Laporan Kerja 1 Tahun 2011 PDF
Laporan Kerja 1 Tahun 2011 PDF
1. Pro Rakyat
NILAI Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, selalu
mendahulukan kepentingan rakyat dan menghasilkan yang
tebaik untuk masyarakat.
2. Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan melibatkan semua
unsur, baik pemerintah, masyarakat maupun stakeholder lainnya.
3. Responsif
Program kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
tanggap dalam mengatasi permasalahan dengan memperhatikan
kondisi setempat, sosial budaya, dan kondsi geografis.
4. Efektif
Program kesehatan mencapai hasil yang signifikan sesuai dengan
target yang telah ditetapkan.
5. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari
korupsi, kolusi, dan nepotisme, transparan, dan akuntabel.
Sumber : “Upuleru”, Memoar G.A. Siwabessy, Penerbit Gunung Agung, Tahun 1979.
Suatu kehormatan untuk bisa menjadi bagian dari Pusat Promosi Kesehatan, sebuah
organisasi yang mempunyai orang-orang yang memiliki passion dalam bekerja
memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. Seperti kata pepatah, mencegah
lebih baik daripada mengobati. Akan jauh lebih baik untuk menjaga diri tetap sehat
daripada mencari pengobatan saat keadaan penyakit sudah berkembang. Hidup
sehat adalah pilihan, tetapi pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh keluarga,
pengaruh sosial, dan lingkungan.
Dengan berakhirnya tahun 2011, waktu yang Dalam mencapai indikator tersebut,
tepat untuk melakukan refleksi terhadap Pusat Promosi Kesehatan mempunyai strategi:
perjalanan Promosi Kesehatan selama setahun
terakhir. Indikator sasaran yang akan dicapai a. Meningkatkan komitmen dan dukungan
pada tahun 2011 adalah: stakeholder, pembuat kebijakan, dan pengambil
keputusan untuk mendukung pencapaian
1. Meningkatnya persentase rumah tangga ber- tujuan pembangunan kesehatan.
PHBS sebanyak 55 %; b. MeningkatkanKoordinasi dan kolaborasi lintas
2. Meningkatnya Desa Siaga Aktif sebesar 25 %; program dan lintas sektor.
3. Meningkatnya Jumlah Poskesdes yang c. Meningkatkan aliansi dan kemitraan dengan
Beroperasi sebanyak 72.000 Poskesdes swasta/dunia usaha.
4. Meningkatnya Persentase Sekolah Dasar yang d. Meningkatkan peran serta organisasi
mempromosikan kesehatan sebesar 25%; kemasyarakatan/kelompok potensial.
5. Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang e. Memperkuat gerakan masyarakat
diadvokasi untuk menetapkan kebijakan publik f. Meningkatkan akses informasi dan edukasi
berwawasan kesehatan sebanyak 75 kabupaten/ kepada individu, keluarga, dan masyarakat.
kota g. Meningkatkan kapasitas pengelola promosi
6. Meningkatnya jumlah strategi promosi kesehatan.
kesehatan yang terintegrasi dengan strategi
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
sebanyak 8 strategi.
Keluarga yang sehat adalah investasi suatu bangsa dari kegiatan ini adalah terbentuknya mekanisme
untuk pembangunan sumber daya kesehatan koordinasi kegiatan komunikasi dalam pemberdayaan
masyarakat dan perubahan perilaku sosial terkait
produktif. Ditanamkannya Perilaku Hidup Bersih Gizi & KIA dan meningkatkan perencanaan dan
dan Sehat dalam keseharian dapat menciptakan implementasi aktivitas komunikasi.
kebiasaan kecil yang akan mencapai Indonesia
sehat.
- Adovakasi melalui Peringatan Hari Besar Kesehatan
Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS tahun 2011
sebesar 53, 89 %. Hasil tersebut menunjukkan • Hari Kesehatan Sedunia
bahwa target ditetapkan (55%) belum tercapai.
