Anda di halaman 1dari 6

ISSN 2087-2658

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika


(SENAPATI) Ke-9
Bali, 08 September 2018

Penerapan Metode Simulasi Kejadian Diskrit Pada


Layanan Antar Pesan
Studi Kasus Restoran Kentucky Fried Chicken Cabang Tarakan

Suprianto1, Muhammad2, Aida Indriani3


STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati
Cilegon, Banten, Indonesia
1
rejectdiall@gmail.com, 2muhammad@ppkia.ac.id, 3aida@ppkia.ac.id

Abstrak—Pemodelan adalah suatu representasi sistem nyata variabel-variabel pada kondisi tertentu di saat tertentu.
dari objek-objek dengan mengambil bentuk matematis dan Dijelaskan juga bahwa discrete-event secara konsep dapat
suatu relasi logika. Secara umum, simulasi didefinisikan sebagai dikerjakan dengan menggunakan perhitungan-perhitungan
representasi dinamis dari sebagian dunia nyata dengan secara manual, tetapi oleh karena begitu banyak data yang
menggunakan komputer dan berjalan berdasarkan waktu
tertentu. Salah satu teknik pemodelan adalah Discrete Event
akan diproses di mana dibutuhkan media penyimpanan atas
Simulation (DES), melakukan pemodelan suatu sistem yang proses-proses tersebut maka penyelesaian permasalahan
berubah setiap satuan waktu. Metode ini bersifat stochastic, menggunakan Discrete-Event Simulation disarankan untuk
dynamic, dan discret-event. Ada banyak restoran cepat saji menggunakan media komputer. Pada waktu-waktu tertentu
yang menawarkan berbagai menu dan pelayanan untuk KFC menerima pesanan dari konsumen yang sangat banyak
memuaskan konsumen. Restoran Kentucky Fried Chicken dan dapat membuat proses pengiriman pesanan ke konsumen
Cabang Tarakan adalah salah satu restoran cepat saji yang menjadi lambat karena keterbatasan karyawan yang khusus
banyak diminati. Semakin banyaknya pengguna jasa dalam menangani layanan antar pesan. Hal itu akan membuat
pengiriman dan jarak yang berbeda yang tentu dengan waktu antrian dalam proses pengiriman pesanan. Metode Simulasi
tempuh juga berbeda mengakibatkan munculnya masalah baru
dalam proses pengiriman. Penelitian ini mengimplementasikan
kejadian diskrit banyak digunakan dalam menangani masalah
model simulasi kejadian diskrit yang menggunakan gabungan yang berhubungan dengan antrian.
antara Fixed-Increment Time Advance and Next-Event Time Metode simulasi juga telah banyak digunakan untuk
Advance untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada
memperbaiki kinerja dari suatu sistem produksi manufaktur
restoran Kentucky Fried Chicken Cabang Tarakan dengan
menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7.0.
yang ada maupun sistem dari pelayanan ataupun jasa, salah
satunya adalah kajian simulasi ke atas sistem pemuatan dan
Kata Kunci— simulasi kejadian diskrit, layanan antar pesan, pemunggahan gudang menggunakan Aren [1]. Ong Andre
kentucky fried chicken Wahyu Riyanto mengatakan [2], Pengolahan lebih lanjut
menggunakan metode statistik dipersiapkan sebagai input
dalam model simulasi. Tahap ini meliputi uji distribusi yang
I. PENDAHULUAN sesuai dengan karakteristik data. Dari penelitian yang sudah
Dalam kehidupan sehari–hari pada umumnya orang ada tersebut maka penulis melakukan penelitian untuk
sangat membutuhkan energi untuk bisa melakukan segala simulasi kejadian diskrit pada layanan pesan antar kfc.
macam aktivitas. Agar tubuh kita memperoleh energi untuk
beraktivitas, maka tubuh kita memerlukan zat karbohidrat.
Kesibukan orang yang padat atau inginnya kepraktisan dalam II. METODOLOGI PENELITIAN
hal mendapatkan makanan, membuat kebanyakan orang Simulasi adalah suatu cara dalam melakukan percobaan
mencari makanan-makanan instant atau yang tersedia di dengan menggunakan model pada sistem nyata, selain itu
restoran-restoran dengan menyediakan fasilitas layanan antar simulasi juga dapat memberikan penyelidikan secara
pesan. Ada banyak restoran cepat saji yang menawarkan langsung dan terperinci pada periode waktu khusus. Simulasi
berbagai menu dan pelayanan untuk memuaskan konsumen. tidak menghasilkan jawaban dari sebuah permasalahan, tetapi
Restoran KFC (Kentucky Fried Chicken) adalah salah satu menghasilkan cara untuk mengatasi permasalahan [3]. Pada
restoran cepat saji yang banyak diminati. simulasi, ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan
yaitu system dynamics, discrete event, dan agent based. Pada
Simulasi kejadian diskrit (Discrete-Event Simulation) penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah discrete
adalah simulasi yang membahas model suatu sistem yang event dikarenakan discrete event merupakan pendekatan
selalu berkembang karena adanya representasi perubahan simulasi untuk sistem yang memiliki tahapan proses waktu

