnya. Seperti
bekerjasama dengan bank BRI Syariah yang tentunya
memiliki jangkauan yang begitu luas. Dengan demikian
wahana haji umrah dapat memasarkan produk umrahnya
lebih luas lagi.
Strategi push selanjutnya adalah dengan
mengadakan promosi berupa potongan harga di tanggal
special atau di hari-hari besar. Berikut hasil wawancara
dengan Rahmaji Asmuri selaku Public Relation wahana
haji umrah :7
“kami membuat promosi diskon potongan harga
biasanya pada waktu-waktu tertentu saja,
misalnya seperti promo pada dzulhijjah ini, kami
memberikan diskon atau potongan harga 50%
biaya pendaftaran untuk calon jamaah yang
mendaftar umrah di bulan dzulhijjah ini dan kami
berikan gratis backpack exclusive anti maling
tentunya dengan syarat pendaftarannya via app
wahanahajiumrah.”

7
Hasil wawancara dengan Public Relations PT. Wahana Mitra
Wisata, Rahmaji Asmuri, tanggal 13 September 2018
Analisis penulis dari hasil wawancara di atas adalah dalam mendorong pemasaran, wah
mencari travel untuk dijadikan pilihan dalam

melaksanakan ibadah umrahnya.


3. Pass Strategy
Pass strategy merupakan strategi untuk
mempengaruhi atau membujuk khalayak guna
menciptakan opini publik yang menguntungkan bagi
wahana haji umrah sendiri. Misalnya ikut berpartisipasi
dalam kegiatan-kegiatan sosial sehingga masyarakat
berpotensi mendukung tercapainya tujuan marketing
public relations. Berikut ungkapan Rahmaji Asmuri
selaku public relations wahana haji umrah8 :
“untuk penerapan strategi pass pada wahana haji
umrah ini yaitu sering mengikuti kegiatan-
kegiatan sosial, contoh nya seperti yang dekat-
dekat saja, kami dan para alumni menggalang
dana untuk para korban bencana alam gempa
bumi di Lombok, memang ruang lingkupnya
hanya kami dan alumni saja namun kami pun
tidak menutup juga untuk umum dan juga kami
melakukan share di media sosial tentang kegiatan
ini, dengan sendiri nya masyarakat pun tergugah
atau terketuk hati nya untuk ikut berpartisipasi,
tujuan nya kami dan para alumni ingin
menunjukan bahwa kami perduli terhadap
saudara-saudara kita yang sedang tertimpa
bencana, selain itu juga dibantu dengan saya
(Rahmaji Asmuri), bapak Muharram, dan Ustad
syaff yang aktif di lingkungan sekitar masing-
masing yang bertujuan untuk membangun
interaksi yang baik dengan masyarakat sekitar”

Dari hasil wawancara di atas, penulis menganalisa


bahwa kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dan
public relations nya untuk membangun citra atau opini
baik di masyarakat wahana haji umrah sering mengikuti
kegiatan-kegiatan sosial yang ada.
Kegiatan sosial yang dilakukan oleh wahana haji
umrah dan public relations nya dengan menggalang dana
untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang
tertimpa bencana ini dengan tujuan untuk menunjukan
aksistensi bahwa wahana haji umrah ada dan mau

8
Hasil wawancara dengan Public Relations PT. Wahana Mitra
Wisata, Rahmaji Asmuri, tanggal 13 September 2018
membantu suadara-saudara yang sedang membutuhkan
bantuan.

Gambar 4.7 Proses Penyerahan Bantuan Kepada Korban Gempa


Bumi di Lombok Oleh Wahana Haji Umrah

Pribadi dari pihak manajemen dan public relations


pun sangat membantu dalam pembentukan opini dan citra baik untuk wahana haji umrah dengan berkec

mereka di masyarakat sekitar maka bukan hanya nama


mereka saja yang akan menjadi baik namun perusahaan
pun juga akan mendapatkan dampak positif dari peran
aktif nya di masyarakat sekitar.
Dari analisis penulis di atas dapat disimpulkan
bahwa mendapatkan dan menjaga citra baik yang sudah di
dapat dari masyarakat itu sangat penting, dengan cara-cara
terbaik yang bisa terus membuat masyarakat yang sudah
percaya semakin percaya dan yang belum percaya
menjadi percaya.

