Pedoman-Kkn-Reguler 1
Pedoman-Kkn-Reguler 1
PENDAHULUAN
A. Sejarah
Program pendayagunaan potensi mahasiswa di tengah-tengah masyarakat yang
dikenal dengan nama Kuliah Kerja Nyata (selanjutnya disingkat KKN) dan dilaksanakan
oleh kalangan perguruan tinggi telah dimulai sejak 1950 dengan kegiatan yang disebut
Pengerahan Tenaga Mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi jurang
perbedaan kemajuan (yang pada umumnya merupakan pengaruh pendidikan) antara Jawa
dengan Luar Jawa. Pada saat itu, mahasiswa diterjunkan ke daerah-daerah terutama di
luar Jawa guna membaktikan diri dan mengamalkan ilmunya, terutama dalam bidang
pembangunan masyarakat desa seperti mendirikan sekolah-sekolah, melakukan gerakan
pemberan-tasan buta huruf, dan pembangunan fisik (meskipun dengan/ dalam berbagai
keterbatasan).
Program Pengerahan Tenaga Mahasiswa dinilai sangat berhasil. Hal itu dibuktikan
melalui realitas bahwa dalam waktu yang relatif singkat, daerah-daerah di luar Jawa telah
berhasil mendirikan sekolah-sekolah menengah, yang pada giliran berikutnya
berpengaruh besar terhadap bangkitnya semangat membangun di seluruh pelosok tanah
air. Keberhasilan program ini bukan tanpa memerlukan pengor-banan bagi pelakunya,
yakni para mahasiswa. Pengorbanan itu antara lain waktu studi para mahasiswa menjadi
lebih lama, bahkan banyak di antara mereka tidak dapat menyelesaikan kuliahnya atau
”dipaksa tetap tinggal” di pedesaan karena masyarakat setempat sangat mengharapkan
kehadirannya.
Untuk memenuhi harapan muncul maupun berlanjutnya pembangunan di pedesaan,
dan juga sebagai realisasi atau pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka sejak
1971/1972 tiga universitas besar (yakni Universitas Gadjah Mada, Universitas
Hasanuddin, dan Universitas Andalas) sebagai proyek perintis melaksanakan kegiatan
serupa Program Pengerahan Tenaga Mahasiswa yang disebut Pengabdian Mahasiswa
pada Masyarakat. Kegiatan tersebut lebih ditingkatkan lagi pada 1973, misalnya
program Bimbingan Massal (Binmas) di Institut Pertanian Bogor dan Tenaga Kerja
Sukarela (TKS) yang dikoordinasikan oleh Badan Urusan Tenaga Sukarela Indonesia
(BUTSI). Pengalaman, bahan-bahan, dan informasi dari berbagai program tersebut
(khususnya proyek perintis) menjadi masukan bagi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan untuk mengembangkan kegiatan ”Pengabdian Mahasiswa kepada
Masyarakat” yang berlaku menyeluruh bagi Universitas/ Institut Negeri, yang kemudian
disebut sebagai Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan (selanjutnya disingkat KKN UAD)
untuk pertama kali diselenggarakan pada Januari sampai Maret 1988. Namun, hal itu
tidak berarti bahwa pada saat itu mahasiswa di Perguruan Tinggi Muhammadiyah ini
baru pertama kali mengikuti KKN. Bukan berarti pula bahwa para dosen baru pertama
kali terlibat dalam pengelolaan maupun pembimbingan KKN. Sebelum melaksanakan
KKN sendiri, para mahasiswa di perguruan tinggi – yang berdiri pada 18 November 1960
dengan nama FKIP Universitas Muhammadiyah Cabang Yogyakarta dan dengan SK
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 102/D/O/1994
bertanggal 19 Desember 1994 ditetapkan menjadi Universitas Ahmad Dahlan – ini
bergabung dengan mahasiswa perguruan tinggi swasta yang berada di Yogyakarta
mengikuti KKN yang diselenggarakan oleh Kopertis Wilayah V. Dalam KKN Kopertis
Wilayah V – yang diselenggarakan sejak 1982 – tersebut, para dosen IKIP
Muhammadiyah Yogyakarta telah turut serta sebagai panitia maupun pembimbing.
B. Pengertian
KKN adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar
kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus dan secara
langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang
dihadapi. KKN dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan isi dan
bobot pendidikan bagi mahasiswa dan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar
pada perguruan tinggi.
Kegiatan KKN dilaksanakan di luar kampus dengan maksud meningkatkan
relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu
pengetahuan, teknologi, serta seni untuk melaksanakan pembangunan yang semakin
meningkat, serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi antara kurikulum
yang dipelajari di kampus dengan realita pembangunan dalam masyarakat.
Bagi mahasiswa, kegiatan KKN heruslah dilaksanakan sebagai pemahaman
belajar yang baru dan yang tidak akan pernah diperoleh di dalam kampus. Dengan
selesainya ber-KKN mahasiswa harus merasa memiliki pengetahuan baru, kemampuan
baru, dan kesadaran baru tentang masyarakat, bangsa, dan tanah airnya maupun tentang
dirinya sendiri, yang akan sangat berguna sebagai bekal menjadi sarjana.
C. Dasar Pelaksanaan
KKN adalah bagian integral dari proses pendidikan yang memiliki ciri-ciri khusus.
Oleh karena itu, sistem penyelenggaraannya memerlukan landasan ideal yang akan
memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa, bagaimana, serta untuk
apa KKN itu diselenggarakan. Landasan ini akan memberikan petunjuk serta
mengendalikan pola pikir dan pola tindakan dalam setiap proses penyelenggaraan KKN,
yang pada gilirannya akan membedakan KKN dengan bentuk-bentuk kegiatan lain yang
bukan KKN.
Atas dasar pemikiran tersebut, maka KKN berbeda dengan apa yang dikenal
sebagai Program Praktik Lapangan (PPL), Pengalaman Kerja Lapangan (PKL), ataupun
Kuliah Kerja Lapangan. Program-program tersebut selalu bertolak dari dan bergerak
sebatas bidang ilmu yang sedang dipelajarinya. Meskipun mungkin bersifat sangat
ilmiah, kegiatan tersebut cenderung bersifat sempit. Program KKN bersifat sebaliknya.
KKN bertolak dari permasalahan nyata di masyarakat, didekati dengan menggunakan
segala ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang sudah, sedang, dan akan dipelajarinya.
