Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
(Skripsi)
Oleh
SUCI MILANTIKA
By
SUCI MILANTIKA
The values of , , and are constructed by Fibonacci number and Lucas Number .
Furthermore, all integer solutions of the Diophantine equations in the form of Fibonacci
number and Lucas number is determined by using Fibonacci and Lucas identities.
Oleh
SUCI MILANTIKA
dan bilangan Lucas . Selanjutnya akan ditentukan solusi bilangan bulat persamaan
Diophantine tersebut dalam bentuk bilangan Fibonacci dan bilangan Lucas dengan
Oleh
SUCI MILANTIKA
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Sains
pada
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Pada periode 2014/2015 penulis terdaftar sebagai anggota magang Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) ESO. Selain itu penulis menjadi pengurus sebagai sekretaris
anggota Biro Dana dan Usaha tahun 2016/2017 dan sebagai Bendahara Umum
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bulu Tangkis tahun 2017/2018
Sebagai bentuk aplikasi bidang ilmu di dunia kerja, penulis telah melaksanakan
Kerja Praktik (KP) selama empat puluh hari di Kantor PT Jasa Raharja ( persero )
cabang Lampung. Dan sebagai bentuk aplikasi bidang ilmu kepada masyarakat,
penulis telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 40 hari di Desa,
Kecamatan, .
MOTTO
“ Mimpi itu memang sulit untuk diraih, tapi bukan berarti tidak bisa
dilakukan ”
( Suci Milantika )
“ Buatlah semua menjadi mudah tanpa harus membuat orang lain menjadi
sulit “
( Suci Milantika )
“ Relakan dirimu jatuh untuk kemudian berdiri lebih kuat lagi, sebab hidup
tak akan membiarkanmu duduk diam dan tak melakukan apa-apa “
( Suci Milantika )
“Jangan pernah meremehkan orang lain, karena kita tak pernah tau dengan
siapa kita berhadapan “
( Suci Milantika )
“ Menjadi luar biasa itu perlu waktu, perlu disakiti, perlu air mata, perlu
dihina dan perlu jam terbang yang teruji “
1
PERSEMBAHAN
Mamak..., Bapak...
Kupersembahkan skripsiku ini sebagai wujud rasa cinta
dan terima kasihku untuk setiap do’a, kasih sayang dan
perhatian, serta semangat yang tak pernah putus
diberikan di setiap hariku.
Alhamdulillahi robbil ‘alamin, puji dan syukur penulis kepada Allah SWT atas
izin serta ridho-Nya dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Solusi
Bilangan Bulat Persamaan Diophantine melalui Bilangan Fibonacci dan
Bilangan Lucas”. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menjadi suri tauladan yang baik bagi kita.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
bimbingan, bantuan, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
Suci Milantika
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
1
I. PENDAHULUAN
solusi pada himpunan bilangan bulat, namun akan mempunyai solusi pada
himpunan bilangan real. Persamaan Diophantine tidak harus linier, bisa saja
memiliki banyak solusi yang beragam, mulai dari 0 sampai tak hingga.
yang akan dibahas dalam penelitian ini, dengan nilai , , dan tersebut
Fibonacci sendiri dimulai dari suku ketiganya, setiap suku barisan tersebut
barisan Fibonacci muncul pada abad ke-19 dan diperkenalkan oleh seorang
selanjutnya disebut barisan Lucas. Sehingga hal ini sangat terkait dengan
Pada penelitian ini akan dibahas cara menentukan solusi dari persamaan
Lucas.
didalamnya.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memahami sifat dari bilangan
bulat yang berkaitan erat dengan bilangan Fibonacci dan bilangan Lucas,
disebut lawan dari (invers penjumlahan dari) , dan 0 disebut elemen identitas
dengan operasi biner penjumlahan (+) dan perkalian (X). Untuk , , dan
× ( + ) = ( × ) + ( × ).
( + ) × = ( × ) + ( × ).
