Anda di halaman 1dari 1

4.

jenis emulgator berdasarkan struktur kimia, emulgator dibagi menjadi 2 kelompok :


1. emulgator alam
- emulgator yang membentuk film multimolekuler, co : akasia, gelatin
- emulgator yang membentuk film monomolekuler, co : lesitin, kolesterol
- emulgator yang membentuk film berupa partikel padat, co : bentonit dan veegum
- emulgator sintetik atau surfaktan yang membenntuk film monomolekuler.
emulgator jenis ini dibagi ke dalam :
> anionik : kelas komponen dair bagian molekul hidrofobik berupa anion, co :
karboksil, sulfat, sulfonat, fosfat. CONTOH SABUN GAIS
> kationik : aktivitas permukaan bahan kelopok ini terletak pada kation dan memiliki
sifat bakterisid yang khas, cocok untuk produk emulsi antibakteri seperti lotion dan
krim kulit. co : amonium kuartener
> nonionik : surfaktan yang luas penggunaannya sbg bahan pengemulsi karena
meiliki keseimbangan hidrofilik dan lipofilik dlm molekulnya. emulgator nonionik tidak
dipengaruhi perubahan ph dan penambahan elktrolit. co : ester gliseril, ester as lemak
sorbiton(span) dan turununa polioksietilennya (tween)
(Fatmawaty et al., 2015).

suspending agent dibagi menjadi beberapa golongan. Golongan pertama adalah


polisakarida yang terdiri dari gom akasia (gom arab)/PGA, tragakan, na-alginat
(sodium alginat), starch (amilum), karagen (chondrus extract), xanthan gum
(polysaccharide b-1449/ corn sugar gum), serta guar gum (guar flour). Golongan
kedua adalah turunan selulosa, contohnya metilselulosa, CMC- Na (karboksimetil
selulosa), avicel, dan hidroksi etil selulosa. Golongan ketiga adalah clay misalnya
bentonit, aluminium-magnesium silikat (veegum), dan hectocrite (salah satu senyawa
mineral berbentuk tanah liat). Golongan keempat adalah polimer sintetik contohnya
golongan carbomer.
(Suena, 2015).

dapus
Fatmawaty, A., Nisa, M., dan Rezki, R. 2015. Teknologi Sediaan Farmasi. Yogyakarta :
CV Budi Utama
Suena, N.M.D.S. 2015. EVALUASI FISIK SEDIAAN SUSPENSI DENGAN KOMBINASI
SUSPENDING AGENT PGA
(Pulvis Gummi Arabici) DAN CMC-Na (Carboxymethylcellulosum Natrium).
Medicamento. Vol. 1(1) : 34-39

Anda mungkin juga menyukai