Dosen Pembimbing :
OLEH
KELOMPOK 5 :
Afri Mursal
Andrea Marshanda
Amanda Nabilla Putri
Nadia Nova Delza
Nasya Surya Anggrina
Sri Marisa Ananda
Tinezia Tri agyani
KELAS :
1.A
A. Latar Belakang
Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial
untuk kehidupan, pekerjaan dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan
lainnya. Berpikir kritis telah lama menjadi tujuan pokok dalam pendidikan sejak
1942. Penelitian dan berbagai pendapat hal itu, telah menjadi topik pembicaraan
dalam sepuluh tahun terakhir ini (Patrick,2000: 1).
Kember (1997) menyatakan bahwa kurangnya pemahaman pengajar tentang
berpikir kritis menyebabkan adanya kecenderungan untuk tidak mengajarkan atau
malekukan penilaian keterampilan beripikir pada siswa. Seringkali pengajaran
berpikirkritis diartikan sebagai problem solving, meskipun kemampuan
memecahkan masalah merupakan sebagian dari kemampuan berpikir
kritis(Pithers RT, Soden R, 2000).
Kemampuan berpikir kritis adalah kesatuan makna tang terdiri dari tiga
kata, yaitu kemampuan, berpikir dan kritis. Menurut KBBI,(2002 hlm 707),
kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan, sanggup melakukan
sesuatu. Pengertian berpikir (KBBI, 2002 hlm872) adalah menggunakan akal
budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Sedangkan pengertian
kritis adalah bersifat tidak lekaspercaya, selalu berusaha menemukan kesalahan
atau kekeliruan, tajam dalam penganalisaan. Menurut Gede Putra Adnyana
(2011), berpikir kritis adalah kemampuan memberi alasan secara terorganisasi
dan mengevaluasi kualiitas suatu alasan secara sistematis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian berpikir kritis?
2. Apa saja yang termasuk ciri-ciri berpikir krtis?
3. Bagaimana cara berpikir kritis?
4. Apa saja yang termasuk contoh penerapan berpikir kritis?
5. Apa saja yang termasuk indikator dalam berpikir kritis?
6. Apa saja yang termasu komponen berpikir kritis?
7. Apa saja yang termasuk tujuan berpikir kritis?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian berpikir kritis.
2. Mengetahui ciri-ciri berpikir kritis.
3. Mengetahui cara berpikir kritis.
4. Mengetahui contoh dalam berpikir krotis.
5. Mengetahui indikator berpikir kritis.
6. Mengetahui komponen berpikir kritis.
7. Mengetahui tujuan berpikir kritis.
BAB II
2
PEMBAHASAN
3
10. Mampu mengidentifikasi pandangan perspektif yang bersifat ganda yaang
berkaitan dengan data.
11. Mampu mengkaji ide yang bertentangan dengan perstiwa dalam. lingkungan
12. Mampu mengetes asumsi dengan cermat.
13. Mampu membuat hubungan yang berurutan antara satu masalah dengan
masalah lainnya.
14. Mampu menggambarkan konklusi dengan cermat dari data yang tersedia.
15. Mampu membuat prediksi dari informasi yang tersedia.
4
5. Menganalisis Data
Untuk membiasakan diri berpikir kritis, Anda perlu mengaitkan segala
informasi yang Anda terima dengan data yang valid dan dapat
dipertanggungjawabkan. Data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan
diperoleh melalui berbagai sumber. Sebagai contoh, data-data tentang standar
kelulusan dari lembaga pendidikan menjadi acuan menentukan lulus dengan
baik atau tidak.
6. Membuat Keputusan
Agar mampu berpikir kritis, kita perlu menyempurnakan tahapan-tahapan
di atas dengan tahapan terakhir yaitu mampu membuat keputusan. Keputusan
yang tepat dalam mengatasi masalah dapat bermanfaat bagi diri Anda dan
orang lain.Terbiasa berpikir kritis juga akan mengasah cara kita
berpikir secara mandiri dan reflektif. Artinya, kita dapat bertindak dan
berpikir secara lebih cepat dan tepat.
