I. Pendahuluan
Suatu permasalahan tentunya selalu dihadapi setiap manusia. Begitupun juga dengan
negara Indonesia ada banyak permasalahan yang dihadapi, sebagai contoh permasalahan yang
bertentangan dengan Pancasila yang sering didengar adalah kurangnya toleransi antar umat
beragama, korupsi, GAM, OPM, adanya perlakuan tidak adil,dan lain sebagainya.
Permasalahan yang terjadi adalah suatu tantangan yang harus dihadapi agar nantinya
tidak semakin luas permasalahan yang dihadapi. Permasalahan tentunya tidak bisa langsung
selesai begitu saja, diibaratkan seperti sakit yang diderita seseorang, dibutuhkan suatu solusi
dengan cara minum obat, obat hanya meredakan penyakit tetapi tidak bisa langsung sembuh
begitu saja.
Maka, untuk menghadapi suatu tantangan, perlu adanya sebuah solusi untuk
mencegahnya agar tidak terjadi kembali, yaitu dengan cara menanamkan Pancasila pada
setiap individu, sebab Pancasila sebagai pilar utama untuk menghadapi tantangan bangsa
Indonesia di zaman now, zaman dimana berkembangnya teknologi yang semakin pesat, dan
cepatnya beredar informasi-informasi terkini. Pancasila dapat menghadapi tantangan revolusi
4.0 secara optimal di tengah masyarakat dengan cara Pancasila harus terpahami dan dihayati
secara mendalam pada setiap individu, dan mampu menggunakan Pancasila sebagai solusi
atau alat untuk menyelesaikan masalah.
Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang sudah bertahan sangat kuat di tengah
deru ombak ideogi-ideologi yang berusaha menggesernya. Maka hal yang terpenting saat ini
adalah mengamalkan nilai-nilai Pancasila kepada setiap individu. Bila warga Indonesia tidak
mengerti dan mengamalkan ideolgi bangsanya maka hancur negara ini, sebab pondasi kuat
bangsa Indonesia adalah Pancasila.
Pancasila tidak hanya diucapkan saat upacara bendera, namun perlu adanya perbuatan
atau tindakan nyata yang dituangkan dalam kehidupan sehari-hari. Warga Indoensia belum
seutuhnya mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila. Masih banyak warga
Indonesia yang pasif dengan permasalahan yang terjadi dan belum mengenal Pancasila secara
spesifik. Pancasila memiliki 5 sila, setiap sila terkandung solusi dari setiap tantangan yang
dihadapi bangsa Indonesia.
II. Pembahasan
Pancasila Pilar Utama Bangsa Indonesia
Pencetus pertama kali ide Pancasila adalah Soekarno. Soekarno adalah proklamator
kemerdekaan dan presiden Republik Indonesia yang pertama. Soekarno sangat mahir dalam
berpidato, kemahirannya itu didukung oleh kemampuannya yang menguasi enam bahasa
asing. Selain itu ia juga menyandung dua puluh enam gelar doktor kehormatan dari beberapa
universitas di berbabagai belahan dunia, sehingga Soekarno adalah tokoh hebat di Indonesia.
Pancasila ditawarkan Soekarno sebagai philosofische Hrondslag (dasar, filsafat, atau
jiwa) dari Indonesia merdeka. Setelah selama tiga hari beberapa anggota BPUPKI berpidato
menawarkan aneka mengenai gagasan dasar apa yang dipakai bagi Indoensia merdeka nanti.