Namun terdapat peningkatan capaian dari tahun lalu Setiap tahun Kementerian Kesehatan
(50,1%) atau meningkat sebesar 2,9%. memperingati Hari Kesehatan Sedunia (HKS)
yang jatuh pada tanggal 7 April. Tahun 2011 ini
peringatan HKS bertema “Gunakan Antibiotik
Secara Tepat Untuk Mencegah Kekebalan
Rumah Tangga Ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kuman”. Berbagai kegiatan yang dilakukan yaitu
seminar ilmiah dengan sasaran organisasi profesi
55%
56% 53.89% seperti: dokter, perawat, bidan dari rumah sakit
54% dan pendidikan. Acara puncak HKS dilaksanakan
Persentase
Gerakan Masyarakat
- Mobilisasi Masyarakat dalam Peningkatan Rumah Tangga
Ber-PHBS melalui Lomba Kesatuan Gerak PKK
Penyebarluasan Informasi • Penayangan TV Spot “Tidak Merokok di Rumah Tangga “ di TVRI dan MNC
Tidak Merokok • Pengandaan dan distribusi TV Spot Tidak Merokok di Rumah ke 33 Provinsi
• Produksi 2 versi Poster KTR di Tempat Kerja
• Produksi 2 versi Poster KTR di Fasilitas Kesehatan
• Produksi 2 versi Poster KTR di Tempat Proses Belajar Mengajar Produksi Poster Tubuh
Seorang Perokok
• Produksi 7 versi Leaflet :
- KTR di Tempat Kerja
- KTR di Faskes
- KTR di Tempat Belajar
- KTR di Tempat Anak Bermain
- KTR di Angkutan Umum
- KTR di Tempat Umum
• Produksi Stiker
• Produksi Logo KTR
• Produksi kaos
• Penggandaan CD Prototype
• Distribusi media KTR ke 8500 Puskesmas, 497 kab/kota, 597 RS dan Pusat
Penyebarluasan Informasi ASI • Penayangan TV Spot Pemberian ASI Eksklusif
Eksklusif • Penayangan TV Spot Pemberian ASI TV Kabel Bandara Soeta
• Pengembangan Adlibs Radio tentang ASI
• Penyiaran Radio Spot di 65 Radio Adlibs Radio tentang ASI
• Produksi buku Kumpulan Adlibs Radio tentang ASI
• Produksi Poster ASI
• Produksi Leaflet ASI
• Produksi Flyer ASI
• Penggandaan CD Master
• Distribusi Buku dan CD Kumpulan Adlibs ke Stasiun Radio, Dinkes Prov dan Dinkes
kab/kota
• Distribusi : 8500 Puskesmas, 497 Dinkes kab/kota, 597 RS Pemerintah , RSUD, RS
Swasta, 33 Dinkes Provinsi
Penyebarluasan Informasi • Produksi 2 TV Spot Jampersal durasi 30 detik
Jampersal • Penayangan TV Spot Jampersal di kereta api eksekutif
• Produksi 2 versi Radio Spot Jampersal berdurasi 60 detik
• Produksi Prototype Media Jampersal
• Penggandaan CD Master Imunisasi
• Produksi Flyer Jampersal
• Produksi Poster Jampersal
• Penyiaran Radio Spot di 67 Radio
• Distribusi media Jampersal ke 8500 Puskesmas, 497 kab/kota, 597 RS, 33 Dinkes
Provinsi, Pusat Promkes
• Pameran Kesehatan
Peningkatan Kapasitas
- Penyusunan Pedoman Umum Pembinaan Rumah
Tangga ber-PHBS yang melibatkan lintas program
• Mobil Pameran Promkes dan lintas sektor.
Pusat Promosi Kesehatan mengembangkan Pembinaan PHBS membutuhkan dasar hukum yang
operasional Mobil Pameran untuk mendukung kuat karena akan dilaksanakan di seluruh Indonesia.
pameran keliling dengan menggunakan Mobil Atas dasar tersebut, disusun pedoman pembinaan
Pameran. Hal ini bertujuan agar informasi kesehatan PHBS untuk menjadi acuan bagi pemangku
dapat tersosialisasi dengan baik di masyarakat kepentingan dalam pembinaan PHBS di Tatanan
dengan jangkauan yang lebih luas. Tahun 2011 Rumah Tangga, Institusi Pendidikan, Tempat Kerja,
Pusat Promosi Kesehatan telah melakukan upaya Tempat Umum, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
promosi kesehatan di tempat umum terutama Pedoman ini disampaikan pada 33 provinsi, lintas
di lokasi yang strategis seperti di tempat wisata, program, dan sektor terkait untuk bersama berperan
puskesmas, sekolah, pasar, perkemahan dan lain- dalam peningkatan PHBS di setiap tatanan.