Selain itu, dalam melaksanakan KKN, pikiran dan perhatian mahasiswa diarahkan
untuk tidak hanya terpaku pada pembuatan laporan ilmiah pada bidang ilmu yang
bersangkutan saja, namun juga diarahkan untuk memusatkan perhatiannya pada
peningkatan komitmen kepada masyarakat di lokasi tempat kerja KKN. Mahasiswa harus
menyusun program secara pragmatis atas dasar masalah dan kendala dalam pelaksanaan
pembangunan yang dihadapinya.
Keterlibatan masyarakat secara aktif merupakan aspek yang sangat diperlukan. Hal
ini didasarkan atas pemikiran bahwa kegiatan KKN adalah membantu masyarakat dalam
memecahkan masalah pembangunan agar selanjutnya masyarakat mampu memecahkan
masalah-masalah tersebut secara mandiri.
D. Hakikat dan Tujuan
KKN pada hakikatnya merupakan kegiatan perkuliahan intrakurikuler dalam bentuk
pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner dan
lintas sektoral yang dilakukan di luar kampus, terutama di pedesaan. Kegiatan ini
ditujukan untuk mengembangkan kepekaan rasa dan kognisi sosial mahasiswa serta
membantu proses pembangunan terutama di pedesaan.
Dari rumusan hakikat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan KKN
memiliki arah ganda, yakni (a) memberikan pendidikan pelengkap kepada para
mahasiswa dan (b) membantu masyarakat melancarkan pembangunan di wilayah masing-
masing. Dengan demikian, melalui KKN akan terlihat bahwa perguruan tinggi bukan
merupakan suatu lembaga yang terpisah dari masyarakat, dan dengan KKN tersebut akan
terjadi keterkaitan dan saling ketergantungan baik fisik maupun emosional antara
perguruan tinggi dan masyarakat, sehingga pada giliran selanjutnya akan terasa bahwa
peranan perguruan tinggi sebagai Pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni menjadi lebih nyata.
Adapun tujuan dilaksanakannya KKN adalah sebagai berikut.
1. Agar perguruan tinggi menghasilkan sarjana sebagai penerus pembangunan yang
lebih menghayati masalah yang sangat kompleks yang dihadapi oleh masyarakat
dalam pembangunan dan mampu menanggulangi masalah-masalah tersebut secara
pragmatis dan interdisipliner.
2. Agar perguruan tinggi lebih dekat pada masyarakat dan lebih meningkatkan kualitas
dan relevansi program-programnya dengan tuntutan pembangunan.
3. Agar perguruan tinggi dapat membantu pemerintah dalam mempercepat gerak
pembangunan dan mempersiapkan kader-kader pembangunan di pedesaan, yakni
kader-kader pembangunan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara serta
kesejahteraan umat manusia.
4. Agar tercipta pengembangan kerja sama antardisiplin ilmu.
5. Agar tumbuh wawasan dan kesadaran dinamika sosial dalam pembangunan
masyarakat.
6. Agar tumbuh rasa bangga, semangat kerja, dan kemandirian masyarakat.
7. Agar tercipta partisipasi di kalangan masyarakat dalam pembangunan nasional
E. Sasaran
Pada pokoknya KKN UAD diarahkan pada tiga sasaran, yakni (1) mahasiswa
sebagai calon penerus pembangunan, (2) perguruan tinggi tempat mahasiswa belajar, dan
(3) masyara-kat maupun pemerintah daerah yang dibantu oleh para mahasiswa.
1. Mahasiswa
a. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa mengenai (i) cara
berpikir dan bekerja interdisipliner atau lintas sektoral, (ii) kesulitan yang
dihadapi oleh masyarakat desa dalam pembangunan serta konteks keseluruhan
masalah pembangunan maupun pengembangan daerah pedesaan, dan (iii)
kegunaan dan kebermanfaatan hasil pendidikan yang diperolehnya bagi
pembangunan nasional umumnya, khususnya pembangunan daerah pedesaan.
b. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan
pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah.
c. Memberikan keterampilan untuk melaksanakan pembangunan berdasarkan ilmu,
teknologi, dan seni secara interdisipliner dan antarsektor.
d. Melatih mahasiswa untuk mengaktualisasikan peran sebagai dan/atau membina
mahasiswa menjadi seorang inovator, motivator, dan dinamisator, dan problem
solver.
e. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja kepada para mahasiswa dalam
melakukan penelaahan, merumuskan atau memecahkan masalah secara langsung
sehingga tumbuh sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam arti
peningkatan keahlian, tanggung jawab, dan rasa kesejawatan.
f. Memberi pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader
pembangunan, di samping diharapkan terbentuk pula sikap, rasa cinta, dan
tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat, terutama masyarakat pedesaan,
sehingga kelak setelah menjadi sarjana sanggup ditempatkan di mana saja.
g. Secara khusus bagi Perguruan Tinggi Muham-madiyah, selain keenam hal di
atas, KKN diarahkan pula pada:
1) Pemerluasan pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang kenyataan
kehidupan keagamaan di masyarakat.
2) Pemupukan semangat solidaritas/kesetiakawan-an sosial terhadap
masyarakat pedesaan.
3) Penumbuhan semangat pengabdian mahasiswa dalam memecahkan
”kemiskinan rohaniah” sebagai realisasi dari amar makruf nahi munkar
dalam kehidupan nyata masyarakat Islam di pedesaan.
4) Pelatihan terhadap mahasiswa dalam mengambil keputusan yang tepat dan
cepat dalam mengatasi keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan yang
bermotivasi keislaman.
5) Penumbuhan dan pengembangan gairah kegiatan Muhammadiyah, bagi desa
yang memiliki Cabang atau Ranting Muhammadiyah.
F. Tema
Tema utama seluruh kegiatan KKN UAD adalah: ”Kuliah Kerja Nyata Universitas
Ahmad Dahlan mening-katkan kualitas taqwa, ilmu, maupun amal sholeh serta
keikhlasan pengabdian dalam rangka mencapai negara yang aman dan sejahtera serta
memperoleh ridla Allah”.
Tema utama tersebut dijabarkan ke dalam subtema-subtema yang dirumuskan
tersendiri dalam setiap periode atau jenis kegiatan KKN UAD. Perumusan subtema
tersebut dapat dilakukan oleh LPM UAD maupun oleh mahasiswa peserta KKN di suatu
lokasi kerja tertentu.
