Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN PENYAKIT TROPIS DAN

DEGENERATIF

ASUHAN KEPERAWATAN COVID-19

DOSEN PENGAJAR :

MEILY NIRNASARI S.Kep, Ns, M.Biomed

MAHASISWA :

AMIRRUDIN

NIM 131912002

STIKES HANGTUAH TANJUNGPINANG PROGRAM B

PRODI S1 KEPERAWATAN 2019/2020


TUGAS ASKEP PENYAKIT STROKE

Nama : AMIRRUDIN

Nim : 131912002

Mata Kuliah : Askep Tropis & Degeneratif

Nam Dosen : Meily Nirnasari S.Kep, Ns M.Kep

Soal :

1. Berdasarkan diagnosa :

a. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolism


b. Resiko Infeksi kemungkinan b.d. ketidakadekuatan pertahanan utama ( penurunan
kerja silia, perlengketan sekret pernafasan), tidak adekuatnya pertahanan
sekunder, penyakit kronis
c. Hambatan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membra alveola kapiler
d. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi jalan nafas:
spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan,
sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.
e. Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan apnea: ansietas, posisi tubuh,
deformitas dinding dada, gangguan koknitif, keletihan hiperventilasi, sindrom
hipovnetilasi, obesitas, keletihan otot spinal
f. Defisit volume cairan berhubungan dengan intake oral tidak adekuat, takipneu,
demam, kehilangan volume cairan secara aktif, kegagalan mekanisme pengaturan
g. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan isolasi respiratory: tirah baring
atau imobilisasi, kelemahan menyeluruh, ketidak seimbangan suplai O2
dengan kebutuhan.
h. Defisit pengetahuan berhubungan dengan keadaan penyakit
keterbatasan kognitif, salah interpretasi informasi, kurang paparan
i. Ansietas berhubungan dengan defisiensi pengetahuan, prosedur
tindakan mengenai penyakit corona

buatkan intervensi nanda nic noc dan rasionalisasi dibuat tabel.


Jawaban :

N DIAGNOSA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
O KEPERAWATAN
1 Hipertermia NOC : Thermoregulation NIC :
berhubungan dengan Kriteria Hasil : Fever treatment
peningkatan laju   Suhu tubuh dalam   Monitor suhu sesering mungkin
rentang normal   Monitor IWL
metabolism   Nadi dan RR dalam   Monitor warna dan suhu kulit
rentang normal   Monitor tekanan darah, nadi dan RR
  Tidak ada perubahan   Monitor penurunan tingkat kesadaran
warna kulit dan tidak ada   Monitor WBC, Hb, dan Hct
pusing, merasa nyaman   Monitor intake dan output
  Berikan anti piretik
  Berikan pengobatan untuk mengatasi
penyebab demam
  Selimuti pasien
  Lakukan tapid sponge
  Berikan cairan intravena
  Kompres pasien pada lipat paha dan
aksila
  Tingkatkan sirkulasi udara
  Berikan pengobatan untuk mencegah
terjadinya menggigil

Temperature regulation
  Monitor suhu minimal tiap 2 jam
  Rencanakan monitoring suhu secara
kontinyu
  Monitor TD, nadi, dan RR
  Monitor warna dan suhu kulit
  Monitor tanda-tanda hipertermi dan
hipotermi
  Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
  Selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya kehangatan tubuh
  Ajarkan pada pasien cara mencegah
keletihan akibat panas
  Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan suhu dan kemungkinan
efek negatif dari kedinginan
  Beritahukan tentang indikasi
terjadinya keletihan dan penanganan
emergency yang diperlukan
  Ajarkan indikasi dari hipotermi dan
penanganan yang diperlukan
  Berikan anti piretik jika perlu

Vital sign Monitoring


 Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
 Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
 Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
 Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
 Monitor TD, nadi, RR, sebelum,
selama, dan setelah aktivitas
 Monitor kualitas dari nadi
 Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
 Monitor suara paru
 Monitor pola pernapasan
abnormal
 Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
 Monitor sianosis perifer
 Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
 Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign

2 Resiko Infeksi NOC : NIC :


kemungkinan b.d.   Immune Status Infection Control (Kontrol infeksi)
ketidakadekuatan   Knowledge : Infection          Bersihkan lingkungan setelah
control dipakai pasien lain
pertahanan utama   Risk control          Pertahankan teknik isolasi
(penurunan kerja silia, Kriteria Hasil :          Batasi pengunjung bila perlu
perlengketan sekret   Klien bebas dari tanda          Instruksikan pada pengunjung
pernafasan), tidak dan gejala infeksi untuk mencuci tangan saat berkunjung
adekuatnya pertahanan   Mendeskripsikan proses dan setelah berkunjung meninggalkan
sekunder, penyakit penularan penyakit, factor pasien
yang mempengaruhi          Gunakan sabun antimikrobia untuk
kronis penularan serta cuci tangan
penatalaksanaannya,          Cuci tangan setiap sebelum dan
  Menunjukkan sesudah tindakan kperawtan
kemampuan untuk          Gunakan baju, sarung tangan
mencegah timbulnya infeksi sebagai alat pelindung
  Jumlah leukosit dalam          Pertahankan lingkungan aseptik
batas normal selama pemasangan alat
  Menunjukkan perilaku          Ganti letak IV perifer dan line
hidup sehat central dan dressing sesuai dengan
petunjuk umum
         Gunakan kateter intermiten untuk
menurunkan infeksi kandung kencing
         Tingktkan intake nutrisi
         Berikan terapi antibiotik bila perlu

Infection Protection (proteksi


terhadap infeksi)
         Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
         Monitor hitung granulosit, WBC
         Monitor kerentanan terhadap
infeksi
         Batasi pengunjung
         Saring pengunjung terhadap
penyakit menular
         Partahankan teknik aspesis pada
pasien yang beresiko
         Pertahankan teknik isolasi k/p
         Berikan perawatan kuliat pada
area epidema
         Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan, panas,
drainase
         Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
         Dorong masukkan nutrisi yang
cukup
         Dorong masukan cairan
         Dorong istirahat
         Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai resep
         Ajarkan pasien dan keluarga tanda
dan gejala infeksi
         Ajarkan cara menghindari infeksi
         Laporkan kecurigaan infeksi
         Laporkan kultur positif

3 Hambatan pertukaran NOC : NIC :


gas berhubungan   Respiratory Status : Gas Airway Management
dengan perubahan exchange          Buka jalan nafas, guanakan teknik
  Respiratory Status : chin lift atau jaw thrust bila perlu
membra alveola kapiler ventilation          Posisikan pasien untuk
  Vital Sign Status memaksimalkan ventilasi
Kriteria Hasil :          Identifikasi pasien perlunya
  Mendemonstrasikan pemasangan alat jalan nafas buatan
peningkatan ventilasi dan          Pasang mayo bila perlu
oksigenasi yang adekuat          Lakukan fisioterapi dada jika perlu
  Memelihara kebersihan          Keluarkan sekret dengan batuk
paru paru dan bebas dari atau suction
tanda tanda distress
         Auskultasi suara nafas, catat
pernafasan
adanya suara tambahan
   Mendemonstrasikan
         Lakukan suction pada mayo
batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak ada          Berika bronkodilator bial perlu
sianosis dan dyspneu          Barikan pelembab udara
(mampu mengeluarkan          Atur intake untuk cairan
sputum, mampu bernafas mengoptimalkan keseimbangan.
dengan mudah, tidak ada          Monitor respirasi dan status O2
pursed lips)
   Tanda tanda vital dalam Respiratory Monitoring
rentang normal          Monitor rata – rata, kedalaman,
irama dan usaha respirasi
         Catat pergerakan dada,amati
kesimetrisan, penggunaan otot
tambahan, retraksi otot supraclavicular
dan intercostal
         Monitor suara nafas, seperti
dengkur
         Monitor pola nafas : bradipena,
takipenia, kussmaul, hiperventilasi,
cheyne stokes, biot
         Catat lokasi trakea
         Monitor kelelahan otot diagfragma
(gerakan paradoksis)
         Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan / tidak adanya ventilasi dan
suara tambahan
         Tentukan kebutuhan suction
dengan mengauskultasi crakles dan
ronkhi pada jalan napas utama
         auskultasi suara paru setelah
tindakan untuk mengetahui hasilnya

4 Bersihan jalan nafas NOC : NIC :


tidak efektif   Respiratory status : Airway suction
berhubungan dengan Ventilation   Pastikan kebutuhan oral / tracheal
obstruksi jalan nafas:   Respiratory status : suctioning
Airway patency    Auskultasi suara nafas sebelum dan
spasme jalan nafas,   Aspiration Control sesudah suctioning.
sekresi tertahan,   Informasikan pada klien dan keluarga
banyaknya mukus, Kriteria Hasil : tentang suctioning
adanya jalan nafas  Mendemonstrasikan   Minta klien nafas dalam sebelum
buatan, sekresi bronkus, batuk efektif dan suara suction dilakukan.
adanya eksudat di nafas yang bersih, tidak ada   Berikan O2 dengan menggunakan
sianosis dan dyspneu nasal untuk memfasilitasi suksion
alveolus, adanya benda nasotrakeal
(mampu mengeluarkan
asing di jalan nafas sputum, mampu bernafas   Gunakan alat yang steril sitiap
dengan mudah, tidak ada melakukan tindakan
pursed lips)   Anjurkan pasien untuk istirahat dan
 Menunjukkan jalan nafas napas dalam setelah kateter
yang paten (klien tidak dikeluarkan dari nasotrakeal
merasa tercekik, irama   Monitor status oksigen pasien
nafas, frekuensi pernafasan   Ajarkan keluarga bagaimana cara
dalam rentang normal, tidak melakukan suksion
ada suara nafas abnormal)   Hentikan suksion dan berikan
 Mampu oksigen apabila pasien menunjukkan
mengidentifikasikan dan bradikardi, peningkatan saturasi O2,
mencegah factor yang dll.
dapat menghambat jalan
nafas Airway Management
         Buka jalan nafas, guanakan teknik
chin lift atau jaw thrust bila perlu
         Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
         Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas buatan
         Pasang mayo bila perlu
         Lakukan fisioterapi dada jika perlu
         Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction
         Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
         Lakukan suction pada mayo
         Berikan bronkodilator bila perlu
         Berikan pelembab udara Kassa
basah NaCl Lembab
         Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan.
         Monitor respirasi dan status O2

5 Ketidak efektifan pola Tujuan; Setelah dilakukan Nursing Interventions Classifition 1. Untuk mengetahui status keadaan
nafas berhubungan tindakan keperawatan (NIC) : pernafasan pasien sehingga tidak
dengan apnea: ansietas, selama 3x24 a. Monitor Pernafasan terjadi gagal nafas atau
posisi tubuh, deformitas jam diharapkan pola nafas b. Monitor kecepatan, irama, menimalisirkan komplikasi lebih
dinding dada, gangguan dalam batas normal. kedalaman, dan kesulitan bernafas lanjut .
koknitif, keletihan Nursing Outcomes c. Catat pergerakan dada, 2. Untuk melihat adanya kelainan
hiperventilasi, sindrom Classification ketidaksimetrisan, penggunaan otot, atau tidak pada dinding dada
(NOC) : Status pernafasan : Monitor suara nafas tambahan. 3. Untuk melihat terapi oksigen yang
hipovnetilasi, obesitas,
Frekwensi pernafasan, d. Monitor pola nafas, Monitor sesuai pada pasien.
keletihan otot spinal
Irama pernafasan, saturasi oksigen
Kedalaman e. Monitor keluhan pasien tentang
inspirasi, Suara auskultasi sesak nafas, termasuk kegiatan
nafas, Kapasitas vital, yang meningkatan keluhan.
Saturasi oksigen.

6 Defisit volume cairan NOC: Fluid management


berhubungan dengan   Fluid balance          Timbang popok/pembalut jika
intake oral tidak   Hydration diperlukan
  Nutritional Status : Food          Pertahankan catatan intake dan
adekuat, takipneu, and Fluid Intake output yang akurat
demam, kehilangan Kriteria Hasil :          Monitor status hidrasi
volume cairan secara   Mempertahankan urine ( kelembaban membran mukosa, nadi
aktif, kegagalan output sesuai dengan usia adekuat, tekanan darah ortostatik ),
mekanisme pengaturan dan BB, BJ urine normal, jika diperlukan
HT normal          Monitor vital sign
  Tekanan darah, nadi,          Monitor masukan makanan /
suhu tubuh dalam batas cairan dan hitung intake kalori harian
normal          Lakukan terapi IV
  Tidak ada tanda tanda
         Monitor status nutrisi
dehidrasi, Elastisitas turgor
         Berikan cairan
kulit baik, membran mukosa
lembab, tidak ada rasa          Berikan cairan IV pada suhu
haus yang berlebihan ruangan
         Dorong masukan oral
         Berikan penggantian nesogatrik
sesuai output
         Dorong keluarga untuk membantu
pasien makan
         Tawarkan snack ( jus buah, buah
segar )
         Kolaborasi dokter jika tanda cairan
berlebih muncul meburuk
         Atur kemungkinan tranfusi
         Persiapan untuk tranfusi
7 Intoleransi aktivitas Tujuan; Nursing Interventions Classifition 1. Untuk menurunkan resiko
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan (NIC) : terjadinya iskemia jaringan akibat
isolasi respiratory: tirah keperawatan selama 3x24 a. Pengaturan Posisi Neurologis : sirkulasi darah yang terganggu
baring atau imobilisasi, jam diharapkan kekuatan Berikan posisi yang terapeutik, pada daerah yang tertekan.
kelemahan menyeluruh, otot mulai bertambah Jangan berikan tekanan pada bagian 2. Agar tidak terjadi resiko jatuh dan
ketidak seimbangan Nursing Outcomes tubuh yang terganggu, Topang kerusakan kulit akibat tekanan.
suplai O2 dengan Classification (NOC): leher dengan tepat, Pertahankan 3. Untuk meningkatkan fungsi
Ambulasi posisi yang tepat saat mengatur fisiologis pasien sehingga
kebutuhan
: Menopang berat badan, posisi pasien, Berikan tempat tidur sirkulasi darah menjadi lancar
Berjalan dengan langkah yang tepat (tidak terlalu keras dan dan tidak terjadi kekakuan sendi
efektif. Berjalan dengan empuk)
pelan, Berjalan dengan b. Monitor pasien saat terpasang
kecepatan sedang, berjalan penopang, Monitor keutuhan kulit
menaiki tangga, berjalan dibawah korset
menuruni tangga, berjalan c. Lakukan latihan ROM pasif pada
menanjak, berjalan ekstremitas yang terganggu,
menurun, berjalan Ajarkan anggota keluarga untuk
mengelilingi mengatur posisi pasien dan
kamar. melakukan ROM dengan tepat.

