Anda di halaman 1dari 127

Fungsi Dan Sifat Gambar Sebagai

Bahasa Teknik
Pendahuluan
• Bagaimana cara orang berkomunikasi /
menyampaikan informasi ?
• Bagaimana agar bahasa tidak menyulitkan
dalam berkomunikasi ?
• Bagaimana agar semua orang mengerti
informasi yang ingin disampaikan ?
Bagaimana Cara Berkomunikasi?
• Bahasa  dalam bentuk lisan atau tulisan
– Logat
– Budaya
– Bahasa
– Bermakna jamak
• Gambar  nyata atau kiasan
Jenis-jenis Gambar
Dalam kehidupan sehari-hari, gambar
digolongkan dalam dua jenis, yaitu:
• Gambar Artistik  gambar yang memiliki nilai
keindahan, filosofi, atau ide abstrak.
• Gambar Teknik  gambar yang menyatakan
sebuah bentuk benda atau konstruksi yang
sesungguhnya.
Fungsi Gambar
• Menyampaikan ide atau gagasan
• Pengawetan, penyimpanan, dan penggunaan
keterangan
• Cara-cara pemikiran dalam penyiapan
informasi
Penyampaian ide atau gagasan
Setiap negara memiliki bahasa yang beragam
dan berbeda-beda. Dengan gambar, setiap
orang dengan bahasa yang berbeda dapat
menyampaikan ide atau gagasannya.
Contoh :
Dalam bidang fashion, automotif, dekoratif.
Pengawetan, penyimpanan dan
penggunaan keterangan
• Sebuah gambar bisa dijadikan dasar yang sangat
kuat bagi seseorang untuk mematenkan sebuah
ide atau karya yang dibuatnya.
• Penyimpanan atau pengarsipan sebuah gambar
atau maket akan bisa lebih mudah dipahami
walaupun sudah ditulis bertahun-tahun.
• Gambar bisa dijadikan sebagai acuan bagi
seseorang jika ingin memperbaiki atau
mengembangkan sebuah ide yang sebelumnya
sudah dibuat.
Sifat gambar
• Memberikan informasi bentuk
• Memberikan informasi ukuran
• Memberikan informasi hubungan
• Memberikan informasi proses
• Memberikan informasi komponen / ditel
Pengembangan standar gambar
Mengapa perlu ada standarisasi gambar ?
• Kepastian gambar, tidak menimbulkan
kerancuan dan keragu-raguan dalam
membaca gambar.
• Hubungan antara fungsi dan sifat gambar,
ketiga fungsi gambar harus bisa terakomodasi
dengan baik dan sesuai dengan sifat-sifat
gambar.
Standarisasi gambar
Komponen yang di-standarisasikan :
• Bentuk gambar komponen
• Simbol-simbol komponen
• Simbol-simbol pengerjaan
• Keterangan-keterangan gambar
Jenis standar yang berkembang
• JIS (Japanese Industrial Standart)
• NNI (Nederland NormaIisatie Institut)
• DIN (Deutsche Industrie Normen)
• ANSI (American National Standart Institute)
• ISO (International Organization for
Standarization
• SNI (Standar Nasional Indonesia)
Standar gambar
Standar yang digunakan untuk menggambar teknik
adalah ISO/TC10 yang isinya antara lain:
SC 1 Dasar-dasar umum
SC 2 Lambang untuk teknologi Vacum
SC 3 Lambang untuk instrumentasi
SC 4 Lambang untuk kinematik
SC 5 Pemberian ukuran dan toleransi
SC 6 Penyajian ukuran pada gambar teknik
SC 7 Pekerjaan struktur logam
SC 8 Gambar bangunan
Tujuan standarisasi gambar
• Internasionalisasi Gambar, dapat dipahami siapa
saja
• Kepopuleran gambar, hendaknya jelas, mudah,
peraturannya sederhana
• Rumusan gambar, perbedaan bidang industri
tidak menyulitkan.
• Sistematika gambar, aliran proses yang mudah
dipahami
• Penyederhanaan gambar, gambar yang lebih
sederhana namun dengan informasi yang jelas
Jenis Garis dan Alat Gambar
Jenis – jenis garis yang dipakai dalam menggambar
teknik ditentukan oleh gabungan bentuk dan tebal
garis, berdasarkan standart yang telah ditetapkan
ada empat jenis garis :
• Garis nyata ( garis tidak terputus ).
• Garis gores ( garis dengan motif putus – putus
pendek. )
• Garis bergores tunggal ( garis dengan goresan
pendek di antara goresan panjang )
• Garis bergores ganda
• berdasarkan tebalnya ada dua macam yaitu
garis tebal dan garis tipis dengan
perbandingan 1 : 0.5. Pada umumnya tebal
untuk garis tebal adalah 0.5 mm atau 0.7 mm.
Dengan jarak minimum antara garis sejajar (
termasuk garis arsiran ), tidak boleh kurang
dari tiga kali tebal garis yang paling tebal.
Macam – macam garis dan penggunaanya;
• Garis tebal kontinu :
* Garis – garis nyata ( gambar )
* Garis – garis tepi