BAB II
PENGELOLAAN
A. Status dan Beban Akademik
KKN merupakan bagian dari proses pendidikan yang berhubungan erat dengan
pembinaan mahasiswa secara utuh, serta pengembangan dan peningkatan kemampuan
masyarakat. Dengan demikian, KKN merupakan program intrakurikuler atau menjadi
bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi, khususnya jenjang S1.
Program KKN merupakan matakuliah intrakurikuler dan wajib ditempuh oleh para
mahasiswa pada tiap-tiap program studi jenjang S1 di lingkungan UAD. Intrakurikuler
berarti bahwa program KKN menjadi bagian dari kurikulum setiap fakultas, sedangkan
wajib berarti program KKN harus diikuti oleh mahasiswa yang telah memenuhi syarat
yang ditetapkan, yakni mahasiswa yang minimal sudah memasuki semester 7, telah lulus
matakuliah sekurang-kurangnya 120 sks dengan indeks prestasi kumulatif minimal 2,00,
telah lulus tiga dari empat Matakuliah Paket yang diprogramkan oleh LPSI, dan telah
lulus tes membaca Al Qur-an.
Kedudukan KKN sama dengan matakuliah umum, bersifat wajib untuk tingkat
universitas. Dengan demikian berarti bahwa mahasiswa yang belum mengikuti program
KKN belum dapat dinyatakan lulus dari UAD.
Status KKN yang intrakurikuler ditentukan oleh dua ketentuan pokok, yakni (1)
program yang terstruktur dan (2) mempunyai beban akademik atau bobot sks. Sebagai
program intrakurikuler, KKN mempunyai parameter tertentu yang ditentukan dalam
struktur KKN, yang antara lain meliputi:
1. Dilakukan oleh sekelompok mahasiswa berjumlah antara 7 – 9 orang dan dengan
konfigurasi anggota dari beberapa disiplin ilmu (interdisipliner)
2. Mahasiswa dapat mengikuti program KKN apabila telah memenuhi persyaratan
kurikuler tertentu
3. Mahasiswa peserta KKN harus mengikuti sejumlah tahapan kegiatan, yaitu tahap
persiapan, tahap pembekalan, tahap survei dan perencanaan program, tahap
pelaksanaan atau operasional di lapangan, tahap pelaporan kegiatan, dan tahap
evaluasi atau responsi
4. Mahasiswa harus mengerjakan tugas-tugas yang diwajibkan untuk setiap tahapan
pelaksanaan KKN tersebut, dan
5. Mahasiswa harus melakukan pendekatan sosial kepada sivitas akademika,
pemerintah, maupun masyarakat luas.
Adapun beban akademik atau bobot akademik KKN adalah 4 satuan kredit
semester (sks). Kegiatan yang harus dilaksanakan untuk program KKN ini sama dengan
kegiatan kurikuler lainnya, yakni melalui proses perkuliahan, evaluasi, dan penilaian.
Kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa dalam KKN meliputi sejumlah kegiatan
berikut.
1. Tahap pembekalan
Tahap ini diberi bobot 1 sks dengan materi kuliah berupa (a) pemberian materi
bersifat teoretik dan (b) pemberian materi berupa praktik. Jumlah tatap muka kegiatan 16
kali dengan ketentuan setiap kali tatap muka dilaksanakan selama 50 menit untuk materi
yang bersifat teoretik atau 100 menit untuk materi yang berupa praktik. Disamping itu,
mahasiswa harus pula melakukan kegiatan tidak terjadwal berstruktur (misalnya
mengerjakan pekerjaan rumah, membuat laporan, menyelesaikan soal-soal,
mendiskusikan tugas bersama kelompok) selama 16 jam dan kegiatan tidak terjadwal
mandiri (seperti membaca buku-buku sumber, mengikuti ceramah dan/atau pelatihan di
luar kegiatan intrakurikuler) selama 16 jam.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap ini diberi bobot 3 sks dan berstatus kegiatan lapangan. Sesuai dengan sistem
kredit, kegiatan lapangan memerlukan waktu 4 x 50 menit (= 200 menit) untuk setiap 1
sks. Jika setiap kegiatan ditetapkan 16 kali dan tahap pelaksanaan KKN memiliki bobot 3
sks, berarti untuk tahap ini mahasiswa harus melaksanakan kegiatan lapangan secara
efektif selama 3 x 200 menit x 16 = 9.600 menit atau 160 jam. Kegiatan tersebut harus
diimbangi dengan kegiatan tidak terjadwal berstruktur selama 16 x 1 jam untuk setiap 1
sks atau 48 jam untuk 3 sks dan kegiatan tidak terjadwal mandiri selama 16 x 1 jam
untuk setiap 1 sks atau 48 jam untuk 3 sks. Jumlah waktu untuk tahap ini secara
keseluruhan sebanyak 256 jam. Jumlah waktu sekian jam tersebut dipergunakan untuk (a)
tahap observasi dan penyusunan rencana kegiatan maksimal 20 % (50 jam), (b) tahap
operasional di lapangan minimal 80% (200 jam), dan (c) penyusunan laporan dan
responsi sebanyak 6 jam.
Kecuali kedua ketentuan pokok di atas, penentuan program KKN sebagai kegiatan
intrkurikuler juga ditentukan karena (1) mempunyai status yang jelas dalam kurikulum,
(2) diprogram dalam Kartu Rencana Studi, dan (3) ada pem-binaan, bimbingan, dan
evaluasi.
B. Jangka Waktu
Kegiatan program KKN UAD dalam setiap tahun akademik dibagi menjadi dua
semester. Pelaksanaan kegiatan pada setiap semester dilakukan sebagai berikut.
1. Tahap persiapan (kegiatan dilakukan oleh LPM UAD dan dengan waktu 6 minggu)
untuk observasi, pendekatan sosial maupun kelembagaan, penentuan wilayah, penge-
lompokan mahasiswa KKN, penentuan dan pelatihan DPL KKN, dan observasi
maupun negosiasi DPL ke lokasi kerja KKN.
2. Tahap pembekalan (untuk mahasiswa, baik tatap muka untuk teoretik, tatap muka
untuk praktik, maupun tugas mandiri) selama 4 minggu
3. Tahap pelaksanaan terdiri atas
a. kegiatan mahasiswa untuk survei, pendekatan sosial maupun kelembagaan, dan
perencanaan program selama 2 minggu
b. kegiatan mahasiswa untuk operasional atau realisasi program kerja di lokasi
KKN selama 4 minggu
4. Tahap penyusunan laporan dan responsi (dilakukan oleh mahasiswa dan dengan
waktu 1 minggu).
