Anda di halaman 1dari 19

MODUL PERKULIAHAN

PengantarM
anajemen&B
isnis
PEMASARAN : FUNGSI,
FALSAFAH DAN
PENGEMBANGAN PRODUK

Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh

01
Ekonomi& Bisnis Akuntansi F041700003 TeguhPribadi,SE,MM

5
Abstract Kompetensi
Fungsi dan Mahasiswa memahami Fungsi dan falsafah Pemasaran serta
Falsafah Pengembangan Produk
Pemasaran, Serta
Pengembangan
Produk
Pembahasan
DEFINISI

Manajemen Pemasaran

Kotler & Keller (2009:5)

 mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar

sasarn dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan

menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang

unggul.

 Manajemen pemasaran adalah suatu proses yang dilakukan untuk menganalisis,

merencanakan, mengkoordinasikan program-program yang menguntungkan

perusahaan, dan juga dapat diartikan sebagai ilmu memilih pangsa pasar

supaya dapat menciptakan nilai pelanggan yang unggul.

American Marketing Association: Manajemen Pemasaran adalah perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk tujuan

perumusan tujuan pemasaran, kebijakan pemasaran, program pemasaran dan

strategi pemasaran, yang ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang dapat

memenuhi tujuan individu maupun organisasi.

Konsep pemasaran

kegiatan perencanaan pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu

kepuasan pelanggan. Segala aktifitas yang menganut konsep pemasaran harus

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.


Tujuan manajemen pemasaran perusahaan antara lain :

1. Mensosialisasikan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan agar lebih

dikenal

2. Memperoleh customer atau konsumen

3. Menambah jumlah pelanggan atau konsumen

4. Mampu bersaing dengan perusahaan pesaing

5. Memperoleh keuntungan atau laba

Bauran Pemasaran

Kotler dan Armstrong (2001) : Seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol

yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar

sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan

perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.

Kemungkinan-kemungkinan itu dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok

variabel yang dikenal dengan “Empat P”: product, price, place, promotion (produk,

harga, distribusi, dan promosi).

Fungsi Pemasaran

 Terdapat tiga fungsi pemasaran, yaitu sebagai berikut :

1. Fungsi Pertukaran, dimana terdiri dari fungsi pembelian dan fungsi penjualan.

Fungsi pembelian yaitu meliputi segala kegiatan dalam rangka memperoleh

produk dengan kualitas dan jumlah yang diinginkan pembeli serta

mengusahakan agar produk tersebut siap dipergunakan pada waktu dan tempat

tertentu dengan harga yang layak.


Fungsi Pembelian, sebagai berikut :

 Fungsi perencanaan. Pembeli harus mempelajari pasar mereka sendiri untuk

mengetahui Kualitas, jenis dan kuantitas dari produk yang mereka perlukan.

Konsumen akhir juga harus dapat membuat keputusan mengenai produk yang

ingin mereka miliki.

 Fungsi Mencari Kontak. Fungsi ini meliputi usaha-usaha mencari sumber

produk yang mereka inginkan. Penting bagi seorang pembeli agar mencari

para penjual yang dapat menawarkan produk atau jasa tertentu.

 Fungsi assembling. Persediaan bahan harus dikumpulkan untuk digunakan

dalam proses produksi oleh para produsen dan pedagang eceran atau untuk

dikonsumsi sendiri oleh para konsumen akhir.

 Fungsi mengadakan perundingan. Dalam hal ini syarat serta kondisi

pembelian harus dirundingkan terlebih dahulu dengan pihak penjual agar tidak

ada perselisihan di kemudian hari.

 Fungsi kontrak. Setelah syarat dan kondisi tertentu yang telah disepakati,

selanjutnya dibuat perjanjian akhir dalam bentuk kontrak jual beli dan

perpindahan hak milik terjadi.

Tugas pokok pemasaran adalah mempertemukan permintaan dan penawaran

(pembeli atau penjual).Hal ini dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung

(melalui perantara).Fungsi penjualan yaitu meliputi sejumlah fungsi tambahan

sebagai berikut.

a. Fungsi perencanaan dan pengembangan produk. Sebuah produk yang

memuaskan konsumen merupakan tujuan mendasar dari semua usaha


pemasaran. Perencanaan dan pengembangan produk dianggap sebagai fungsi

produksi, tetapi hal itu penting pula bagi pemasaran.

b. Fungsi mencari kontak. Fungsi ini meliputi tindakan-tindakan mencari dan

membuat kontak dengan para pembeli.

c. Fungsi menciptakan permintaan. Fungsi ini meliputi semua usaha yang

dilakukan oleh para penjual untuk mendorong para pembeli membeli produk-

produk mereka.Termasuk pada tindakan yang menjual secara individu, dengan

undian dan juga mengadakan reklame.

d. Fungsi melakukan negosiasi. Syarat serta kondisi penjualan harus dirundingkan

oleh para pembeli dan penjual. Termasuk merundingkan kualitas, kuantitas,

waktu, harga, pengiriman, cara pembayaran dan sebagainya.

e. Fungsi melakukan kontak. Fungsi ini mencakup persetujuan akhir untuk

melakukan penjualan dan tranfer hak milik.

2. Fungsi Fisis, yaitu meliputi : fungsi Pengangkutan, fungsi penyimpanan dan

fungsi pemrosesan. Kegunaan waktu, tempat dan bentuk ditambahkan pada

produk ketika produk diangkut, diproses dan disimpan untuk memenuhi

keinginan konsumen.Oleh karena itu, fungsi fisis meliputi hal-hal berikut.

 Pengangkutan. Pengangkutan merupakan gerakan perpindahan barang-

barang dari asal mereka menuju ke tempat lain yang diinginkan (konsumen).

 Penyimpanan atau penggudangan. Penyimpanan berarti menyimpan barang

dari saat produksi mereka selesai dilakukan sampai dengan waktu mereka

akan dikonsumsi.

 Pemrosesan. Bahan hasil pertanian sebagian besar adalah bahan mentah

bagi industri sehingga pengolahan sangat diperlukan untuk memperoleh nilai

tambah (value added).


3. Fungsi Penyediaan Sarana, meliputi informasi pasar, penanggunan risiko,

pengumpulan, komunikasi, standardisasi, penyortiran dan pembiayaan.Fungsi

penyediaan sarana adalah kegiatan-kegiatan yang dapat membantu sistem

pemasaran agar mampu beroperasi lebih lancar.Fungsi ini meliputi hal-hal berikut.

 Informasi pasar. Pembeli memerlukan informasi mengenai harga dan sumber-

sumber penawaran. Informasi pasar ini dapat diperoleh dari berbagai sumber,

baik itu media massa, pemerintahan, perusahaan swasta, maupun lembaga

pendidikan.

 Penanggungan risiko. Pemilik produk menghadapi risiko sepanjang saluran

pemasaran.

 Standardisasi dan grading. Standardisasi memudahkan produk untuk dijual dan

dibeli, sedangkan Grading adalah klasifikasi hasil pertanian ke dalam beberapa

golongan mutu yang berbeda-beda, masing-masing dengan lebel dan nama

tertentu.

 Pembiayaan. Pemasaran modern memerlukan modal (uang) dalam jumlah besar

untuk membeli mesin-mesin dan bahan-bahan mentah, serta untuk menggaji

tenaga kerja. Proses pemasaran pun menghendaki pemberian kredit kepada

pembeli.

Kotler dan Amstrong (2001, pp19-25), ada lima konsep alternatif yang melandasi

aktivitas pemasaran organisasi, yaitu :

1. Konsep Produksi
Falsafah yang menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang

mudah diperoleh dan sangat terjangkau. Oleh karena itulah manajemen harus

berfokus pada perbaikan efisiensi produksi dan distribusi.Dalam rangka

menurunkan biaya produksi ke level minimum, perusahaan akan mengandalkan

sistem produksi barang dalam skala besar. Konsep ini akan berjalan dengan

baik jika permintaan melebihi stok. Namun, pelanggan tidak selalu  membeli

barang atau jasa yang murah dan mudah didapat. Ada saatnya mereka

membutuhkan barang berkualitas dengan harga yang pantas.

2. Konsep Produk

Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu,

kinerja, dan sifat terbaik, serta organisasi tersebut harus mencurahkan

tenaganya untuk melakukan perbaikan atas produknya secara terus

menerus.Perusahaan yang menggunakan konsep ini memercayai bahwa

kualitas barang maupun jasa yang dihasilkan perusahaan haruslah bagus,

sehingga mudah menarik konsumen.Konsep manajemen pemasaran ini,

mungkin bisa diterima oleh sebagian konsumen, namun kita tidak boleh lupa,

kualitas yang bagus pasti memengaruhi harga, sedangkan bagi sebagian

konsumen, harga yang murah masih menjadi tujuan utama untuk membeli

barang.

3. Konsep Penjualan

Gagasan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk

perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut melakukan usaha penjualan dan

promosi dalam skala besar.Perusahaan yang menggunakan konsep ini berpikir

bahwa pelanggan tidak boleh dibiarkan sendirian.Perusahaan harus

mengarahkan konsumen dengan sebuah teknik penjualan yang harus dipikirkan,


karena barang tidak dibeli tetapi barang harus dijual.Dalam konsep manajemen

pemasaran ini, perusahaan harus memikirkan usaha penjualan untuk

memengaruhi konsumen membeli produknya. Mereka percaya bahwa dengan

sistem penjualan yang baik, mereka bisa menjual produk apa saja yang mereka

tawarkan. Hal ini terkadang ada benarnya meskipun tidak bisa diandalkan

secara terus menerus. Anda mungkin bisa meraih hati pelanggan satu kali disaat

pertama promosi, tapi dengan banyaknya kompetitor , bisa jadi pelanggan akan

berpindah produk di kemudian hari.

4. Konsep Pemasaran

Falsafah manajemen pemasaran mengatakan untuk mencapai tujuan organisasi

tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta

pemuas kebutuhan pelanggan secara selektif dan efisien daripada yang

dilakukan pesaing.Perbedaan antara penjualan dan pemasaran adalah,

penjualan lebih menekankan pada produk yang dijual, sedangkan pemasaran

lebih tertuju kepada keinginan dan kebutuhan konsumen.Perusahaan yang

menggunakan konsep pemasaran menganggap bahwa kepuasan konsumen

adalah segalanya, sehingga barang atau jasa yang dihasilkan harus sesuai

kebutuhan mereka. Dengan kata lain, perusahaan seperti ini tidak membuat apa

yang mereka bisa, tapi membuat apa yang konsumen inginkan. Konsep

manajemen pemasaran ini mungkin terkesan modern dan bisa bertahan dalam

waktu cukup lama, namun konsep ini hanya bisa dinikmati kalangan tertentu

yang memiliki tingkat kesejahteraan lebih.

5. Skala Pemasaran berwawasan sosial

Gagasan yang menyatakan bahwa organisasi harus menentukan kebutuhan,

keinginan, dan minat pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang


diharapkan secara lebih efektif.Konsep ini menekankan tidak hanya pada

kepuasan konsumen tapi juga memerhatikan manfaat bagi orang lain. Sebagai

contoh, jika suatu perusahaan menghasilkan mobil yang rendah bahan bakar

tapi menyebabkan polusi.Hal ini hanya membuat konsumennya puas, tapi

masyarakat tidak menerima manfaatnya.

Perusahaan dengan konsep manajemen pemasaran umum, tidak akan mau

menjualnya. Perusahaan dengan konsep ini percaya, bahwa sebuah kesuksesan

bisnis akan dipengaruhi oleh kepuasan pelanggan dan memiliki dampak baik

yang bisa diterima masyarakat umum, sehingga konsep ini memungkinkan untuk

digunakan dan disukai banyak konsumen.

Merancang dan Mengembangkan Produk

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller :“pengembangan produk adalah strategi

untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produkbaru atau yang

dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang. Mengembangkankonsep produk

menjadi produk fisik untuk meyakinkan bahwa gagasan produkdapat diubah

menjadi produk yang dapat diwujudkan”.

Henry Simamora: “pengembangan produk adalah proses pencarian gagasan

untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannyakedalam tambahan lini

produk yang berhasil secara komersial”. Pencarianproduk baru didasarkan pada

asumsi bahwa para pelanggan menginginkanunsur-unsur baru dan pengenaan

produk baru akan membantu mencapai tujuan perusahaan.