• Tipis kontinu :
* Garis – garis berpotongan khayal
* Garis – garis ukur
* Garis – garis proyeksi
* Garis – garis penunjuk
* Garis – garis arsir
* Garis – garis nyata dari penampang yang diputar
ditempat.
* Garis – garis sumbu pendek
• Tipis kontinu bebas :
 Garis – garis batas dari potongan sebagian atau
bagian yang dipotong, bila batasnya bukan garis
gores tipis.
• Tipis kontinu dengan zig – zag :
 Garis – garis batas dari potongan sebagian atau
bagian yang dipotong, bila batasnya bukan garis
gores tipis.
• Garis gores tebal :
 Garis nyata terhalan
 Garis tepi terhalang
• Garis gores tipis :
 Garis nyata terhalang
 Garis tepi terhalang
• Garis bergores tipis yang berujung tebal :
 Garis bidang potong

• Garis bergores tebal :


 Penunjukan permukaan yang diproses khusus

• Garis bergores tipis :


 Bagian yang berdampingan
 Batas antara dua bagian yang bergerak
 Garis system
 Bentuk semula sebelum dibentuk
 Bagian benda yang berada di depan bidang
potong
Alat-alat Menggambar Teknik
Kertas Gambar
Pensil & Pena

Pensil Batang

Pensil
Rapido
Jangka
Penggaris
Busur
Skala Gambar

 Skala pembesaran
Skala pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat lebih
besar dari pada benda sebenarnya.
 Skala penuh
Skala penuh dipergunakan bilamana gambarnya dibuat sama
besar dengan benda sebenarnya.
 Skala pengecilan
Skala pengecilan dipergunakan bilamana gambarnya dibuat
lebih kecil daripada gambar yang sebenarnya, sedangkan
penunjukkannya adalah 1: x.
Konstruksi Geometris
Huruf-huruf pada Menggambar Teknik

Ciri-ciri huruf dan angka pada gambar teknik:


• Jelas
• Seragam
• Dapat dibuat micro film, atau lain cara
reproduksi
Ukuran Huruf

• Tinggi h dari huruf besar diambil sebagai dasar ukuran.


Daerah standar tinggi huruf adalah sebagai berikut : 2,5, 3,5,
5, 7, 10, 14, dan 20 mm.
• Angka perbandingan 2 dalam daerah ukuran tinggi huruf
diambil dari perbandingan ukuran kertas gambar
• Tinggi h (tinggi huruf besar) dan c (tinggi huruf kecil) tidak
boleh kurang dari 2,5 mm. Iniberarti bahwa bila terdapat
gabungan antara huruf besar dan kecil, dengan huruf kecil
setinggi 2,5 mm, maka h akan menjadi 3,5 mm.
Perbandingan Huruf A (d = h/14)
Perbandingan Huruf B (d = h/10)
Konstruksi geometris
 Konstruksi Geometris mempunyai fungsi yang penting
dalam pembuatan gambar kerja maupun pemecahan
masalah dengan grafik atau diagram.
 Diperlukan ketrampilan dalam mempergunakan alat-alat
gambar (mistar, segitiga, jangka dsb) sebagai dasar
menggambar bentuk-bentuk geometris.
 Akurasi sangat dibutuhkan dalam menggambar
konstruksi geometris.
Penggunaan
Penggaris & Segitiga
60o
30o

