Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN

KETUBAN PECAH DINI

Dosen pembimbing : lailatul fadliyah SST.,M.Kes

Disusun oleh

KURROTUL AINI
151711913045

PRODI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2020
KETUBAN PECAH DINI
1.1 Konsep dasar ketuban pecah dini
a. Devinisi
Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi
proses persalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup waktu atau kurang
waktu (Cunningham, McDonald, Gant, 2003). Ketuban Pecah Dini adalah
rupturnya membran ketuban sebelum persalinan berlangsung (Manuaba, 2003).
Ketuban pecah dinyatakan dini jika terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Suatu proses infeksi dan peradangan dimulai di ruangan yang berada diantara
amnion korion (Constance Sinclair, 2010).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ketuban pecah dini
(KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan. Hal ini dapat
terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. KPD
preterm adalah KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD yang memanjang
adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya melahirkan
b. Etiologi

Pada sebagian besar kasus, penyebabnya belum ditemukan.Faktor yang


disebutkan memiliki kaitan dengan KPD yaitu riwayat kelahiran prematur,
merokok, dan perdarahan selama kehamilan. Beberapa faktor risiko dari KPD :

1. Infeksi genitalia

2. Gemeli

3. Hidramnion

4. Kehamilan preterm

5. Disproporsi sefalopelvik

6. Inkompetensi serviks (leher rahim)

7. Polihidramnion (cairan ketuban berlebih)

8. Riwayat KPD sebelumya

9. Kelainan atau kerusakan selaput ketuban

10. Trauma
11. Serviks (leher rahim) yang pendek (<25mm) pada usia kehamilan 23
minggu

12. Infeksi pada kehamilan seperti bakterial vaginosis

c. Manifestasi klinis
Manifestasi klinik KPD menurut Mansjoer (2002) antara lain :
1. Keluar air ketuban berwarna putih keruh, jernih, kuning, hijau atau
kecoklatan, sedikit-sedikit atau sekaligus banyak.
2. Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi
3. Janin mudah diraba
4. Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering
5. Inspekulo : tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada
dan air ketuban sudah kering.
Menurut Manuaba (2009) mekanisme klinik ketuban pecah dini, antara lain:
1. Terjadi pembukaan prematur servik
2. Membran terkait dengan pembukaan terjadi:
a. Devaskularisasi
b. Nekrosis dan dapat diikuti pecah spontan
c. Jaringan ikat yang menyangga membran ketuban, makin berkurang
d. Melemahnya daya tahan ketuban dipercepat denga infeksi yang
mengeluarkan enzim preteolitik dan kolagenase.
d. Patofisiologi
Menurut Taylor (2009), ketuban pecah dini ada hubungannya dengan
hal-hal berikut:
1. Adanya hipermotilitas rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban
pecah. Penyakit-penyakit seperti pieronetritis, sistitis,servisitis terdapat
bersama-sama dengan hipermotilitas Rahim
2. Selaput ketuban terlalu tipis (kelainan ketuban)
3. Infeksi (amniotitis atau korioamnionitis)
4. Faktor-faktor lain yang menyerupai predisposisi ialah: multipara-
malposisi disproprosi servik incompeten
5. Ketuban pecah dini artitisial (amniotomi) dimana ketuban pecah terlalu
dini.
Kadang-kadang agak sulit atau meragukan kita apabila ketuban benar
sudah pecah/belum, apalagi bila pembukaan kenalis servikalis belum ada atau
kecil.
e. Pemeriksaan penunjang
Diagnosis ketuban pecah dini tidak sulit ditegakkan dengan keterangan
terjadi pengeluaran cairan mendadak disertai bau yang khas. Selain
keterangan yang disampaikan pasien dapat dilakukan beberapa pemeriksaan
yang menetapkan bahwa cairan yang keluar adalah air ketuban, diantaranya
tes ferning dan nitrazine tes.
Langkah pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis ketuban pecah dini
dapat dilakukan:
1. Pemeriksaan spekulum, untuk mengambil sampel cairan ketuban di
froniks posterior dan mengambil sampel cairan untuk kultur dan
pemeriksaan bakteriologis.
2. Melakukan pemeriksaan dalam dengan hati-hati, sehingga tidak banyak
manipulasi daerah pelvis untuk mengurangi kemungkinan kemungkinan
infeksi asenden dan persalinan prematuritas.(Manuaba, 1998)

