Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

PENYAKIT TROPIS DAN DEGENERATIF

AMIRRUDIN
131912002

S1 KEPERAWATAN NON REGULER


STIKES HANGTUAH TANJUNGPINANG
UJIAN TENGAH SEMESTER

NAMA : AMIRRUDIN

NIM : 131912002

MK : Penyakit Tropis dan Degeneratif

SOAL :

1. Jelaskan cara memutuskan mata rantai penularan malaria


2. Apa persamaan dan perbedaan DBD dan malaria
3. Jelaskan penyakit tropis dan degenerative beserta contoh
4. Buatlah mapping TBC mulai masuk kuman sampai intervensi keperawatan
5. Jelaskan penanganan reumatik
6. Jelaskan mekanisme penularan filariasis

Jawaban :

1. Prinsip memutus mata rantaipenularan malaria antara lain :


a. Mencegah dan menghentikan perkembang biakan vector malaria dengan cara :
1) Membunuh nyamuk anopheles dewasa
2) Memberantas jentik
3) Menghilangkan/membersihkan tempat perkembangbiakan nyamuk malaria

Cara lainnya :

1) Membersihkan lingkungan
2) memperbaiki pencahayaan didalam rumah
3) memperbaiki ventilasi rumah
4) melipat baju yang bergelantungan
5) menutup jendela dan pintu pada saat malam hari
6) memakai kasa nyamuk pada lubang ventilasi
b. mencegah gigitan nyamukmalaria pada manusia dengan cara :
Menghindari gigitan nyamuk pada malam hari sampai pagi hari (5 sore-5pagi),
caranya :
1) tidur memakai kelambu
2) memakai obat pengusir nyamuk
3) memakai pakaian yang bisa melindungi tubuh dari gigitan nyamuk
c. memutus siklushidup parasite malaria di dalam darah manusiayang terinfeksi

2. persamaan :
sama-sama disebabkan oleh nyamuk
perbedaan :
a. Penyebab :
 DBD disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.
DBD bisa menular dari orang ke orang. 
 malaria disebabkan oleh parasit protozoa yang hanya bisa ditularkan oleh
gigitan nyamuk Anopheles
b. Gejala :
 DBD umumnya akan ditandai dengan demam yang berlangsung sangat lama
atau sekitar tujuh hari. Demam bisa mencapai 39,5-41,4 derajat Celcius.
Demam juga umumnya disertai dengan sakit kepala dan nyeri otot. Demam
pada pasien DBD bisa menghilang untuk kemudian muncul kembali
bersamaan dengan hadirnya gejala ruam kulit.
Beberapa gejala lain yang menandai DBD di antaranya mual, muntah,
kehilangan nafsu makan, nyeri pada mata, serta ruam pada anggota tubuh atas
dan bawah.
 Demam pada malaria umumnya berlangsung dalam waktu yang lebih pendek.
Gejalanya meliputi menggigil, anemia, nyeri sendi, muntah, kejang, dan
berkeringat. Gejala malaria umumnya terjadi dalam tiga tahap: batuk, panas,
dan berkeringat.
c. Masa inkubasi :
 Pada malaria, dibutuhkan waktu 10-15 hari hingga gejala muncul.
 Sementara gejala DBD bisa muncul setelah 4-5 hari terinfeksi.
d. Pemeriksaan diagnostic :
 Malaria dideteksi melalui pemantauan mikroskopis,
 sedangkan demam berdarah membutuh pengujian antigen dan antibodi.

3. Penyakit tropis dan degenerative beserta contoh


Penyakit tropis :
a. Demam berdarah
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam tubuh
manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejala penyakit ini biasanya muncul
4-6 hari setelah tergigit nyamuk tersebut.
Berikut ini adalah beberapa gejala penyakit demam berdarah:

 Demam tinggi.
 Sakit kepala.
 Mual dan muntah.
 Nyeri otot dan tulang.
 Nafsu makan berkurang.
 Nyeri di bagian belakang mata.
 Perdarahan, misalnya gusi berdarah, mimisan, atau mudah memar.
 Ruam kemerahan (muncul sekitar 2-5 hari setelah demam).