Penyelenggara : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan, 205
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jl. Udayana Kampus Tengah, Singaraja – Bali,
Telp. (0362) 27213, http://pti.undiksha.ac.id/senapati
ISSN 2087-2658
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(SENAPATI) Ke-9
Bali, 08 September 2018

tententu [4]. Berdasarkan mekanisme pemajuan waktu diperlukan D1 = 0. Status server kemudian dinyatakan sibuk
simulasi (Time Advance Mechanisme), maka Discrete-Event (sedang melayani). c1 menunjukkan bahwa lama waktu yang
Simulation dibedakan menjadi 2, yaitu Next-event Time dibutuhkan melayani e1, nilai yang dibangkitkan S1 dari
Advance dan Fixed-Increment Time Advance. distribusi F1 dan ditambah dengan t1.
A. Next-Event Time Advance Kedatangan kedua t2 = t1 + A2, yang mana A2 adalah nilai
yang dibangkitkan dari FA. Jika diketahui nilai t2 < c1,
Dengan menggunakan pendekatan Next-Event Time sebagaimana dijelaskan pada Gambar 2.3 bahwa waktu
Advance, waktu simulasi diinisialisasikan dengan 0 (nol) dan simulasi maju dari e1 ke waktu kedatangan berikutnya, e2 =
waktu kejadian pada event selanjutnya dideklarasikan, yaitu t2 (jika c1 kurang dari t2 maka waktu harus maju dari e1
pada saat server melayani sejumlah permintaan dan pesanan. hingga c1). Ketika pelanggan datang pada waktu t2 dan
Waktu simulasi kemudian mendekat pada waktu kejadian mendapati server sedang sibuk maka inisialisasi pelanggan
berikutnya (diutamakan event selanjutnya), yang menunjuk dalam antrian berubah dari 0 ke 1 dan waktu kedatangan
keadaan sistem yang diperbarui untuk menjelaskan fakta pelanggan tersebut disimpan.
bahwa suatu kejadian telah berlangsung secara kontinu.
Kedatangan ketiga t3, adalah hasil penjumlahan dari t3 =
Waktu simulasi menuju pada waktu berikutnya (kejadian t2 + A3. Jika c1 < t3, seperti yang dijelaskan pada gambar
baru), batasan dari sistem diperbarui, dan waktu kejadian maka waktu simulasi maju dari e3 hingga ke kejadian yang
selanjutnya dideklarasikan [5]. Proses pendekatan dari waktu berikutnya, e3 = c1, di mana pada saat itu pelanggan yang
simulasi pada satu kejadian ke kejadian yang lain dilanjutkan datang pada t1 sudah selesai dilayani. Selanjutnya server akan
sampai akhir. Gambar ilustrasi model next-event time melayani pelanggan selanjutnya yang masuk dalam antrian
advance pada Gambar 1. (t2). Ketika pelayanan pada t2 dimulai, status antrian pada t2
= 0, maka waktu tunggu dalam antrian dan waktu yang
dibutuhkan server dalam pelayanan dihitung. D2 = c1 – t2 dan
c2 = c1 + S2 (di mana S2 adalah nilai yang dibangkitkan dari
Fs distribusi).
Jika t3 < c2 maka status antrian untuk t3 berubah dari 0 =
1 (untuk menyatakan server dalam proses melayani
pelanggan, yaitu t2). t3 akan mendapatkan pelayanan pada
Ilustrasi Model Next-Event Time Advance saat e5. Waktu yang dibutuhkan untuk menunggu pelayanan
D3 = c2 – t3 dan waktu yang dibutuhkan untuk melayani c3 =
Dari gambar di atas perlu didefiniskan simbol-simbol c2 + S3 (di mana S3 dapat dibangkitkan ketika pelayanan pada
yang dapat menggambarkan tiap-tiap kejadian yang akan t2 selesai dan meninggalkan tempat). Kejadian akan
disimulasikan, antara lain: berlangsung terus hingga antrian selesai dilayani seluruhnya.
ti = waktu kedatangan pelanggan yang ke-I (t0 = 0) B. Fixed-Increment Time Advance
Ai = ti – ti-1 = waktu antar kedatangan antara yang (i – 1) Dengan pendekatan ini waktu simulasi ditambah
dank ke-I adalah kedatangan pelanggan sebanyak ∆t dengan tepat tanpa diubah untuk dijadikan acuan
Si = waktu yang dibutuhkan server dalam melayani penambahan waktu simulasi dilakukan berikutnya [5].
pelanggan yang ke-i (pelanggan yang harus dilayani lebih Setelah itu pada setiap perubahan waktu simulasi dilakukan
dahulu dalam antrian) pengecekan terhadap kejadian-kejadian yang muncul selama
proses simulasi terjadi pada waktu yang bersangkutan dengan
Di = waktu tunggu yang dibutuhkan pelanggan yang ke-i membandingkan perbedaan kejadian waktu simulasi pada ∆t
ci = ti + Di + Si = waktu yang dibutuhkan untuk melayani sebelumnya. Jika terdapat satu atau lebih kejadian yang
pelanggan yang ke-i sampai meninggalkan tempat pelayanan muncul selama proses simulasi pada ∆t (jangka waktu
vei = waktu kedatangan kejadian yang ke-i yang bervariasi (i simulasi) maka kejadian-kejadian tersebut dapat dianggap
adalah nilai dari waktu simulasi, e0 = 0) mewakili kondisi pada saat waktu simulasi bersangkutan dan
Pertama kali proses berlangsung, status e0 = 0. Itu berarti juga mempengaruhi hasil perhitungan terhadap waktu
server kosong, tidak ada pelayanan. Kedatangan t1 adalah simulasi tersebut. Gambar ilustrasi model fixed increment
nilai waktu kedatangan pertama A1 yang dibangkitkan dari time advance dapat dilihat pada Gambar 2.
table distribusi FA (teknik untuk membangkitkan angka
random). Waktu simulasi kemudian ditambahkan dari e0
dengan waktu kejadian berikutnya e1 = t1. Pada saat
pelanggan datang pada waktu t1 akan mendapati server yang
kosong tidak melayani (idle). Pelanggan tersebut otomatis
akan masuk untuk dilayani sehingga waktu tunggu yang
206 Penyelenggara : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan,
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jl. Udayana Kampus Tengah, Singaraja – Bali,
Telp. (0362) 27213, http://pti.undiksha.ac.id/senapati
ISSN 2087-2658
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(SENAPATI) Ke-9
Bali, 08 September 2018

Ilustrasi Model Fixed- n


Increment Time Advance  xi. fi
X = i =1
Di mana lengkungan menggambarkan percepatan waktu n
simulasi dan ei (I = 1,2,3,….) adalah waktu yang sebenarnya
Keterangan: X = µ = rata-rata
dari kejadian ith dari suatu kondisi (bukan nilai ith pada waktu
Ditentukan nilai probabilitas untuk masing-masing
simulasi). Pada jangka waktu (0, ∆t), suatu kejadian akan
x, dari normal:
muncul pada waktu ei tetapi kejadian tersebut dianggap
muncul pada waktu ∆t menurut model. Ditunjukkan juga di
X −
dalam gambar bahwa di antara waktu (∆t, 2∆t) tidak terdapat Z=
kejadian yang muncul, tetapi proses ini tetap harus dijalankan 
untuk mengetahui dan menentukan ada tidaknya kejadian
pada waktu tersebut. Pada waktu simulasi berikutnya (antara KeteranganX= nilai tengah dari kelas pada distribusi
2∆t, 3∆t) terdapat kejadian-kejadian yang muncul yang frekuensi
terdapat pada waktu e2 dan e3 tetapi perubahan tersebut
dianggap muncul pada waktu 3∆t dan seterusnya.
µ= rata-rata ( X )
Ketidakpastian permintaan pelanggan menimbulkan σ= simpangan baku
adanya banyak kemungkinan dalam pendistribusian,
persediaan bahan baku, persediaan barang jadi dan naik- Untuk mencari F(x) dengan menggunakan tabel
turunnya harga produk. Salah satu cara untuk memperkecil distribusi normal sesuai nilai Z yang didapatkan.
kemungkinan tersebut adalah dengan mempelajari pola S(x) diperoleh dari frekuensi kumulatif masing-
distribusi probabilitasnya. Distribusi probabilitas teroritis masing nilai xi dibagi dengan jumlah sampel.
yang sering digunakan dalam fungsi permintaan adalah
distribusi normal, distribusi poisso dan distribusi c. Menetapkan α (taraf signifikasi)
eksponensial. α = 0,05
Pengujian Distribusi Normal
d. Menentukan daerah penolakan
Pengujian bertujuan melihat tingkat kesesuaian antara
W1-α didapatkan dari tabel kolmogorov-smirnov
fungsi distribusi hasil pengamatan dengan fungsi distribusi
teoritik tertentu dengan menetapkan suatu titik yang sesuai dengan n yang ada dan simpangan baku yang
menggambarkan perbedaan maksismum keduanya. didapatkan.

1) Statistik Uji e. Membuat kesimpulan


Thitung = Maks | F(x) – S(x) | Membandingkan antara Thitung dengan W1-α jika
Keterangan F(x): fungsi distribusi kumulatif dari suatu Thitung < W1-α maka H0 gagal tolak (H0 diterima) dan
distribusi normal bila nilai Thitung ≥ W1-α maka H0 ditolak.
S(x): fungsi distribusi kumulatif dari suatu distribusi f. Membuat interpretasi dari kesimpulan
pengamatan Jika H0 gagal tolak (H0 diterima) maka data yang
2) Kriteria Penolakan diuji adalah berdistribusi normal [6].
Jika nilai Thitung ≥ W1-α maka H0 ditolak (tabel yang
digunakan adalah tabel Kolmogorov-Smirnov).
Angka acak yang dibangkitkan merupakan angka acak
Langkah-langkah pengujian: yang unik dan uniform (seragam), tidak ada perbedaan yang
membuat angka tersebut menampakkan ciri khas ketika
a. Menetapkan hipotesis awal dan hipotesis tandingan dibangkitkan secara acak. Angka acak ini disimbolkan dengan
Hipotesis: H0: data mengikuti distribusi normal U. Karena nilai acak yang dibangkitkan tersebut antara 0
H1: data tidak mengikuti distribusi normal sampai dengan 1 maka simbol yang digunakan adalah U(0,1).
Pembangkit Bilangan Acak Distribusi Normal
b. Menghitung statistik uji
Seperti halnya fungsi gamma dan fungsi poisson,
X yang menyatakan nilai rata-rata. Untuk distribusi normal juga tidak dapat dianalisis dengan integral
menentukan harga F(x) maka nilai X harus secara langsung. Namun demikian dapat mencobanya dengan
ditentukan dengan cara: membangkitkan generate random menggunakan simulasi
langsung.