5. Tahap responsi dengan waktu satu minggu.
6. Tahap Penyelesaian selama 6 minggu, dengan rincian:
a. dilakukan DPL 2 minggu, dan
b. dilakukan Pusat P2KKN dan/atau LPM 4 minggu
C. Kelembagaan
KKN UAD diatur dan diselenggarakan LPM UAD dan dilaksanakan oleh Pusat
P2KKN dengan dibantu oleh (1) sejumlah staf yang terdiri atas dosen dan karyawan yang
dikelompokkan dalam bidang-bidang tugas tertentu dan (2) sejumlah DPL. Semua
pelaksana KKN UAD (yakni Pimpinan Universitas, Pejabat LPM, Pejabat dan Staf Pusat
P2KKN, dan DPL) merupakan satu satuan tugas yang bertanggung jawab atas
kelancaran, ketertiban, dan kesuksesan pelaksa-naan KKN UAD.
Struktur organisasi penyelenggara dan pelaksana KKN UAD, terdiri atas:
1. Penanggung Jawab, yakni:
a. Rektor dan Wakil Rektor
b. Kepala LPM
2. Pelaksana Operasional, yakni Ketua Pusat P2KKN UAD, Sekretaris Pusat P2KKN
UAD, dengan dibantu oleh sejumlah DPL dan sejumlah staf untuk bidang-bidang
berikut:
a. Staf Bidang Kesekretariatan
b. Staf Bidang Keuangan (dengan sebutan Bendahara Pusat P2KKN)
c. Staf Bidang Perencanaan Pelaksanaan KKN
d. Staf Bidang Pembekalan dan Pengkoordinasian Program Mahasiswa KKN
e. Staf Bidang Pengendalian Mutu, Evaluasi, dan Pengembangan
f. Staf Bidang Protokoler, Komunikasi, dan Dokumen-tasi
g. Staf Bidang Perlengkapan, Transportasi, dan Ako-modasi
h. Staf Bidang Logistik dan Kesehatan
Ketua dan Sekretaris Pusat P2KKN UAD diangkat oleh Rektor dengan masa tugas
sama dengan Kepala dan Sekretaris LPM UAD. DPL diangkat oleh Rektor untuk masa
tugas tertentu sesuai dengan ketentuan yang diatur LPM UAD. Adapun staf untuk semua
bidang, baik koordinator staf maupun anggota, ditentukan dan/atau ditunjuk melalui
penugasan oleh Kepala LPM UAD untuk masa temporal.
Adapun deskripsi tugas pelaksana KKN UAD diatur sebagai berikut.
1. Kepala LPM
a. Memimpin dan melaksanakan wewenang di bidang peningkatan pengembangan
UAD dalam bidang tugas LPM termasuk di dalamnya subkegiatan KKN.
b. Melaksanakan fungsi sebagai pengelola tertinggi yang meliputi perencanaan,
pembuatan keputusan, pengarahan, koordinasi, pengawasan, dan penyem-
purnaan bagi tercapainya tujuan KKN UAD.
c. Melaksanakan hubungan keluar, seperti pendekatan sosial, instansional,
kedinasan, maupun kelemba-gaan.
d. Menjalin kerja sama dengan Pemda, Instansi-Instansi, maupun Dinas-Dinas di
tingkat Kabupaten serta dengan Camat/Pimpinan Wilayah.
e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas LPM – termasuk di dalamnya KKN –
kepada Rektor UAD.
2. Sekretaris LPM
a. Menyiapkan dan memproses surat-surat (termasuk pula serah terima maupun
MoU, permohonan stimulan ke Pemda/BAPPEDA untuk lokasi kerja KKN)
yang berkaitan dengan tugas-tugas LPM, termasuk semua hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan KKN.
b. Mendokumentasikan semua surat menyurat maupun bahan-bahan tertulis
lainnya.
c. Menerima laporan kegiatan KKN baik dari dosen maupun mahasiswa serta
menerima, menyimpan, dan/atau memproses nilai-nilai KKN, baik nilai
pembekalan maupun pelaksanaan operasional.
d. Bersama-sama dengan Koordinator Lapangan mengurus permohonan dana
stimulan ke Pemda/ BAPPEDA dan meneruskannya ke lokasi kerja KKN.
3. Ketua Pusat P2KKN
a. Bertindak sebagai Ketua Harian dalam tugas-tugas pelaksanaan program KKN
UAD.
b. Merencanakan, membuat keputusan, mengarahkan, mengkoordinasi,
mengawasi, dan menyempurnakan kegiatan pada pelaksanaan KKN UAD.
c. Melakukan rekruitmen calon DPL, baik melalui pendaftaran, pendekatan
personalia, dan/atau pengiriman oleh fakultas.
d. Bersama Kepala LPM mengadakan seleksi dan/atau menentukan DPL KKN.
e. Mengatasi dan membuat keputusan terhadap masalah-masalah yang tidak dapat
diselesaikan oleh staf bidang atau DPL.
f. Membantu/mendampingi Kepala LPM dalam melakukan persiapan maupun
melaksanakan kegi-atan untuk menjalin kerja sama dengan Pemda, Instansi-
Instansi, maupun Dinas-Dinas di tingkat Kabupaten serta dengan
Camat/Pimpinan Wilayah.
g. Bertanggung jawab atas terlaksananya KKN UAD dengan sebaik-baiknya
kepada Kepala LPM.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah Kepala LPM.
4. Sekretaris Pusat P2KKN
a. Menyiapkan dan memproses surat-surat (termasuk pula serah terima maupun
MoU) yang berkaitan dengan tugas-tugas KKN.
b. Mendokumentasikan semua surat menyurat maupun bahan-bahan tertulis lainnya
yang berkaitan dengan KKN.
c. Mengurus pendaftaran mahasiswa calon peserta Pembekalan KKN maupun
Pendaftaran Peserta KKN UAD melalui fakultas.
d. Membuat piagam penghargaan untuk Bupati, Camat, Kades/Lurah, DPL KKN,
maupun para dosen yang menjadi pemberi materi pembekalan.
e. Membantu menyusun anggaran KKN untuk satu tahun maupun semester.
f. Menyusun rencana kebutuhan bahan dan/atau alat untuk keperluan tata usaha
dan keuangan.
g. Membuat publikasi kegiatan KKN.
h. Menerima dan menyimpan Laporan Pembekalan KKN dan Nilai Pembekalan
(dari Pusat Kajian dan Diklat maupun Laporan Pelaksanaan KKN (dari
Mahasiswa maupun DPL) dan Nilai KKN (dari DPL).
i. Menyerahkan Nilai KKN (khusus para mahasiswa yang telah membereskan
administrasi maupun keuangan KKN) ke BAA.
j. Membuat laporan akhir pelaksanaan KKN.
k. Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah atasan.
l. Bertanggung jawab kepada Kepala LPM/Ketua Pusat P2KKN.
5. Staf Bidang Kesekretariatan
a. Membantu Sekretaris LPM maupun Pusat P2KKN dalam melaksanakan tugas-
tugas administrasi kesekretariatan meliputi: pengetikan, pemrosesan, dan
pengarsipan surat-menyurat.
b. Mendokumentasikan bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan program-
program Pusat P2KKN.
c. Membantu menyiapkan rapat-rapat yang diseleng-garakan Pusat P2KKN.
d. Mengetik dan/atau menggandakan makalah, format-format, dan perlengkapan
lain yang diperlukan dalam pelaksanaan KKN.
e. Mengetik, menggandakan, dan/atau menjilid laporan pelaksanaan KKN.
f. Mengetik piagam untuk mahasiswa dan semua pihak yang berkaitan dengan
pelaksanaan KKN.
g. Membantu pembagian perlengkapan/perbekalan KKN.
h. Mengurus presensi dalam pelaksanaan Pembekalan KKN.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah Ketua/ Sekretaris Pusat P2KKN.
j. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala LPM/Ketua Pusat
P2KKN.
6. Staf Bidang Keuangan
a. Menyusun rencana anggaran KKN berdasarkan kebutuhan tiap-tiap bidang
kegiatan.
b. Melakukan dan bertanggung jawab atas kelancaran administrasi keuangan,
diantaranya dalam kegiatan penerimaan, pengambilan, penyimpanan, pengeluar-
an, penggunaan, maupun pembukuan uang serta pembuatan SPJ anggaran.
Pengambilan dan/atau pengeluaran uang harus atas seizin Kepala LPM dan/atau
Ketua Pusat P2KKN.
c. Mendistribusikan uang untuk biaya hidup peserta, stimulan, honorarium, dan
kegiatan-kegiatan KKN atau terkait dengan KKN yang memerlukan dana dari
Pusat P2KKN (dengan catatan hal tersebut telah menjadi keputusan Pusat
P2KKN dan/atau LPM UAD.
d. Membuat laporan akhir keuangan seluruh rangkaian kegiatan KKN.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan yang diberikan oleh
Ketua/Sekretaris Pusat P2KKN.
f. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala LPM/Ketua Pusat
P2KKN.
7. Staf Bidang Perencanaan Pelaksanaan KKN
a. Bersama Ketua/Sekretaris Pusat P2KKN merenca-nakan dan menyiapkan lokasi
KKN dengan terlebih dahulu melakukan observasi.
b. Menyiapkan proposal umum pelaksanaan KKN dengan berdasar pada hasil
observasi.
c. Mengurus izin dan melakukan pendekatan kelemba-gaan untuk pelaksanaan
KKN.
d. Menyusun dan menyiapkan rencana survei yang dilaksanakan oleh DPL maupun
peserta KKN.
e. Membantu Staf Bidang Pembekalan dan Pengkoordinasian Program Mahasiswa
KKN dalam mengurus pemberi materi pembekalan dari Pemda Kabupaten
maupun Kecamatan.
f. Melakukan pendataan, pendaftaran, dan/atau penge-lompokan peserta
Pembekalan KKN maupun peserta KKN.
g. Mendistribusikan peserta KKN sesuai dengan lokasi KKN ditentukan Pusat
P2KKN.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan yang diberikan oleh
Ketua/Sekretaris Pusat P2KKN.
i. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala LPM/Ketua Pusat
P2KKN.
8. Staf Bidang Pembekalan dan Pengkoordinasian Program Mahasiswa KKN
a. Menyusun konsep kegiatan pembekalan (meliputi: materi diklat, penjadwalan,
dan petugas) dan peraturan pelaksanaan pengadaan diklat dan kemudian (setelah
dibahas dan disetujui/ditetapkan Pusat P2KKN) meneruskan ke Pusat Kajian dan
Diklat untuk dilaksanakan.
b. Membantu Pusat Kajian dan Diklat mencari pemberi materi dan mengumpulkan
makalah dari para pemberi materi.
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan Pembekalan KKN.
d. Membantu Pusat Kajian dan Diklat menyusun instrumen dan melaksanakan
evaluasi dalam Pembekalan KKN.
e. Mengumpulkan dan bertanggung jawab atas nilai-nilai mahasiswa peserta
Pembekalan KKN yang diserahkan oleh Pusat Kajian dan Diklat.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan yang diberikan oleh
Ketua/Sekretaris Pusat P2KKN.
g. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala LPM/Ketua Pusat
P2KKN.
9. Staf Bidang Pengendalian Mutu, Evaluasi, dan Pengem-bangan
a. Menyusun dan menyiapkan rencana monitoring, pemantauan kedisiplinan, dan
evaluasi pelaksanaan tahap operasional di lokasi KKN.
b. Bersama Pimpinan LPM melaksanan evaluasi atas tugas Koordinator Lapangan
dan DPL.
c. Mengarahkan dan mengkoordinasi kegiatan DPL dalam pembimbingan dan
pendekatan sosial maupun kelembagaan di lokasi KKN.
d. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan program KKN baik secara langsung
di lapangan maupun melalui laporan periodik.
e. Melaksanakan pengumpulan data maupun informasi mengenai seluruh kegiatan
KKN.
f. Menyiapkan dan mengatur kunjungan LPM maupun Pimpinan Universitas.
g. Mengkoordinasi pelaksanaan responsi.
h. Membantu Sekretaris LPM dan Sekretaris Pusat P2KKN menerima penyerahan
Laporan Mahasiswa KKN, Laporan DPL KKN, maupun Nilai Mahasiswa KKN.
i. Menyelenggarakan evaluasi program KKN sebagai bahan bagi penyusunan,
pengaturan, maupun pengembangan KKN UAD.
j. Melakukan penelitian untuk bahan perencanaan pengembangan program KKN
maupun untuk kesempurnaan pelaksanaan KKN.
k. Membantu Sekretaris LPM dan Sekretaris Pusat P2KKN dalam menyusun
Laporan Pelaksanaan KKN.
l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah Ketua Pusat P2KKN.
m. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada KepalaLPM/Ketua Pusat
P2KKN.
10. Staf Bidang Protokoler, Komunikasi, dan Dokumentasi
a. Menyusun, mengatur, dan melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan
protokoler, termasuk di dalamnya Upacara Pembukaan Pembekalan, Upacara
Pelepasan, Upacara Penerjunan, Upacara Penyerahan (di lokasi KKN), dan
Penarikan KKN.
b. Mengurus/melakukan koordinasi dengan Pemda (Desa, Kecamatan, dan/ atau
Kabupaten) maupun Pimpinan Universitas tentang jadwal dan tata laksana yang
berkaitan dengan Upacara Pembukaan Pembekalan, Upacara Pelepasan, Upacara
Pener-junan, Upacara Penyerahan (di lokasi KKN), dan Penarikan (dari lokasi
KKN).
c. Menyiapkan dan/atau mengatur petugas (seperti pengacara, komandan upacara,
pembaca Al Qur’an, pemimpin doa) serta menyusun acara (lengkap dengan mata
acara dan alokasi waktunya) pada upacara pembukaan pembekalan, pelepasan,
penerjunan, penyerahan, maupun penarikan mahasiswa KKN.
d. Mengkomunikasikan dan/atau mengkoordinasikan acara (lengkap dengan mata
acara dan alokasi waktunya) pada upacara pembukaan pembekalan, pelepasan,
penerjunan, penyerahan, maupun penarikan mahasiswa KKN. (di desa,
kecamatan, atau kabupaten) kepada/dengan pihak-pihak terkait.
e. Menyiapkan dan mengatur penandatangan Berita Acara Penyerahan, Berita
Acara Kunjungan Pimpinan Universitas, Berita Acara Penarikan, dan berita
acara lainnya.
f. Mengatur pelaksanaan penerjunan maupun penarikan, termasuk mengelola
dan/atau mengadakan penyediaan kendaraan sesuai dengan keperluan.
g. Merencanakan, menyusun, dan melaksanakan tugas kehumasan.
h. Merencanakan, menyusun, dan/atau melaksanakan tugas mempublikasikan
kegiatan KKN melalui media cetak maupun elektronik sebagai sarana publikasi
Universitas Ahmad Dahlan.
i. Menghubungi, menyertai, dan/atau melayani wartawan media cetak maupun
elektronik serta pihak-pihak lain yang terkait dengan KKN dalam upacara
pelepasan, penerimaan di lokasi KKN, kunjungan ke lokasi KKN, dan acara lain
yang berkaitan dengan pelaksanaan KKN.
j. Mendokumentasikan (foto, audio, dan/atau video) peristiwa penting dalam
pelaksanaan KKN untuk kepentingan Universitas.
k. Menyiapkan spanduk baik untuk lingkungan kampus, luar kampus, maupun
lokasi KKN.
l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah Ketua Pusat P2KKN.
m. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala LPM/Ketua Pusat
P2KKN.
11. Staf Bidang Perlengkapan, Transportasi, dan Akomodasi
a. Menyediakan/menyiapkan perlengkapan dan tempat untuk Upacara Pembekalan,
Pelepasan, Penerjunan, maupun Penarikan.
b. Menyiapkan peralatan dan tempat kegiatan pembekalan.
c. Mengurus/menyiapkan sarana transportasi untuk mobilitas Pusat P2KKN dalam
persiapan, pembe-kalan, pengurusan izin dan pendekatan sosial maupun
kelembagaan, operasional di lapangan, dan lain-lain.
d. Melaksanakan penjemputan/pengantaran pihak-pihak yang diundang oleh Pusat
P2KKN dalam persiapan, pembekalan, maupun pelaksanaan KKN.
e. Mengurus konsumsi dalam kegiatan yang dilakukan Pusat P2KKN, baik rapat-
rapat, pembekalan, penerjunan, penarikan, maupun kegiatan lainnya.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah Ketua Pusat P2KKN.
g. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala LPM/Ketua Pusat
P2KKN.
12. Staf Bidang Logistik dan Kesehatan
a. Melakukan survei mengenai lokasi-lokasi KKN berkaitan dengan upaya
mengatasi gangguan dan/atau mencegah wabah suatu penyakit yang menimpa
peserta maupun pelaksana KKN.
b. Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan pengadaan serta mengatur
distribusi kebutuhan bahan dan alat untuk seluruh kegiatan KKN (misalnya
tanda peserta, buku dan alat tulis lainnya, obat-obatan, dan/atau yang lain).
c. Menerima dan mengecek bahan dan alat (sudah sesuai ataukah belum dengan
kebutuhan/permintaan)
d. Menginventarisasi, mengatur, memelihara, dan/atau menyimpan bahan dan alat
yang dimiliki KKN UAD.
e. Memeriksa dan/atau memonitor kesehatan pendaftar maupun peserta KKN.
f. Bersama DPL KKN melakukan pengurusan dan/atau memberikan bantuan jasa
(seperti pengurusan Dana Sehat Muhammadiyah dan Jasa Raharja) untuk semua
hal yang berkaitan dengan kesehatan/ keselamatan pelaksana maupun peserta
KKN.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah Ketua Pusat P2KKN.
h. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala LPM/Ketua Pusat
P2KKN.
13. Koordinator Lapangan
a. Bersama-sama dengan Staf Bidang Protokoler, Komunikasi, dan Dokumentasi
mengurus semua aktivitas yang berkaitan dengan upacara pelepasan, penerjunan,
penyerahan, dan penarikan peserta KKN ke Pemda (Desa/Kelurahan,
Kecamatan, dan/atau Kabupaten).
b. Bertindak sebagai koordinator dalam pelaksanaan tugas DPL di lapangan
maupun dalam mengatasi masalah-masalah yang timbul di wilayah kerjanya.
c. Membantu tugas Staf Bidang Perencanaan dan Pengkoordinasian Program
Mahasiswa KKN dalam melakukan konsultasi dan/atau negosiasi mengenai
penempatan unit maupun kelompok mahasiswa KKN.
d. Mengkoordinasi pelaksanaan bimbingan dan pengawasan terhadap mahasiswa
KKN dalam wilayah kerjanya.
e. Membantu tugas Staf Bidang Perencanaan dan Pengkoordinasian Program
Mahasiswa KKN dalam melakukan koordinasi menyusun rencana kegiatan
mahasiswa KKN dan mengatasi masalah kegiatan yang timbul di wilayah
kerjanya.
f. Mengunjungi dan/atau memantau kegiatan dan kondisi peserta KKN di lapangan
(termasuk pula kedisiplinan, moralitas, dan etika).
g. Melakukan konsultasi dan/atau koordinasi dengan Pemerintah setempat
(Desa/Kelurahan maupun Kecamatan) untuk mempersiapkan, menyusun, dan
melaksanakan diskusi dalam rangka pembimbingan dan pengawasan KKN
maupun pelaksanaan Tahap Tindak Lanjut KKN UAD dapat berjalan lancar dan
tertib.
h. Menyusun laporan tertulis dan menyerahkannya kepada Ketua/Sekretaris Pusat
P2KKN.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah Ketua Pusat P2KKN.
j. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala LPM/Ketua Pusat
P2KKN.
14. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
a. Bertindak sebagai Tim Pengelola KKN UAD di tingkat unit/kelompok kerja.
b. Bersama-sama dengan Staf Bidang Perencanaan Pelaksanaan KKN
mengadakan orientasi dan observasi pendahuluan ke lokasi kerja KKN (dengan
Surat Tugas dari LPM, tanpa ada surat lain karena baru mencari kemungkinan
untuk penentuan wilayah KKN).
c. Melakukan pendekatan sosial dengan Kadus/Kades dan induk semang tempat
pemondokan mahasiswa selama melaksanakan KKN (dengan Surat Tugas dari
LPM dan membawa fotokopi Surat Izin Pelaksanaan KKN serta persetujuan dari
pihak-pihak terkait).
d. Membantu melancarkan proses pendekatan sosial mahasiswa KKN dengan
masyarakat, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, instansi, dinas, maupun
persyarikatan.
e. Menegakkan kedisiplinan mahasiswa dalam melak-sanakan tugas KKN.
f. Memberikan motivasi maupun mengarahkan mahasiswa KKN dalam
pelaksanaan program-program KKN dan membantu memecahkan masalah-
masalah dan hambatan-hambatan yang dihadapi mahasiswa.
g. Memantau interaksi antarmahasiswa KKN dan antara mahasiswa KKN dengan
perangkat desa, aparat tingkat kecamatan, instansi/dinas, persyarikatan
Muhammadiyah, dan masyarakat untuk dilaporkan kepada Staf Bidang
Pengendalian Mutu, Evaluasi, dan Pengembangan KKN UAD.
h. Mengarahkan dan mengendalikan kegiatan, perilaku, moralitas, maupun etika
mahasiswa secara teratur dan berkesinambungan.
i. Mengarahkan, memeriksa, menampung, dan menyalurkan data kegiatan dan
laporan dari mahasiswa baik insidental, berkala, maupun akhir pelaksanaan.
j. Melakukan penilaian dalam rangka evaluasi serta menyerahkan nilai seluruh
peserta KKN yang dibimbingnya ke Sekretaris Pusat P2KKN.
k. Membina kerja sama dengan perangkat desa, aparat keamanan, instansi, dinas,
persyarikatan Muham-madiyah, dan masyarakat di lokasi KKN.
l. Menugaskan kepada mahasiswa masing-masing unit untuk membuat berita acara
bahwa pada saat penarikan KKN mahasiswa tidak ada persoalan yang berkaitan
dengan pinjam-meminjam, penggunaan peralatan, dan lain-lain dengan induk
semang maupun perangkat desa.
m. Menyusun laporan tertulis mengenai kegiatan pembimbingan mahasiswa KKN
yang telah dilakukan.
n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah Ketua Pusat P2KKN.
o. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala LPM/Ketua Pusat
P2KKN.
Di samping tata organisasi di atas, untuk kelancaran dan koordinasi pelaksanaan
kegiatan mahasiswa di lokasi KKN, ditentukan tata laksana organisasi mahasiswa KKN
UAD yang terdiri atas:
a. Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Unit
b. Ketua Kelompok dan/atau Koordinator Mahasiswa tingkat Desa (Kordes)
c. Koordinator Mahasiswa tingkat Kecamatan (Korcam)
Personalia tata laksana organisasi mahasiswa KKN UAD dibentuk dan diangkat atas
kesepakatan mahasiswa peserta KKN dalam wilayah lokasi kerjanya.
Adapun deskripsi tugas dan tanggung jawab Korcam, Kordes/Ketua Kelompok,
serta Ketua, Sekretaris, dan Ben-dahara Unit adalah sebagai berikut.
a. Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Unit
1) Melaksanakan konsolidasi dan koordinasi kegiatan mahasiswa di unitnya
2) Melaporkan semua kegiatan dan permasalahan kepada DPL
b. Ketua Kelompok dan/atau Koordinator Mahasiswa tingkat Desa (Kordes)
1) Melaksanakan koordinasi kegiatan mahasiswa di kelompoknya atau se-wilayah
desanya
2) Bersama-sama dengan Koordinator Mahasiswa KKN tingkat Kecamatan
(Korcam) melakukan pengaturan alokasi peminjaman fasilitas transportasi dari
UAD kemudian mengurusnya ke Kepala LPM maupun Kepala BAU. Hal ini
perlu dilakukan mengingat sarana transportasi yang dimiliki UAD sangat
terbatas dan dipergunakan untuk berbagai keperluan operasional prodi, jurusan,
fakultas, biro, dan lembaga di lingkungan UAD maupun staf Rektorat. (Catatan:
Bantuan transportasi untuk KKN Reguler tidak diberikan untuk kegiatan tingkat
unit maupun kelompok, namun diberikan paling rendah untuk kegiatan
antarkelompok)
3) Mengatur tugas piket di Desa dan/atau Kecamatan masing-masing lokasi kerja
KKN.
4) Melaporkan semua kegiatan dan permasalahan kepada DPL
c. Koordinator Mahasiswa tingkat Kecamatan (Korcam)
1) Melaksanakan koordinasi kegiatan mahasiswa se-kecamatan
2) Bersama-sama dengan Korcam mengatur tugas piket di Kecamatan masing-
masing lokasi kerja KKN (jika hal itu dipandang perlu)
3) Melaporkan semua kegiatan dan permasalahan kepada DPL
D. Dana
Dana yang dipergunakan untuk biaya persiapan, pembekalan, operasional, dan
pelaporan pelaksanaan KKN diperoleh dari
1. Alokasi anggaran belanja UAD, di antaranya didapat dari pembayaran biaya KKN
atau credit fee matakuliah KKN yang berbobot 4 sks.