Menurut Nugroho (2010), pemeriksaan penunjang ketuban pecah dini


dapat dilakukan dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG):

1. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah cairan ketuban


dalam kavum uteri.
2. Pada kasus KPD terlihat jumlah cairan ketuban yang sedikit. Namun
sering terjadi kesalahan pada penderita oligohidramnion.
f. Penatalaksanaan
Sebagai gambaran umum untuk penatalaksanaan KPD dapat dijabarkan
sebagai berikut :

1. Pertahankan kehamilan sampai cukup matur, khususnya maturitas paru


sehingga mengurangi kejadian kegagalan perkembangan paru yang
yang sehat

2. Dengan perkiraan janin sudah cukup besar dan persalinan diharapkan


berlangsung dalam waktu 72 jam dapat diberikan kortikosteroid,
sehingga kematangan paru janin dapat terjamin.
3. Pada kehamilan 24 sampai 32 minggu yang menyebabkan menunggu
berat janin cukup, perlu dipertimbangkan untuk melakukan induksi
persalinan, dengan kemungkinan janin tidak dapat diselamatkan.

4. Menghadapi KPD, diperlukan KIM(Komunikasi, Informasi,


Motivasi) terhadap ibu dan keluarga sehingga terdapat pengertian
bahwa tindakan mendadak mungkin dilakukan dengan pertimbangan
untuk menyelamatkan ibu dan mungkin harus mengorbankan janinnya.

5. Pemeriksaan yang rutin dilakukan adalah USG untuk mengukur


distansia biparietal dan peerlu melakukan aspirasi air ketuban untuk
melakukan pemeriksaan kematangan paru melalui perbandingan L/S

6. Waktu terminasi pada hamil aterm dapat dianjurkan selang waktu 6


jam sampai 24 jam, bila tidak terjadi his spontan.
g. Komplikasi
1. Resiko infeksi
2. Prolabs talipusat
3. Gangguan janin (penurunan gerakan pernafasan, dan gangguan
perkembangan struktur janin yang disebabkan amnion akibat penurunan
cairan amnion: afiksia janin akibat kompresi tali pusat yang disebabkan
oleh penurunan cairan amnion)
1.2 KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KETUBAN PECAH
DINI
A. Pengkajian
1. Identitas atau biodata klien
Meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, suku bangsa,
status perkawinan, pekerjaan, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit nomor
register, dan diagnosa keperawatan.

2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Penyakit kronis atau menular dan menurun seperti jantung,
hipertensi, DM, TBC, hepatitis, penyakit kelamin atau abortus.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat pada saat sebelun inpartus didapatkan cairan ketuban yang
keluar pervagina secara spontan kemudian tidak diikuti tanda-tanda
persalinan.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah penyakit keturunan dalam keluarga seperti jantung, DM,
HT, TBC, penyakit kelamin, abortus, yang mungkin penyakit
tersebut diturunkan kepada klien
d. Riwayat psikososial
Riwayat klien nifas  biasanya cemas bagaimana cara merawat
bayinya, berat badan yang semakin meningkat dan membuat harga
diri rendah.

