Emanuela Tabitha
1510518032
D3 TATA RIAS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air bersih dan sanitasi sangat penting karena kita tidak bisa hidup tanpa air
bersih, dimana air ini sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Manusia
tidak bisa hidup tanpa air. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai
batasannya, air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem
penyediaan air minum. pengertian sanitasi secara rinci adalah perilaku disengaja
dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan
langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan
usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Jadi berdasarkan
pengertian air bersih dan sanitasi adalah sarana masyarakat untuk dapat
mempertahankan hidupnya lebih lanjut lagi serta membantu masyarakat untuk
menjaga sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi. Jadi untuk itu air bersih dan
sanitasi diharapkan mampu menjadi bagian dari kehidupan masyarakat luas.
Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan
proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan
sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat.
Limbah merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan dari setiap
kegiatan terutama industri,karena apabila terdapat kesalahan sedikit saja dapat
berdampak besar pada lingkungan. Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3
bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik
langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan
hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Limbah yang termasuk limbah B3
antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan
lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang
memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah
B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah
terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif.
Oleh karena itu diperlukan pengolahan limbah terutama limbah yang
tergolong dalam limbah B3 yang tepat agar efek kerusakan pada lingkungan dapat
diminimalisir ataupun di atasi dengan baik. Dengan menggunakan cara
fisika,kimia,biologi maupun dengan pemanfaatan mikrobiologi.
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu sanitasi dan apa hunbungan sanitasi dengan air?
b. Apa saja persyaratan air bersih?
c. Apa upaya - upaya sanitasi air?
d. Apa itu limbah dan apa hubungannya dengan sanitasi?
e. Apa saja jenis-jenis limbah?
f. Apa upaya-upaya sanitasi limbah?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk
mengetahui:
1. Sanitasi dan hubungan sanitasi dengan air
2. Persyaratan air bersih
3. Upaya–upaya sanitasi air
4. Mempelajari dan menunjukan bagaimana bahaya limbah tekstil yang tidak diolah
dan dibuang begitu saja ke lingkungan, dan kandungan berbahaya didalamnya.
5. Menunjukan bagaimana efek limbah cair ke lingkungan terutama perairan yang
ditunjukan dengan kadar BOD dan COD nya.
6. Menentukan bagaimana cara dan penanganan limbah tekstil secara baik agar
tidak berbahaya terhadap lingkungan.
BAB II
3. Karakteristik Limbah
Karakteristik air limbah dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
Karakteristik fisika
Karakteristik fisika terdiri dari beberapa parameter, diantaranya
a. Total Solid (TS)
Merupakan padatan di dalam air yang terdiri dari bahan organik maupun
anorganik yang larut, mengendap, atau tersuspensi dalam air.
b. Total Suspended Solid
Merupakan jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada di dalam
air limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran
0,45 mikron.
c. Warna
Air bersih dicirikan tidak berwarna, tetapi seiring dengan waktu dan
meningkatnya kondisi anaerob, warna limbah berubah dari abu-abu
menjadi kehitaman
d. Kekeruhan
Kekeruhan disebabkan oleh zat padat tersuspensi, baik yang organik
maupun anorganik.
e. Temperatur
Temperatur merupakan parameter yang penting karena memiliki efek
terhadap reaksi kimia, laju reaksi, kehidupan organisme air, dan
penggunaan air untuk kebutuhan sehari-hari.
f. Bau
Bau yang ditimbulkan disebabkan oleh udara yang dihasilkan pada
proses dekomposisi materi atau penambahan substansi pada limbah.
Pengendalian bau sangat penting karena terkait dengan masalah estetika.
Karakteristik kimia
a. Biological Oxygen Demand (BOD)
Menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme
hidup untuk menguraikan atau mengoksidasi bahan-bahan buangan di
dalam air.
b. Chemical Oxygen Demand (COD)
Merupakan jumlah kebutuhan oksigen dalam air untuk proses reaksi
secara kimia untuk menguraikan unsur pencemar yang ada. COD
dinyatakan dalam ppm (part per million) tau O2/liter.
c. Dissolved Oxygen (DO)
DO adalah kadar O2 terlarut yang dibutuhkan untuk respirasi aerob
mikroorganisme. DO di dalam air sangat tergantung pada temperatur dan
salinitas.
d. Ammonia (NH3)
Ammonia adalah penyebab iritasi dan korosi, meningkatkan
pertumbuhan mikroorganisme dan mengganggu proses desinfeksi
dengan chlor. Ammonia dalam larutan dapat berupa senyawa ion
ammonium atau ammonia tergantung pada pH larutan.
e. Sulfida
Sulfida direduksi menjadi sulfida dalam sludge digester dan dapat
mengganggu proses pengolahan limbah secara biologi jika konsentrasi
melebihi 200mg/l. Gas H2S bersifat korosif terhadap pipa dan dapat
merusak mesin
f. Fenol
g. pH
pH dapat mempengaruhi kehidupan biologi dalam air. Bila terlalu rendah
atau terlalu tinggi dapat mematikan kehidupan mikroorganisme. pH
normal untuk kehidupan air adalah 6-8.
h. Logam Berat
Logam berat bila konsentrasinya berlebih dapat bersifat toksik sehingga
diperlukan pengukuran dan pengolahan limbah yang mengandung logam
berat.
