Anda di halaman 1dari 15

MENJADI PRIBADI

MUSLIM SEJATI
(Syakhsiyah Islamiyyah)

Otib Satibi Hidayat,


‫ِالرحيْم‬
‫ِالر ْحمن َّ‬
‫بِ ْسمِهللا َّ‬
Fenomena dalam dunia kerja:
 Bekerja mendominasi hidup & waktu kita
 Bekerja membuat diri kita asyik dengan
dunia (keindahannya)
 Ketika bekerja kita sering melupakan dan
melonggarkan “aturan Allah dalam
bekerja” (Sa’labah)
 Berlomba-lomba meraih yang tertinggi
(At Takaatsur)
 Ketika sukses, kita merasa paling hebat
dan menyepelekan orang lain (Takabbur)
Pelajaran (ibroh) dari
QS. Al Baqoroh (2): 208
 Dituntut oleh Allah agar masuk kedalam Islam
secara “Kaafah”
 “Kaafah” : bijamii’in ahwaa lakum dhohiron wa
baathinan
 Implikasi seharusnya dari ayat tsb:
A. dapat menjadi pribadi manusia yang Islamy
B. mampu membentuk keluarga yang Islamy
C. berupaya menciptakan lingkungan
masyakarat yang Islamy
Mengapa Allah menuntut
“Kaafah”?
 Pelajaran (Ibroh) dari Asbaabun Nuzul ayat
tsb:
Kasus: Abdullah bin Salam, Tsa’labah, Ibnu
Yamin, Asad dan Usaid bin Ka’b, Said bin
Amr, dan Qais bin Zaid = mereka ingin
memuliakan hari Sabtu dan ingin
mengamalkan kitab Taurot pada malam hari
Fenomena
Peribadatan/pengabdian di antara Manusia
QS. Al Hajj (22): 11=
 Diantara manusia ada yang menyembah Allah
hanya dipinggiran/tepi
 Jika memperoleh kebajikan mereka merasa
puas
 Jika ditimpa suatu cobaan/musibah, mereka
berbalik ke belakang/menjadi kafir
Asbaabun nuzul:
seorang yahudi masuk Islam, jadi buta,
hartanya habis, dan anaknya meninggal
Kok bisa ya manusia dipelesetin
syetan?
 Metodologi pemungkaran yang dilancarkan
pasukan setan dalam rangka menggoda
manusia diantaranya diterangkan dalam QS. Al
A’rof (7): 27, yang artinya:
“… sesungguhnya syetan bersama pasukannya
memantau/mengamati/melakukan survey
(sebelum menggoda manusia), dari suatu
tempat dimana manusia tidak mengetahuinya
 Hadits Nabi: syetan dalam rangka menggoda
manusia dapat masuk kedalam urat nadi/pori-
pori manusia
Dampak yang muncul dalam kehidupan
ummat Islam saat ini

 Kehidupan ummat Islam dan ajaran


Islam itu sendiri hanya tinggal nama
besar
 Keberadaan Al Qur’an hanya tinggal
tulisan/pajangan belaka
(HR. Ibnu Hambal)
“Hasaasiyah Ilaahiyyah”
(Kepekaan Kpd Allah)
(QS. Al Anfal:2)=

Muqodimah:
Antara Bekerja dengan Ibadah:
 Pekerjaan tidak
memalingkan kita untuk
tetap teguh berpegang pada
ajaran Islam
 Pekerjaan tidak membuat
kita lemah bersilaturahmi
dengan Allah = (Quwwatu
Sillah Billah)
 Menjadikan Pekerjaan
sebagai lahan dakwah Islam
(Nahnu Duat)
 Pekerjaan tidak membuat
kita terlena dengan jebakan
harta dan jabatan
Pekerja/Pendidik yang “Imanul ‘Aamiq”
seyogianya “Tampil Beda”
Buah dari
keimanan yang
benar
 QS. Al Anfal : 29 =
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu
bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan
memberimu ‘pembeda’ dan menghapus segala
kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni
dosa-dosamu. Dan Allah mempunyai karunia
yang besar.”

“mampu membedakan antara yg haq dan yg bathil’


Ada 2 Solusi Terbaik agar Menjadi Muslim yang
Setia
(Ibnu Qoyyim Al Jauziyyah) :

1. Menyediakan waktu Khusus untuk melakukan


Wajabaatul Fardhiyyah (Kewajiban ibadah pribadi)
 QS. Al Muzzammil : 7 – 8 =
(7) Sesungguhnya kamu pada siang hari
mempunyai urusan yang banyak.
(8) Sebutlah nama Tuhanmu, dan ‘beribadatlah
kepadaNya, dengan penuh ketekunan’.”
(Tafsir Al Bayan: ibadah yang dimaksud adalah harus memiliki
waktu spesial/khusus untuk ibadah pribadi, yang terfokus, penuh
konsentrasi untuk dzikir kpd Allah, serta memiliki perasaan larut
dalam pengawasan Allah)
Sesungguhnya Kita Akan “Kembali”:

 Allah mengingatkan kita semua tentang


semua hal yang menjadi tanggung jawab kita
dalam bekerja (orang tua, pejabat, rakyat,
dll) bahwa :
 “Dihari Kiamat, segala harta dan anak laki-
laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang
menghadap Allah dengan Hati yang
Bersih.” (QS. Asy Syu’ara: 88-89)

Anda mungkin juga menyukai