b. Kaki Gajah
Penyakit tropis lain yang masih cukup banyak terjadi di Indonesia adalah kaki gajah
atau filariasis. Penyakit ini disebabkan oleh cacing parasit jenis filaria yang juga
ditularkan melalui gigitan nyamuk. Ketika masuk ke dalam tubuh melalui gigitan
nyamuk, cacing tersebut akan menyumbat aliran getah bening.
Sebagian penderita penyakit ini tidak mengalami gejala. Namun, sebagian penderita
lainnya dapat mengalami gejala berupa demam, pembengkakan di tungkai, dan luka
di kulit. Selain di tungkai, pembengkakan juga bisa terjadi di lengan, payudara, dan
bahkan organ kelamin.
Pencegahan penyakit kaki gajah hampir serupa dengan pencegahan penyakit demam
berdarah. Hanya saja, pencegahan penyakit ini juga dapat dilakukan dengan
mengonsumsi obat kaki gajah secara teratur.
c. Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit tropis yang termasuk penyakit endemik di
Indonesia. Malaria disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Anopheles betina.
Gejala malaria akan muncul 10–15 hari setelah tergigit oleh nyamuk. Saat terkena
malaria, seseorang dapat merasakan gejala demam, sakit kepala, menggigil, banyak
berkeringat, nyeri pada tulang dan otot, mual muntah, dan lemas. Jika tidak diobati,
malaria bisa menjadi malaria berat yang menyerang otak.
Langkah pencegahan penyakit malaria umumnya sama dengan pencegahan demam
berdarah, yaitu menjauhi gigitan nyamuk dan mencegah bersarangnya nyamuk di
dalam rumah dan sekitarnya.
Selain itu, langkah pencegahan malaria tambahan bisa dilakukan dengan cara
mengonsumsi obat anti malaria profilaksis, yaitu doksisiklin, sesuai resep dokter.
d. Skistosomiasis
Skistosomiasis adalah salah satu jenis penyakit tropis yang disebabkan oleh cacing
parasit skistosoma. Jenis parasit ini banyak ditemukan di kolam, danau, sungai,
waduk, atau kanal di daerah tropis atau subtropis.
Tak hanya skistosomiasis, penyakit cacingan lainnya seperti cacing kremi, cacing
tambang, cacing pita, dan cacing gelang juga banyak ditemukan di negara-negara
tropis, termasuk Indonesia.
Gejala skistosomiasis biasanya akan muncul dalam waktu beberapa minggu setelah
terinfeksi cacing skistosoma. Beberapa gejala skistosomiasis yang dapat terjadi,
antara lain:

 Pusing
 Demam
 Menggigil
 Muncul ruam merah dan rasa gatal di kulit
 Batuk
 Gangguan pencernaan, seperti diare dan nyeri perut
 Nyeri otot dan sendi

Jika semakin parah, skistosomiasis bisa menyebabkan gejala yang lebih berat, seperti
urine atau tinja yang disertai darah, pembengkakan pada perut, ginjal, atau limpa, dan
bahkan kelumpuhan.
Untuk mencegah terjadinya penyakit tropis ini, Anda disarankan untuk menjaga
kebersihan diri dan lingkungan sekitar serta menyaring dan memasak air hingga
benar-benar matang sebelum diminum.
e. Infeksi jamur
Jamur penyebab infeksi mudah tumbuh di daerah beriklim tropis yang bersuhu hangat
dan lembap. Kondisi lingkungan yang seperti ini membuat orang yang tinggal di
daerah tropis berisiko lebih tinggi untuk terkena infeksi jamur.
Beberapa jenis infeksi jamur yang sering ditemukan di negara tropis, seperti
Indonesia, antara lain jamur kuku, kurap, panu, dan kandidiasis. Infeksi jamur ini bisa
terjadi di bagain tubuh mana pun, seperti tangan, kaki, dan wajah.
Berbagai jenis infeksi jamur pada kulit tersebut disebabkan oleh banyak faktor, mulai
dari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi, kebersihan tubuh yang kurang terjaga,
hingga daya tahan tubuh yang lemah.
Infeksi jamur tersebut dapat dicegah dengan beberapa cara, antara lain:

 Jaga kebersihan tubuh dengan mandi secara teratur dan mengeringkan tubuh
setelahnya.
 Segera mengeringkan tubuh dan menggati pakaian setiap kali berkeringat.
 Hindari berbagi penggunaan peralatan pribadi, seperti handuk dan pakaian,
dengan orang lain.
 Gunakan pakaian yang bersih dan mudah menyerap keringat.
 Kenakan alas kaki di tempat umum atau setiap beraktivitas.
 Rutin memotong kuku kaki dan tangan.

f. Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TB merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit yang sering kali menyerang paru-paru
ini bisa menular melalui percikan air liur saat penderita TB batuk atau bersin.
Selain paru-paru, TB juga dapat menyerang organ lain, seperti kelenjar getah bening,
otak, tulang, ginjal, saluran pencernaan, dan kulit.
Penderita TB bisa mengalami gejala berupa penurunan berat badan, keringat dingin,
lemas, batuk berdarah, serta batuk yang tidak membaik dalam waktu lebih dari 3
minggu.
TB perlu diobati dengan obat antituberkulosis selama minimal 6 bulan tanpa putus
obat. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah penularan TB kepada orang lain serta
mencegah terjadinya TB MDR atau TB yang kebal obat.
g. Kusta
Penyakit kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.
Penyakit ini menyerang dan merusak sistem saraf, kulit, mata, dan lapisan mukosa
hidung. Bila tidak segera ditangani, kusta bisa menyebabkan kerusakan saraf yang
parah hingga menyebabkan kecacatan pada penderitanya.
Beberapa gejala yang dapat dialami oleh penderita kusta antara lain:

 Kesemutan atau mati rasa


 Muncul bercak kemerahan atau keputihan di kulit
 Rontok pada alis dan bulu mata
 Luka atau borok yang tidak terasa nyeri
 Kerontokan rambut di bagian tubuh tertentu
 Nyeri dan pembengkakan di sendi

Penyakit degenerative :
a. Penyakit jantung
Penyakit jantung bisa terjadi akibat pembuluh darah yang tersumbat, maupun detak
jantung yang tidak normal. Gejala : nyeri dada, sulit bernapas, rasa sakit dan mati
rasa, pusing, detak jantung yg cepat atau lambat, pembengkakan kaki atau tangan
b. Osteoporosis
Terjadi saat tulang memiliki ruang krcil didalamnya, mengakibatkan tulang jadi
kehilangan kakuatan dan kepadatannya. Alhasil, bagian luar dari tulang akan lemah
dan menipis. Gejala : rasa sakit pada tulang, postur tubuh membungkuk, patah tulang,
kehilangan tinggi badan, sakit punggung.
c. Alzheimer
Penyakit ini mulai muncul pada usia 65 tahun ke atas. Gejalanya : hilangnya ingatan
yang berdampak pada kegiatan sehari-hari, ksulitan menggunakan barang-barang
umum, kesulitan berbicara atau menulis, perubahan suasana hati dan kepribadian,
kurang menjaga kebersihan tubuh.
d. Kanker
Diakibatkan oleh sel-sel yang membelah dengan cepat dan menyebar ke jaringan
maupun organ lainnya
e. DM tipe 2
Terjadi akibat tingginya kadar gula darah. Gejala : minim energy, mudah letih,
penurunan berat badan, rasa haus berlebihan, sering buang air kecil, mulut kering,
kulit gatal, pandangan kabur
4. Mapping TBC
5. Penanganan rematik
a. Medikamentosa
Tidak ada obat medikamentosa yang khusus, obat OAINS (Obat anti inflamasi non
steroid) hanya bersifat analgetik dan mengurangi peradangan
b. Istirahatkan sendi yang sakit, berhenti aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit
c. Mandi dengan udara yang hangat untuk mengurangi rasa nyeri
d. Dukungan psikososial
e. Fisioterapi dengan penggunaan panas dan dingin juga program latihan yang tepat
f. Diet untuk menurunkan berat badan bisa mengurangi timbulnya keluhan
g. Kompres dengan es saat kaki bengkak dan kompresudara hangat saat nyeri
6. Mekanisme penularan filariasis
Filariasis masuk ke tubuh manusia dan menular melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Parasit filaria tumbuh dewasa dalam bentuk cacing dan bertahan hidup selama 6 - 8
tahun, lalu terus berkembang biak dalam jaringan limfa manusia. Infeksi ini biasanya
terjadi sejak masa kanak-kanak dan menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik yang
tidak disadari jingga munculnya gejala, yakni berupa pembengkakan pada kelenjar getah
bening.
Gejala filariasis terbagi dalam tiga kategori, yaitu kondisi tanpa gejala, akut, dan kronis.
Meskipun filariasis masih dalam kondisi tanpa gejala, infeksi ini tetap bisa menyebabkan
kerusakan pada jaringan limfa dan ginjal, serta memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Sementara pada fase akut, pengidap filariasis akan mengalami:

 Fase adenolimfangitis akut (ADL). Ditandai dengan demam, pembengkakan noda


limfa atau kelenjar getah bening. Cairan yang menumpuk pada lima bisa memicu
infeksi jamur dan merusak kulit.
 Limfangitis filaria akut (AFL). Gejalanya berupa munculnya benjolan-benjolan kecil
pada bagian tubuh tempat cacing-cacing sekarat terkumpul, seperti pada sistem getah
bening dalam skrotum.

Fase ketiga adalah filariasis kronis. Pada kondisi ini, penumpukan cairan menyebabkan
pembengkakan pada kaki dan lengan. Penyebab infeksi ini adalah lemahnya kekebalan
tubuh yang berujung pada kerusakan dan penebalan lapisan kulit.

Anda mungkin juga menyukai