Karakteristik biologi
Karaktersitik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama air
yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih. Parameter yang biasa
digunakan adalah banyaknya mikroorganisme yang terkandung dalam air
limbah.
Salah satu industri tekstil yang ada di Indonesia.
Ø Secara alami
Ø Secara buatan
PENUTUP
Air bersih dan sanitasi adalah unsur terpenting yang menentukan kelangsungan
hidup, kondisi kesehatan dan martabat manusia. Air minum sanitasi dasar mempunyai
peranan yang penting sebagai indikator kemiskinan terutama dalam upaya peningkaan
kesehatan masyarakat. MDGs menempatkan teriaminya persediaan air minum dan
sannitasi ke dalam tujuan utama yang harus dicapai pada tahun 2015. Tujuan MDGs
memastikan keberlanjutan hidup yang mencukup tiga target yaitu memadukan prinsip-
prinsip Pembagunan Berkelajutan dengan Kebijakan dan Program Nasional serta
mengembalikan sumber yang hilang (target ke sembilan). Pada tahun 2015 juga harus di
pastikan pengurangan setengahnya persentasi penduduk tanpa akses terhadap sumber air
minum yang aman dan berkelajutan serta fasilitas sanitasi dasar (target ke sepuluh).
Sanitasi air dilakukan melalui 3 metode.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun rumah tangga. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 18/1999 , limbah
didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari usaha dan/atau kegiatan manusia. Limbah
tekstil yang dihasilkan industri pencelupan sangat berpotensi mencemari lingkungan. Hal
ini disebabkan karena air limbah tekstil tersebut mengandung bahan-bahan pencemar yang
kompleks dan intensitas warna tinggi.Karakteristik air limbah dapat dibagi menjadi tiga
yaitu karakteristik fisika, kimia dan biologis. Karakteristik fisika meliputi total solid (TS),
total suspended solid, warna, kekeruhan, temperature, dan bau. Karakteristik kimia meliputi
BOD (Biological Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), DO (Dissolve
Oxygen) ammonia, sulfida, pH, dan logam berat. Karaktersitik biologi digunakan untuk
mengukur kualitas air terutama air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih.
Parameter yang biasa digunakan adalah banyaknya mikroorganisme yang terkandung
dalam air limbah.
Tahapan dasar penanganan air limbah dibagi menjadi tiga tahap, yaitu primary
treatment, secondary treatment, dan final treatment. Sedangkan teknologi pengolahan
limbah cair meliputi netralisasi, koagulasi-flokulasi, adsorbsi dan oksidasi menggunakan
oksidator kuat AOPs. Teknologi pengolahan limbah tersebut tergolong efektif sebab bahan
kimia dalam air limbah seperti trikloroetilen (TCE) dan perkloroetilen (PCE) dapat terurai
secara signifikan menggunakan AOPs dengan oksidator O3 dan H2O2 sebagai penghasil
radikal aktif.
DAFTAR PUSTAKA
http://asmaradyah.blogspot.com/2014/04/makalah-sanitasi-dan-
pengolahan-limbah.html
https://www.academia.edu/10118762/MAKALAH_PENGOLAHAN_LI
MBAH_MAKALAH_INI_DISUSUN_GUNA_MEMENUHI_TUGAS_
MATA_KULIAH_PERBURUHAN
http://faziniramadhani.blogspot.com/2016/02/sanitasi-air.html
Ishartono. (2016). Sustainable Development Goals dan
Pengentasan Kemiskinan.
Goal 6: Clean Water and Sanitation.
(2018).https://www.un.org/sustaina. bledevelopment/gender-
equality/,
Air Bersih dan Sanitasi dalam Sustainable Development Goals
2030. (2017). http://www.sanitasi.or.id/?p=70
Air Bersih dan Sanitasi. (2014). https://www.researchgate.net/public
tion/325312873_Implementasi_Sust
inable_Development_Goals_SDGs
dalam_Pembangunan_Kota_Berkel njutan_di_Jakarta.
Seberapa penting Air Bersih dan sanitasi demi tercapainya SDGs?.
(2017). https://www.sdg2030indonesia.org/ age/14-tujuan-enam,
Chandra,budiman.2007.Pengantar Kesehatan lingkungan.jakarta:buku
Kedokteran EGC.
http://defiandhayani.blogspot.com/2012/05/sanitasi-air.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sanitasi