3, Pola-pola fungsi kesehatan


a. pola persepsi dan tata leksana hidup sehat
Karena kurangnya pengetahuan klien tentang ketuban pecah dini,
dan cara pencegahan, penanganan, dan perawatan serta kurangnya
mrnjaga kebersihan tubuhnya akan menimbulkan masalah dalam
perawatan dirinya
b. Pola nutrisi dan metabolisme
c. Pola aktifitas
d. Pola eleminasi.
e. Pola istirahat dan tidur
f. Pola hubungan dan peran
Peran klien dalam keluarga meliputi hubungan klien dengan
keluarga dan orang lain.
g. Pola penagulangan sters
Biasanya klien sering melamun dan merasa cemas.
h. Pola sensori dan kognitif
i. Pola persepsi dan konsep diri
Biasanya terjadi kecemasan terhadap keadaan kehamilanya, lebih-
lebih menjelang persalinan
j. Pola reproduksi dan sosial
Terjadi disfungsi seksual yaitu perubahan dalam hubungan seksual
atau fungsi dari seksual yang tidak adekuat
k. Pola tata nilai dan kepercayaan
Biasanya pada saat menjelang persalinan dan sesudah persalinan
klien akan terganggu
4. Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher.
-  Mata perlu diperiksa dibagian sclera, konjungtiva.
- Hidung :ada/tidaknya pembengkakan konka nasalis. Ada/tidaknya
hipersekresi mukosa
- Mulut : gigi karies/tidak, mukosa mulut kering, dan warna mukosa gigi.
- Leher berupa pemeriksaan JVP, KGB, dan tiroid.
b. Dada Thorak
- Inspeksi kesimetrisan dada, jenis pernafasan thorak abdominal, dan tidak
ada retraksi dinding dada. Frekuensi pernafasan normal 16-24 x/menit.
Iktus kordis terlihat/tidak
- Palpasi : payudara tidak ada pembengkakan.
- Auskultasi : terdengar BJ I dan II di IC kiri/kanan. Bunyi nafas norma
vesikuler
c. Abdomen
- Inspeksi : ada/tidaknya bekas operasi, striae, linea.
- Palpasi : TFU, kontraksi ada/tidak, posisi, kandung kemih penuh/tidak.
- Auskultasi : DJJ ada/tidak
d. Genitalia
- Inspeksi: keberhasilan, ada/tidaknya tanda-tanda REEDA (Red, Edema,
Discharge, Approximately), pengeluaran dari ketuban (jumlah, warna,
bau), dan lender merah muda kecoklatan.
- Palpasi: pembukaan serviks (0-4).
- Ekstremitas: edema, varises ada/tidak.
5.  Pemeriksaan Diagnostik
a.   Hitung darah lengkap untuk menentukan adanya anemia, infeksi.
b.   Golongan darah dan factor Rh.
c.   Rasio lesitin terhadap spingomielin (rasio US): menentukan maturitas
janin.
d.   Tes verning dan kertas nitrazine: memastikan pecah ketuban.
e.   Ultasonografi: menentukan usia gestasi, ukuran janin, gerakan jantung
janin, dan lokasi plasenta.
f.   Pelvimetri: identifikasi posisi janin
B. Diagnosa keperawatan
1. resiko infeksi berhubungan dengan ketuban pecah sebelum waktunya (0142)
2.ansietas berhubungan dengan krisis situasional (D0080)
C. Intervensi
dx 1 : I.14539
1. Berikan HE kepada keluarga dan pasien tentang tanda, gejala, penyebab
dan penanganan infeksi.
2. Ajarkan cara mencuci tangan yang benar
3. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
4. Anjurkan meningkatkan asupan cairan
5. Monitor tanda dan gejal
6. Obserfasi tanda-tanda vital
Dx II : I.09314
1. Anjurkan keluarga tetap bersama pasien
2. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
3. Identifikasi saat ansietas berubah
4. Latih tehnik relaksasi
5. Observasi ttv
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY D DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUANG


VK RSUD Dr SOEGIRI LAMONAGAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : KURROTUL AINI


NIM :151711913045
KELAS :6A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.
DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUANG VK RSUD Dr
SOEGIRI LAMONGAN…
I. Pengkajian (tgl 07.04.2020..pukul: 18.00.WIB)
1.1 Identitas Klien
Nama :Ny D
Umur : 35 Thn
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : islam
Suku/ Bangsa : indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Penghasilan :.
Alamat :
MRS tgl/ jam : 06-04-2020/15.00.
Ruangan : VK.
No. Reg : XXXXXX
Dx. Medis : Ketuban pecah dini
1.2 Identitas penanggung jawab
Nama : tn B
Umur : 37 Thun
Jenis Kelamin : laki laki.
Agama : islam
Suku/ Bangsa : indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan :
Alamat :.
Hub. Dengan klien : suami.
1.3 Keluhan Utama : mengeluarkan air ketuban
1.4 Riwayat Penyakit Sekarang : .ibu mengatakan datang keruang bersalin
dengan keluahan mengeluarkan air ketuban sejak pukul 14.00
1.5 Riwayat Penyakit Dahulu : ibu mengatakan tidak pernah mengalami
hal seperti ini sebelumnya /pada kehamilan yang pertama.
1.6 Riwayat Penyakit Keluarga : ibu mengatakn tidaka ada keluarganya
yang mengalami hal seperti ini dan tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
menular lainnya seperti hepatitis/hiv atau yang lainnya
1.7 Riwayat Psiko, Sosio, Spiritual:
Riwayat Psiko :ibu mengatakan bahwa dirinya cemas karna
mengeluarkan air ketuban yang belum tepat pada
waktunya dia melahirkan
Riwayat Sosial : ibu mengataka hanya berbicara dengan
keluarganya dan perawat saja
Riwayat Spiritual : ibu mengatakanslalu berdo.ountuk keselamtan
dirinya dan calon bayinya
1.8 Riwayat Menstruasi:
Menarche : 12 thun
HPHT : 11-09-2019
HPL : 18-06-2020
Lama Menstruasi : 8 hari
Bentuk : cair tdk menggumpal
Warna : merah agak kehitaman
Jumlah : hari pertam sampai hari ketiga banyak dan hari ke
empat sampai ke delapan hanya sedikit.
fluor albus : tidaktidaktidak
Bau : agak bau amis
Waktu : awal bulan
Disminore : tidak
1.9 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan KB saat ini:
Ibu mengatakan hamil yang ke 2 umur kehamilan 27 minggu. Ingin
melakukan persalinan secara spontan/normal sebelum hamil menggunakan
KB pil
1.10 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan KB yang lalu:
Ibu mengatakan hamil anak pertama lahir ditolong bidan. Dan nifas selama 2
bulan nan dan KB pil.
1.11 ADL (Activity Daily of Life):
1. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : ibu mengatakan sebelum sakit makan 3x sehari,
makan buah buahan dan sayur sayuran .minum
susu3x sehri dengan ukuran gelas 250 ml dan
minum air kira kira 2500ml/ hari
Selama sakit : ibu mengatakan selam sakit masih sama makan 3x
sehari makan sayur dan buah buahan. Minum susu
3x sehari dengan ukuran 250ml dan minum air
2500ml/hari,
2. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : ibu mengatakna BAB satu kali sehari pada siang
hari dan tidak encer dalm jumlah banyak. Dan BAK
4-5 kali sehari dalm jumlah banyak kira kira
2000ml/ hari
Selama sakit : ibu engatakna BAB satu kali sehari pada pagi hari
dan tidak encer dalm jumlah banyak. Dan BAK 2-3
kali sehari dalm jumlah banyak kira kira
1500ml/hari
3. Pola Istirahat
