Anda di halaman 1dari 22

IDENTIFIKASI RISIKO TPPU

BERDASARKAN PERKA NO.7 TAHUN 2017 DAN


SE NO.7 TAHUN 2017 TENTANG PMPJ
PUSAT PELAPORAN ANALISIS DAN TRANSAKSI KEUANGAN
DAFTAR ISI :

IDENTIFIKASI RISIKO SECARA UMUM


IDENTIFIKASI RISIKO TPPU
MENGAPA PERLU RISIKO TPPU DIIDENTIFIKASI
DAMPAK BURUK PENCUCIAN UANG
PARA PIHAK PENANGGUNG JAWAB RISIKO TPPU
BAGAIMANA MENILAI RISIKO TPPU BAGI PBJ
APA ITU
RISIKO ?
Potensi terjadinya suatu peristiwa yang dapat mempengaruhi
kondisi perusahaan atau tidak tercapainya sasaran
IDENTIFIKASI RISIKO (UMUM)

Usaha untuk menemukan, mengetahui, menilai,


menginventarisir : ancaman, sumber risiko, dan seluruh hal
dan/atau kondisi yang bila terjadi dapat merugikan organisasi
dan menggagalkan organisasi dalam mencapai tujuannya.
Memaksimalkan
Meminimalkan dampak positif
atau mencegah dari peluang.
dampak negatif.

Membantu RISIKO Memudahkan


perusahaan untuk
PERLU dalam
DIIDENTIFIKASI
mempersiapkan jika mengendalikan
risiko terjadi dampak risiko.

Memberikan informasi
untuk langkah selanjutnya
dari manajemen risiko.
JENIS RISIKO
Risiko Risiko
Likuiditas Nilai Tukar

Risiko Risiko
Bisnis Operasional

Risiko Risiko
Hukum TPPU ???
PREDIKAT NILAI RISIKO
Rendah
Peluang terjadinya
suatu peristiwa kecil
Tinggi
Peluang terjadinya
suatu peristiwa besar

Menengah
Peluang terjadinya
suatu peristiwa menengah
KETENTUAN TERKAIT IDENTIFIKASI RISIKO TPPU
Undang-Undang No. 8 Tahun 2010
Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Undang-Undang No. 9 Tahun 2013


Tentang Pencegahan dan Pendanaan Tindak Pidana Terorisme

Peraturan Kepala PPATK No: 7 Tahun 2017


Tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa Bagi PBJ

Surat Edaran PPATK No: 7 Tahun 2017


Tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa Bagi PBJ

Peraturan Kepala PPATK No: Per-12/1.02.1/PPATK/09/2011


Tentang Tata Cara Pelaporan Transaksi Bagi PBJ

Rekomendasi FATF yang berlaku secara internasional


Rekomoendasi FATF No. 1 Tahun 2012
IDENTIFIKASI RISIKO TPPU

RISIKO TPPU
• Potensi terjadinya tindak pidana pencucian uang oleh pelaku tindak pidana/
kejahatan

?
TPPU
• Upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul dan atau tujuan
penggunaan harta kekayaan dari hasil tindak pidana/kejahatan sehingga harta
kekayaan tersebut solah-olah berasal dari aktivitas yang sah

IDENTIFIKASI RISIKO TPPU


• Menilai ancaman, sumber risiko, menginventarisir seluruh hal dan/atau
kondisi yang dapat menimbulkan terjadinya TPPU di perusahaan yang
dilakukan oleh pelaku kejahatan.
MENGAPA RISIKO TPPU PERLU DIIDENTIFIKASI

Memberikan
informasi untuk
Memudahkan langkah mitigasi
dalam Mencegah dan melindungi dari manajemen
mengendalikan PBJ / Perusahaan agar tidak risiko.
dampak risiko dijadikan sarana pencucian
uang dari tindak kejahatan
(korupsi, penyuapan,
narkoba, dll) dan tindak
pendana pendanaan
terorisme
PERSPEKTIF EKONOMI :
1. Instabilitas sistem keuangan PERSPEKTIF BISNIS
2. Menimbulkan distorsi ekonomi :1. Rusakya reputasi bisinis
3. Menyulitkan otoritas moneter mengendalikan 2. Merongrong sektor swasta yang sah
jumlah uang yang beredar 3. Mengganggu likuiditas bisnis
4. Hilangnya kendali pemerintah terhadap
kebijakan ekonomi
5. Hilangnya potensi pendapatan negara
dari sektor pajak
DAMPAK
BURUK
PENCUCIAN
UANG
PERSPEKTIF HUKUM & PERSPEKTIF INTERNASIONAL
SOSIAL :
1. Meningkatkan kejahatan, baik jenis :Merusak reputasi dan kredibilitas
maupun kualitasnya
negara di dunia internasional
2. Menciptakan/memperparah
ketimpangan sosial
3. Menimbulkan biaya sosial yang tinggi
PARA PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK
MENGIDENTIFIKASI RISIKO TPPU

1. NEGARA
• Komite TPPU/TPPT

?
(Kemenkopolhukam dengan anggota OJK, BI, PPATK, Kejaksaan,
Kepolisian, BNN, BIN, BNPT, Kemenkeu, KemenKumham, dll)
2. LEMBAGA PENGAWAS DAN PENGATUR (LPP)
• OJK, BI, PPATK, Kemenkeu, Kemenkop, Kemenkumham, dll

3. PIHAK PELAPOR
• 31 PJK, 5 PBJ dan 6 Profesi.
PRODUK2 HASIL INDENTIFIKASI RISIKO TPPU
1. National Risk Asessment (NRA) Untuk Negara yang dibuat oleh Komite

2. Sectoral Risk Asessment (SRA) Dibuat oleh LPP


❖ SRA terkait Penyedia Jasa Keuangan, dibuat oleh OJK;
✓ SRA untuk industri Perbankan, Pasar Modal, Asuransi, Penyedia Jasa Keuangan lainnya
❖SRA terkait Penyedia Barang dan Jasa, dibuat oleh PPATK;
✓ SRA untuk industri Properti, Kendaraan Bermotor, Perhiasan/Logam Mulia, Barang Seni dan Antik, serta
Lainnya

3. Penilaian Risiko TPPU yang dibuat oleh masing-masing Pihak Pelapor


❖ Bank Mandiri, Bank BCA, ACA asuransi, Perusahaan Securitas
❖ PT. Summarecon, PT Ciputra, dll
❖ PT Toyota, PT Honda, dll
❖ PT Antam, dll
❖ PT Galeri Barang Antik dan Seni, dan lainnya.
KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI/MENILAI RISIKO TPPU
BAGI PBJ/PERUSAHAAN
1. Menilai Risiko Perusahaan 2. Menilai Risiko Pengguna Jasa/Customer

1). Inherent Risk

Rendah
Profil Pembeli terbanyak;
(CDD • KTP
Sederhana)
Negara Asal Pembeli;

Sedang • KTP
Produk dan/ atau Jasa atau
Transaksi; dan (CDD Biasa) • NPWP

Jaringan Distribusi (cabang) • KTP


Tinggi • NPWP
2). Internal Control (EDD) • Informasi
Tambahan
Toleransi & Mitigasi Risiko
Risiko L, M, H, VH
1. BAGAIMANA MENGIDENTIFIKASI / MENILAI
RISIKO TPPU DI PBJ/PERUSAHAAN
Inherent Risk Internal Control

Dikompositkan

RESIDUAL PRIORITY
IMPACT
RISK RISK
Inherent Risk
No. IDENTIFIKASI KETERANGAN NILAI
1 Tipe konsumen mana yang paling sering bertransaksi ? Korporasi 4
2 Jenis kendaraan yang paling banyak dijual ? Kendaraan Pribadi 8
3 Metode pembayaran yang paling sering digunakan ? Tunai bertahap 2
4 Alat pembayaran paling sering digunakan ? Non Tunai (transfer/cek/dll) 1
5 Harga produk tertinggi ? 1.000.000.000- 1.500.000.000 4
6 Jumlah cabang/showroom ? 1 1

Lokasi cabang/showroom dengan penjualan


7 DKI Jakarta 8
terbanyak/terbesar ?

Apakah perusahaan pernah dipanggil atau diminta


8 informasi oleh aparat penegak hukum terkait pembeli yang TIDAK 1
terlibat tindak pidana (korupsi, narkotika, dll) ?

TOTAL 29
TINGKAT INHERENT RISK PERUSAHAAN MEDIUM
Internal Control
No. INTERNAL CONTROL (IDENTIFIKASI)
KETERANGAN RISK TYPE NILAI
Apakah Perusahaan memiliki kebijakan dan prosedur tertulis (SOP) yang ditetapkan oleh direksi dalam
1 TIDAK High 4
rangka mengenali profil pembeli?
Apakah Perusahaan memiliki formulir (misalnya surat pesanan) yang digunakan untuk meminta informasi
2 TIDAK High 4
identitas pembeli?
Apakah perusahaan meminta informasi mengenai tujuan pembelian apakah untuk digunakan sendiri
3 TIDAK Medium 2
atau untuk pihak lain?
4 Apakah Perusahaan meminta dokumen identitas (KTP/paspor/akta perusahaan) dari setiap pembeli ? TIDAK Medium 2

Apakah Perusahaan meneliti kesesuaian dokumen identitas (KTP/paspor/akta perusahaan) dengan


5 TIDAK Medium 2
pengisian dalam formulir (misalnya surat pesanan)?
Apakah Perusahaan memiliki catatan terkait profil dan transaksi pembeli secara elektronik
6 TIDAK High 4
(menggunakan Ms. Excel atau aplikasi lainnya)?
Apakah perusahaan mengarsipkan/menyimpan dokumen transaksi pembelian sekurang-kurangnya
7 TIDAK High 4
selama 5 (lima) tahun?
Apakah Perusahaan memiliki fungsi pengendalian internal untuk memastikan penerapan sistem dan
8 TIDAK Medium 2
prosedur?
Apakah terdapat pengurus/direksi/pimpinan/pegawai perusahaan yang pernah mengikuti pelatihan
9 terkait dengan anti pencucian uang dan pendanaan terorisme (misalnya melalui e- TIDAK Very High 8
learning/sosialisasi/workshop)?
Apakah Perusahaan melakukan penilaian risiko perusahaan terhadap terjadinya tindakan pencucian
10 TIDAK Medium 2
uang dan pendanaan terorisme?
Apakah Perusahaan telah melaporkan transaksi kepada PPATK dalam hal terdapat transaksi pembelian
11 TIDAK Very High 8
yang nilainya paling sedikit atau setara Rp. 500.000.000,-?
TOTAL 42
TINGKAT INTERNAL CONTROL PERUSAHAAN LEMAH
Residual Risk
RESIDUAL RISK (BEFORE)

KETERANGAN RISK TYPE RISK RANGE

INHERENT RISK (LANGKAH I) MEDIUM 2

INTERNAL CONTROL (LANGKAH II) LEMAH 4

TOTAL RESIDUAL RISK PERUSAHAAN High 3

LEMAH High High VERY HIGH VERY HIGH


Controls
Internal

CUKUP Medium Medium High VERY HIGH


BAIK Low Medium Medium High

SANGAT BAIK Low Low Medium High

LOW MEDIUM HIGH VERY HIGH


Inherent Risk
Penilaian Impact
PENILAIAN IMPACT (DAMPAK)
KETERANGAN JUMLAH RISK RANKING RISK TYPE
PENJUALAN >= 500 JUTA (UNIT)/ TAHUN 0-20 1 Low

IMPACT/CONSEQUENCES
1. Risk Scooring Table
Risk Type Risk Type
1 Low
2 Medium
3 High
4 Very High

2. Range

Penjualan > 500 juta (Unit)


0-20 1
21-40 2
41-75 3
>76 4
Risk Priority
PENILAIAN RISK PRIORITY
KETERANGAN RISK SCORE RISK TYPE
RESIDUAL RISK (LANGKAH III) 3 High
IMPACT (LANGKAH IV) 1 Low
RISK PRIORITY Medium

RISK PRIORITY

4 High High Very High Very High


Residual Risk

3 Medium Medium High Very High

2 Low Medium Medium High


1 Low Low Medium High
1 2 3 4
Impact
2. BAGAIMANA MENGIDENTIFIKASI / MENILAI
RISIKO PENGGUNA JASA ATAU CUSTOMER
FORM PENILAIAN RISIKO PEMBELI
Nama Pembeli :
NO. IDENTIFIKASI PEMBELI KETERANGAN NILAI RISIKO
1 Jenis Pekerjaan PNS (termasuk pensiun) 9
2 Jenis Kendaraan Kendaraan Pribadi 9
3 Wilayah Jawa Barat 5
4 Harga Produk 500.000.000 - 1.000.000.000 3
5 Metode Pembayaran Kredit dengan DP >= 500 Juta 1
6 Alat Pembayaran Tunai 9
TOTAL NILAI RISIKO 36
PMPJ (biasa)

NILAI RISIKO
0 - 18 = PMPJ Sederhana
19 - 49 = PMPJ (biasa)
50 - 54 = PMPJ Lebih Mendalam
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai