RINGKASAN PENYAMPAIAN ORASI ILMIAH OLEH GURU BESAR
UNIVERSITAS ANDALAS
1. GREEN CHEMISTRY : PERSPEKTIF BARU DALAM SINTESIS
NANOMATERIAL Pada judul ini disampaikan oleh Prof.Dr.Syukri Arief,M.Eng. Dimana metode green untuk sintesis nano bisa dilihat dengan mempertimbangkan tiga aspek yaitu pelarut, capping agentdengan mempertimbangkan tiga aspek yaitu pelarut, capping agent, dan bahan pereaksi. Proses greean biasanya dimediasi dengan menggunakan ekstrak tanaman. Nanopartikel perak dan emas adalah nanopartikel yang paling banyak digunakan karena sifat optik,listrik, dan thermal yang luar biasa serta, dan bahan pereaksi. Proses greean biasanya dimediasi dengan menggunakan ekstrak tanaman. Nanopartikel perak dan emas adalah nanopartikel yang paling banyak digunakan karena sifat optik,listrik, dan thermal yang luar biasa serta penggunaannya dalam deteksi biomolekul sensitivitas tinggi, bioensor katalis, dan obat-obatan. Begitu juga nano magnetic fertit merupakansenyawa oksida besi yang bersifat magnet disamping sifat umumnya sebagai adsorben dan katalitiknya. Nano kalsium karbonat juga termasuk nano partikel yang sangat potensial untuk dikembangkan ke skala industry karena sumbernya yang berlimpah dibumi. Penerapan prinsip green chemstry direkomendasikan sebagai cara yang dapat meminimalkan berbahaya toksitas dan memaksimalkan keamanan dan keberlanjutan dimasa yang akan datang dalam rangka pembangunan berkelanjutan.Prinsip dari green sintesis yaitu dapat mengurangi penggunaan bahan bahaya baik itu dalam disain maupun produk kimia yang digunakan. Green sintesis nanologam adalah bagian dari proses pembuatan nanopartikel dengan pendekatan bottom up, dimana reaksi utamanya reaksi redoks. Dimana senyawa metabolit skunder sebagai senyawa yang mengalami reduksi ion logam menjadi nano partikel logamnnnya. Untuk green sintesis multifungsional nanopartikel magnetik digunakan senyawa ferit. Dimana ferit adalah logam transisi yang merupakan material magnet dengan struktur spinel.fungsi dari ferit bisa sebagai katalis yang sering digunakan dalam proses fotokatalitik untuk mendegradasi zat zat organik berbahaya di dalam limbah cair.selanjutnnya sintesis kalium karbonat memanfaatkan gas baung karbon dioksida. Dimana kalsium karbonat adalah mineral alami yang bersifat biokompatibilitas dan biodegradabilitas. Karbon dioksiada digunakan sebagai bahan utama untuk CCU melalui karbonasi mineral merupakan suatu upaya terbaik dalam mengurangi emisi. 2. PROSPEK SENYAWA BAHAN ALAM SEBAGAI INHIBITOR KOROSI YANG RAMAH LINGKUNGAN DAN EKONOMIS. Pada judul ini disampaikan oleh Prof.Dr.Emriadi,MS. Korosi merupakan fenomena elektrokimia yang dapat ditimbulkan oleh keadaan lingkungan sekitar seperti udara, lembab, bahan kimia, air laut, garam dan sebagainnya. Beberapa metode telah dilakukan untuk menghambat korosi atau setidaknnya mengurangi laju korosi seperti pengecatan, perlindungan katodik, pelapisan logam dan pemilihan bahan akan tetapi beberapa metoda memiliki kelemahan misalnnya sulit untuk diaplikasikan, hargannya mahal, tidak bertahan lama dan memberikan dampak negatif pada lingkungan.metode paling sederhana yang dapat digunakan adalah dengan penggunaan inhibito korosi. Inhibitor berfungsi untuk menghambat korosi pada logam sehinnga proses korosi berlangsung lambat. Secara umum inhibitor ada dua jenis yaitu inhibitor organik dan