Sebelum sakit : ibu mengatakan sebelum sakit tidur siang pukul 10
sampai jam 2 sing, dan tidur malam pukul 21
sampai jam 4 pagi. Tidur lelap dan terkadang
terbangun jam 3 malam.
Selama sakit :ibu mengatakan selama sakit hanya tidur malam
jam 10 sampai jam 4 pagi dan tidak tidur siang.
4. Pola Personal Higiene
Sebelum sakit : ibu mengatakan sebelum sakit. mandi 2x sehari.
Sikat gigi 3x sehari.keramas 2 hari sekali.ganti baju
2x sehari
Selama sakit :ibu mengatakan selama sakit tidak mandi. Mandi
hanya disekoh . ganti baju 1x dalm sehari. Tidak
keramas. Dan sikat gigi 2x sehari
5. Pola Aktivitas
Sebelum sakit : ibu mngatakan sebelum sakit melakukan aktifitas
sendiri seperti mandi, makan. Berganti baju
Selama sakit :ibumengatakan selam sakit aktifitasnya dibantu
oleh keluarganya seperti kekamar mandi.makan dan
berganti baju. Dan disekoh
2. Pemeriksaan
2.1 Pemeriksaan Umum
Kesadaran:.composmentis., GCS: ..E ; 4 V ; 5 M ; 6.
Suhu : 36.4C
Nadi : 89X/mnt
RR :20x/mnt
BB : 68 kg
TB : 164cm
TD ; 130/80mmHg
2.2 Pemeriksaan Fisik:
Kepala :bentuk simetris wajah tidak ada odem tidak ada kelainan
kulit tidak ada nyeri tekan. Rambut tidak ada
ketombe.warna hitam, rambut tidak rontok ,
Mata : bentuk simetris. Konjung tiva tidak pucat, tidak ada odem
Hidung : tidak ada pernafsan cuping hidung, tidak ada polip dan
secret
Mulut : bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, terdapat gigi karies,
lidah tampak bersih
Telinga : bentuk simetris, tampak bersih tidak ada nyeritekan, tidak
ada pengeluaran serumen
Leher : tidak ada pembesaran vena jagularis dan kelenjar tiroid
Thorax :
I: bentuk simetris, tidak ada kelainan kulit,tidak ada benjolan
pada payudara, kulit disekitar puting hitam
P: tidak ada nyeri tekan vocal fremitus kanan dan kiri sama
P: suara jantung pekak suara paruh sonor
A: tidak ada suara nafas tambahan, suara nafas area fesikuler
bersih
Abdomen :
I: bentu dan ukuran sesuai dengan umur kehamilan, tidak ada
kelainan kulit, tidak ada benjolan, terdapat sedikit bayangan
pembuluh darah merah
A: DJJ terdengar jelas dan teratur, frekuensi 142x/mnt
P: leopod 1 ; TFU setinggi prosexus hipoideus, bagian fundus
teraba bulat dan tidak melenting
Leopod 2; pada ibu perut sebelah kanan teraba keras ( punggung
kaanan) dan pada perut ibu sbelah kiri traba lunak
( ekstermitas)
Leopod 3; bagian bawah perut ibu teraba keras, dan bisa
dilentingkan( kepala janin)
Leopod 4; konvergen bagian bawah janin belum masuk PAP
Pemeriksaan pungung luar - distansia spinarum:24cm
-distansia cristarum : 27cm
-conjugata eksterna ; 18cm
-lingkar panggul: 90cm
P: Tidak ada nyeri punggung
Genetalia : tidak terpasang kateter, tidak ada pembukaan,
mengeluarkan air ketuban
Ekstremitas :
Atas : Kanan: terpasang infus asering 20xtpm CRT kurang dari 2 detik
Kiri: bergerak bebas CRT kurang dari 2 detik kekuatan
otot penuh
Bawah : Kanan: bergerak bebas CRT kurang dari 2 detik kekuatan otot
penuh
Kiri: bergerak bebas CRT kurang dari 2 detik kekuatan
otot penuh
2.3 Pemeriksaan Penunjang: (tanggal: 06 04 2020.)
Hb: 11gr%
Albumin: -
Reduksi: -
2.4 Therapi (oleh dr xxxx tanggal 06.04.2020)
1. Betamethassone 12mg/24 jam/ orl
2. Dexamethasone 6 mg/12 jam/iv