8 Defisit pengetahuan NOC : NIC :


berhubungan dengan   Kowlwdge : disease Teaching : disease Process
keadaan penyakit process 1.    Berikan penilaian tentang tingkat
  Kowledge : health pengetahuan pasien tentang proses
keterbatasan kognitif, Behavior penyakit yang spesifik
salah interpretasi Kriteria Hasil : 2.    Jelaskan patofisiologi dari penyakit
informasi, kurang   Pasien dan keluarga dan bagaimana hal ini berhubungan
paparan menyatakan pemahaman dengan anatomi dan fisiologi, dengan
tentang penyakit, kondisi, cara yang tepat.
prognosis dan program 3.    Gambarkan tanda dan gejala yang
pengobatan biasa muncul pada penyakit, dengan
  Pasien dan keluarga cara yang tepat
mampu melaksanakan 4.    Gambarkan proses penyakit,
prosedur yang dijelaskan dengan cara yang tepat
secara benar 5.    Identifikasi kemungkinan penyebab,
  Pasien dan keluarga dengna cara yang tepat
mampu menjelaskan 6.    Sediakan informasi pada pasien
kembali apa yang tentang kondisi, dengan cara yang
dijelaskan perawat/tim tepat
kesehatan lainnya 7.    Hindari harapan yang kosong
8.    Sediakan bagi keluarga informasi
tentang kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
9.    Diskusikan perubahan gaya hidup
yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa yang
akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
10.  Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
11.  Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang
tepat atau diindikasikan
12.  Eksplorasi kemungkinan sumber
atau dukungan, dengan cara yang
tepat
13.  Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal, dengan cara
yang tepat
14.  Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk melaporkan
pada pemberi perawatan kesehatan,
dengan cara yang tepat
9 Ansietas berhubungan NOC : NIC :
dengan defisiensi   Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan
pengetahuan, prosedur   Coping kecemasan)
tindakan mengenai Kriteria Hasil :          Gunakan pendekatan yang menenangkan
penyakit corona   Klien mampu          Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
mengidentifikasi dan pelaku pasien
mengungkapkan gejala cemas          Jelaskan semua prosedur dan apa yang
  Mengidentifikasi, dirasakan selama prosedur
mengungkapkan dan          Temani pasien untuk memberikan
menunjukkan tehnik untuk keamanan dan mengurangi takut
mengontol cemas          Berikan informasi faktual mengenai
  Vital sign dalam batas diagnosis, tindakan prognosis
         Dorong keluarga untuk menemani anak
normal
         Lakukan back / neck rub
  Postur tubuh, ekspresi
         Dengarkan dengan penuh perhatian
wajah, bahasa tubuh dan
         Identifikasi tingkat kecemasan
tingkat aktivitas menunjukkan
         Bantu pasien mengenal situasi yang
berkurangnya kecemasan menimbulkan kecemasan
         Dorong pasien untuk mengungkapkan
perasaan, ketakutan, persepsi
         Instruksikan pasien menggunakan teknik
relaksasi
         Barikan obat untuk mengurangi
kecemasan

Anda mungkin juga menyukai