Anda di halaman 1dari 7

Nama : Clara Intan Sari Putri Semester : VII (Tujuh)

NPM : 162877 Mata Kuliah : Pancasila


___________________________________________________________________________
PANCASILA SEBAGAI PILAR UTAMA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN
YANG TERJADI DI INDONESIA

I. Pendahuluan
Suatu permasalahan tentunya selalu dihadapi setiap manusia. Begitupun juga dengan
negara Indonesia ada banyak permasalahan yang dihadapi, sebagai contoh permasalahan yang
bertentangan dengan Pancasila yang sering didengar adalah kurangnya toleransi antar umat
beragama, korupsi, GAM, OPM, adanya perlakuan tidak adil,dan lain sebagainya.
Permasalahan yang terjadi adalah suatu tantangan yang harus dihadapi agar nantinya
tidak semakin luas permasalahan yang dihadapi. Permasalahan tentunya tidak bisa langsung
selesai begitu saja, diibaratkan seperti sakit yang diderita seseorang, dibutuhkan suatu solusi
dengan cara minum obat, obat hanya meredakan penyakit tetapi tidak bisa langsung sembuh
begitu saja.
Maka, untuk menghadapi suatu tantangan, perlu adanya sebuah solusi untuk
mencegahnya agar tidak terjadi kembali, yaitu dengan cara menanamkan Pancasila pada
setiap individu, sebab Pancasila sebagai pilar utama untuk menghadapi tantangan bangsa
Indonesia di zaman now, zaman dimana berkembangnya teknologi yang semakin pesat, dan
cepatnya beredar informasi-informasi terkini. Pancasila dapat menghadapi tantangan revolusi
4.0 secara optimal di tengah masyarakat dengan cara Pancasila harus terpahami dan dihayati
secara mendalam pada setiap individu, dan mampu menggunakan Pancasila sebagai solusi
atau alat untuk menyelesaikan masalah.
Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang sudah bertahan sangat kuat di tengah
deru ombak ideogi-ideologi yang berusaha menggesernya. Maka hal yang terpenting saat ini
adalah mengamalkan nilai-nilai Pancasila kepada setiap individu. Bila warga Indonesia tidak
mengerti dan mengamalkan ideolgi bangsanya maka hancur negara ini, sebab pondasi kuat
bangsa Indonesia adalah Pancasila.
Pancasila tidak hanya diucapkan saat upacara bendera, namun perlu adanya perbuatan
atau tindakan nyata yang dituangkan dalam kehidupan sehari-hari. Warga Indoensia belum
seutuhnya mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila. Masih banyak warga
Indonesia yang pasif dengan permasalahan yang terjadi dan belum mengenal Pancasila secara
spesifik. Pancasila memiliki 5 sila, setiap sila terkandung solusi dari setiap tantangan yang
dihadapi bangsa Indonesia.

II. Pembahasan
Pancasila Pilar Utama Bangsa Indonesia
Pencetus pertama kali ide Pancasila adalah Soekarno. Soekarno adalah proklamator
kemerdekaan dan presiden Republik Indonesia yang pertama. Soekarno sangat mahir dalam
berpidato, kemahirannya itu didukung oleh kemampuannya yang menguasi enam bahasa
asing. Selain itu ia juga menyandung dua puluh enam gelar doktor kehormatan dari beberapa
universitas di berbabagai belahan dunia, sehingga Soekarno adalah tokoh hebat di Indonesia.
Pancasila ditawarkan Soekarno sebagai philosofische Hrondslag (dasar, filsafat, atau
jiwa) dari Indonesia merdeka. Setelah selama tiga hari beberapa anggota BPUPKI berpidato
menawarkan aneka mengenai gagasan dasar apa yang dipakai bagi Indoensia merdeka nanti.
Soekarno mangatakan bahwa niat dan keinginan untuk Indonesia merdeka haruslah sesuau
yang sudah mendarah daging dan ada dalam semua sanubari rakyat Indonesia. Lalu Soekarno
menguraikan dasar-dasar apa saja yang perlu dimiliki bagi bangunan Indonesia untuk
merdeka. Untuk membuat Indonesia merdeka haruslah memiliki dasar atau pondasi yang kuat
agar tidak mudah runtuh. Dasar-dasar yang Soekarno sebutkan adalah kebangsan Indonesia,
internasionalisme (kemanusiaan), mufakat/ permusyawaratan, kesejahteraan (keadilan sosial),
dan akhirnya Ketuhanan. Kelima prinsip itulah yang Soekarno namakan Pancasila, dan
diusulkan sebagai filsafat hidup negara Indonesia merdeka. Setiap dasar yang disebutkan
Soekarno memiliki arti dan makna yang sangat mendalam bagi pembentukan negara
Indonesia. Pertama, kebangsaan yang dimaksud Soekarno adalah NationaleStaat dan
nasionalisme Indonesia. Setiap warga negara Indonesia harus merasa diri mempunyai satu
bangsa dan tumpah darah yang sama yakni Indonesia. Kedua, kebangsaan yang dimaksud
oleh Soekarno ini bukanlah chauvinisme khas Hitler, maka prinsip kedua untuk menjaganya
adalah perikemanusiaan. Hal ini penting agar bangsa Indonesia merasa diri menjadi bagian
dari seluruh umat manusia di dunia. Ketiga, permusyawaratan yang dimaksud oleh Soekarno
adalah perjuangan ide dari seluruh rakyat Indonesia lewat wakil-wakilnya demi meuwujudkan
kesejahteraan umum. Keempat, kesejahteraan sosial yang dimaksud Soekarno adalah
kemakmuran yang harus bisa dinikmati oleh segenap warga Indonesia, karena untuk
kepentingan inilah suatu bangsa terbentuk. Kelima, Ketuhanan yang dimaksud Soekarno
adalah Ketuhanan yang berkebudayaan, artinya bangsa Indonesia menghargai pengakuan
setiap manusia Indonesia akan peran Tuhan dalam pencapaian kemerdekaan, bangsa
Indonesia mengakui keberadaan agama-agama, dan hendaknya ada rasa saling menghargai di
antara mereka, karena demikianlah bangsa Indonesia bisa disbeut bangsa yang berbudaya,
bangsa yang memilki banyak keanekaragaman budaya.
Soekarno telah mengusulkan dasar negara jumlahnya ada lima, tetapi namanya
bukanlah panca Dharma, nama Dharma tidaklah tepat sebab Dharma artinya kewajibam.
Maka nama yang tepat ialah Pancasila, sila artinya asa, dasar. Dan dengan kelima dasar yang
dikemukakan oleh Soekarno Indonesia dapat berdiri kekal abadi. Dasar negara yang
dikemukakan Soekarno sudah dipikir secara matang dan sudah lama
Penjelasan diatas mengenai dasar negara Indonesia yang dikemukakan oleh Soekarno
merupakan naskah pidato yang dikemukakan pada 1 Juni 1945. Teks pidato Soekarno yang
dihimpun dalam risalah tersebut adala bukti sejarah yang otentik, dan dengan demikian
lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni 1945 adalah suatu fakta sejarah yang tidak dapat dipungkiri.
Dalam pembentukan dasar negara ini Soekarno juga berlogika begitu runtut, sebab Soekarno
sudah memikirkan dasar negara bertahun-tahun dan mendarah daging dengan masyarakat
Indonesia. Dasar negara bukanlah suatu yang datangnya secara tiba-tiba dan tidak dipikir
secara matang.
Maka Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dibuat secara mendalam dan pikirkan
jangkau panjangnya serta melihat hal yang mendarah daging dengan masyarakat Indonesia
yaitu semangat gotong royong. Karena adanya Pancasila negara Indonesia bisa berdiri sampai
sekarang, maka ada peringatan kesaktian Pancasila

Menjawab Tantangan yang Dihadapi Bangsa Indonesia di Zaman Sekarang dengan


Pancasila
Sekarang ini Indonesia memiliki banyak sekali tantangan yang harus dihadapi.
Permasalahan yang ada di Indonesia ada beberapa yang tidak sesuai dengan sila-sila yang
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Soekarno. Adapun tantangan yang bertentangan
dengan nilai Pancasila dan solusinya:
1. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Berarti setiap masyarakat harus menghormati berbagi agama yang ada di Indonesia.
Masyarakat Indonesia tidak boleh mengatakan agama tersebut memilki aliran sesat. Sebagai
contoh kasus yang betentangan dengan sila pertama: penistaan agama, tidak toleransi saat
agama lain sedang beribadah, BOM bunuh diri di Gereja, larangan untuk mendirikan tempat
peribadahan, larangan agama minoritas dilarang menjadi pemimpin, dan lain sebagainya.
Indonesia adalah negara yang bebas untuk memeluk agama yang dipercayainya.
Bilamana tidak mengejek atau menyindir akan mencegah permasalahan antar agama.
Masyarakat perlu mempelajari lebih dalam mengenai Pancasila supaya warga Indonesia
bersatu dalam mencegah masalah.
Soekarno berpidato bahwa Indonesia buat semuanya, tidak ada satu agama yang
menguasai, artinya bangsa Indonesia menghargai pengakuan setiap manusia Indonesia akan
peran Tuhan dalam pencapaian kemerdekaan, bangsa Indonesia mengakui keberadaan agama-
agama, dan hendaknya ada rasa saling menghargai di antara mereka, karena demikianlah
bangsa Indonesia bisa disebut bangsa yang berbudaya, bangsa yang memilki banyak
keanekaragaman budaya.

2. Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab


Sila ini mengandung makna bahwa setiap warga negra Indonesia berhak mendapatkan
perlakuan yang sama atau adill di mata hukum negara. Dalam sila ini juga mengajarkan untuk
memahami dan menghargai hak dan kewajiban setiap orang, serta memanusiakan manusia
artinya menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan
yang sempurna.
Contoh yang bertentangan saat ini adalah penyebaran berita hoax yang merajalela yang
dapat menyebabkan kerusuhan. Hal yang harusnya dilakukan adalah tidak menyebarkan
konten hoax dan provokasi karena merupakan tindakan yang tidak beradab.
Kemudian ketidadilan karena hutang bagi rakyat kalangan bawah, salah satunya adalah
pemenuhan pembayaran pajak yang dilakukan oleh pemerintah, hal ini menimbulkan
ketidakadilan karena kalangan bawah merasa ditekan untuk membayar pajak, hal itu sama
saja rakyat kecil mensubsidi pengusaha kaya. Sehingga yang kaya semakin kaya, yang miskin
semakin misikin sehingga menimbulkan ketidakadilan dalam bidang ekonomi. Maka hal yang
harus dilakukan adalah memberikan toleransi.
Disini kebangsaan yang dimaksud oleh Soekarno ini bukanlah chauvinisme khas
Hitler, maka prinsip kedua untuk menjaganya adalah perikemanusiaan. Hal ini penting agar
bangsa Indonesia merasa diri menjadi bagian dari seluruh umat manusia di dunia.

3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia


Sila ketiga mengandung makna bahwa seluruh penduduk yang mendiami negara
Indonesia adalah sudara tanpa membeda-bedakan agama,suku,ras,budaya. Semboyan bangsa
Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika, walaupun berbeda-beda tetap satu jua. Masyarakat
Indonesia adalah negara gotong-royong maka masyarakat Indonesia harus mampu rela
berkorban demi bangsa dan negaranya. Negara Indonesia terbentuk karena semangat
kegotongroyongan masyarakat Indonesia, dan ciri masyarakat Indonesia adalah gotong-
royong, sehingga jangan samapai masyarakat saat ini meninggalkan ciri masyarakat
Indonesia.
Hal yang bertentangan dalam sila ini adalah kerusuhan yang menyebabkan tidak adanya
kesatuan dan kedamaian. Contohnya seperti demo, GAM, OPM,dsb
Dewasa ini sudah memasuki revolusi industri 4.0, masa dimana teknologi maju semakain
pesat. Untuk menanamkan nilai persatuan bisa melalui forum-forum dunia maya yang
menjadikan media untuk memperkuat semangat nasionalisme. Mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa di atas kepentingan bersama, serta selalu mnjunjung tinggi semboyan bangsa
Indoesia dalam setiap perbedaan dalam forum online.
Kebangsaan yang dimaksud Soekarno adalah NationaleStaat dan nasionalisme Indonesia.
Setiap warga negara Indonesia harus merasa diri mempunyai satu bangsa dan tumpah darah
yang sama yakni Indonesia.

4. Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan.
Dalam sila keempat mengandung bahwa setiap pengambilan keputusan hendaknya
dilakukan dengan jalan musyawarah utau mufakat, negara kita adalah negara demokrasi
Pancasila. Melakukan musyawarah artinya mengusahakan keputusan bersama bukan
kepentingan pribadi. Menurit Soekarno musyawarah adalah perjuangan ide dari seluruh rakya
Indonesia lewat wakil-wakilnya demi meuwujudkan kesejahteraan umum.
Negara Indonesia adalah negara demokrasi, bebas mengemukakan pendapat akan tetapi
pendapat yang disamapaikan harus berunsur santun agar tidak terjadi kerusuhan. Bila ada
perdebatan diselesaikan dengan musyawarah. Sebagai contoh pemilihan presiden, apabila
suara yang diinginkan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan tidak perlu dilawan dengan
amarah, ketidakterimaan, cukup diterima dengan lapang dada. Sebab musyawarah
mengusahakan keputusan bersama bukan kepentingan pribadi atau golongan tertentu.

5. Sila kelima: keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Makna yang terkandung dalam sila kelima adalah setiap warga negara Indonesia berhak
mendapatkan kehidupan yang layak sesuai dengan amanat UUD 1945. Sila ini mengandung
bersikap adil terhadap sesama, dan menghormati serta menghargai hak dan kewajiban orang
lain. Menurut Soekarno mengenai kesejahteraan sosial adalah kemakmuran yang harus bisa
dinikmati oleh segenap warga Indonesia, karena untuk kepentingan inilah suatu bangsa
terbentuk.
Sebagai contoh ketidakdilan yang terjadi di Indonesia adalah perbedaan kehidupan warga
ibukota dengan Papua, sebab infrastruktur dibangun merata sedangkan di Papua
pembangunan belum rata dan beberapa yang masih primitif.
Presiden Jokowi berusaha melaksanakan tindakan nyata pesan Soekarno sebab ketidadilan
ditanggulangi dengan pemindahan ibukota, pembangunan jalan di berbagai daerah,
pembenahan ekonomi,dsb sehingga kemakmuran dapat dinikmati seluruh warga Indonesia

III. Kesimpulan
Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang sudah bertahan sangat kuat di tengah
deru ombak ideogi-ideologi yang berusaha menggesernya. Karena adanya Pancasila negara
Indonesia bisa berdiri sampai sekarang. Setiap sila yang terkandung dalam Pancasila yang
dicetuskan oleh Soekarno memiliki arti yang sangat mendalam bagi masyarakat Indonesia,
ada harapan-harapan besar yang ingin dicapai untuk Indonesia agar menjadi negara yang kuat.
Akan tetapi setiap sila pasti penyimpangan akn tetapi setiap sila terkandung solusi untuk
menghadapi tantangan yang terjadi di Indonesia.
Setiap tantangan bisa dihadapi dengan cara Pancasila harus terpahami dan dihayati
secara mendalam pada setiap individu, dan mampu menggunakan Pancasila sebagai solusi
atau alat untuk menyelesaikan masalah. Pengenalan akan Pancasila dapat dimulai dari
keluarga, keluarga sebab pengajar yang utama dan mengamlakannya dalam kehidupan yang
nyata. Selain keluarga, cara mengenalkan nilai Pancasila dengan melakukan seminar, lewat
pendidikan, sosialisasi, dsb. Penanaman Pancasila pada setiap individu harus dimulai sejak
dini agar nantinya menjadi pribadi yang sadar akan tanggungjawabnya sebagai warga negara
yang berPancasila.
Tantangan yang terjadi pada negara Indonesia Pancasila adalah garam dan terang
untuk mengenal kembali jati diri bangsa dan perekat untuk mempersatukan perbedaan.
Pancasila merupakan pilar utama untuk menghadapi tantangan yang terjadi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Dewantara, A. (2018). Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong (indonesia Dalam


Kacamata Soekarno).
Dewantara, A. (2017). Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini.

REFRENSI:
https://news.detik.com/kolom/d-4573104/Pancasila-dan-tantangan-milenial
https://guruppkn.com/contoh-kasus-pelanggaran-Pancasila

Anda mungkin juga menyukai