= + (Wirasto, 1972).
bilangan bulat) jika dan hanya jika kelipatan dari . Sehingga untuk setiap
bilangan bulat dan , hasil bagi ( ∶ ) tidak selalu ada (merupakan bilangan
bulat). Oleh karena itu pembagian bilangan-bilangan bulat tidak memiliki sifat
Bilangan prima yaitu suatu bilangan bulat p > 1 yang tidak mempunyai faktor
positif kecuali 1 dan p. Menurut definisi 1 “bilangan bulat yang lebih besar dari 1
dan bukan prima disebut bilangan komposit ( tersusun )”, sehingga 1 bukan
bilangan prima maupun bilangan komposit, namun 1 disebut unit. Jadi himpunan
6
bilangan bulat positif ( bilangan asli ) terbagi dalam tiga himpunan yang saling
lepas, yaitu himpunan semua bilangan prima, himpunan semua bilangan komposit
Contoh
semesta) berupa bilangan bulat, jika domainnya bilangan bulat maka fungsi linear
(himpunan semesta) berupa bilangan bulat, jika domainnya bilangan bulat maka
=1
=2
= + ; ≥3 ( 2.1 )
Dalam hubungannya mencari jumlah n suku pertama, maka ini tak terlepas dari
Penjelasan : deretan ini berawal dari 0 dan 1, kemudian angka berikutnya didapat
0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, dan seterusnya.
=∑ = − 1; ≥3 (2.2)
Bukti :
= + ; ≥1
= − ; ≥1
= ( − )
= − + − + − +⋯+ −
= −
8
= −1
f1 f2 f3 f4 f5 f6 f7 f8 f9 f10
1 1 2 3 5 8 13 21 34 55
f1 f2 f3 f4 f5 f6 f7 f8 f9 f10
1 2 4 7 12 20 33 54 88 144
Sifat dasar barisan Lucas sama dengan barisan Fibonacci, yang berbeda adalah
suku keduanya. Suku ke-n barisan Lucas dilambangkan dengan , dengan bentuk
a) − − = (−1) dengan ∈ .
b) − − = (−1) 5 dengan ∈ .
c) + = dengan , ∈ .
d) +5 =2 dengan , ∈ .
e) + = dengan ∈ .
9
f) + =5 dengan ∈ .
g) −5 = (−1) 4 dengan ∈ .
h) = + dengan ∈ .
i) = + dengan ∈ .
j) = − dengan ∈ .
k) + = dengan , ∈ .
Teorema 2.5.1
( , ) = ±( , ) dengan .
Bukti
Misalkan =
− − = (−1) (2.1)
menjadi,
− − = (−1)
− − = (−1)
10
− − = (−1) (2.2)
maka,
− − = −( + )( − )−
= −( − + − )−
= − + − + − (2.3)
− − = − + − + + (−1)
− +
= − + + (−1)
= − ( − ) + (−1)
= − + (−1)
= (−1)
Akibat 2
oleh ( , ) = ±( , )
oleh ( , ) = ±( , )
11
Bukti
diperoleh
− − = (−1)
Kemudian dengan cara yang sama , yaitu mensubstitusikan nilai bilangan genap
− − = (−1)
Nilai (−1) akan selalu −1, sebab 2 + 1 merupakan pola bilangan ganjil
Teorema 2.5.2
oleh ( , ) = ( , ) dengan ≥ 0.
Bukti
( )
Misalkan =
=
12
( ) ( )
Maka akan diperoleh − − = − −
= − −
− − = ±1
( + )
=
2
menjadi,
=2 −
Jadi, terbukti bahwa semua solusi bilangan bulat tak negatif dari persamaan
bentuk baku.
pada langkah 3.
5.1 KESIMPULAN
Fibonacci dan bilangan Lucas. Hal ini disebabkan karna solusi persamaan
Diophantine merupakan bilangan bulat yang sama hal nya dengan bilangan
± , − + (−1) = ±5 − + (−1) =±
akan didapat satu solusi. Hal ini disebabkan karena nilai solusi persamaan-
persamaan tersebut bergantung pada nilai n, dalam hal ini nilai n yang
didapat hanya satu nilai saja. Oleh karena itu, jumlah solusi yang didapat
5.2 Saran
−5 − 5(−1) =± , − + (−1) =
lain.
DAFTAR PUSTAKA
Dunlap, R. A. 1997. The Golden Ratio and Fibonacci Numbers. World Scientific
Publishing Co. Pte. Ltd. USA.
Koshy, T. 2001. Fibonacci and Lucas Numbers with Applications. John Wiley
and Sons, Proc., New York-Toronto.
Peterson, J.A. Hashisaki, and Joseph. 1967. Theory Of Arithmetics. Jhon Willy
& Sons, Inc., New York.
Vadja, S. 1989. Fibonacci and Lucas Numbers and the Golden Section. Ellis
Horwood Limited Publ., England.