Lamongan,07-04-2020
Mahasiswa
Yang mengkaji

Kurrotul aini
----------------------------------------
NIM.151711913045
ANALISA DATA

NAMA :ny D RUANG:vk


UMUR : 35thn
NO.REG:xxxxx
NO ANALISIS DATA ETIOLOGI PROBLEM
DS : Ibu mengatakan mengeluarkan Ketuban pecah dini Resiko infeksi
1 air ketuban sejak kemarin pukul ↓
14.00 perut tidak terasa kencang. Tidak adanya
DO : -mengeluarkan air ketuban pelindung dunia luar
-terlihat sedikit lemas dengan daerah rahim
-terlihat cemas ↓
- TTV: S: 36.4C Mudahnya
mikroorganisme
N: 89X/mnt
masuk secara
RR:20x/mnt asendens

TD; 130/80mmHg
Resiko infeksi

2
DS; Ibu mengatakan bahwa dirinya
Ketuban pecah dini Ansietas
cemas karna mengeluarkan air

ketuban yang belum tepat pada
Air ketuban terlalu
waktunya dia melahirkan.
banyak keluar
DO: -ibu tampak terlihat cemas atau
↓kecemasan ibu
telihat kebingungan
terhadap keselamatan
-TTV: S: 36.4C
janin dan dirinya
N: 89X/mnt ↓
ansietas
RR:20x/mnt
TD; 130/80mmHg
RUMUSAN DIAGNOSA

NAMA :Ny D RUANG: vk


UMUR : 35 tahun NO.REG:xxxx
NO RUMUSAN DIAGNOSA TANGGAL TANGGAL TTD
DITEMUKAN TERATASI
7-04-2020
1 resiko infeksi berhubungan dengan
ketuban pecah sebelum waktunya (0142)

ansietas berhubungan dengan krisis


2 7-04-2020
situasional (D0080)
INTERVENSI

NAMA : Ny D RUANG : vk
UMUR : 35 Thun NO. REG :xxxx
TGL/ DX. TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TTD
JAM KEP
1 Setlah dilaukan 1. Berikan HE 1.untuk
07-04-
2020 asuhan kepada membrikan
21.00
keperawatan keluarga dan kefaham kepada
selama 3x24 jam pasien tentang keluarga dan
resiko infeksi tanda, gejala, pasien
teratasi dengan penyebab dan 2.untuk
kriteria hasil penanganan mencegah
1.tidak terjadi infeksi. penyebaran firus
infeksi 2. Ajarkan cara 3.untuk
2.kpd berhenti mencuci menmbah nurisi
3.kebersihan tangan yang dalm tubuh
tangan benar 4.untuk
meningkat 3. Anjurkan menmbah cairan
4.nafsu makan meningkatkan dalm tubuh dan
meningkat asupan nutrisi mengganti cairan
4. Anjurkan tubuh yang
meningkatkan keluar secara
asupan cairan berlebihan
5. Monitor tanda 5.untuk
dan gejal mengetahui tanda
6. Kolaborasi dan gejala infeksi
pemberian obat 6.untuk
dengan ti mencegah
medis terjadinya infeksi
7. Obserfasi dan
tanda-tanda pemberhenian
vital kpd
7.untuk
mengetahui
perkembangan
tanda-tada vital

INTERVENSI
NAMA : Ny D RUANG : vk
UMUR : 35Thun NO. REG :xxxx
TGL/ DX. TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TTD
JAM KEP
Setelah 1. Berikan HE 1.Untuk
dilakukan kepada keluarga memahamkan
asuhan dan atau memberi
keperawatan pasiententang informasi
selama 3x24 penyebab dan kepada keluarga
jam ansietas penangan dan
dapat teratasi ansietas pasiententang
dengan kriteria 2. Anjurkan penyebab dan
hasil : keluarga tetap penanganan
1.perilaku bersama pasien ansietas
tegang atau 3. Latih kegiatan 2.untuk
kebingungan pengalihan untuk meberikan rasa
menurun mengurangi aman kepada
2.ttv dalam bats ketegangan pasien
normal 4. Identifikasi saat 3.untuk
ansietas berubah mengalihkan
5. Latih tehnik rasa cemas
relaksasi 4.untuk
6. Observasi ttv mengatahui
tingkat ansietas
meningkat atau
menurun
5.untuk
memberikan
rasa rileks dan
tidak tegang
6.untuk
mengetahui
perkembangan
ttv

Anda mungkin juga menyukai