Penyelenggara : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan, 207
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jl. Udayana Kampus Tengah, Singaraja – Bali,
Telp. (0362) 27213, http://pti.undiksha.ac.id/senapati
ISSN 2087-2658
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(SENAPATI) Ke-9
Bali, 08 September 2018

Dapat diketahui, bahwa hasil dari serangkaian sampel Mulai

yang diambil akan menunjukkan satu atau beberapa fungsi


distribusi statistic. Dengan ukuran sampel yang besar maka
sampel itu akan berdistribusi normal atau bisa dianggap Setting Kejadian dan
Segmen W aktu
berdistribusi normal.
Bilangan acak disesuaikan dengan besarnya probabilitas
Input Data Setiap
yaitu antara 0 sampai dengan 1 [7]. Selanjutnya bila Kejadian Tiap
Segmen W aktu
diinginkan untuk membangkitkan bilangan acak berdistribusi
normal dengan rata-rata = µ dan standar deviasi = σ maka hal
itu dapat dengan mudah dicari dengan persamaan: Data Sampel Setiap
Event Pada Tiap
Segmen W aktu

X = µ + σZ Proses Pembuatan
Distribusi Frekuensi
(data sampel)

Untuk membangkitkan bilangan acak berdistribusi


normal juga dapat dilakukan dengan menggunakan cara lain, Pendekatan Dengan
Menduga Data Berdistribusi
yaitu dengan rumus: Tertentu (uji distribusi)

Z = (-2lnU1)1/2 sin(2πU2) Pendekatan Dengan


Menduga Data Berdistribusi
Normal

atau

Z = (-2lnU1)1/2 cos(2πU2) Terima H0


Tidak

di mana diketahui bahwa 2π = 3600 (dalam radian). Ya

Data Berdistribusi
Beberapa tahapan yang terjadi pada proses simulasi Normal

kejadian diskrit yang diawali dengan pengaturan kejadian dan


pembagian segmen waktu sampai dengan mendapatkan hasil Pendekatan Dengan

perhitungan (alternatif/solusi) dapat dilihat pada Gambar 3. Bangkitkan Bilangan Acak


Menduga Data Berdistribusi
Eksponensial
Sesuai Dengan Distribusi

Data Berdistribusi
Eksponensial
Data Bilangan
Acak Berdistribusi
Tertentu

Proses Perhitungan Dengan


Metode Discrete Event -
Time Advance

Hasil Perhitungan
(Alternatif/Solusi)

Selesai

Algoritma Discrete Event


Simulation

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada penelitian sebelumnya dengan judul Analisis dan
Simulasi Sistem Antrian pada Bank ABC yang dilakukan oleh
Faradhika Arwindy dkk. Simulasi dilakukan dengan
menggunakan model antrian (M/M/c) yaitu pelayanan yang
dilakukan secara ganda, pola kedatangan Poison, pola
pelayanan Eksponensial dan antrian tak berhingga [3]. Pada
studi kasus pada penelitian ini menggunakan simulasi

208 Penyelenggara : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan,
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jl. Udayana Kampus Tengah, Singaraja – Bali,
Telp. (0362) 27213, http://pti.undiksha.ac.id/senapati
ISSN 2087-2658
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(SENAPATI) Ke-9
Bali, 08 September 2018

kejadian diskrit dikarenakan antrian pada restoran KFC mendapatkan Tabel Distribusi Frekuensi dari Data Lama
cabang Tarakan mengalami antrian yang panjang pada waktu- Telepon. Proses Penghitungan Mencari X dan S digunakan
waktu tertentu saja. Aplikasi penerapan metode simulasi untuk mendapatkan Nilai X Bar (rata-rata) dan S (standar
kejadian diskrit pada layanan antar pesanan kfc dibuat deviasi) dari Tabel Distribusi Frekuensi Data Lama Telepon.
menggunakan bahasa pemrograman borland delphi. Proses Proses Penghitungan Distribusi Normal digunakan untuk
pendataan pesanan konsumen dapat dilihat pada Gambar 4. melakukan pengecekan akan kebenaran dugaan distribusi
Data Lama Telepon. Proses Perhitungan Pembangkit
Bilangan Acak digunakan untuk memperoleh Nilai X dari
Data Antar Kedatangan Telepon Berdistribusi Normal yang
akan digunakan dalam Proses Perhitungan Simulasi. Proses
Perhitungan Pembangkit Bilangan Acak digunakan untuk
memperoleh Nilai X dari Data Lama Telepon Berdistribusi
Normal yang akan digunakan dalam Proses Perhitungan
Simulasi. Proses Perhitungan Pembangkit Bilangan Acak
digunakan untuk memperoleh Nilai X dari Data Antar
Kedatangan Telepon Berdistribusi Eksponensial yang akan
digunakan dalam Proses Perhitungan Simulasi. Proses
Perhitungan Pembangkit Bilangan Acak digunakan untuk
memperoleh Nilai X dari Data Lama Telepon Berdistribusi
Eksponensial yang akan digunakan dalam Proses Perhitungan
Simulasi. Hasil perhitungan simulasi dapat dilihat pada
Gambar 5.

Form Data Pesanan


Konsumen

Pada Gambar 4, Proses Data Pesanan Konsumen berfungsi


Perhitungan Simulasi
untuk mendapatkan data antar kedatangan telepon, data lama
telepon, waktu selesai dilayani dan jarak tujuan dengan Dari gambar 5, Proses Perhitungan Simulasi digunakan
langkah-langkah sebagai berikut : untuk mendapatkan jumlah pengirim yang digunakan dalam
1. Tombol Start berfungsi untuk mendapatkan waktu awal melakukan pengiriman pesanan. Dalam penentuan jumlah
telepon. petugas Rider terdapat 2 (dua) pilihan, yaitu melakukan
simulasi dengan menentukan jumlah petugas Rider yang
2. Tombol Stop berfungsi untuk mendapatkan waktu akhir diinginkan dalam hal ini dengan membatasi jumlah petugas
telepon. Rider adalah 3 (tiga) atau tanpa menentukan jumlah petugas
3. Tombol Close berfungsi untuk keluar dari form. Rider yang nantinya akan menghasilkan jumlah petugas Rider
yang optimal untuk melayani antar pesanan. Hasil yang
Kemudian akan dilakukan banyak proses lainnya yaitu, diperoleh pada penelitian sebelumnya mengharuskan pihak
Proses Penghitungan Distribusi Frekuensi digunakan untuk Bank ABC menambah petugas Teller menjadi 2 (dua) orang
mendapatkan Tabel Distribusi Frekuensi dari Data Antar dan tidak menambah petugas CS [3]. Pada penelitian ini,
Kedatangan. Proses Penghitungan Mencari X dan S pihak restoran KFC cabang Tarakan menambah petugas Rider
digunakan untuk mendapatkan Nilai X Bar (rata-rata) dan S bisa berubah-ubah sesuai dengan pola antrian yang terjadi
(standar deviasi) dari Tabel Distribusi Frekuensi Data Antar pada waktu tertentu, tidak seperti pada penelitian sebelumnya
Kedatangan Telepon. Proses Penghitungan Distribusi Normal yang memang harus menambah petugas Teller menjadi 2
digunakan untuk melakukan pengecekan akan kebenaran orang untuk setiap hari.
dugaan distribusi Data Antar Kedatangan Telepon. Proses
Penghitungan Distribusi Frekuensi digunakan untuk

Penyelenggara : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan, 209
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jl. Udayana Kampus Tengah, Singaraja – Bali,
Telp. (0362) 27213, http://pti.undiksha.ac.id/senapati
ISSN 2087-2658
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(SENAPATI) Ke-9
Bali, 08 September 2018

Terdapat beberapa kendala pada simulasi yang dilakukan komputerisasi penerapan metode simulasi kejadian diskrit
pada penelitian ini terhadap kasus antrian pelayanan antar pada Restoran KFC Cabang Tarakan dan perlu juga
pesan yang dilakukan oleh restoran KFC cabang Tarakan pengembangan perangkat lunak ini sehingga mampu
antara lain dalam penentuan waktu jarak tempuh antar mengikuti perkembangan jaman.
restoran ke tujuan harus benar-benar menghitung waktu
dengan mempertimbangkan kondisi yang terjadi pada saat
pengantaran dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti DAFTAR PUSTAKA
lampu merah, kemacetan, kondisi motor yang kurang baik dan [1] Liong, C-Y. Loo, dan C.S.E, “A simulation study of warehouse loading
lain sebagainya, sehingga simulasi yang dihasilkan benar- and unloading systems using ARENA (Kajian simulasi ke atas sistem
pemuatan dan pemunggahan gudang menggunakan ARENA),”
benar optimal. Journal of Quality Measurement and Analysis (JQMA), Vol. 5 (2),
pp.45-56, 2009.
[2] O.A.W Riyanto, “Simulasi model sistem kerja pada departemen
IV. KESIMPULAN injection untuk meminimasi waktu work-in-process,” Jurnal Ilmiah
Dengan menerapkan simulasi kejadian diskrit pada proses Teknik Industri (JITI), Vol.15 (1), pp. 69–78, Juni 2016.
layanan antar pesan dapat meminimalkan jumlah karyawan [3] F. Arwindy, F. Buulolo, dan E. Rosmaini, “Analisis dan simulasi
yang bertugas dalam proses pengiriman pesanan. Apabila sistem antrian pada bank abc”, Saintia Matematika ISSN 2337-9197
Vol. 2 No. 2, pp. 147-162, 2014.
kesalahan yang timbul dari setiap proses bisa diminimalkan,
[4] T. Saputri, C. Nugraha, dan K. Amila, “Model simulasi untuk
maka akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja pada pergerakan kendaraan pada ruang dua dimensi kontinu dengan
bagian pengiriman pesanan (rider) dengan batasan efisiensi pendekatan pemodelan berbasis agen,” Jurnal Online Institut
dan efektifitas yang dimaksud disini terbatas pada waktu yang Teknologi Nasional ISSN: 2338-5081 Vol.2 No. 4, pp. 12-24, Oktober
dibutuhkan. Dengan disimulasikannya permasalahan yang 2014.
terdapat pada KFC Cabang Tarakan dapat memberi masukan [5] A. Baihaqi, “Perancangan dan implementasi aplikasi simulator sistem
kepada Supervisor untuk melakukan penambahan karyawan manajemen pelayanan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas)
kecamatan gambiran menggunakan metode discrete-event simulation,”
khususnya rider pada saat waktu sibuk agar tidak terjadi Skripsi Program Studi Sistem Informasi Universitas Jember, 2015.
antrian. Untuk meningkatkan hasil penelitian dapat diperlukan
[6] A. Prataman, “Model simulasi antrian dengan metode kolmogorov-
adanya sebuah perangkat lunak yang dapat membantu kerja smirnov normal pada unit pelayanan,” Jurnal Edik Informatika ISSN:
Supervisor dan Rider tersebut. Selain itu juga diperlukan 2407-0491, pp. 91-102, 2017.
sumber daya Manusia yang mampu menguasai tentang [7] P. Suryati dan FX.H. Henry Nugroho, “Random number generator
perangkat lunak maupun perangkat keras dengan baik, agar dengan metode linear congruent,” Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu
perawatan program penerapan metode simulasi kejadian Komputer ISSN: 1693-227 Vol. 13 No. 1, 2015.
diskrit pada layanan antar pesan terus berlanjut serta
diperlukan adanya pengembangan kasus-kasus pada sistem

210 Penyelenggara : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan,
Universitas Pendidikan Ganesha,
Jl. Udayana Kampus Tengah, Singaraja – Bali,
Telp. (0362) 27213, http://pti.undiksha.ac.id/senapati

Anda mungkin juga menyukai