lain. Sebanyak 30 kegiatan Mobil Pameran telah
dilaksanakan, diantaranya Mobil Pameran dalam - Pengembangan Pedoman Penggalangan Kemitraan
Pencanangan Imunisasi Nasional dan Festival Anak
dalam rangka Hari Anak Nasional dan Hari Kesehatan Seiring dengan pelaksanaan kemitraan dalam
Sedunia. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat
Provinsi melalui Mobil Pameran mendukung kegiatan dan promosi kesehatan, diperlukan suatu acuan
Jambore Nasional IX di Ogan Komering Ilir, Sumsel, untuk pelaksanaan kemitraan bagi petugas promosi
Pertinas SBH IV di Bungohulawa, Gorontalo dan kesehatan atau kesehatan lainnya serta lintas
di Kendari dalam rangka Sultra Expo 2011 terkait sektor dalam membangun atau mengembangkan
dengan kegiatan Sail Wakatobi 2011. kemitraan dengan lintas program, lintas sektor,
dunia usaha, kelompok potensial seperti organisasi
• Media Luar Ruang profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi
wanita, kelompok media massa dan lainnya.
Beberapa masalah kesehatan merupakan pengaruh Pedoman berisi tentang sasaran, prinsip, langkah-
gaya hidup tidak sehat. Oleh karena itu diperlukan langkah mengembangkan kemitraan serta indikator
tindakan penanganan yang efektif dan efisien seperti keberhasilan kemitraan.
penyebaran informasi promosi kesehatan berkaitan
dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada
Dalam mewujudkan masyarakat sehat, setiap anggota Kolaborasi Lintas Program dan Lintas Sektor
masyarakat harus menyadari pentingnya perilaku
sehat, berkeinginan, serta berdaya untuk hidup sehat. - Koordinasi Pokjanal Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
tingkat pusat
Masyarakat bersinergi bersama membangun kondisi
lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat. Dalam upaya menjaga sustainibilitas pengembangan
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif dan komitmen para
Persentase Desa dan Kelurahan Siaga Aktif tahun pemangku kepentingan di berbagai tingkatan, Pusat
2011 sebesar 29,70%. Hasil tersebut menunjukkan Promosi Kesehatan melakukan koordinasi dengan
bahwa target sebesar 25% ditetapkan telah tercapai. lintas program dan sektor terkait untuk membentuk
Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Desa dan
Hal ini juga menunjukkan peningkatan capaian dari Kelurahan Siaga Aktif tingkat Pusat. Pertemuan
tahun lalu (16%) atau meningkat sebesar 13,70%. tersebut menghasilkan Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 140.05/292 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Pokjanal dan Sekretariat Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif tingkat Pusat yang anggotanya
berasal dari beberapa kementerian terkait, serta surat
edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 140/1508/
SJ mengenai Pedoman Pelaksanaan Pembentukan
Pokjanal dan Forum Desa dan Kelurahan Siaga Aktif di
Daerah yang dikirimkan kepada seluruh Gubernur dan
Bupati/Walikota di seluruh Indonesia.
Target
40,000
30,000 Capaian
--Pepatah Arab--
Anak sekolah adalah aset pembangunan Kolaborasi Lintas Program dan Lintas Sektor
di masa mendatang yang perlu - Forum koordinasi pengembangan promosi kesehatan
dijaga, ditingkatkan, dan dilindungi di sekolah dengan TP UKS/lintas sektor/lintas program
kesehatannya. Sekolah mendukung Kegiatan promosi kesehatan di sekolah merupakan
pertumbuhan dan perkembangan alami upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
sekolah agar mampu mencegah penyakit,
seorang anak. menciptakan lingkungan sehat, serta berperan aktif
dalam meningkatkan dan memelihara kesehatan.
Di sekolah, anak mempelajari berbagai Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Sekolah tidak
lepas dari peran UKS di sekolah. Untuk melakukan
pengetahuan, termasuk kesehatan, komunikasi dan koordinasi program UKS, diadakan
forum koordinasi dengan TP UKS, lintas sektor,
sebagai bekal hidupnya kelak. serta lintas program Kementerian Kesehatan yang
mengurusi pembinaan dan pengembangan Sekolah
Persentase Sekolah Dasar yang Sehat.
30% 20%
0%
20%
perkembangan penerapan PHBS di tatanan sekolah
2010 2011 yang telah dilaksanakan.
