Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODEL PEMBELAJARAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
OLEH
KELOMPOK 12
1. MONICA STEVANI BR SEMBIRING
2. YUNI SAMOSIR
3. YOSSIE CAMELIA TARIGAN
4. YULAN SARI DALIMUNTHE (4193311028)
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat,
taufik, hidayah dan inayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “Model Pembelajaran”. Dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan
informasi bagi para pembaca, khususnya mahasiswa program studi Pendidikan.
Penyusun menyadari tanpa bantuan dari semua pihak, penulisan makalah ini mungkin
tidak dapat terlaksana. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.
Rosdiana, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Pendidikan yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan
makalah ini, karena keterbatasan kemampuan yang penyusun miliki. Oleh karena itu,
penyusun mohon kritik dan sarannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari model pembelajaran
2. Untuk mengetahui ciri-ciri model pembelajaran
3. Untuk mengetahui macam-macam model pembelajaran
4. Untuk mengetahui perbedaan komponen pembelajaran (pendekatan, strategi, taktik
teknik, metode)
BAB II
PEMBAHASAN
Rofa’ah (2016: 71) menjelaskan ada beberapa ciri-ciri model pembelajaran secara
khusus daintaranya adalah:
a. Rasional teoritik yang logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa mengajar.
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan
berhasil.
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Ciri-ciri model pembelajaran yang baik yaitu adanya keterlibatan intelektual dan
emosional peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan
pembentukan sikap, adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif. Selama
pelaksanaan model pembelajaran guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator
dan motivator kegiatan belajar peserta didik.
2) Model personal
Pembelajaran dalam Model Personal ini lebih memusatkan perhatian pada
pandangan perorangan dan berusaha menggalakkan kemandirian yang produktif sehingga
manusia menjadi semakin sadar diri dan tanggung jawab atas tujuannya. Dalam rumpun
Model Personal ini terdapat 4 model pembelajaran, yaitu:
a) Pengajaran tanpa arahan (non directive teaching);
b) Model sinetik (sysnectics model);
c) Latihan kesadaran (awareness);
d) Pertemuan kelas (classroom meetitting).
A. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran merupakan suatu fokus orientasi yang digunakan guru dan
murid selama proses pembelajaran berlangsung, fokus orientasi pembelajaran tersebut
terbagi kedalam dua bagian yakni:
1. Pembelajaran berorientasi pada siswa (student centered approach) berarti fokus yang
menjadi pusat pembelajaran terdapat pada siswanya, siswa yang dituntut untuk active
dalam pembelajaran guru hanya sebagai fasilitator yang memfasilitasi dan
mendampingi siswanya.
2. Pembelajaran berorientasi pada guru (teacher centered approach) yakni pembelajaran
berpusat pada guru, guru memunyai peranan yang sangat penting, guru menjadi
sumber informasi dan gurupun bisa menentukan apa saja yang harus dikuasai siswa.
Berbagai pendekatan dalam rangka memahami makna pembelajaran, antara lain :
a. Pendekatan Filsafat
- Idelisme, pembalajaran adalah kegiatan Tanya jawab (dialektika) antara guru
dengan siswa, melatih keterampilan siswa, serta pemberian teladan dalam hal
pengetahuan, nilai dan moral dalam keyakinan dan tingkah lau guru, agar siswa
dapat menemukan jawaban atas masalah yang dihadapinya sehingga dapat
mengetahui pengetahuan yang esensial yang sudah diterima benar dan berlaku
sepanjang zaman, serta dapat mengembangkan karakter dan bakat-bakatnya
- Realisme, menghendaki pembelajaran dan pengelolaan kelas yang berpusat pada
guru. Siswa diharapkan belajar dari pengalaman langsung maupun tidak langsung
melalui strategi inquiry, discovery, pembiasaan dan berfikir induktif.
- Pragmatisme, menghendaki pembelajaran yang berpusat pada siswa, berpusat
pada masalah, berpusat pada aktivitas dan bersifat interdisipliner (terpadu).
- Konstruktivisme, konstruktivisme dinilai sebagai salah satu bentuk pragmatisme.
Dalam konstuktivisme siswa dituntut untuk mengembangkan konsep dan
pengertian tentang sesuatu.
- Eksistensialisme, guru mendampingi siswa sesuai dengan minat dan bakatnya dan
kebutuhannya untuk sampai pada penyadaran diri dan mengembangkan komitmen
yang berhasil mengenai sesuatu yang penting dan bermakna bagi keberadaannya.
- Filsafat pendidikan nasional (pancasila). Pendidik, peserta didik dan sumber
pembelajaran harus sejalan agar mencapai tujuan yang diharapkan.
b. Pendekatan psikologi terhadap pembelajaran
Berikut konsepsi tentang pembelajaran berdasarkan pendekatan ketiga aliran
psikologi:
- Behaviorisme. Pembelajaran adalah kegiatan guru menciptakan kkondisi
lingkungan sebagai stimulus berupa tugas,berupa tugas untuk direspon oleh siswa,
yang dilakukan dalam bentuk pembiasaan atau latihan setahap demi setahap
secara rinci.
- Kognitif. Pemmbelajaran adalah kegiatan guru mrmbimbing siswa melakukan
proses internal yang kompleks berupa pemrosesan informasi agar siswa dapat
mengnembangkan kemampuan atau fungsi-fungsi kognitifnya secara optimal,
kemampuan hubungan social, dan menggunakan kecerdasannya secara bijaksana.
- Humanisme. Pembelajaran adalah kegiatan guru memfasilitasi dan membimbing
siswa belajar melalui proyek-proyek terpadu yang menekankan pada studi-studi
social yang didasarkan atas pemuasan kebutuhan dan kepribadian siswa agar
siswa memperoleh pemahaman dan pengertian dalam rangka pengembangan
social.
c. Pendekatan sistem terhadap pembelajaran
Berdasarkan pendekatan system, pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu
keseluruhan terpadu yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi secara
fungsional dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan. Terdapat
berbagai komponen yang terlibat didalam pembelajaran. Komponen-komponen
pembelajaran itu adalah tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai, materi pembelajaran
yang akan disajikan, metode pembelajaran yang akan digunakan, media pembelajaran,
dan penilaian.
B. Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran adalah pola umum rencana interaksi antara siswa dengan guru
dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan
pendidikan. Berbagai jenis strategi pembelajaran diantaranya:
Berdasarkan rasio guru dan siswa dalam pembelajaran
1. Pembelajaran oleh seorang guru terhadap kelompok besar (satu kelas)
2. Pembelajaran oleh seorang guru terhadap kelompok kecil (5-7 siswa)
3. Pembelajaran oleh seorang guru terhadap seorang siswa
4. Pembelajaran oleh satu tim guru terhadap sekelompok besar (satu kelas)
5. Pembelajaran oleh satu tim guru terhadap sekelompok kecil (5-7 siswa)
Berdasarkan pola hubungan guru dan siswa dalam pembelajaran
1. Pembelajaran tatap muka
2. Pembelajaran melalui media
3. Pembelajaran tatap muka dan Pembelajaran melalui media
Berdasarkan peranan guru dan siswa dalam pengelolaan pembelajaran
1. Pembelajaran yang berpusat pada guru
2. Pembelajaran yang berpusat pada siswa
C. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan prosedur atau cara yang digunakan yang digunakan
oleh guru untuk mengimplementasikan rencana-rencana praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Jadi metode berfokus pada pencapaian tujuan pembelajaran. metode juga
harus disesuaikan dengan strategi pembelajaran. Berbagai macam metode yang dapat
digunakan dalam pembelajaran antara lain seperti: metode ceramah, demonstrasi, diskusi,
simulasi, laboratorium, pengalaman lapangan, brainstorming, debat, simposium, dan
sebagainya.
Beberapa penjelasan metode pembelajaran adalah :
- Metode ceramah
Metode ceramah adalah penerangan secara lisan atas pembelajaran kepada
sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah
yang relative besar. Metode ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang
berupa informasi dan jika bahan ajar tersebut sukar di dapatkan.
- Metode diskusi
Adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling
bertukar pendapat, atau saling mempertahankan pendapat dalam memecahkan
masalah. Menurut Keachie Kulik disbanding metode ceramah, metode diskusi dapat
meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memacahkan
masalah tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya
lambat disbanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif
untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
- Metode Demonstrasi.
Merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan. Demonstrasi sebagai metode
pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator ataupun siswa
memperlihatkan kepada oranng lain suatu proses. Seperti cara mendemonstrasikan sel
elektrokimia.
D. Teknik Pembelajaran
Teknik adalah cara khusus untuk mengimplementasikan metode dalam sebuah proses
pembelajaran. Teknik tergantung kondisi di lapangan, teknik dapat berubah-ubah
tergantung guru dan kondisi pada saat praktek di lapangan. Misalkan, terdapat dua orang
sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin sangat berbeda dalam taktik
yang digunakannya.
Dari hasil pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara
model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, tehnik dan metode
pembelajaran. Walaupun perbedaan itu tidak begitu tegas, karena semua istilah
merupakan satu kesatuan yang saling menunjang, untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Jadi model pembelajaran adalah pembungkus proses pembelajaran yang
didalamnya ada pendekatan, strategi, metode dan tehnik (Darmadi, 2017).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model pembelajaran merupakan kerangka dasar pembelajaran yang dapat diisi oleh
beragam muatan mata pelajaran, sesuai dengan karakteristik kerangka dasarnya.
3.2 Saran
Dalam pembelajaran guru diharapkan mampu memilih model pembelajaran yang
sesuai dengan materi yang diajarkan. Dimana dalam pemilihan Model pembelajaran meliputi
pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh.
Kita sebagai calon pendidik atau guru harus ingat bahwa tidak ada model
pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam
memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi
bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA