Maternitas LP + ASKEP KURROTUL AINI 151711913045
Maternitas LP + ASKEP KURROTUL AINI 151711913045
Disusun oleh
KURROTUL AINI
151711913045
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
KETUBAN PECAH DINI
1.1 Konsep dasar ketuban pecah dini
a. Devinisi
Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi
proses persalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup waktu atau kurang
waktu (Cunningham, McDonald, Gant, 2003). Ketuban Pecah Dini adalah
rupturnya membran ketuban sebelum persalinan berlangsung (Manuaba, 2003).
Ketuban pecah dinyatakan dini jika terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Suatu proses infeksi dan peradangan dimulai di ruangan yang berada diantara
amnion korion (Constance Sinclair, 2010).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ketuban pecah dini
(KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan. Hal ini dapat
terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. KPD
preterm adalah KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD yang memanjang
adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan
b. Etiologi
1. Infeksi genitalia
2. Gemeli
3. Hidramnion
4. Kehamilan preterm
5. Disproporsi sefalopelvik
10. Trauma
11. Serviks (leher rahim) yang pendek (<25mm) pada usia kehamilan 23
minggu
c. Manifestasi klinis
Manifestasi klinik KPD menurut Mansjoer (2002) antara lain :
1. Keluar air ketuban berwarna putih keruh, jernih, kuning, hijau atau
kecoklatan, sedikit-sedikit atau sekaligus banyak.
2. Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi
3. Janin mudah diraba
4. Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering
5. Inspekulo : tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada
dan air ketuban sudah kering.
Menurut Manuaba (2009) mekanisme klinik ketuban pecah dini, antara lain:
1. Terjadi pembukaan prematur servik
2. Membran terkait dengan pembukaan terjadi:
a. Devaskularisasi
b. Nekrosis dan dapat diikuti pecah spontan
c. Jaringan ikat yang menyangga membran ketuban, makin berkurang
d. Melemahnya daya tahan ketuban dipercepat denga infeksi yang
mengeluarkan enzim preteolitik dan kolagenase.
d. Patofisiologi
Menurut Taylor (2009), ketuban pecah dini ada hubungannya dengan
hal-hal berikut:
1. Adanya hipermotilitas rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban
pecah. Penyakit-penyakit seperti pieronetritis, sistitis,servisitis terdapat
bersama-sama dengan hipermotilitas Rahim
2. Selaput ketuban terlalu tipis (kelainan ketuban)
3. Infeksi (amniotitis atau korioamnionitis)
4. Faktor-faktor lain yang menyerupai predisposisi ialah: multipara-
malposisi disproprosi servik incompeten
5. Ketuban pecah dini artitisial (amniotomi) dimana ketuban pecah terlalu
dini.
Kadang-kadang agak sulit atau meragukan kita apabila ketuban benar
sudah pecah/belum, apalagi bila pembukaan kenalis servikalis belum ada atau
kecil.
e. Pemeriksaan penunjang
Diagnosis ketuban pecah dini tidak sulit ditegakkan dengan keterangan
terjadi pengeluaran cairan mendadak disertai bau yang khas. Selain
keterangan yang disampaikan pasien dapat dilakukan beberapa pemeriksaan
yang menetapkan bahwa cairan yang keluar adalah air ketuban, diantaranya
tes ferning dan nitrazine tes.
Langkah pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis ketuban pecah dini
dapat dilakukan:
1. Pemeriksaan spekulum, untuk mengambil sampel cairan ketuban di
froniks posterior dan mengambil sampel cairan untuk kultur dan
pemeriksaan bakteriologis.
2. Melakukan pemeriksaan dalam dengan hati-hati, sehingga tidak banyak
manipulasi daerah pelvis untuk mengurangi kemungkinan kemungkinan
infeksi asenden dan persalinan prematuritas.(Manuaba, 1998)
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Penyakit kronis atau menular dan menurun seperti jantung,
hipertensi, DM, TBC, hepatitis, penyakit kelamin atau abortus.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat pada saat sebelun inpartus didapatkan cairan ketuban yang
keluar pervagina secara spontan kemudian tidak diikuti tanda-tanda
persalinan.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah penyakit keturunan dalam keluarga seperti jantung, DM,
HT, TBC, penyakit kelamin, abortus, yang mungkin penyakit
tersebut diturunkan kepada klien
d. Riwayat psikososial
Riwayat klien nifas biasanya cemas bagaimana cara merawat
bayinya, berat badan yang semakin meningkat dan membuat harga
diri rendah.
DISUSUN OLEH :
Lamongan,07-04-2020
Mahasiswa
Yang mengkaji
Kurrotul aini
----------------------------------------
NIM.151711913045
ANALISA DATA
2
DS; Ibu mengatakan bahwa dirinya
Ketuban pecah dini Ansietas
cemas karna mengeluarkan air
↓
ketuban yang belum tepat pada
Air ketuban terlalu
waktunya dia melahirkan.
banyak keluar
DO: -ibu tampak terlihat cemas atau
↓kecemasan ibu
telihat kebingungan
terhadap keselamatan
-TTV: S: 36.4C
janin dan dirinya
N: 89X/mnt ↓
ansietas
RR:20x/mnt
TD; 130/80mmHg
RUMUSAN DIAGNOSA
NAMA : Ny D RUANG : vk
UMUR : 35 Thun NO. REG :xxxx
TGL/ DX. TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TTD
JAM KEP
1 Setlah dilaukan 1. Berikan HE 1.untuk
07-04-
2020 asuhan kepada membrikan
21.00
keperawatan keluarga dan kefaham kepada
selama 3x24 jam pasien tentang keluarga dan
resiko infeksi tanda, gejala, pasien
teratasi dengan penyebab dan 2.untuk
kriteria hasil penanganan mencegah
1.tidak terjadi infeksi. penyebaran firus
infeksi 2. Ajarkan cara 3.untuk
2.kpd berhenti mencuci menmbah nurisi
3.kebersihan tangan yang dalm tubuh
tangan benar 4.untuk
meningkat 3. Anjurkan menmbah cairan
4.nafsu makan meningkatkan dalm tubuh dan
meningkat asupan nutrisi mengganti cairan
4. Anjurkan tubuh yang
meningkatkan keluar secara
asupan cairan berlebihan
5. Monitor tanda 5.untuk
dan gejal mengetahui tanda
6. Kolaborasi dan gejala infeksi
pemberian obat 6.untuk
dengan ti mencegah
medis terjadinya infeksi
7. Obserfasi dan
tanda-tanda pemberhenian
vital kpd
7.untuk
mengetahui
perkembangan
tanda-tada vital
INTERVENSI
NAMA : Ny D RUANG : vk
UMUR : 35Thun NO. REG :xxxx
TGL/ DX. TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TTD
JAM KEP
Setelah 1. Berikan HE 1.Untuk
dilakukan kepada keluarga memahamkan
asuhan dan atau memberi
keperawatan pasiententang informasi
selama 3x24 penyebab dan kepada keluarga
jam ansietas penangan dan
dapat teratasi ansietas pasiententang
dengan kriteria 2. Anjurkan penyebab dan
hasil : keluarga tetap penanganan
1.perilaku bersama pasien ansietas
tegang atau 3. Latih kegiatan 2.untuk
kebingungan pengalihan untuk meberikan rasa
menurun mengurangi aman kepada
2.ttv dalam bats ketegangan pasien
normal 4. Identifikasi saat 3.untuk
ansietas berubah mengalihkan
5. Latih tehnik rasa cemas
relaksasi 4.untuk
6. Observasi ttv mengatahui
tingkat ansietas
meningkat atau
menurun
5.untuk
memberikan
rasa rileks dan
tidak tegang
6.untuk
mengetahui
perkembangan
ttv