Anda di halaman 1dari 4

NAMA : HESTI

NIM : 2224170031
KELAS : 6C
MATA KULIAH : EKOLOGI UMUM
DOSEN : ADITYA RAHMAN KN, S.SI, M.Eng

UJIAN TENGAH SEMESTER 2020

1. Ruang lingkup ekologi dapat digambarkan melalui spektrum biologi, yang


menggambarkan aras-aras organisasi kehidupan sebagai berikut :

a. Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa organik yang
kompleks, seperti lemak, protein, dan karbohidrat.
b. Sel adalah satuan dasar suatu organisme yang terdiri atas protoplasma dan inti yang
terkandung dalam membran. Membran merupakan komponen yang menjadi pemisah
dari satuan dasar lainnya.
c. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama, misalnya
jaringan otot.
d. Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu organisme yang mempunyai
fungsi tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan, dan daun atau akar pada
tumbuhan.
e. Sistem organ adalah kerja sama antara struktur dan fungsi yang harmonis, seperti
kerja sama antara mata dan telinga, antara mata dan tangan, dan antara hidung dengan
tangan.
f. Organisme adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup.
g. Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan beranak pada suatu
daerah tertentu. Contohnya populasi rusa di pulau Jawa, populasi banteng di Ujung
Kulon, populasi badak di Ujung Kulon dan populasi ayam kampung di Jawa Barat.
h. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis organisme yang menempati
suatu daerah tertentu. Di daerah tersebut setiap populasi berinteraksi satu dengan
lainnya. Misalnya populasi rusa berinteraksi dengan populasi harimau di Pulau
Sumatra atau populasi ikan mas berinteraksi dengan populasi ikan mujair.
i. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal
balik yang kompleks antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik yang hidup
maupun tak hidup (tanah, air, udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama
membentuk suatu sistem ekologi.
j. Biosfer adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi. Lapisan biosfer kira-kira
9000 m di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah permukaan tanah, dan
beberapa ribu meter di bawah permukaan laut.
Konsep aras-aras organisme kehidupan ekologi diatas menunjukan bahwa seluruh
alam semesta merupakan suatu ekosistem yang tersusun oleh berbagai komponen atau
kesatuan. Dalam suatu ekosistem satu atau sekelompok komponen tak dapat berdiri
sendiri terlepas dari kelompok kesatuan lain. Dalam hal ini kesatuan kelompok
komponen pertama akan merupakan satuan kelompok kedua, kesatuan kelompok
komponen kedua akan menyusun kesatuan kelompok ketiga, demikian seterusnya.
2. Suatu organisme tergantung pada organisme lain dikarenakan adanya proses jaring-jaring
makanan dimana ada organisme yang berperean sebagai produsen maupun konsumen.
Akan tetapi juga tergantung pada apa yang dilakukan organisme tersebut. Seperti halnya
bermigrasi, kegiatan tersebut dapat mempengaruhi kehidupan organisme tersebut. Jika
organisme tersebut bermigrasi sendirian bisa saja organisme tersebut bertemu dengan
predator dan menjadi mangsa predator tersebut.
3. Hewan giat malam atau hewan nokturnal adalah hewan yang tidur pada siang hari, dan
aktif pada malam hari. Aktivitas yang merupakan kebalikan dari perilaku manusia
(diurnal). Hewan nokturnal umumnya memiliki kemampuan pendengaran dan penciuman
serta penglihatan yang tajam.
Jika hewan nocturnal di tempatkan di tempat terang selama 24 jam, fenomena
yang kemungkinan muncul adalah hewan tersebut tidak bisa melihat dengan sempurna
dan tidak bisa beraktivitas dengan baik. Sebagai contoh burung hantu yang di keluarkan
ketika siang hari, aktivitas terbangnya menjadi tidak seimbang dan tidak memamgsa
dengan baik. Hal ini dikarenakan burung hantu memiliki sel batang yang lebih sedikit
pada retinanya.

4. Grafik di atas menjelaskan hubungan antara perkiraan kepadatan ikan dan ke dalaman air
dalam kurus satu tahun. Pada bulan november-januari kedalaman air berkurang. Saat
itulah bangau mulai bertelur pada pertengahan bulan November- pertengahan desember.
Semakin surut air ikannya pun menjadi terkumpul sehingga dapat dikatakan kepadatan
ekologinya cukup besar. Begitupun sebaliknya semakin tinggi kedalaman air, kepadatan
populasi semakin menurun dikarenakan ikan tersebar ke seluruh air (danau). Namum hal
ini berbenading terbalik dengan kepadatan kasar populasi dimana kepadatan populasi
seiring dengan tinggi permukaan air. Jika permukaan air rendah maka kepadatan kasar
populasi pun renadah dikarenakan ada kemungkinan ikan mudah di mangsa oleh bangau
dan ikan banyak yang mati dikarenakan kekurangan makanan da oksigen.