Soekarno mangatakan bahwa niat dan keinginan untuk Indonesia merdeka haruslah sesuau
yang sudah mendarah daging dan ada dalam semua sanubari rakyat Indonesia. Lalu Soekarno
menguraikan dasar-dasar apa saja yang perlu dimiliki bagi bangunan Indonesia untuk
merdeka. Untuk membuat Indonesia merdeka haruslah memiliki dasar atau pondasi yang kuat
agar tidak mudah runtuh. Dasar-dasar yang Soekarno sebutkan adalah kebangsan Indonesia,
internasionalisme (kemanusiaan), mufakat/ permusyawaratan, kesejahteraan (keadilan sosial),
dan akhirnya Ketuhanan. Kelima prinsip itulah yang Soekarno namakan Pancasila, dan
diusulkan sebagai filsafat hidup negara Indonesia merdeka. Setiap dasar yang disebutkan
Soekarno memiliki arti dan makna yang sangat mendalam bagi pembentukan negara
Indonesia. Pertama, kebangsaan yang dimaksud Soekarno adalah NationaleStaat dan
nasionalisme Indonesia. Setiap warga negara Indonesia harus merasa diri mempunyai satu
bangsa dan tumpah darah yang sama yakni Indonesia. Kedua, kebangsaan yang dimaksud
oleh Soekarno ini bukanlah chauvinisme khas Hitler, maka prinsip kedua untuk menjaganya
adalah perikemanusiaan. Hal ini penting agar bangsa Indonesia merasa diri menjadi bagian
dari seluruh umat manusia di dunia. Ketiga, permusyawaratan yang dimaksud oleh Soekarno
adalah perjuangan ide dari seluruh rakyat Indonesia lewat wakil-wakilnya demi meuwujudkan
kesejahteraan umum. Keempat, kesejahteraan sosial yang dimaksud Soekarno adalah
kemakmuran yang harus bisa dinikmati oleh segenap warga Indonesia, karena untuk
kepentingan inilah suatu bangsa terbentuk. Kelima, Ketuhanan yang dimaksud Soekarno
adalah Ketuhanan yang berkebudayaan, artinya bangsa Indonesia menghargai pengakuan
setiap manusia Indonesia akan peran Tuhan dalam pencapaian kemerdekaan, bangsa
Indonesia mengakui keberadaan agama-agama, dan hendaknya ada rasa saling menghargai di
antara mereka, karena demikianlah bangsa Indonesia bisa disbeut bangsa yang berbudaya,
bangsa yang memilki banyak keanekaragaman budaya.
Soekarno telah mengusulkan dasar negara jumlahnya ada lima, tetapi namanya
bukanlah panca Dharma, nama Dharma tidaklah tepat sebab Dharma artinya kewajibam.
Maka nama yang tepat ialah Pancasila, sila artinya asa, dasar. Dan dengan kelima dasar yang
dikemukakan oleh Soekarno Indonesia dapat berdiri kekal abadi. Dasar negara yang
dikemukakan Soekarno sudah dipikir secara matang dan sudah lama
Penjelasan diatas mengenai dasar negara Indonesia yang dikemukakan oleh Soekarno
merupakan naskah pidato yang dikemukakan pada 1 Juni 1945. Teks pidato Soekarno yang
dihimpun dalam risalah tersebut adala bukti sejarah yang otentik, dan dengan demikian
lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni 1945 adalah suatu fakta sejarah yang tidak dapat dipungkiri.
Dalam pembentukan dasar negara ini Soekarno juga berlogika begitu runtut, sebab Soekarno
sudah memikirkan dasar negara bertahun-tahun dan mendarah daging dengan masyarakat
Indonesia. Dasar negara bukanlah suatu yang datangnya secara tiba-tiba dan tidak dipikir
secara matang.
Maka Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dibuat secara mendalam dan pikirkan
jangkau panjangnya serta melihat hal yang mendarah daging dengan masyarakat Indonesia
yaitu semangat gotong royong. Karena adanya Pancasila negara Indonesia bisa berdiri sampai
sekarang, maka ada peringatan kesaktian Pancasila
III. Kesimpulan
Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang sudah bertahan sangat kuat di tengah
deru ombak ideogi-ideologi yang berusaha menggesernya. Karena adanya Pancasila negara
Indonesia bisa berdiri sampai sekarang. Setiap sila yang terkandung dalam Pancasila yang
dicetuskan oleh Soekarno memiliki arti yang sangat mendalam bagi masyarakat Indonesia,
ada harapan-harapan besar yang ingin dicapai untuk Indonesia agar menjadi negara yang kuat.
Akan tetapi setiap sila pasti penyimpangan akn tetapi setiap sila terkandung solusi untuk
menghadapi tantangan yang terjadi di Indonesia.
Setiap tantangan bisa dihadapi dengan cara Pancasila harus terpahami dan dihayati
secara mendalam pada setiap individu, dan mampu menggunakan Pancasila sebagai solusi
atau alat untuk menyelesaikan masalah. Pengenalan akan Pancasila dapat dimulai dari
keluarga, keluarga sebab pengajar yang utama dan mengamlakannya dalam kehidupan yang
nyata. Selain keluarga, cara mengenalkan nilai Pancasila dengan melakukan seminar, lewat
pendidikan, sosialisasi, dsb. Penanaman Pancasila pada setiap individu harus dimulai sejak
dini agar nantinya menjadi pribadi yang sadar akan tanggungjawabnya sebagai warga negara
yang berPancasila.
Tantangan yang terjadi pada negara Indonesia Pancasila adalah garam dan terang
untuk mengenal kembali jati diri bangsa dan perekat untuk mempersatukan perbedaan.
Pancasila merupakan pilar utama untuk menghadapi tantangan yang terjadi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
REFRENSI:
https://news.detik.com/kolom/d-4573104/Pancasila-dan-tantangan-milenial
https://guruppkn.com/contoh-kasus-pelanggaran-Pancasila