Anda di halaman 1dari 7

Nama WENI EPITA SARI

Kelas IV e S1 keperawatan

Kep.anak 1

Dosen pengampu ns.ridha hidayat m.kep

Diabetes melitus secara definisi adalah keadaan

hiperglikemia kronik.Hiperglikemia ini dapat

disebabkan oleh beberapa keadaan, di antaranya

adalah gangguan sekresi hormon insulin,

gangguan aksi/kerja dari hormon insulin atau

gangguan kedua-duanya (Weinzimer SA, Magge

S. 2005)

KLASIFIKASI

Klasifikasi DM berdasarkan etiologi (ISPAD 2009).

DM Tipe-1 (destruksi sel-β)

Immune mediated

Idiopatik

DM tipe-2

DM Tipe lain

Defek genetik fungsi pankreas sel

Defek genetik pada kerja insulin

Kelainan eksokrin pankreas

Pankreatitis; Trauma/pankreatomi; Neoplasia; Kistik

fibrosis; Haemokhromatosis; Fibrokalkulus pankreatopati;

dll

ETIOLOGI

Faktor Genetik

Faktor-faktor Imunologi
Faktor lingkungan

Periode pra-diabetes

Pada periode ini gejala-gejala klinis diabetes

belum nampak karena baru ada proses destruksi

sel β-pankreas. Predisposisi genetik tertentu

memungkinkan terjadinya proses destruksi ini.

Periode manifestasi klinis

Pada periode ini, gejala klinis DM mulai muncul.

Pada periode ini sudah terjadi sekitar 90%

kerusakan sel β-pankreas. Karena sekresi insulin

sangat kurang, maka kadar gula darah akan

tinggi/meningkat. Kadar gula darah yang

melebihi 180 mg/dl akan menyebabkan diuresis

osmotik. Keadaan ini menyebabkan terjadinya

pengeluaran cairan dan elektrolit melalui urin

Periode honey-moon

Periode ini disebut juga fase remisi parsial atau

sementara. Pada periode ini sisa-sisa sel

β-pankreas akan bekerja optimal sehingga akan

diproduksi insulin dari dalam tubuh sendiri.

Periode ketergantungan insulin yang menetap.

Periode ini merupakan periode terakhir dari

penderita DM. Pada periode ini penderita akan

membutuhkan insulin kembali dari luar tubuh

seumur hidupnya.
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian pada klien dengan gangguan sistem endokrin diabetes mellitus dilakukan mulai dari
pengumpulan data yang meliputi : biodata, keadaan umum pasien, tanda-tanda vital, riwayat
kesehatan, keluhan utama, sifat keluhan, riwayat kesehatan masa lalu, pemeriksaan fisik, pola
kegiatan sehari-hari.

a. Identitas

Merupakan identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, alamat,
tanggal masuk rumah sakit, nomor register, tanggal pengkajian dan diagnosa medis. Identitas ini
digunakan untuk membedakan klien satu dengan yang lain. Jenis kelamin, umur dan alamat dan
lingkungan kotor dapat mempercepat atau memperberat keadaan penyakit infeksi.

b. Keluhan utama

Merupakan kebutuhan yang mendorong penderita untuk masuk RS.

Ds yg mungkin timbul :

– Klien mengeluh sering kesemutan.

– Klien mengeluh sering buang air kecil saat malam hari

– Klien mengeluh sering merasa haus

– Klien mengeluh mengalami rasa lapar yang berlebihan (polifagia)

– Klien mengeluh merasa lemah

– Klien mengeluh pandangannya kabur

Do :

– Klien tampak lemas.

– Terjadi penurunan berat badan

– Tonus otot menurun

– Terjadi atropi otot

– Kulit dan membrane mukosa tampak kering

– Tampak adanya luka ganggren

– Tampak adanya pernapasan yang cepat dan dalam

c. Keadaan Umum

Meliputi kondisi seperti tingkat ketegangan/kelelahan, tingkat kesadaran

kualitatif atau GCS dan respon verbal klien.


d. Tanda-tanda Vital

Meliputi pemeriksaan:

üTekanan darah: sebaiknya diperiksa dalam posisi yang berbeda, kaji tekanan nadi, dan kondisi
patologis. Biasanya pada DM type 1, klien cenderung memiliki TD yang meningkat/ tinggi/ hipertensi.

ü Pulse rate

ü Respiratory rate

ü Suhu

e. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada penyakit ini biasanya didapatkan :

· Inspeksi : kulit dan membrane mukosa tampak kering, tampak adanya atropi otot, adanya luka
ganggren, tampak pernapasan cepat dan dalam, tampak adanya retinopati, kekaburan pandangan.

· Palpasi : kulit teraba kering, tonus otot menuru.

· Auskultasi : adanya peningkatan tekanan darah.

f. Pemeriksaan penunjang

a) Glukosa darah : meningkat 200-100mg/dL

b) Aseton plasma (keton) : positif secara mencolok

c) Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkat

d) Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mOsm/l

e) Elektrolit :

· Natrium : mungkin normal, meningkat, atau menurun

· Kalium : normal atau peningkatan semu ( perpindahan seluler), selanjutnya akan menurun.