Tahun Target
20%
Capaian
10%
0%
2010
Tahun
2011 LAPORAN KINERJA TAHUN 2011
PUSAT PROMOSI KESEHATAN
37
Akses Informasi Peningkatan kapasitas
- Pengembangan Materi Informasi HIV dan AIDS Bagi - Pengembangan Modul Mandiri Penyelenggaraan
Kaum Muda Promosi Kesehatan di Sekolah Bagi Guru UKS.
Pusat Promosi Kesehatan melakukan pengembangan Materi kesehatan bagi Guru UKS disusun mengingat
informasi tentang HIV dan AIDS bagi kaum muda guru memiliki peranan penting sebagai fasilitator
dalam Kampanye Aku Bangga Aku Tahu yang dalam menunjang tercapainya Perilaku Hidup Bersih
dilaksanakan terintegrasi sampai tahun 2014. dan Sehat (PHBS) peserta didik di sekolah agar dapat
Informasi HIV dan AIDS, cara penularannya, serta melakukan aktivitas kehidupan mereka sehari-hari
perilaku yang tidak menularkan disampaikan dalam
materi KIE kampanye seperti leaflet dan poster yang secara maksimal. Materi kesehatan bagi Guru UKS
disampaikan lebih bergaya muda. Media dicetak dan dapat diajarkan pada peserta didik melalui mata
CD didistribusikan ke 33 provinsi, dengan penekanan ajaran pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan,
pada 10 provinsi pertama yang terpilih tahun 2011. serta dapat diintegrasikan dalam mata ajaran lain
yang relevan, misalnya IPA, IPS, maupun Agama.
- Pengadaan dan Pendistribusian Komik CITA Modul mandiri yang telah disusun dapat digunakan
oleh Guru UKS sebagai bahan ajar kesehatan dalam
Dalam rangka meningkatkan promosi kesehatan di rangka meningkatkan UKS di sekolah.
sekolah, diperlukan media-media yang mendukung
untuk membantu peserta didik agar mampu - Workshop Penyusunan Rencana Aksi Promosi
menerapkan PHBS di lingkungan sekolah. Informasi Kesehatan Sekolah dukungan WHO
PHBS di sekolah telah dituangkan melalui bahasa
yang ringan dalam komik CITA. Tahun 2011 Pusat
Akselarasi dan pemantapan integrasi program UKS
Promosi Kesehatan mencetak kembali 4 (empat) seri
Buku Komik Cita untuk disebarluaskan ke 350 dinas diharapkan dapat meningkatkan perilaku kesehatan
kesehatan kabupaten/kota. masyarakat sekolah. Pelaksanaan kegiatan UKS yang
optimal menjadi salah satu kebutuhan yang penting
- Pengembangan Materi Kesehatan Bagi Peserta Didik untuk perbaikan kualitas hidup, termasuk kesehatan
dan pendidikan anak usia sekolah, mengingat
Promosi kesehatan di sekolah merupakan bagian semakin meningkatnya faktor risiko perilaku yang
dari penyelenggaraan kegiatan UKS. Oleh karena itu mulai tumbuh pada usia anak sekolah. Berkaitan
penyebarluasan informasi kesehatan bagi peserta didik dengan hal tersebut dilakukan workshop penyusunan
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pengembangan UKS
pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya
Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat oleh seluruh 2011-2015 yang terpadu dan sesuai kebutuhan pihak
warga sekolah. Diperlukan dukungan media yang terkait didukung oleh WHO, sebagai panduan dalam
memadai untuk membantu peserta didik agar mampu pelaksanaan UKS yang lebih optimal di sekolah.
menerapkan PHBS di lingkungan sekolah. Untuk itu
Pusat Promosi Kesehatan membuat suatu desain media,
pretesting, dan pengadaan prototipe materi kesehatan
bagi peserta didik.
--Mother Teresa--
Target
4 8 8
3 Capaian
Target
-Leonard Boswell-
Rumah sakit harus memberikan pelayanan Tema Tubuh Seorang prokok dan Air susu Ibu (ASI)
prima dengan tidak hanya melakukan usaha
kuratif dan rehabititatif, namun memperhatikan
upaya promotif. yang didistribusikan ke 31 rumah sakit vertikal dan
33 provinsi. Diharapkan RS dapat mengembangkan
pesan media lebih sesuai dengan kebutuhan tiap RS.