5
mencari rasional serta jawaban logis untuk masalah yang ada.berpikir
mandiri adalah inti dari riset keperawatan .selama bertahun-tahun perawat
memasase area kulit klien yang terpajang terhadap tekanan ,dengan
pemikiran bahwa sirkulasi pada area tersebut akan membaik.
c. Mengambil resiko
Individu harus rela ide-idenya ditelaah dan harus dapat menerima
pemikiran baru.keyakinan yang kita miliki sering kali ditantang oleh
alternatif yang lebih logis dan rasional adalagt mudah untuk membuat
keputusan yang cepat dan implusif.perlu dibutuhkan niat dan kemauan
mengambikresiko untuk mengenali keyakinan apa yang salah dan untuk
kemudian melakukan tindakan didasari pada keyakinan yan g didukung oleh
fakta dan bukti yang kuat. Kecuali seseorang mampu mengambil resiko ,maka
orang tersebut mengalami kesulitan untuk menerima perubahan .ada banyak
diskusi yang berlangsung sekarang ini mengenai penggunaan tenaga
pembantu tidak berlisensi untuk mengganti perawat terdaftar.banyak perawat
menentang,menyanggah bahwa hanya perawat terdaftar yang dibekali untuk
merawat klien.namun demikian ,data memperlihatkan bahwa presentase
tinggi dari pekerjaa rutin yang dilakukan di rumah sakit adalah berulang dan
dapat dengan aman didelegasikan kepada anggota staf yang tidak
berlesensi.dengan demikian keberanian untuk memilih cara alternatif
pemberian asuhan keperawatan tanpa mengurangi kualitas,penting bagi
perawat manajer menghadapi perubahan cepat yang terjadi dalam pelayanan
kesehatan.
d. Kerendahan hati
Penting untuk mengakui keterbatasan diri sendiri .pemikir kritis
menerima bahawa mereka tidak mengetahui dan mencoba untuk mendapatkan
pengetahuan yang diperlukan untuk membuat keputusan yang
tepat.keselamatan dan kesejahteraan klien mungkin beresiko jika perawat
tidak mampu mengenali ketidakmampuannya untuk mengatasi maslah
praktik.perawat harus memikirkan kembali situasi,mencari pengetahuan
tambahan,dan kemudian menggunakan informasi untuk membentuk
konklusi.kapan saja perawat ditarik ke unit keperawatan yang berbeda di
dalam rumah sakit untuk bekerja ,mungkin ada klien dengan kondisi di mana
perawat tidak memberikan perawatan.perawat mungkin enggan mengakui
bahwa dirinya belum berpengalaman .keinginan untuk berhadapan dengan
perawat yang lebih berpengalaman dan untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan untuk menangani masalah klien dengan tepat memampukan
perawat menjadi dewasa secara profesional .
e. Integritas
6
bawahan.orang yang mempunyai integritas dengan cepat berkeinginan untuk
mengakui dan mengevalusi segala ketidakkonsistenan dalam ide dan
keyakinan.eksekitif keperawatan yang merupakan pemimpin kuat belajar
menerima ketika ide-ide mereka tidak lagi berfungsi untuk memberikan
arahan pada pelayanan keperawatan.mereka memberikan informasi baru dan
mendorong bahwa untuk memberikan jalan keluar pada masalah manajemen
yang sulit.
f. Ketekunan
Pemikir kritis terus bertekat untuk menemukan solusi yang efektif untuk
masalah perawatan klien.solusi yang cepat adalah hal yang tidak dapat
diterima.perawat belajar sebanyak mungkin mengenai masalah ,mencoba
berbagi pendekatan untuk perawat dan terus mencari sumber tambahan
sebagai pendekatan yang tepat ditemukan.
g. Kreativitas
Kreativitas mencakup berpikir orisinal.hal ini berarti menemukan solusi
di luar apa yang dilakukan secara tradisional.sering kali klien menghadapi
masalah yang membutuhkan pendekatan unik.contoh,klienartritis mempunyai
keterbatasan serius pada gerakan pinggul dan lutut.salah satu pendekatan
kreatif untuk membantu klien tetap mobil adalah dengan menaikkan semua
kursi di rumah di atas balok kecil yang dipakukan pada kaki kursi ,sehingga
klien tidak perlu membungkuk dengan sudut ekstream ketika duduk.