30o


rOtring

60o
X
X 45o 45o 45o

45o
Penggunaan Segitiga 45o
1. Garis sejajar terhadap garis miring

A
1. Garis sejajar terhadap garis miring

B B

A A
2. Membagi garis menjadi dua bagian yang sama

R R

A B A B
3. Membagi dua sudut BAC

B B

R
o o r
o o
A C A C
4. Membagi 3 sudut siku-siku BAC

B B

R R
R
o o
o o
o o
C A C
A
5. Membagi garis menjadi bagian-bagian yang sama

A B A B
6. Garis tegak lurus terhadap garis lain memlalui satu titik

C C

A B A B

R R
7. Garis tegak lurus pada ujung garis
tertentu

C C

R R

R R

A B A B
8. Konstruksi sudut yang sama dengan suatu sudut yang sudah
diketahui

B B

D’
D

o o
A C A C
E E’
9. Konstruksi segitiga dengan 3 buah garis yang
diketahui

A B
B C
A C A B
10. Konstruksi segitiga sama sisi

C C

A B A B
11. Konstruksi busur menyinggung 2 garis
tegak lurus

R R
R
R
12. Konstruksi busur menyinggung 2
garis bersudut runcing

R R
R
13. Konstruksi busur menyinggung 2 garis
bersudut tumpul

R
R R
14. Konstruksi busur menghubungkan 2
garis sejajar
a) a = 2R
m m R B

R R R

a=2R a=2R
R R
R

l l

A R
14. Konstruksi busur menghubungkan 2
garis sejajar

b) a > 2R
m m R B

R R R

a>2R a>2R

R R
R
l l

A R
14. Konstruksi busur menghubungkan 2
garis sejajar

c) a < 2R

m B

R
R
R Q
R
a<2R
R
R C
P R
R
l
A
15. Konstruksi busur menyinggung lingkaran
dan garis lurus

r+R

r r

R R
R
16. Konstruksi busur menyinggung 2
lingkaran

r1
r1

R + r1
R R – r1
R

R + r2

R – r2
r2
r2
17. Konstruksi busur melalui 3 titik

C
B

R
A
18. Menentukan titik pusat busur lingkaran

M D

A
C
B
19. Konstruksi segilima

a) Panjang sisi diketahui (AB) F


E

CD = AB
DE = ½ R = ½ AB

A B
C
19. Konstruksi segilima

b) Segilima dalam lingkaran


A

R3

R2
B R1 E

M Q P

D
C
20. Konstruksi garis singgung sebuah lingkaran

M
P

S
21. Konstruksi segi-enam

a) Didalam lingkaran A

B R1 F

R1
C E

D
21. Konstruksi segi-enam
A
b) Diluar lingkaran

B F

30o 30o

C E

D
22. Konstruksi segi-banyak (n)
Q
d/n
D

E
P 1’ 2’ 3’ 4’ 5’ 6’ 7’ 8’ 9’

A B
1
2
3
4
d/n 5
6
7
8
9
C
23. Konstruksi garis lurus menyinggung 2
lingkaran

a) Garis singgung luar


T1
T2

R
A r

O1
O3 O2
R–r
B

T2’
T1’
23. Konstruksi garis lurus menyinggung
2 lingkaran
b) Garis singgung dalam –
sabuk menyilang A

T2’
T1
R
r
O1 O3 O2

T1’
T2 R+r

B
24. Konstruksi Ellips

a). Metoda 4 titik pusat


E A

I
F

D
C G O J

B
24. Konstruksi Ellips
b). Metoda 2 titik pusat lingkaran 1
12 2

12’ 1’ 3
2’
11 11’
3’

