Anda di halaman 1dari 3

NAMA : BANU HARLY

NIM : 041015801
TUGAS 2 MANAJEMEN STRATEGIK

1. Jelaskan persamaan dan perbedaan dari analisis SWOT, MP3, dan MDTI
Persamaan: SWOT, MP3 dan MDTI merupakan alat analisis yang dapat digunakan untuk membantu
manajemen dalam mengelola portofolio bisnis yang dimiliki. Ketiganya memberikan tekanan pada
alokasi sumber daya pada perusahaan yang terdiversifikasi.  Untuk keperluan itu, sel yang terbangun
pada kedua matriks disusun atas dasar dua sumbu yang dimiliki, yang mencerminkan peluang bisnis
dan keunggulan bersaing perusahaan.

Perbedaan:
SWOT lebih disusun kuantitatif, yaitu variabel-variabel tersebut diberi bobot dan nilai yang kemudian
dihitung nilai tertimbangnya.  Selisih antar variabel dalam kelompok internal dicari: kekuatan
dikurangi dengan kelemahan perusahaan. Demikian pula dicari selisih antar variabel dalam kelompok
lingkungan bisnis: peluang dikurangi ancaman.  Dari sinilah ditemukan posisi perusahaan dalam salah
satu kuadran dan digunakan sebagai dasar perancangan strategi bisnis.
MP3 peluang bisnis yang tersedia dari lingkungan bisnis diukur dengan pertumbuhan pasar,
sedangkan keunggulan bersaing perusahaan diukur dengan penguasaan pangsa pasar secara relatif.
MP3 memiliki 4 sel saja. MP3 memberikan tekanan pada keseimbangan aliran kas.
MDTI menggunakan ukuran berbeda karena menilai bahwa pengukuran peluang bisnis dan
keunggulan perusahaan masing-masing hanya dengan satu variabel dinilai tidak memadai. MDTI
menggunakan banyak variabel, baik untuk mengukur lingkungan bisnis dan keunggulan bersaing
perusahaan. Disatu sisi penggunaan banyak variabel dinilai sebagai keunggulan, tetapi disisi lain
dapat juga dinilai menambah kompleksitas penyusunan matriks. MDTI memiliki sembilan sel karena
memperkenalkan dimensi medium, yang terletak antara dimensi rendah dan tinggi. MDTI
memberikan tekanan pada keputusan investasi.

Sumber: https://brainly.co.id/

2. Analisis TOWS atau SWOT-4k


Penerapan metode SWOT dan TOWS pada PT. Pembangunan Jaya Ancol
- Analisis SWOT
Strenghts:
 Lokasinya strategis;
 Banyaknya properties dan wahana di dalamnya;
 Tempatnya menarik dan bagus untuk rekreasi;
 Memiliki 35 wahana/gelanggang hiburan;
 Terdapat café dan resto;

Weakness:
 Harga tiket yang hanya bisa dijangkau oleh kalangan menengah ke atas;
 Lemah dalam pengembangan emotional branding yang terus menerus membuat orang rindu
datang ke sana;
 Tingkat keamana dan kebersihan yang rendah di ancol, sehingga kurang mendukung
kampanye pariwisata.
Opportunities:
 Mencabangkan Ancol ke beberapa daerah seperti Bali, Yogyakarta, atau daerah lainnya;
 Masih terdapat lahan kosong di sekitar Ancol sekitar 15 Ha untuk mengembangkan Ancol
atau menambah properties dan fasilitas di dalamnya;
 Adanya investor luar negeri yang terlibat.

Threats:
 Adanya tempat rekreasi lain di Asia Tenggara yang menjadi tujuan wisata seperti Singapura,
Malaysia, Thailand;
 Banyaknya tempat rekreasi di luar Jakarta seperti Bali, Lombok, Raja Ampat, dll.

- Lingkungan Internal
1. Sumber Daya (Resources)
a. Tangible: Kinerja keuangan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJA) tahun 2017 yang
memiliki pendapatan + Rp 900 miliar serta pengeluaran keuangan selama tahun 2017
sebesar + Rp40 miliar.
b. Intangible: PJA melakukan berbagai inovasi serta melakukan pengembangan teknologi
antara lain: 32 wahana/gelanggang hiburan, Ice World, Ice Skating, The Lost Kingdom,
Wahana 1001 malam, Athlantic Water Adventures, Dunia Fantasi (Dufan), Jimbaran Café
& Resto, Reklamasi pantai seluas 350 ha, Cordova Building, Apartemen Marina
Residence, Housing Putri Duyung.
c. Sumber Daya Manusia (Human Resources) : Karyawan Ancol berjumlah 2000 orang yang
bekerja dengan tenaga dimana perlu diubah pola pikirnya bekerja dengan hati. Faktor-
faktor keamanan dan kebersihan yang masih relatif minim.
2. Kapabilitas (Capability)
a. Pendekatan Fungsional Ada empat strategi inisiatif yang menjadi pokok milestone yang
dilakukan: Strategi yang terkait dengan keuangan, bisnis, sumber daya manusia (SDM),
pengembangan SDM itu sendiri. Kemudian dari fungsi pemasaran terlihat bahwa PJA
lemah pada pengembangan emotional branding meskipun Ancol telah memiliki good
awarness.
b. Pendekatan Rantai Nilai (Value Chain) Berdasarkan hasil evaluasi masih ditemukan 130
milestones, yang artinya masih ada 130 pekerjaan lain yang harus diselesaikan oleh
seluruh karyawan.
3. Kompetensi Inti (Core Competence)
Kompetensi inti yang dapat diandalkan Ancol adalah sebagai edutainment centre, sehingga
diharapkan 10 tahun mendatang menjadi Ancol Spectacular.

- Lingkungan Eksternal
1. Lingkungan Umum
a. Ekonomi :
1) Salah satu objek wisata di Indonesia yang terletak di ibukota negara RI.
2) Komposisi kepemilikan saham:
- Pemerintahan Daerah DKI = 70%;
- Pembangunan Jaya Ancol Tbk. = 15%;
- Masyarakat = 15%.
3) Kinerja keuangan Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJA) periode 2017: Total
Pendapatan yang dibukukan + Rp 1.250 miliar. Sumber pendapatan terbesar berasal
dari sektor properti (35%), karcis Dunia Fantasi (25%), tiket pintu gerbang (15%), dan
sisanya wahana lain di dalam kawasan Ancol (25%);
4) Pengeluaran keuangan selama tahun 2017 + Rp 660 miliar dengan perincian investasi
dua wahana + Rp 330 miliar, biaya operasional dan bayar karyawan + Rp 230 miliar,
dan biaya lain-lain + Rp 130 miliar.
b. Sosial: Lingkungan objek berada terdiri atas orang-orang dengan berbagai kultural,
berbagai strata pendidikan dan beraneka ragam kondisi etnis yang majemuk.
c. Politik dan Hukum: Secara legal perusahaan berada di wilayah ibukota DKI Jakarta dan
bekerja sama dalam hal kepemilikan saham dengan Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
2. Lingkungan Industri
a. Ancaman masuknya pendatang baru;
b. Tingkat rivalitas diantara para pesaing yang ada;
c. Tekanan dari produk pengganti;
d. Kekuatan tawar menawar pembeli;
e. Kekuatan tawar menawar pemasok.

Sumber :
https://id.esdifferent.com/difference-between-swot-and-tows
http://insanharahap.blogspot.com/2008/05/analisis-tows.html
http://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOCK/From_E
REP/201805/57aa5f8ec7_44fe386939.pdf

Anda mungkin juga menyukai