7
b. Memberikan alasan untuk suatu keputusan (The Basis for The Decision)
Tahap ini terbagai menjadi 2 indikator yaitu:
1.Mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber
2.Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi.
c. Mennyimpulkan(Inference)
Tahap ini terbagi terdiri dari 3 indikator diantaranya yaitu:
1.Membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi
2.Membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi
3.Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan.
d. klarafikasi lebih lanjut(Advanced Clarification)
Tahap ini dibagi menjadi 2 indkator yaitu:
1.Mengidentifikasikan istilah dan mempertimbangkan definisi
2.Mengacu pada asumsi yang tidak dinyatakan.
e. Dugaan dan keterpaduan(Supposition and Integration)
Tahap ini terbagi menjadi 2 indikator diantaranya yaitu:
1. Mempertimbangkan dan memikirkan secara logis premis, alasan, asumsi,
posisi, dan usulan lain yang tidak disetujui oleh mereka atau yang
membuat mereka merasa ragu tanpa membuat ketidaksepakatan atau
keraguan itu mengganggu pikiran mereka.
2. Menggabungkan kemampuan kemampuan lain dan disposisi dalam
membuat dan mempertahankan suatu keputusan.
F. Komponen berpikir kritis
Menurut Seifert dan Hoffnung (dalam Desmita, 2010:154), terdapat
empat komponen berpikir kritis, diantaranya yaitu:
1. Bacis Oprations Of Reasoning
Ntuk berpikir secara kritis, seseorang memilih kemampuan untuk
menjelaskan , menggeneralisasi, menarik kesimpulan dedukatif dan
merumuskan langkah logis lainnya secara mental.
2. Domain-specific Knowledge
Dalam menghadapi suatu masalah, seseorang harus mengetahui topik atau
kontennya. Untuk memecahkan suatu konflik pribadi, seseorang harus
memiliki pengetahuan tentang person dan dengan siapa yang memiliki
konflik tersebut.
3. Metakognitive Knowledge
Pemikiran kritis yang efektif mengharuskan seseorang untuk memonitor saat
mencoba untuk benar memahami suatu ide, menyadari kapan ia membutuhkan
informasi baru dan mereka-reka bagaimana ia bisa dengan mudah
mengumpulkan dan mempelajari informasi tersebut.
4. Values, belieft and dispositios
Berpikir secara kritis, berarti melakukan penilaian secara fair dan objektif.
Ini berarti ada semacam keyakinan pada diri bahwa pmikiran benar-benar
mengarah pada solusi. Salain itu, ini juga berarti ada semacam disposisi yang
persisten dan reflektif ketika berpikir.
8
G. Tujuan berpikir kritis
Tujuan berpikir kritis yakni untuk menguji suatu pendapat atau ide,
termasuk didalamnya melakukan pertimbangaan atau juga pemikiran yang
didasarkan pada pendapat yang di ajukan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut
biasanya di dukung oleh adanya kriteria yang bisa dipertanggung jawabkan.
Kemampuan melakukan dalam berpikir kritis ini dapat mendorong seseorang
memunculkan ide-ide atau juga pemikiran baru tentang suatu permasalahan
mengenai dunia. Seseorang akan dilatih bagaimana menyeleksi berbangai
pendapat, sehingga bisa atau dapat membedakan mana pendapat yang relevan
serta mana pendapat yang tidak relevan, mana pendapat yang benar dan mana
pendapat tidak benar. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis seseorang bisa
membantu didalam membuat kesimpulan dengan mempertimbangakan data serta
fakta yang terjadi di lapangan.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
9
Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan berpikir yang
melibat proses kognitif dan mengajak siswa untuk berpikir reflektif terhadap
permasalahan.
Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial
untuk kehidupan,pekerjaan dan efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya.
Berpikir secara kritis menantang individu untuk menelaah asumsi
tentang informasi terbaru dan untuk menginterprestasikan serta mengevaluasi
uraian dengan tujuan mencapai simpulan suatu perspektif baru.
B. Saran
Sebaiknya kita sebagai seorang individu atau seorang perawat bisa
berpikir secara kritis,sehingga dapat mengambil keputusan dengan cepat dan
tepat. Serta dapat menyelesaikan masalah dengan baik.
Daftar Pustaka
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-berpikir-kritis-
menurut-para-ahli/
10
https://id.m.wikipedia.org/wiki/berpikir_kritis
https://pendidikan.co.id
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/05/pengertian-berpikir-kritis-
karakterisik-komponen-indikator.html
www.pengetahuandanteknologi.com
11