B. Media Public Relations yang digunakan PT. Wahana


Mitra Wisata Serta Kelebihan dan Kekurangan nya
Saat ini, media yang banyak digunakan dalam
pemasaran yaitu menggunakan media sosial. Sosial media
pun memegang arti yang sangat penting dan menjadi
bagian gaya hidup sebagian besar masyarakat di seluruh
dunia. Sosial media juga kini turut membantu pekerjaan
public relations dalam sebuah perusahaan dalam
menyampaikan pesan atau informasi dengan jangkauan
yang luas.
Wahana haji umrah dalam memasarkan produk
umrahnya kepada khalayak yaitu dengan menggunakan
media sosial dengan tujuan untuk mempermudah dalam
pemasaran. Rahmaji Asmuri selaku Public Relations
wahana haji umrah mengungkapkan tentang penggunaan
media sosial yang di gunakan wahana haji umrah :9
“media sosial yang kami gunakan itu ada 2 yaitu
instagram dan facebook, karena kedua media ini adalah
salah satu media yang banyak sekali digunakan di
Indonesia baik dari kalangan remaja mau pun dewasa,
kami aktif di kedua media sosial ini, ada pun nama akun
wahana haji umrah ini di facebook yaitu Wahana Haji
Umrah dan untuk instagram yaitu @wahanahajiumrah,
dan insyaallah tahun depan kami akan mencoba masuk
akun media sosial yaitu twitter”

9
Hasil wawancara dengan Public Relations PT. Wahana Mitra
Wisata, Rahmaji Asmuri, tanggal 13 September 2018
Dari hasil wawancara di atas penulis menganalisa
bahwa media sosial yang di gunakan wahana haji umrah
dalam memasarkan produk umrah adalah melalui media
sosial Instagram dan Facebook. Alasan pengguanaan
kedua media sosial tersebut sebagai media pemasaran
produk umrah yaitu dikarenakan bahwa masyarakat
Indonesia banyak aktif di media sosial tersebut, dan
jumlah pengguna nya pun semakin banyak. Berikut adalah
tampilan dari kedua media sosial yang digunakan wahana
haji umrah untuk memasarkan produk umrah nya :

Gambar 4.8 : Instagram Wahana Haji Umrah (@wahanahajiumrah)


Gambar 4.9 : Akun Resmi Facebook Wahana Haji Umrah

Gambar 4.10 : Akun Resmi Facebook Rahmaji Asmuri

Menurut Litle John, media baru mengandung


kekuasaan dan batasan, kerugian dan keuntungan serta
kebimbingan. Media baru dapat memberikan
penggunanya untuk terbuka dan fleksibel, tetapi juga
menyebabkan kebingungan dan kekacauan.10
Internet memiliki sejumlah keunggulan yang
mncakup : target konsumen khusus, pesan khusus,
kemampuan interaktif, akses informasi, kreativitas, ekspos
luas dan kecepatan. Sedangkan keterbatasan internet
adalah terkait dengan jumlah audiensi, karakeristik
audiensi, proses lambat, penipuan biaya dan jangkauan
luas.11
Begitu pula dengan media sosial yang diguanakan
wahana haji umrah dalam penerapat strategi Marketing
Public Relations dalam meningkatkan penjualan produk
umrah kepada masyarakat. Pihak wahana haji umrah
merasakan adanya kelebihan dan kekurangan dari
penggunaan media sosial dalam memasarkan produk
umrah.
Berikut penjelasan dari pihak wahana haji umrah
tentang kelebihan dan kekurangan media sosial yang
digunakan dalam memasarkan produk umrah :
1. Instagram
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan
video yang memungkinkan penggunanya mengambil foto,
mengambil video, menerapkan filter digital, dan
membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial.

10
Stephen W. Little John, Teori Komunikasi, (Jakarta: Salemba
Humanika, 2009), h. 414
11
Morrisan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta:
Prenada Media Grup, 2010), h. 327
Sekarang ini, Instagram menjadi media sosial yang
banyak digunakan oleh banyak kalangan. Dengan melihat
kondisi ini wahana haji umrah menjadikan media sosial
ini untuk dijadikan alat pemasaran dan promosi produk-
produk umrahnya. Masyarakat akan sadar dengan
sendirinya bahwa pemasaran produk umrah melalui
media sosial dan berbasis online ini sangat mudah dan
cepat. Selain itu media sosial ini memudahkan wahana
haji umrah untuk memberitahukan semua informasi yang
berkaitan dengan promosi dan event yang akan
diselenggarakan baik untuk khalayak mau pun untuk
alumni sendiri dengan cepat.
Selain keuntungan tersebut, pihak wahana haji
umrah juga merasakan kekurangan dari penggunaan
Instagram yang sebenarnya ini merupakan kekurangan
yang berasal dari user atau pengguna. Kelebihan dan
kekurangan media sosial Instagram dalam pemasaran
produk umrah ini seperti yang diungkapkan Rahmaji
Asmuri selaku public relations wahana haji umrah,
sebagai berikut :12
“untuk kelebihan dari instagram sendiri itu yang
pertama banyak pengguna nya itu yang
menjadikan mengapa kita harus juga
menggunakan untuk pemasaran, kemudian
postingan nya berupa gambar karna kami di bantu
dengan divisi kreatif maka gambar-gambar yang
kami posting cukup keren dan menarik,
kemudian

12
Hasil wawancara dengan Public Relations PT. Wahana Mitra
Wisata, Rahmaji Asmuri, tanggal 13 September 2018
juga instagram memiliki fitur instastory, jadi
ketika kiriman kita tertimbun dengan kiriman
orang lain, maka orang lain masih bisa melihat
posting kita melalui instastory, dan lagi Instagram
memiliki fitur akun bisnis, jadi klo akun kita sudah
dijadikan akun bisnis kita akan mengatahui
seberapa banyak pengunjung yang mengunjungi
akun kita, untuk kekurangan nya mungkin bagi
orang baru tidak bisa langsung percaya untuk
transaksi umrah secara online ini dan
persangainan antar travel yang juga
menggunakan instagram sebagai media promosi”

Dari hasil wawancara di atas, penulis bisa


menganalisis bahwa kelebihan menggunakan Instagram
sebagai media untuk memasarkan produk umrah wahana
haji umrah diantaranya banyak digunakan oleh
masyarakat, media utama berupa foto, ada nya fitur-fitur
terbaru dari Instagram salah satunya instastory untuk
media promosi, memudahkan untuk menyampaikan
informasi untuk alumni atau pun masyarakat tentang
produk umrah terupdate atau pun informasi tentang event
yang akan diadakan oleh wahana haji umrah. Lalu untuk
kekurangan pada Instagram ini, penulis menganalisa
bahwa pemanfaatan media sosial ini dalam memasarkan
produk umrah belum ada ke kurangan yang begitu
signifikan yaitu hanya pada soal kepercayaan bagi orang
baru yang ingin mendaftar secara online untuk umrah dan
persaingan sesama travel yang juga menggunakan
Instagram sebagai media sosia ini dalam memasarkan
produk-produk umrahnya.
2. Facebook
Facebook merupakan layanan jejaring sosial.
Media sosial ini paling banyak digunakan di Indonesia,
seperti yang dilansir kominfo untuk wilayah Indonesia
ada sekitar 65 juta pengguna Facebook aktif. Sebanyak 33
juta pengguna aktif per harinya, 55 juta pengguna aktif
yang memakai perangkat mobile dalam pengaksesannya
per bulan dan sekitar 28 juta pengguna aktif yang
memakai perangkat mobile per harinya.13 Pengguna bisa
mengungkapkan apa yang sedang disaksikan atau di alami
disekitar dirinya, hingga bagaimana tanggapannya
terhadap suatu situasi.
Dengan data pengguna media sosial facebook ini,
wahana haji umrah dan public relations pun
menggunakan media sosial ini untuk memasarkan produk
umrahnya dan juga membagikan informasi terkait umrah
mau pun haji. Rahmaji Asmuri mengungkapkan kelebihan
dan kekurangan facebook dalam memasarkan produk
umrah sebagai berikut :14
“untuk facebook sendiri facebook ini banyak
sekali pengguna nya, jadi respon yang kami dapat pun
cukup besar ketika kami melakukan pemasaran produk
umrah ini maupun membagikan informasi terkait apapun
itu, kekurangan facebook ini pengguna nya sangat
random dalam artian semua usia dan kalangan
mengakses dan

13
https://www.kominfo.go.id/content/detail/3415/kominfo-pengguna-
internet-di-indonesia-63-juta-orang/0/berita_satker di akses pada tanggal 14
september 2018 pukul 13:11.
14
Hasil wawancara dengan Public Relations PT. Wahana Mitra
Wisata, Rahmaji Asmuri, tanggal 13 September 2018
menggunakan facebook, maka di akun facebook ini kami
lebih banyak membagikan informasi-informasi yang
bermanfaat”

Analisa penulis dari hasil wawancar di atas


adalah bahwa kelebihan facebook sebagai media yang
digunakan untuk memasarkan produk umrah wahana haji
umrah sama dengan kelebihan yang ada pada instagram,
dan sama sama membantu dalam memasarkan produk
umrah dengan jangkauan dan pengguna yang lebih
banyak dari pada instagram. Kekurangan untuk facebook
sendiri karna pengguna nya yang begitu banyak dengan
berbagai kalangan dan usia.
3. Awarding
Selain menggunakan media sosial, wahana haji
umrah pun menggunakan media pemberdayaan alumni,
seperti mengadakan acara besar yang di adakan rutin
setiap tahun nya yaitu acara halal bi halal alumni dan
acara awarding untuk alumni umrah dengan berbagai
katagori yang dibuat oleh pihak manajemen.
Acara ini diadakan dengan bertujuan untuk saling
mengenal satu sama lain baik dari alumni dengan pihak
travel berserta seluruh staff, juga dengan antar alumni
umroh, dan menjalin hubungan silaturahmi agar tetap
baik.
Acara ini puun sering di adakan di tempat-tempat
ramai yang dengan bertujuan bisa dilihat oleh orang
banyak dan bisa menarik perhatian dan menarik minat
para calon jamaah, acara ini sering diadakan di mall-mall
besar.

C. Peningkatan Penjualan Produk Umroh PT Wahana


Mitra Wisata
Meningkatkan penjualan dan mendaapatkan
keuntungan merupakan inti dalam sebuah perusahaan
bisnis. Kedua hal tersebut yang menentukan hidup dan
tidaknya sebuah perusahaan.
Penjualan adalah sebuah usaha yang terpadu untuk
mengembangkan rencana-rencana strategi yang diarahkan
pada usaha untuk memuaskan dan memenuhi kebutuhan
yang diinginkan pembeli, guna mendapatkan penjualan
yang menghasilkan laba/keuntungan.
Beberapa upaya peningkatan penjualan yang
dilakukan marketing public relations PT Wahana Mitra
Wisata yaitu :
1. Memperluas Target
Hal ini dilakukan untuk bisa menjangkau
segmentasi pasar yang lebih luas lagi dari sebelumnya,
dalam memperluas target ini dibutuhkan riset terlebih
dahulu, mulai dari target pasar yang ingin dicapai dan
menentukan harga yang pas dengan target yang akan
dicapai.
2. Meninjau Kembali Harga Produk
Untuk menjaga ke stabilan berjalannya
perusahaan peninjauan harga ini perlu dilakukan.
Karena untuk medapatkan keuntungan yang dituju dan
juga bisa mengikuti persaingan harga pasar yang ada.
3. Membuat Program Promosi
Program promosi ini dilakukan agar bisa
menarik perhatian para calon jamaah, program
promosi pun di buat sedemikian unik dari yang ada
sebelumnya, biasa nya program promosi ini diadakan
ketika ada event-event tertentu.
4. Menjaga Kepercayaan Jamaah
Strategi ini lah yang dilakukan oleh PT
Wahana Mitra Wisata kepada para alumni jamaah nya,
dengan menjaga kepercayaan para alumni lah PT
Wahana Mitra Wisata ini percaya dapat meningkatan
penjualan produk umrahnya.
Dari upaya peningkatan yang dilakukan PT
Wahana Mitra Wisata dan marketing public relations nya
maka penulis melampirkan data grafik tingkat penjualan
produk umrah tahun 2016-2017 sebagai berikut :

Chart Title
60 48
45 45
50 38
40 32 31
25
30 12 14 16 15
20 3 5 6
10
0

20162017
Dari table grafik di atas terlihat peningkatan
ata pada tahun 2016-2017. Upaya-upaya peningkatan penjualan produk umroh yang dilakukan marketing p
i berikut:

TAHUN 2016
BULAN
Sapphire Ruby Zamrud
JANUARI 3
FEBRUARI 12
MARET 3 5 30
APRIL 32
MEI 5
JUNI 16
DESEMBER 48