· Fosfor : lebih sering menurun

f) Hemoglobin glikosilat : kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal yang mencerminkan control
DM yang kurang selama 4 bulan terakhir ( lama hidup SDM) dan karenanaya sangat bermanfaat
untuk membedakan DKA dengan control tidak adekuat versus DKA yang berhubungan dengan
insiden ( mis, ISK baru)

g) Gas Darah Arteri : biasanya menunjukkan pH rendah dan penurunan pada HCO3 ( asidosis
metabolic) dengan kompensasi alkalosis

respiratorik.

h) Trombosit darah : Ht mungkin meningkat ( dehidrasi) ; leukositosis : hemokonsentrasi


;merupakan respon terhadap stress atau infeksi.

i) Ureum / kreatinin : mungkin meningkat atau normal ( dehidrasi/ penurunan fungsi ginjal)

j) Amilase darah : mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya pancreatitis akut sebagai
penyebab dari DKA.
k) Insulin darah : mungkin menurun / atau bahka sampai tidak ada ( pada tipe 1) atau normal
sampai tinggi ( pada tipe II) yang mengindikasikan insufisiensi insulin/ gangguan dalam
penggunaannya (endogen/eksogen). Resisten insulin dapat berkembang sekunder terhadap
pembentukan antibody .( autoantibody)

l) Pemeriksaan fungsi tiroid : peningkatan aktivitas hormone tiroid dapat meningkatkan glukosa
darah dan kebutuhan akan insulin.

m) Urine : gula dan aseton positif : berat jenis dan osmolalitas mungkin meningkat.

n) Kultur dan sensitivitas : kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi pernafasan dan
infeksi pada luka.

g. Riwayat Kesehatan

· Riwayat Kesehatan Keluarga

Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien ?

· Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya

Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa,
bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk
menanggulangi penyakitnya.

Hal – hal yang biasanya didapat dari pengkajian pada klien dengan diabetes mellitus :

1. Aktivitas/ Istirahat

Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.

2. Sirkulasi

Adakah riwayat hipertensi, AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus padA kaki
yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada pasien dengan DM type 1 meliputi:

1. Resiko Ketidakseimbangan kadar gula darah berhubungan dengan penyakit diabetes melitus

2. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energy metabolik ditandai dengansering


lelah, lemah, pucat, klien tampak letargi/tidak bergairah.

3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak

mampu dalam mengabsorbsi makanan karena faktor biologi (defisiensi insulin) ditandai dengan
lemas, berat badan pasien menurun walaupun intake makanan adekuat, mual dan muntah,
konjungtiva tampak pucat, pasien tampak lemah, GDS >200 mg/dl

4. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak adekuat (penurunan fungsi
limfosit).

5. Resiko cedera berhubungan dengan disfungsi sensori.


3. RENCANA INTERVENSI

1. Resiko Ketidakseimbangan kadar gula darah berhubungan dengan penyakit diabetes melitus

Intervensi

Monitor kadar gula darah

Monitor tanda dan gejala hiperglikemia dan hipoglikemia

Monitor tanda-tanda vital

Berikan terapi insulin sesuai program

Instruksikan kepada pasien da keluarga mengenai pencegahan dan pengenalan tanda-tanda


hiperglikemia dan hipoglikemia dan managemen hiperglikemia dan hipoglikemia

Instruksikan kepada pasien untuk selalu patuh terhadap diitnya

2. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energy metabolik ditandai dengan


sering lelah, lemah, pucat , klien tampak letargi/tidak bergairah

Intervensi

Diskusikan dengan pasien dan keluarga kebutuhan aktivitas

Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktifitas sehari-hari

Monitor TTV

3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu
dalam mengabsorbsi makanan karena faktor biologi (defisiensi insulin) ditandai dengan lemas, berat
badan pasien menurun walaupun intake makanan adekuat, mual dan muntah, konjungtiva tampak
pucat, pasien tampak lemah, GDS >200 mg/dl

1. kolaburasi dengan ahki gizi untuk pemberian diit

2. Monitor berat badan tiap hari

3. libatkan kelurga pasien dalam perencanaan makanan sesuai dengan indikasi

4. Berikan terapi insulin sesuai dengan program

5. Ciptakan lingkungan yang optimal saat mengkomsumsi makanan

4. resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tidak adekuat (penurunan fungsi
limfosit).

Intervensi

Observasi tanda-tanda infeksi dan peradangan

Tingkatkan upaya pencegahan dengan cara cuci tangan yang pada semua orang yang berhubungan
dengan pasien termasuk pasien sendiri
Pertahankan teknik aseptik pada prosedur invasif

Lakukan perubahan posisi, anjurkan batuk efektif dan nafas dalam

5.Resiko cedera berhubungan dengan disfungsi sensori

Intervensi

1.Monitor tanda-tanda vital

2. Orientasikan pasien dengan lingkungan sekitarnya

3. Pantau adanya keluhan parestesia,nyeri atau kehilangan sensori

 D.    IMPLEMENTASI

Merupakan tahap dimana rencana keperawatan dilaksanakan sesuai dengan intervensi.

Tujuan dari implementasi adalah membantu klien dalam mencapai peningkatan kesehatan baik yang

dilakukan secara mandiri maupun kolaborasi dan rujukan.

E.     EVALUASI

Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam pencapaian
tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker, 2001).

Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan diabetes mellitus adalah :

1.             Kondisi tubuh stabil, tanda-tanda vital, turgor kulit, normal.

2.             Berat badan dapat meningkat dengan nilai laboratorium normal dan tidak ada tanda-tanda
malnutrisi.

3.             Infeksi tidak terjadi

4.             Rasa lelah berkurang/Penurunan rasa lelah

5.             Pasien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek prosedur dan proses pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai