Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Teori Organisasi

1. Pengertian Teori

Teori berasal dari bahasa Latin theoria (atau bahasa Yunani theoros) yang berarti
spectator atau pengamat, yaitu orang yang mengamati, menyaksikan, atau melihat.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, istilah teori diberikan penjelasan sbb:

a. Teori merupakan pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai


suatu peristiwa (kejadian, dsb); misalnya teori tentang terjadinya bumi, teori
Darwin tentang evolusi.
b. Teori merupakan azas-azas dan hokum-hukum umum yang menjadi dasar sesuatu
kesenian atau ilmu pengetahuan; misalnya teori melukis, teori karang mengarang,
teori hitungan, teori pelayaran.
c. Teori merupakan pendapat cara-cara dan aturan-aturan untuk melakukan sesuatu;
misalnya teorinya mudah, tetapi prakteknya sukar.

Wursanto (2002: 257) dalam bukunya Dasar-Dasar Organisasi memaparkan


bahwa kita dapat pula memberikan pengertian bahwa yang dimaksud dengan teori
adalah sbb:

1. Teori merupakan suatu rumusan yang disusun secara sistematis, logis dan teratur
mengenai suatu fenomena.
- Yang dimaksud tentang suatu rumusan merupakan pernyataan atau
kesimpulan tentang suatu asas, atau prinsip atau pendirian yang disebutkan
dengan kalimat yang ringkas tetapi tepat.
- Sistematis berarti teratur menurut suatu system tertentu (system adalah suatu
cara atau metode yang teratur untuk melakukan sesuatu).
- Logis berate rumusan itu disusun berdasarkan suatu pemikiran yang rasional
dengan mempergunakan suatu logika sehingga rumusan itu dapat diterima
akal (masuk akal).
- Fenomena mengandung arti sbb:
= Merupakan hal-hal yang dapat disaksikan dengan mempergunakan
panca indera, dapat diterangkan dan dapat dinilai secara ilmiah, seperti
fenomena dalam perbintangan.
= Dapat pula berarti orang atau benda atau kejadian yang menarik
perhatian atau luar biasa sifatnya, misalnya peristiwa gerhana matahari
total.
2. Teori merupakan suatu pandangan mengenai sesuatu hal yang dalam batas-batas
tertentubersifat normative, sehinga dapat dipergunakan sebagai pegangan, atau
pedoman dalam melakukan sesuatu kegiatan atau dalam menyusun suatu pola
atau standar atau dalam melakukan suatu penilaian atau pengukuran mengenai
sesuatu. Sesuatu itu dapat berupa benda/ barang atau kejadian atau perbuatan.
3. Teori merupakan suatu pendapat dari seseorang (ahli) tentang sesuatu masalah
atau sesuatu hal yang diperoleh melalui penelitian atau kajian secara ilmiah, untuk
kemudian disusun secara sistematis dan logis.
4. Teori juga merupakan suatu rangkaian penjelasan yang disusun secara sistematis
mengenai suatu fenomena yang telah dipelajari secara ilmiah dan logis.

Fungsi Teori:

Dari beberapa pengertian teori di atas dapat disimpulkan bahwa teori itu
mempunyai fungsi sebagai berikut:
 Teori mempunyai fungsi sebagai pandangan, pedoman atau pangkal tolak dalam
menghadapi dan dalam menjalankan tugas pekerjaan praktek.
 Teori juga mempunyai fungsi sebagai ukuran, standar atau norma dalam
melakukan suatu penilaian atau pengukuran.
 Teori juga berfungsi sebagai pola, model, dasar atau patokan untuk menjalankan
tugas atau pekerjaan praktek.

2. Pengertian Organisasi

Organisasi berasal dari kata organon yang dalam bahasa Yunani berarti alat.
Definisi organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada
perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa
pendapat sebagai berikut:

- Chester I. Barnard (1938) mengemukakan: “Organization is a system of


cooperative activities of two or more persons something intangible and
impersonal, largely a matter of relationships” (Organisasi adalah suatu system
tentang aktivitas-aktivitas kerjasama dari dua orang atau lebih

- James D. Mooney (1947) mengatakan bahwa: “Organization is the form of


every human association for the attainment of common purpose” (Organisasi
adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama).

- Menurut Marshal E. Dimock (1958) : “Organization is the systematic bringing


together of interdependent part to form a unified whole through which authority,
coordination and control may be exercised to achive a given purpose”
(Organisasi adalah perpaduan secara sistematis dari pada bagian-bagian yang
saling ketergantungan/ berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat
melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan
yang telah ditentukan).

- Menurut Daniel E. Griffiths (1959): “Organization is an essemble of


individuals who perform distinct but inter-related and coordinated function in
order that one or more tasks can be completed” (Organisasi adalah seluruh orang-
orang yang melaksanakan fungsi-fungsi yang berbeda tetapi saling berhubungan
dan dikoordinasikan agar supaya sebuah tugas atau lebih dapat diselesaikan).

- E. Wight Bakke (dalam Dunsire: 1973) mendefinisikan organisasi sbb: “A


continueing system of differentiated and coordinated human activities utilizing,
transforming and welding together a specific set of human, material, capital,
ideational, and natural resources into a unique problem-solving whole engaged
in satisfying particular human needs in interaction with other system of human
activities and resources in its environment.” (Organisasi adalah suatu system
berkelanjutan dari aktivitas-aktivitas manusia yang terdeferensiasi dan
terkoordinasi, yang mempergunakan, mentransformasi, dan menyatupadukan
seperangkat khusus manusia, material, modal, gagasan dan sumber daya alam
menjadi suatu kesatuan pemecahan masalah yang unik dalam rangka memuaskan
kebutuhan-kebutuhan tertentu manusia dalam interaksinya dengan system-sistem
lain dari aktifitas manusia dan sumber daya dalam lingkungannya).

- Fremont E. Kast & James E. Rosenzweig (1974) mengatakan: “An


organization as a subsystem of its broader environment, and goal oriented
(people with purpose), including a technical subsystem (people using knowledge,
techniques, equipment, and facilities), a structural subsystem (people working
together on integrated activities), a psychosocial subsystem (people in social
relationships), and coordinated by a managerial subsystem (planning and
controlling the overall endeavor” (Organisasi sebagai suatu subsistem dari
lingkunngan yang lebih luas, dan berorientasi tujuan (orang-orang dengan tujuan),
termasuk subsistem teknik (orang-orang memakai pengetahuan, teknik, peralatan,
dan fasilitas), subsistem structural (orang-orang bekerjasama pada aktivitas yang
tersatupadu), subsistem jiwa social (orang-orang dalam hubungan sosial), dan
dikoordinasikan oleh subsistem manajemen (perencanaan dan pengontrolan
semua usaha).

- Menurut Sondang P. Siagian (1983): Organisasi adalah setiap bentuk


persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai suatu
tujuan bersama dan terikat secara formal dalam suatu ikatan hirarkhi dimana
selalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok orang yang disebut
pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.

- Sedangkan Stephen P. Robbins (1990) mendefinisikan organisasi sbb: “An


organization is a consciously coordinated social entity, with a relatively
identifiable boundary, that functions on a relatively continous basis to achieve a
common goal or set of goals”. (Organisasi adalah suatu entitas social yang secara
sadar terkoordinasi, memiliki suatu batas yang relative dapat diidentifikasi, dan
berfungsi secara relative berkesinambungan untuk mencapai suatu tujuan atau
seperangkat tujuan bersama.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan secara singkat bahwa:

“Organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-


orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan
sumber daya yang dimiliki”.

3. Pengertian Teori Organisasi dan beberapa pendapat tentang Teori


Organisasi

Menurut Hodge dan Anthony, teori organisasi adalah sekelompok konsep,


prinsip-prinsip, dan hipotesis yang digunakan untuk menjelaskan komponen-
komponen organisasi dan bagaimana komponen-komponen tersebut berperilaku.

Menurut Jones menyatakan bahwa teori organisasi adalah studi tentang


bagaimana organisasi berfungsi dan bagaimana organisasi mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh lingkungan sekelilingnya.

Menurut Wursanto (2002: 259), yang dimaksud dengan Teori Organisasi adalah
suatu konsepsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang
pemecahan masalah organisasi sehinga dapat lebih berhasil, sehingga organisasi
dapat mencapai sasaran yang ditetapkan.

Keterangan:
 Yang dimaksud dengan masalah adalah segala sesuatu yang memerlukan
pemecahahan dan pengambilan keputusan. Sesuatu yang tidak memerlukan
pemecahan bukan merupakan masalah.
 Yang dimaksud dengan masalah organisasi adalah segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan
pengambilan keputusan.
 Masalah yang dihadapi oleh organisasi sangat kompleks dan setiap masalah
memerlukan pemecahan tersendiri.
 Usaha untuk memecahkan berbagai masalah organisasi yang sangat kompleks itu
memunculkan berbagai kajian untuk lebih memahami efektifitas organisasi.
 Dari usaha intelektual itu kemudian berkembanglah berbagai teori organisasi
dengan berbagai kaidah dan rumusnya.