Penting untuk meningkatkan edukasi dan
kemampuan masyarakat rumah sakit
dalam mengendalikan dan memperbaiki Peningkatan Kapasitas
kesehatannya.
- Pengembangan Standar, Pedoman, Modul Pelatihan PKRS
Untuk memberikan pelyanan promosi kesehatan
Kolaborasi Lintas Program dan Lintas Sektor bagi pasien, keluarga pasien, pengunjung, serta
masyarakat sekitar rumah sakit, petugas RS perlu
- Forum Komunikasi PKRS Dengan Asosiasi RS Dan memiliki pengetahuan, keahlian, kemampuan dasar
Rumah Sakit Model yang terstandarisasi dan menguasai teknik promosi
kesehatan di Rumah Sakit. Sejalan dengan hal
Kegiatan Forum Komunikasi PKRS Dengan Asosiasi tersebut, Pusat Promosi Kesehatan melalui upaya
RS Dan Rumah Sakit Model bertujuan memperkuat promotif dan preventif mengembangkan berbagai
Program Promosi Kesehatan Rumah Sakit perlu buku PKRS dan mendistribusikannya ke daerah untuk
menjalin kemitraan dengan antar rumah sakit sebagai mendukung pelaksanaan Promosi Kesehatan Rumah
wadah jejaring antar rumah sakit dalam upaya Sakit yakni :
meningkatkan kinerja pelaksanaan promosi kesehatan
rumah sakit menjadi lebih baik. Kegiatan ini diikuti 30 • Standar PKRS dikirim ke 33 Provinsi dan 31 RS Vertikal
peserta yang terdiri dari Rumah sakit Vertikal, RSUD, RS • Modul Pelatihan PKRS dikirim ke 33 Provinsi
Swasta, PERSI, PP ARSADA, Subdit Bina upaya Rujukan, • Juknis PKRS dikirim ke 33 Provinsi dan 31 RS Vertikal
dan Pusat Promosi Kesehatan. Hasil pertemuan ini
adalah terbentuknya jejaring PKRS/International Health - Orientasi Promosi Kesehatan di RS bagi Pengelola PKRS
Promoting Hospital Network (IHPHNet) yang diketuai
oleh Dr. H. Suherman, MKM dari RSUD R. Syamsudin, Orientasi Promosi Kesehatan di Rumah Sakit
SH Kota Sukabumi dan sudah terdaftar di WHO. bagi Pengelola PKRS bertujuan meningkatkan
pengetahuan, keahlian, kemampuan dasar PKRS.
Peserta orientasi, yang nantinya akan menjadi
agen di rumah sakitnya diwajibkan untuk mampu
Akses informasi melakukan pengembangan kegiatan Promosi
Kesehatan di Rumah Sakit. Orientasi ini diikuti oleh
- Pengembangan Media Promosi Kesehatan di RS 35 peserta terdiri dari pemegang/pengelola PKRS di
13 Rumah Sakit Vertikal, 14 RSUD, 3 RS Swasta, dan
Pada tahun 2011 Pusat Promosi Kesehatan juga Pusat Promosi Kesehatan. Fasilitator dan Nara Sumber
mengembangan media PKRS lainnya sebagai berasal dari BBPK Ciloto, Direktorat Bina Upaya
penyebaran informasi untuk pasien, keluarga pasien, Kesehatan Rujukan, Pusat Promosi Kesehatan, serta RS
maupun pengunjung RS, yakni roll banner dengan yang telah mendapatkan sertifikasi International.
Forum komunikasi sebagai wadah pembinaan jabatan fungsional dilaksanakan sebanyak 2 kali
dalam setahun. Forum komunikasi jabatan fungsional PKM sebagai ajang silahturahmi antar
jabfung PKM, tukar menukar informasi, sosialisasi kebijakan atau program promosi kesehatan
terbaru baik dari tingkat pusat maupun yang ada di tingkat daerah, dan menyusun program kerja
tahunan jabatan fungsional PKM. dan berfungsi pula sebagai pemetaan/identifikasi kompetensi
jabatan fungsional PKM. Untuk menjaga kualitas Jabatan Fungsional PKM dilakukan penilaian
terhadap pejabat fungsional baik Pejabat Fungsional Ahli maupun Terampil berdasarkan Daftar
Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) yang disusun menurut catatan harian, laporan harian,
laporan bulanan kegiatan yang dilakukan oleh Pejabat Fungsional PKM.