10’
10 4
O 4’

9’
5’
9 8’ 5
7’ 6’

8 6
7
24. Konstruksi Ellips

c). Metoda paralelogram

E 1’ C

2’
3’
4’
4 3 2 1

A O B

D
Gambar Proyeksi
Cara pemberian Title Gambar
Macam-macam Proyeksi
• Berdasarkan teknis (gaya) pembuatannya, maka proyeksi dibagi menjadi
dua buah yaitu:
• ANSI
Proyeksi sudut pertama atau biasa dikenal dengan gaya Eropa
• ISO
Proyeksi sudut ketiga atau dikenal dengan gaya USA
SIMBOL PROYEKSI :
PROYEKSI SUDUT PERTAMA (EROPA)
PROYEKSI SUDUT KETIGA (USA)
Proyeksi Ortogonal:
-Garis-garis proyeksi sejajar.
-Bidang proyeksi tegak lurus terhadap garis proyeksi
PEMILIHAN PANDANGAN:
• Pandangan Depan (Pusat)
– Menunjukkan syarat dan karakteristik terbanyak
– Memiliki pandangan maya paling sedikit
– Menunjukkan panjang dan tinggi benda
• Pandangan Atas
– Menunjukkan panjang dan lebar benda
• Pandangan Samping (Biasanya kanan)
– Menunjukkan lebar dan tinggi benda
– Menggunakan pandangan kiri apabila garis yang
tersembunyi lebih sedikit
• Terkadang tidak diperlukan 3 pandangan untuk
suatu gambar teknik
PERPOTONGAN
Menjelaskan daerah mana yang dapat dan tidak bolehnya untuk ditampilkan sebagai
perpotongan
TOPICS

Pandangan perpotongan untuk


of rusuk, sirip, jari2 and telinga.

Aligned section

Conventional break
TERMINOLOGY
rusuk dan sirip yang tipis, bidang datar dari sebuah
objek yang berfungsi sebagai dukungan struktural.

Sirip
Rusuk Rusuk
TERMINOLOGY
Jari-jari adalah batang memancar dari bidang poros ke
tepi roda.

Hub
Hub

Spoke Rim

Spoke
Rim
TERMINOLOGY
pengangkat adalah telinga yang dibangun sebagai
bagian dari suatu objek untuk lampiran.
TERMINOLOGY
TELINGA yang dibangun sebagai bagian dari suatu objek
untuk lampiran.
CONVENTIONAL PRACTICE
Menghilangkan garis bagian pada tampilan bagian

 Rusuk, sirip dan telinga, dilewatkan jika melalui bidang


pemotongan dgn terlentang.

 Jari, dilewatkan jika melalui bidang pemotongan


membujur.
Dengan bidang arsir
seperti ini
EXAMPLE : Rusuk

Gambar Pandangan normal


Bidang pandang normal, tetapi bisa ditafsirkan
(salah tafsir ) seperti di bawah ini

Bagian tampilan gambar dengan


konvensi
EXAMPLE : SIRIP

Gambar multipandang normal


Tampak bidang normal
Bidang pandang gambar dengan
konversi
EXAMPLE : SIRIP
EXAMPLE : Sirip : Multipandang
EXAMPLE : Jari-jari

Misleading impression
EXAMPLE : Telinga
DEFINITION
Blok bagian adalah pandangan bagian yang diambil
oleh imajiner memutar fitur objek
muncul dalam tampilan utama tentang sumbu simetri
Example : Lubang

Memberikan kesan bahwa ini lubang


berada pada posisi tidak simetris.
Example : Lubang

Penyajian perepotongan yang baik


Menggambarkan lubang tetap pada posisi
simetris
Example : Rusuk
Example : Lubang dan Rusuk
Example
Example : Jari2
: Aligned dan
section of jalur
keywayPasak
Example : Telinga
Praktek Konvensional

Untuk benda panjang yang menggambar dalam skala kecil agar


termuat pas tersebut di atas kertas, dianjurkan untuk
menghapus bagian yang panjang (yang tidak mengandung
informasi penting) dan menggambar garis istirahat di ujungnya
rusak.
Contoh

SCALE 1:1
Contoh

SCALE 2:1
STANDARD BREAK LINES

Wood
Rectangular
cross section
Metal

Cylindrical
cross section

Tubular
cross section
Cara menggambar pecahan silinder

30o

R
30o

R/3 R/3
Dimensi objek pecahan
f16
Cara Pendimensian
khusus

800

f16

800

Dimensi sesungguhnya (bukan skala)


Pendimensian
• Pendimensian bertujuan untuk mengetahui
ukuran dan bentuk sebenarnya dari sebuah
benda atau mesin industri
Teknik pendimensian gambar teknik:
- Garis ujur dan garis bantu
Cara memberikan ukuran untuk diameter:
Cara pemberian ukuran lubang:
Cara penulisan ukuran benda:
Cara pemberian tali busur dan sudut:
Pemberian ukuran dan error pada gambar:
Menggambar garis ukur dan bantu yang benar:
Macam-macam ukuran:
Gambar diameter dari separuh baian simetris:
Toleransi Geometrik
Toleransi Geometris:
• Toleransi bentuk (form tolerances)
Merupakan nilai maksimum yang diijinkan pada deviasi
bentuk. Jadi, toleransi bentuk membatasi deviasi suatu
feature terhadap bentuk ideal geometris suatu garis atau
permukaan
Kasus khusus untuk bentuk garis: straightness dan
roundness (circularity)
Kasus khusus untuk bentuk permukaan: flatness (planarity)
dan cylindricity
• Toleransi orientasi (orientation tolerance)
Merupakan suatu nilai maksimum yang membatasi deviasi
suatu feature terhadap orientasi ideal geometris terhadap
datum
kasus khusus: pararellism (keparalelan) dan
perpendicularity (ketegaklurusan)
Toleransi Geometris:
• Toleransi lokasi (location tolerance)
Merupakan suatu nilai yang membatasi deviasi
suatu feature terhadap lokasi ideal geometrisnya
(orientasi dan jarak) terhadap datum
Kasus khusus: coaxility dan symmetry
• Run-out tolerances
Merupakan bagian dari toleransi orientasi dan
toleransi lokasi, tetapi karena metode
pengukurannya khusus, maka didefinisikan sebagai
jenis toleransi tersendiri
Toleransi Geometrik Umum

* Toleransi geometrik umum mengacu pada ISO 2768


* Toleransi geometrik umum untuk komponen
permesinan, misalnya: turbin, mesin perkakas,
komponen mekanik presisi, mengacu pada ISO 2768-2
* Jika toleransi geometrik umum digunakan, maka pada
gambar teknik perlu dinyatakan, misalnya:ISO 2768-mH
Artinya:
- m menyatakan toleransi dimensional umum kelas m
- H menyatakan toleransi geometrik umum kelas H
Devisasi geometrik dipengaruhi oleh 5M,
yaitu:
1. Material
– Rigiditas benda-kerja (bentuk)
– Material
– Stres pada material.
2. Machine
– Kepresisian
– Rigiditas statik dan dinamik
– Sifat termal
– Pemeliharaan
– Lingkungan (vibrasi)
3. Method
• Tool
• Chuck, fixing, clamping
• Data proses (kecepatan potong, kedalaman potong),
tekanan potong
– Pengaruh proses pembuatan pada toleransi
geometrik

4. Measuring:
• Deviasi pengukuran sistematik yang tidak terkoreksi
• Deviasi pengukuran random

5. Manufacturer:
• Pengetahuan, keterampilan, kepresisian re-chucking
• Lingkungan
Straightness line:
Straightness of axis:
Circularity
Flatness:
Cylindricity:
Parallelism:
Perpendicularity:
Angularity:
Concentricity:

Anda mungkin juga menyukai