5. Faktor - faktor yang mempengaruhi suatu populasi sebagai berikut :


A. Faktor yang Menyebabkan Kepadatan Populasi Meningkat
Faktor yang menyebabkan kepadatan populasi meningkat adalah berbagai faktor
yang dapat meningkatkan jumlah individu di dalam suatu populasi atau faktor yang dapat
mengurangi luas wilayah yang dapat dihuni oleh suatu populasi.
1. Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran adalah lahirnya individu baru yang akan bergabung dalam suatu
populasi. Kelahiran menyebabkan jumlah individu dalam suatu populasi bertambah
sehingga kepadatan populasi tersebut juga akan bertambah. Sebagai contoh, populasi
kambing awalnya hanya terdiri dari 20 ekor kambing yang mendiami suatu kandang. Jika
kemudian lahir 10 ekor anak kambing, maka di dalam kandang terdapat 30 ekor kambing
yang akan membuat kendang kambing semakin padat.
2. Perpindahan ke Dalam (Imigrasi)
Imigrasi adalah perpindahan dari luar ke dalam. Dengan kata lain, imigrasi adalah
masuknya individu atau kelompok dari luar ke dalam populasi sehingga jumlah individu
di dalam populasi itu bertambah dan mengakibatkan kepadatan populasi. Sebagai contoh,
di sebuah kandang awalnya terdapat populasi kambing yang terdiri dari 20 ekor kambing.
Kemudian ditambah lagi 10 ekor kambing yang baru saja dibawa dari tempat lain untuk
ditempatkan di kandang tersebut. Itu artinya sekarang terdapat 30 ekor kambing di
kandang itu yang membuat kendang semakin padat atau sempit.
3. Penyempitan Wilayah
Selain peningkatan jumlah individu dalam populasi, penyempitan wilayah atau
ruangan populasi juga menyebabkan kepadatan populasi meningkat. Penyempitan
wilayah menyebabkan ruang yang dapat dihuni semakin sempit sehingga kepadatan pun
bertambah.
Sebagai contoh, sebuah kandang yang didiami oleh 20 ekor kambing mula-mula luasnya
40 m2. Namun karena alasan tertentu, pemilik kandang mengecilkan kandang kambing
tersebut sehingga luasanya hanya 20 m2. Karena ukuran kandang semakin kecil tentu
kandang menjadi semakin padat meskipun jumlah kambingnya tetap.

B. Faktor yang Menyebabkan Kepadatan Populasi Menurun


Faktor yang menyebabkan kepadatan populasi menurun adalah berbagai faktor
yang dapat menurunkan jumlah individu di dalam suatu populasi atau faktor yang dapat
meningkatkan luas wilayah yang dapat dihuni oleh suatu populasi.
1. Kematian (Mortalitas)
Kematian adalah meninggalnya individu dalam suatu populasi yang akan
meingglkan populasi untuk selamanya. Kematian menyebabkan jumlah individu dalam
suatu populasi berkurang sehingga kepadatan populasi tersebut juga akan berkurang.
Sebagai contoh, populasi kambing awalnya terdiri dari 20 ekor kambing yang mendiami
suatu kandang. Jika kemudian 10 ekor kambing mati karena penyakit, maka di dalam
kandang tinggal 10 ekor kambing saja yang membuat kendang kambing semakin longgar.
2. Perpindahan ke Luar (Emigrasi)
Emigrasi adalah perpindahan dari dalam ke luar. Dengan kata lain, emigrasi
adalah keluarnya individu atau kelompok menuju populasi lain sehingga jumlah individu
di dalam populasi asal berkurang dan mengakibatkan kepadatan populasi menurun.
Sebagai contoh, di sebuah kandang awalnya terdapat populasi kambing yang terdiri dari
20 ekor kambing Kemudian 10 ekor kambing dijual kepada orang lain sehingga
dipindahkan ke kandang lain. Itu artinya sekarang hanya terdapat 10 ekor kambing di
kandang itu yang membuat kandang semakin longgar.
3. Perluasan Wilayah
Selain penurunan jumlah individu, menurunnya kepadatan populasi bisa juga
karena ada perluasan wilayah. Perluasan wilayah menyebabkan ruang yang dapat dihuni
semakin besar atau semakin luas sehingga kepadatan pun berkurang. Sebagai contoh,
sebuah kandang yang didiami oleh 20 ekor kambing mula-mula luasnya hanya 20 m2.
Namun karena alasan tertentu, pemilik kendang membesarkan kandang kambing tersebut
sehingga luasnya hanya 40 m2. Karena ukuran kandang semakin besar tentu kandang
menjadi semakin longgar meskipun jumlah kambingnya tetap.

Anda mungkin juga menyukai