Produk baru meliputi produk asli, produk yang ditingkatkan, produk yang

dimodifikai dan merk baru.Alasan dasar perusahaan mengembangkanproduk

baru adalah meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan.Sebuah

perusahaan dapat memperoleh produk baru lewat dua cara :

1. Akuisisi yaitu dengan membeli seluruh perusahaan, paten, atau lisensiuntuk

membuat produk perusahaan lain.


2. Pengembanganproduk baru yaitu pengembangan produk asli.

Umumnya tujuan yang ingin di capai dari penciptaan produk baru

adalah:

a. Untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan

sebagai investor, yaitu dengan menawarkan produk yang lebih baru daripada

produk sebelumnya.

b. Untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang sudah ada, yaitu

dengan jalan menawarkan produk yang dapat memberikan jeniskepuasan yang

baru. Bentuknya bisa bertambah terhadap lini produkyang sudah ada maupun

revisi terhadap produk yang telah ada.

Tahapan pengembangan produk baru mencakup :

a. Gagasan produk

Pengembangan produk dimulai dengan pencarian gagasan bagi produk-produk

baru.Para manajer puncak harus mendefinisikan produkdan pasar yang ingin

ditekankanya menyatakan tujuan produk baru itu.Merek juga harus menyatakan

berapa banyak usaha yang harus dicurahkanuntuk mengembangkan produk

terobosan, memodifikasi produk lama dan meniru produk pesaing.

b. Penyaringan

Tahap ini dirancang untuk menghilangkan seluruh gagasan produk yang tidak

berhubungan dengan kemampuan atau tujuan perusahaan. Paraperwakilan dari

pemasaran, teknis dan produksi harus memberikan inputpada tahap ini.

c. Pengujian konsep

Setelah gagasan disaring, perusahaan menggunakan riset pasar untuk

mendaptkan input dari konsumen tentang manfaat dan harga. Gagasanyang

telah melewati tahap penyaringan kemudian dilanjutkan denganmembuat konsep

serta dilanjutkan dengan mengembangkan konsep produktersebut.Pada

dasarnya konsumen tidak membeli gagasan dari suatuproduk melainkan konsep

dari produk tesebut.Dari berbagai konsepproduk yang ada kemudian dilakukan


pengujian yang pada akhirnya dipilih konsep produk yang paling tepat.

d. Analisis bisnis

Setelah mengumpulkan opini konsumen, Adapun cara mengevaluasi usulan

dengan cara membuat suatu perkiraan tentang tingkat penjualan,biaya produksi,

dan keuntungan yang diharapkan sesuai dengan sasaranperusahaan. Analisis

usaha biasanya selalu berubah-ubah dalam melakukanperbaikan, jika

didapatkan informasi yang baru, sehingga perkiraan yangdibuat semakin

mendekati kebenaran.

e. Pengembangan prototipe

Sewaktu perusahaan telah menentukan potensi profitabilitas produk.Bagian

teknik atau riset dan pengembangan akan membuat prototipe.Prototipe ini dapat

menjadi sangat mahal, yang sering kali memerlukanperalatan dan

pengembangan komponen yang ekstensif.

f. Pengujian produk dan uji pemasaran.

Dengan menggunakan hal-hal yang dipelajari dari prototipe, perusahaan

menjalankan produksi yang terbatas.Kemudian perusahaandapat menguji

produk tersebut untuk melihat apakah produknya memenuhipersyaratan kinerja.

Jika ya, maka produknya akan dijual pada daerah yangterbatas. Karena

kampanye promosi dan saluran distribusi harus ditetapkanuntuk uji pasar, tahap

ini menjadi cukup mahal.

g. Komersialisasi

Jika hasil uji pemasaran positif, perusahaan akan memulai produksi dan

pemasaran berskala penuh. Komersialisasi yang bertahap, yangbertujuan

menyebarkan produk tersebut ke daerah yang semakin luas,mencegah


ketegangan yang semestinya tidak perlu terjadi padakemampuan produksi awal.

Sebaiknya, keterlambatan dalamkomersialisasi dapat memberikan kesempatan

bagi perusahaan lain untukmengeluarkan produk saingan.

Menurut Philip Kotler Tahap-tahap pengembangan produk ada 8 diantaranya:

a. Lahirnya Gagasan (Idea Generation)

b. Penyaringan Ide (Idea Screening)

c. Pengembangan dan pengujian konsep

d. Pengembangan strategi pemasaran (Marketing Strategi Development)

e. Analisis bisnis (Business Analysis)

f. Pengembangan produk (Product Development)

g. Pengujian pasar (Market Testing)

h. Komersialisasi (Commercialization)

Menurut William J. Stanton, faktor-faktor yang mendorong perusahaan melakukan

pengembangan produk adalah:

a. Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi yang pesat memungkinkan terciptanya sarana produksi

yang baru untuk dimanfaatkan oleh perusahaan untuk membuat dan

menyempurnakan produk, sehingga kualitas produk menjadi lebih baik dan

jumlah produksi yang diperoleh akan dapat ditingkatkan.

b. Perubahan Selera Konsumen

Perubahan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, tingkat perkembangan

penduduk, tingkat pendidikan, serta kesetiaan konsumen terhadap produk yang

bersangkutan.

c. Persaingan
Adanya persaingan yang kuat di antara perusahaan yang sejenis akan

menyebabkan perusahaan berusaha untuk selalu mengembangkan produknya

dengan harapan dapat menyaingi volume produksi pesaing.

d. Adanya Kapasitas Produk Berlebihan

Dengan meningkatkan kapasitas mesin-mesin yang dimilikiperusahaan, maka

perusahaan berusaha untuk menggunakan kelebihan kapasitas tersebut dengan

jalan memproduksi perusahaan.

e. Siklus Hidup Produk yang Pendek

Siklus kehidupan produk yang pendek mendorong perusahaan untuk terus

mengembangkan produknya, sehingga konsumen tidak bosan dengan produk-

produk yang diproduksi perusahaan.

f. Adanya Keinginan untuk Meningkatkan Laba

Perusahaan mempunyai keinginan untuk memperkuat posisi produknya di pasar,

serta untuk memperluas pasar.

Faktor Penghambat Pengembangan Produk

Faktor-faktor yang menghambat dalam melakukan pengembangan produk baru

menurut Philip Kotler yaitu:

1. Kekurangan gagasan mengenai produk baru yang penting di bidang tertentu.

Mungkin hanya ditemukan sedikit cara untuk memperbaikibeberapa produk

dasar.

2. Pasar yang terbagi-bagi: persaingan yang ketat menyebabkan pasarmenjadi


terbagi-bagi (market frugmentation). Perusahaan harus mengarahkan produk

baru ke segmen pasar yang lebih kecil, danhal ini berarti penjuaan dan laba

yang lebih rendah untuk tiapproduk.

3. Kendala sosial dan pemerintah: produk baru harus memenuhi kriteria seperti

keamanan konsumen dan keseimbangan lingkungan.

4. Mahalnya proses pengembangan produk baru: sutau perusahaan pada

umumnya harus menciptakan berbagai gagasan tentang produk baru untuk

menentukan hanya satu produk yang layak dikembangkan.

5. Kekurangan modal: beberapa perusahaan yang memiliki gagasan gagasan

yang baik tidak dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk melakukan

riset dan meluncurkan produk baru.

6. Waktu pengembangan yang lebih singkat: perusahaan-perusahaan yang

tidak dapat mengembangkan produk-produk baru secara cepat akan berada

di pihak yang tidak memiliki keunggulan.

7. Siklus hidup produk yang lebih singkat: ketika suatu produk baru berhasil,

pesaing dengan cepat akan meniru.

Strategi Pengembangan Produk

Menurut Philip Kotler ada tiga macam strategi di dalam pengembangan produk:

a. Strategi peningkatan kualitas (quality improvement)

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja fungsional produk,daya tahan,

keandalan, kecepatan, rasa.

b. Strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement)

Strategi ini bertujuan untuk menambah keistimewaan baru (seperti ukuran, berat,

bahan, kelengkapan tambahan, aksesoris) yang mempeluas keanekaragaman,

keamanan atau kenyamanan produk.


c. Strategi peningkatan gaya (style improvement)

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik astetis suatu produk, seperti

perusahaan memperkenalkan variasi warna, dan tekstur serta sering merubah gaya

kemasan.

Penentuan Anggaran Pengembangan Produk. Menurut Philip Kotler, beberapa

perusahaan menentukan anggaran pengembangan produk dengan berbagai cara

yaitu:

a. Dengan mendukung dan membiayai sebanyak mungkin proyek, dengan

mendapatkan beberapa pemenang.

b. Menetapkan anggaran litbang mereka dengan menetapkan presentase dari

angka penjualan atau dengan membelanjakan sesuai dengan yang

dibelanjakan oleh pesaing.

c. Dengan memutuskan berapa banyak produk baru sukses yang mereka

inginkan dan bekerja secara mundur untuk memperkirakan investasi litbang

yang diperlukan.

Siklus Hidup Produk

Siklus hidup produk biasanya dikenal dengan istilah Product Life Cycle (PLC), yaitu

suatu grafik yang menggambarkan riwayat suatu produk sejak diperkenalkan ke

pasar sampai dengan ditarik dari pasar.Daur hidup produk (PLC) merupakan

konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang

mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Secara umum PLC

digolongkan menjadi empat tahap yaitu: introduction, growth, maturity, dan decline.
a. Tahap perkenalan (introduction)

Yaitu suatu periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk itu

diperkenalkan dipasar. Ciri-ciri umum tahap ini adalah penjualan yang masih

rendah, volume pasar berkembang lambat (karena tingginya market resistence),

persaingan yang masih relatif kecil, tingkat kegagalan relative tinggi, masih banyak

dilakukan modifikasi produk dalam pengujian dan pengembangannya, biaya

produksi dan pemasaran sangat tinggi.

b. Tahap Pertumbuhan (Growth),

Yaitu suatu periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang

besar.Tahap ini dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:

1. Pertumbuhan Cepat (Rapid Growth), tahap ini melakukan beberapa bentuk

strategi antara lain meliputi penyempurnaanproduk (penambahan karakteristik atau

sifat tertentu dan pembuatan model baru), pengembangan segmen pasar baru,

penambahan saluran distribusi baru, dan pengurangan harga untuk merebut

konsumen baru.

2. Pertumbuhan Lambat (Slow Growth), pada tahap ini penjualan masih meningkat,

namun dengan pertumbuhan semakin menurun, sebagian besar difokuskan untuk

memperkuat dan mempertahankan posisi pasar serta membangun kesetian

konsumen dan penyalur.

c. Tahap kedewasaaan (Maturity)

Yaitu suatu periode penurunan dalam pertumbuhan penjualan karena produk itu

telah diterima oleh sebagian besar pembeli potensial. Tahap ini dibagi menjadi tiga

fase yaitu:

1. Growth Maturity, yaitu pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan

oleh dewasanyadistribusi.
2. Stable Maturity, yaitu penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh

jenuhnya pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang

ditawarkan perusahaan.

3. Decaying Maturity, yaitu penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak

ke produk lain atau produk subtitusi.

d. Tahap Penurunan (Decline)

Yaitu periode saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba yang

menipis. Pada tahap ini ada beberapa alternative yang harus dilakukan yaitu:

1. Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan

yang baik.

2. Mengubah produk atau mencari penggunaan atau manfaat baru pada produk.

3. Mencari pasar baru

4. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industry

dapat diatasi.

5.Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan carameninggalkan

konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi

untukkelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.


DaftarPustaka
1. Dasar-Dasar Pemasaran,Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1997.. Jilid 1.Alih Bahasa:
Alexander Sindoro. Jakarta: Prenhallindo
2. BisnisEdisiKedelapan, Ricky W.Griffin, Ronald J.Ebert, Penerbit Erlangga,2006
3. PengantarBisnis, Edisi 8 Buku 2,Nickels,Mchugh,McHugh, Penerbit Salemba,2011
4. Bisnis Internasional, Persepktif Asia,Buku 1,McGrawHill,Penerbit Salemba Empat,2014
5. Manajemen dan Evaluasi Kerja ,Simanjuntak, Payaman J.. Lembaga Penerbit FEUI,
Jakarta,2005
6. Pusdiklatwas BPKP - 2007

Anda mungkin juga menyukai