anorganik, tetapi inhibitor yang digunakan memiliki harga yang mahal oleh karen itu penggunaan inhibitor korosi berasal dari bahan alam. Proses korosi sebagai kebalikan dari metelurgi.inhibitor korosi harus ramah lingkungan dimana pada umunnya diklafikasikan ke dalam dua kategorti yairu inhibitor organik dan anorganik. Inhibitor anorganik yang banyak di teliti adalah logam tanah jarang, sedangkan inhibitor organik dapat bersumber dari tanaman, asam amino, surfaktan, biopolimer dan cairan ionik. Di skala industrinhya digunakan dalam lingkungan asam sedangkan inhibitor anorganik dalam medium mendekati netral.bahan alam yang digunakan sebagai inhibitor korosi adalah campuran bahan yang diesktrak dari sumber alam seperti tanaman, dimana ekstrak memerlukan pemurnian lanjut. Biasanya pelarut yang digunakan untuk proses ekstrak adalah air tetapi kelarutan senyawa organik dalm air rendah sehingga menggunakan pelarut metanol ataupun etanol. Disampaikan bahwa ekstrak daunsurian dapat mengihibisi korosi baja, menunjukkan bahwa dengan naiknya kosenttrasi ekstrak maka efisiensi inhibisi korosi semakin tinggi dan turun dengan naiknya suhu. Inhibitor dari surian ini terabdsorbsi mengikuti adsorbsi langmuir dan termasuk jenis inhibitor campuran. Pada analisis SEM terlihat bahwa dengan penambahan ekstrak permukaan baja ditutup oleh ekstrak dan tidak mengalami korosi yang berarti. Selain menggunakan tanaman dapat digunakan inhibitor yang berasal dari asam amino,obat obatan dan senyawa logam tanah jarang serta surfaktan, cairan ionik dan biopolimer. 3. POTENSI TUMBUHAN SURIAN “PENGHASIL SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DAN MANFAATNYA” Pada judul ini disampaikan oleh Prof.Dr.Adlis Santoni, MS. Ekplorasi dan pengembangan potensi senyawa kimia dari tumbuhan surian dilakukan melalui pendekatan etnobotani yang didasari oleh penggunaan tumbuhandalam pengobatan secara turunmenurun oleh masyrakat. Diamana penelitian terkait kadungan senyawa akrtif dari tumbuhan surian diperoleh dua senyawa flavanoid. Untuk aktivitas dari dua senyawa tersebut terbukti bahwa mempu membunuh 50% sampel uji pada kosentrasi rendah, data ini membuktikan bahwa senyawa berpotensi sebagai insektida. Selanjutnya pengujian aktivitas antioksidan ekstrak metanol dari kulit batang surian yang diperoleh kadungan senyawa fenolik yang tinggi, hal ini menjelaskan bahwa ekstrak tersebut adalah penangkal radikal bebas yang kuat. Kajian aktivitas anti jamur ekstrak etil asetat kulit batang surian yang diujikan pada jamur diketahui ekstrak ini berpotensi sebagai anti jamur yang kuat. Selanjutnya uji toksisitas ekstrak heksan kulit batang surian terhadap larva udang disimpulkan bahwa ekstrak ini dikategorikan bersifat toksik. Data ini merupakan indikasi awal bahwa ekstrak heksan kulit batang surian berpotensi sebagai anti kanker. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh senyawa murni dari tumbuhan surian diawali dengn survey fitokimia dengan cara menggali informasi dari masyrakat. Selnjutnya senyawa murni ditentukan struktur molekulnya agar dapat ditentukan sifat fisiko kimia molekul tersebut. Penentuan struktur diawali dengan pengukuran dengan spekstrokopi UV, IR,XRD dan sebagainnya. Sedangkan pengujian aktifitas dari senyawa isolasi dan ekstrak meliputi pengujian aktifitas insektida antioksidan kadar fenolik total anti jamur dan uji toksisitas.