2. Partisipasi aktif dari para mahasiswa baik yang dikoordinasikan oleh Universitas
Ahmad Dahlan dalam bentuk Tabungan Akomodasi dan Transportasi KKN (meliputi
biaya untuk transportasi, biaya hidup dan pemondokan di lokasi unit KKN,
pengadaan buku panduan, dan lain-lain) maupun yang dikeluarkan langsung oleh
para mahasiswa di lokasi kerja KKN (berupa biaya penyusunan proposal, biaya
untuk kegiatan atau pelaksanaan program KKN, biaya untuk penyusunan laporan
pelaksanaan KKN, dan lain-lain).
3. Bantuan pemerintah, persyarikatan, lembaga-lembaga lain, maupun perseorangan
dengan catatan bantuan tersebut tidak mengikat.
4. Pembiayaan yang diperoleh dari pemerintah, persya-rikatan, lembaga-lembaga lain,
maupun perseorangan penggunaannya diatur sesuai dengan ketentuan atau peraturan
yang berlaku/disyaratkan (baik ketentuan yang berkaitan dengan pemberi dana,
pemerintah, maupun persyarikatan.
5. RAPB KKN disusun oleh Pimpinan LPM dengan dasar dana alokasi umum yang
disediakan oleh Universitas.
E. Kerjasama
Dalam pelaksanaan KKN UAD diperlukan adanya kerja sama, baik ke dalam
maupun ke luar. Kerja sama ke luar seperti kerja sama dengan Perguruan Tinggi lain,
dinas atau instansi lain, lembaga atau majelis di lingkungan persyarikatan
Muhammadiyah dapat dan/atau perlu dilakukan. Kerja sama tersebut dapat berupa (a)
pemanfaatan sumber daya dalam pelaksanaan KKN, (b) penyelenggaraan kegiatan
bersama, dan (b) bentuk-bentuk lain yang dipandang perlu untuk pelaksanaan KKN.
Semua kerja sama tersebut dapat dilakukan sepanjang tidak mengganggu visi dan misi
serta tugas pokok Universitas Ahmad Dahlan dan dilaksanakan dengan tujuan saling
menguntungkan.
Adapun kerja sama ke dalam, merupakan hal yang mutlak harus dilaksanakan.
Bentuk kerja sama ke dalam ini antara lain adanya jalinan yang erat dan penuh perhatian
di antara semua pihak di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan, terutama dengan
fakultas dan program studi dalam pengaturan kegiatan akademik dan dosen wali dalam
persiapan pelaksanaan KKN (dalam hal ini pendaftaran peserta KKN).
Jumlah mahasiswa untuk tiap unit antara 7 – 9 orang. Setiap tiga unit
dikoordinasikan menjadi sebuah satuan yang disebut kelompok dan dibimbing oleh
seorang DPL. Selanjutnya setiap 4 kelompok dikoordinasikan dalam satuan yang disebut
divisi. Dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu, Pusat P2KKN dapat mengubah (a)
jumlah kelompok dalam sebuah divisi dan/atau (b) jumlah kelompok yang dibimbing
oleh seorang DPL.
C. Pendekatan Sosial
Pendekatan sosial adalah proses komunikasi untuk menjelaskan maksud dan tujuan
program KKN kepada semua pihak yang berkaitan dengan kegiatan program KKN.
Tujuan pendekatan sosial adalah untuk memberikan gambaran yang memadai mengenai
tujuan, sasaran, program, dan pelaksanaan KKN sehingga semua pihak memahami segi-
segi positif dan manfaat KKN. Dengan demikian, akan tercipta kerja sama dan peran aktif
berbagai pihak dalam pelaksanaan program KKN.
Dalam pendekatan sosial ini, yang menjadi sasaran dan harus dibina adalah
kelompok sosial (a) dalam lingkungan kampus dan (b) di luar lingkungan kampus. Yang
termasuk kelompok sosial dalam lingkungan kampus adalah semua sivitas akademika
(yakni mahasiswa, karyawan, dan dosen), sedangkan kelompok sosial di luar kampus
mencakup masyarakat luas yang dapat dibina melalui kerja sama yang baik dengan
Pemerintah Daerah, Dinas/Instansi yang terkait, Pamong Desa, Tokoh Masyarakat,
maupun Perguruan Tinggi.
Pendekatan sosial dapat ditempuh dengan cara formal maupun tidak formal maupun
secara langsung dan tidak langsung. Pendekatan secara formal langsung misalnya dengan
cara menyelenggarakan rapat, diskusi, pelatihan, konsultasi, dan lain-lain, sedangkan
secara langsung tidak formal dapat berupa pengiriman surat, tulisan, publikasi, radio,
televisi, dan media masa lainnya. Adapun secara informal langsung dapat ditempuh
dengan kepada perorangan, pendekatan kelompok, menyelenggarakan seminar-seminar
atau pelatihan-pelatihan. Kunjungan informal dan tidak langsung dapat dilakukan melalui
kunjungan ke rumah-rumah, melalui tulisan dalam bentuk kerja sama, persahabatan, dan
lain-lain.
D. Observasi, Penentuan, dan Pengurusan Izin Lokasi oleh LPM UAD
Dalam menentukan wilayah yang bakal menjadi lokasi KKN, LPM UAD
melakukan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Melakukan observasi atau pengamatan pendahuluan yang dilakukan oleh staf LPM
UAD dalam rangka memilih lokasi KKN.
2. Melakukan observasi lanjutan untuk memperoleh keterangan yang lengkap dan
terperinci (meliputi data-data wilayah dan masalah-masalahnya) dari tingkat
kecamatan maupun desa/kelurahan yang telah dipilih menjadi lokasi KKN.
3. Bersama-sama dengan pelaksanaan observasi lanjutan, dilakukan pendekatan sosial
maupun kelembagaan mengenai program KKN yang akan dilaksanakan.
4. Dari hasil observasi lanjutan dan pendekatan sosial maupun kelembagaan disusun
Program Kerja Umum (dalam bentuk Proposal Kegiatan KKN UAD yang isinya
masih dalam bentuk garis besar). Program untuk tiap-tiap Kabupaten atau Kecamatan
disesuaikan dengan profil wilayah masing-masing.
5. Melakukan pengurusan izin pelaksanaan KKN dan penentuan lokasi ke Pemerintah
masing-masing wilayah yang menjadi lokasi KKN.
Dalam hal waktu kegiatan tahap operasional di lokasi KKN, jangka waktu untuk
KKN Alternatif dapat lebih lama daripada peserta KKN Reguler. Akan tetapi dari jumlah
waktu (dalam arti jumlah jamnya), antara KKN Reguler maupun KKN Alternatif tidak
ada perbedaannya.