Penjualan produk umroh tahun 2017

TAHUN 2016
BULAN
Sapphire Ruby Zamrud
JANUARI 25
FEBRUARI 14
MARET 5 40
APRIL 45
MEI 6
JUNI 15
DESEMBER 31

Dapat dilihat dari table data di atas, penjualan


yang lebih dominan ada pada paket zamrud yang lebih
banyak di minati oleh banyak calon jamaah.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada akhir skripsi ini, penulis mengambil
kesimpulan dari hasil penelitian tentang strategi
marketing public relations PT. Wahana Mitra Wisata
dalam meningkatkan penjualan produk umrah dengan
menggunakan strategi dari Harris yaitu, pull strategy,
push strategy dan pass strategy. Maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Strategy Marketing Public Relations PT. Wahana
Mitra Wisata Dalam Meningkatkan Penjualan
Produk Umrah
Wahana haji umrah menggunakan strategi pull,
strategi push dan strategi pass untuk menerapkan
strategi marketing public relations dalam proses
memasarkan produk umrah, sebagai berikut :
a. Strategi pull dengan memaksimalkan kekuatan dan
menjaga komunikasi baik dengan para alumni
dengan mengadakan acara awarding untuk alumni,
halal bi halal, quiz untuk alumni juga untuk
umum, dan kajian islami yang diberi nama
“serambi nabi” serta bekerjasama dengan pihak
lain.
b. Strategi push yaitu untuk merangsang penjualan,
wahana haji umrah melakukan publikasi mengenai

72
73

produk umrah melalui media sosial, selain itu juga


wahana haji umrah mengadakan promosi dengan
potongan harga pada waktu-waktu tertentu.
c. Strategi pass, yaitu dengan mengikuti kegiatan-
kegiatan sosial yang ada di sekitar lingkungan dan
juga yang ada ditempat-tempat kejadian bencana
alam dan aktif di lingkungan sekitar untuk
manajemen perusahaan baik owner, pembimbing
ibadah, dan public relations.
2. Media Public Relations yang digunakan PT.
Wahana Mitra Wisata Serta Kelebihan dan
Kekurangan nya
Media yang digunakan oleh public relations
wahana haji umrah dalam proses pemasaran produk
umrah yaitu media sosial seperti instagram dan
facebook.
Adapun kelebihan dari kedua media sosila
yang digunakan dalam proses pemasaran produk
umrah yaitu, pertama, memudahkan wahana haji
umrah dalam memasarkan produk umrahnya, kedua
sangat efisien karena mengingat pengguna media
sosial yang sangat banyak di Indonesia ini, ketiga
jangkauan sangat luas, keempat media sosial pula
dapan menjadi media komunikasi dan informasi untuk
masyarakat.
Sedangkan untuk kekurangan dari kedua
media sosial ini belum ada ke kurangan yang begitu
signifikan yaitu, pertama selektifitas yang dilakukan
oleh para calon jamaah yang sedang mencari travel
yang akan menjadi pilihan dalam menjalankan ibadah
umrahnya dan yang kedua persaingan sesama travel
yang juga menggunakan kedua media sosial tersebut
untuk pemasarannya.

B. Saran
Penelitian yang penulis teliti ini lebih kepada
strategi marketing public relations PT. Wahana Mitra
Wisata dalam meningkatkan penjualan produk umrah oleh
karena itu penulis akan memberikan saran sebagai
berikut:
1. Mahasiswa yang ingin mendalami dan
melanjutkan teori marketing public relations untuk
lebih melihat kepada segi ketatnya persaingan
antar travel yang dapat bertahan dalam jangka
waktu yang lama dan keefektifan strategi
marketing public relations dalam meningkatkan
penjualan produk umrah.
2. Peneliti menyarakan untuk PT. Wahana Mitra
Wisata dalam memasarkan produk umrahnya lebih
sering update produk-produk umrah dan sering
update konten-konten terbaru di kedua media
sosial yang digunakan sebagai media pemasaran.
3. Penggunaan media sosial instagram dan facebook
adalah pilihan yang tepat untuk media pemasaran
produk umrah, oleh karena itu peneliti
dwalan untuk memposting dikedua media sosial baik dari produk umrah maupun informasi.
tasi untuk kalangan menengah keatas, untuk itu peneliti menyarankan agar lebih bisa memperluas lagi unt
DAFTAR PUSTAKA

A. Steiner, George, kebijakan dan Strategi Manajemen,


(Jakarta : penerbit Erlangga, 1997)

Adisaputro, Gunawan, Manajemen Pemasaran Analisis Untuk


Perencanaan Strategi Pemasaran, (Yogyakarta :
UNIT PENERBIT DAN PERCETAKAN, 2009)

Ahmad Fahluroji, Aceng, Skripsi Strategi Pemasaran Program


Umrah Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Jamaah Pada
ESQ Tours and Travel 165 (Jakarta : UIN Syarif
Hidayatullah, 2015)

Amirullah, Manajemen Strategi, (Jakarta : Mitra Wacana Media :


2015)

Anggoro, M. Linggar, Teori dan Praktek Kehumasan, (Jakarta :


PT Bumi Aksara, 2008)

Bahri Djamarah, Syaiful, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar


(Jakarta : Rineka Cipta, 2010)

Butterick, Keith, Pengantar Public Relations Teori dan Praktik,


(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2012)

F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek: Aplikasi


dalam Badan Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah,
(Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1996)

Fahmi, Irham, Manajemen Strategik, (Bandung : Alfabeta, 2014)


Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik,
(Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2013)

Hasan, Ali, Marketing Bank Syariah, (Bogor: Ghalia Indonesia,


2010)

Hasibuan, Malayu, Manajemen (Jakarta : Bumi Aksara, 2006)

Hendra, dkk, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan,


Implementasi dan Kontrol ( Jakarta : PT. Prehenllindo,
1997 )

Jefkins, Frank, Public Relations, (Jakarta : Penerbit Erlangga,


2004)

John A. Pearce II, Richard B. Robinson, Jr., Manajemen Strategi,


(Jakarta: Salemba Empat, 2014)

Juliansyah, Elvi, Promosi Public Relations, (Bandung : Bandar


Maju, 2008)

Kasiram, Moh., Metodelogi Penelitian Kualitatif- Kuantitatif,


(Malang : Sukses Offset,2010)

M. Suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia,


(Yogyakarta : Andi Offset, 2007)

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Rineka


Cipta, 2014)

Morissan, Manajemen Public Relation, (Jakarta : PT Fajar


Interpratama Mandiri, 2008)
Nasution, Metodelogi Research Penelitian Ilmiah, (Jakarta :
PT. Bumi Aksara, 2003)

Nawawi, Adnan, Tuntaskan Praktis Manasik


Melaksanakan Umrah dan Haji (Bandar Lampung :
An-Nuur Press, 2015)

Oliver, Sandra, Strategi Public Relations, (Jakarta :


Erlangga, 2006)

P. Siagian, Sondang, Analisis serta Perumusan Kebijaksanaan


dan Strategi Organisasi, (Jakarta : PT. Gunung
Agung, 1986)

P. Siagian, Sondang, Manajemen Stratejik, (Jakarta : PT. Bumi


Aksara, 2012)

Philip Kotler dan Geri Amrstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran,


(Jakarta : Erlangga, 1997)

Poerdarminta, W. J. S. Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta


Timur : PT. Balai Pustaka, 2014)

Ruslan, Rosady, Kiat dan Strategi Kampanye Publik Relations,


(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005)

Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relations dan Media


Komunikasi, (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2007)
Saputra , Wahidin, Nasrullah, Rulli, Public Relation 2.0:
Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber,
(Jakarta : Gramata Publicshing, 2011)

Sinatra Wijaya, Lina, Krismiyati, Identifying Marketing Public


Relations Strategies Implemented in Private Universities
for Increasing Student Intake in Central Java –
Indonesia, Vol – IV 2013

Solikhin Muhammad, Keajaiban Haji Dan Umrah, (Jakarta:


Erlangga, 2013)

Sujarweni, V. Wiratna, Metodologi Penelitian,(Yogyakarta :


PUSTAKABARUPRESS, 2014)

Supaktino, Hendrawa, Advenced Strategic Managemen: Back to


Basic Approach, (Jakarta : PT. Grafindo Utama, 2003)

Tim Penyusun Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI,


Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,
1997)

Tiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta : Andi, 2002)

Yulianita, Neni, Dasar-dasar Public Relations, (Bandung : P2U-


LPPM Unisba, 2007)

Dari Internet

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-marketing-
public-relations-mpr.html
http://www.gurupendidikan.com/pngertian-fungsi-dan-tugas-

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus Versi Online/Darling (dalam jaringan),
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
(UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
JI. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412, Telpfiax: (62-21) 7432728 / 74703580
Indonesia Website : Email: fidkom@uinjkLac.id
www.fidkom.uinjkt.ac.id
Jakarta, JJ Juli 2018
Nomor . B - 6f›lk
/F.5/PP.0.09/07/2018 Lampiran -
Hal

Kepada Yth,
Pimpinan PT Wahana Mitra W isata
.JI. Asembaris Raya No 126 B Kebon
Baru Tebet IT 6/14 Kebon Baru Jak -
Sel
di
Tempat

Dekan Fakultas llmu D'akwah dan llmu Komunikasi UN Syarif Hidayatullab


Jakarta menemngkan bahwa :

Nama : Rizky Nur Fajrianlo


Nomor Pokok : 11140530000021
: IX Sembilan)
' I sin/Prodi : Manajemen Dakwah
Telp. : 081310174090

Adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif H idayatullah Jakarta yang akan rrielaksanakan penelitian/mencari data dalam
rangka peniilisan skripsi berjudul ”5trategi Marketing Relations PT Wahana Mitra
Wisata dalam Meningkatkan Penjuala n Produk Umrak”

Sehubungan dengan itu, dimohon kiranya Bapak/Ibu/Sdr. dapat


m.enerim8/mengizinkan m&has is.wa kami tersebut dalam pelaksanaan kegiatan dimaksud.

Demikian, atas kerjasama dan baiituannya kami mengucapkan terima kasih.

Wassalamu 'alaikum. Wr.Wb.

Tembusan :
1. Wakil Dekan Bidang Akademik
2. Ketua Jurusa«/Prodi Manajemen Dakwah
”'
S mok: ltl4o33&XsO21

Telp. : otil liii i4o»o


I. udul Skripsi

: Stnte2ci Marketing Public Relations: PT Wahana' Mitra Wisata

, dalnni $leningkatkiui PénJualan .Produk/ Uinrah . ,

1. Dekan
*: Ketus’Jurusan Manajemen Dak›vah tMD)
Jakara, i3 SepteniUer2ol8

5r ¥vMW- 77 05.70 IR

KepadaYth.
UIN 5Y1RIF HZOAVATULLAH JAKARTA
JI. Ir. H. ianda No 95 Ciputat
Tangerar+q Selalan
SURAT KETERANGAN PENELTAN
Yang Dertanda tangan di bawah nil:
Nama : Rahmaji AsmUn
Jabatan : Deputi Direktur
Perusahaan : ^T. \YAHAMA N£\”RA \V I ATA ( WAHANA)
Alamat : M. Asembans Raya No. 126 B, Jakarta
Wlata n

Bersamainimenerangkanbahwa
Nama : Rizky Nurfajrianto
3urusan : Nanajemen Dakwah
Fakultas : tlmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

p |Qy berlar mahasswa ini telah nlelaksalJakarl penelitian untuk sknpsi pad a tanggal
13 September 2018,derqan 3udul slcri» 'stratesi Marketing Public Relations PT
Wahana t•tiaa lifiata dalam tfleningkatJcan Penjualan Produk Umroh“.

Demikian Surat Eeterangan ini dibuat derqan sebenamya, untuk dapat dipergunakan
t paimana mestinya.

Yan9
4D / 4N,

Brosur Produk PT Wahana Mitra Wisata


KE BE MANC KATAN
29 NOVEMBER 201 7
PREM IUM
Mileniu m AI Aqeeq Madinah
Dar AI G hufran Makkah

IDR 29.90 3T IDR 31. 0 3T IDR 3 3.30 JT

AVAILABLE SEATS : 6

Brosur Produk PT Wahana Mitra Wisata


Singkatan PT Wahana Mitra Wisata

Promo Umrah PT Wahana Mitra Wisata


ah
MEKAH
wahanahaJiumrah.com

Promo Umrah PT Wahana Mitra Wisata Untuk Alumni SOSEK


IPB
Acara Awarding PT Wahana Mitra Wisata Untuk Para Alumni

Acara Awarding PT Wahana Mitra Wisata Untuk Para Alumni


Wahana Peduli Lombok

Wahana Peduli Lombok

Anda mungkin juga menyukai