Selanjutnya Dicky Wisnu dan Siti Nurhasanah (2005: 9) dalam bukunya Teori
Organisasi, Struktur dan Desain, mengatakan bahwa Teori Organisasi adalah studi
tentang bagaimana banyak organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana
mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja
didalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.

Pada skala yang lebih luas, kekayaan sumberdaya sebuah masyarakat dalam ekonomi,
sosial dan budaya ditunjukkan oleh kecanggihan dan kerumitan organisasi dan institusi
yang terbangun didalamnya. Oleh karena itu, studi tentang bagaimana banyak organisasi
berfungsi dan difungsikan secara efektif berdampak pada laju pertumbuhan
pembangunan sebuah bangsa di segala bidan. Dengan kata lain, peningkatan efektifitas
kerja organisasi dan institusi secara langsung berpengaruh pada kenaikan kekayaan dan
kemakmuran sebuah masyarakat ataupun bangsa itu sendiri.

Sedangkan menurut Kusdi (2009: 6) dalam bukunya Teori Organisasi dan


Administrasi mengatakan bahwa Teori Organisasi merupakan bagian dari studi
organisasi. Dijelaskan lebih lanjut bahwa studi organisasi dapat dibedakan menjadi
dua aspek, yaitu aspek material dan aspek manusia:

 Pada aspek material, pengaruh dari ilmu ekonomi, manajemen, teknik dan lain
sebagainya lebih mendominasi dan biasanya mampu memberikan penjelasan yang
cukup memuaskan. Sebagai contoh, transaksi ekonomi, efisiensi dan efektivitas
berhubungan dengan peralatan mesin dan teknologi, proses produksi,
pembiayaan, dan lain sebagainya, merupakan topic-topik yang bersandar pada
disiplin ilmu tersebut.
 Pada aspek manusia, studi organisasi tidak hanya terdiri dari teori organisasi,
melainkan dua unsur, yaitu teori organisasi dan perilaku organisasi, yang masing-
masing merujuk pada aspek makro dan mikro.
o Studi perilaku organisasi ada pada level individu, dan umumnya dibahas
oleh disiplin psikologi. Interaksi pada level kelompok biasanya dibahas
oleh sosiologi.
o Pada level makro organisasi, disiplin ilmu yang berpengaruh pada
umumnya adalah sosiologi.

B. Membandingkan Teori Organisasi, Teori Manajemen dan Perilaku


Organisasi

Teori adalah penjelasan dari beberapa gejala dan berisi tentang prinsip-prinsip
yang menggambarkan hubungan yang teramati antar gejala dan berisi tentang prinsip-
prinsip yang menggambarkan hubungan yang teamati antar gejala tersebut. Dengan kata
lain, teori berusaha menggambarkan kenyataan-kenyataan. Teori merupakan simplifikasi
dan generalisasi dari gejala-gejala atau kenyataan-kenyataan.

Sebagaimana dikatakan oleh Hodge dan Anthony di atas bahwa teori organisasi
adalah sekelompok konsep, prinsip-prinsip, dan hipotesis yang digunakan untuk
menjelaskan komponen-komponen organisasi dan bagaimana komponen-komponen
tersebut berperilaku. Hal ini berarti bahwa : Teori Organisasi dapat membantu kita
memahami apa itu organisasi dan bagaimana organisasi berhubungan dengan
lingkungannya, sedangkan Teori manajemen adalah penjelasan dari praktik-praktik
manajemen atau menjelaskan bagaimana para manajer berperilaku.

Selanjutnya menurut Jones menyatakan bahwa teori organisasi adalah studi


tentang bagaimana organisasi berfungsi dan bagaimana organisasi mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh lingkungan sekelilingnya. Dengan demikian, Teori Organisasi akan
membantu para praktisi dan teoritisi organisasi dalam menganalisis kegiatan organisasi,
bagaimana organisasi harus belajar dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan,
serta organisasi harus menyesuaikan dirinya dengan perubahan lingkungan. Pengetahuan
tentang teori organisasi akan membantu dalam menganalisis struktur dan budaya
organisasi, mendiagnosis masalah, memanfaatkan proses desain organisasi dan membuat
penyesuaian-penyesuaian yang akan membentuk organisasi dalam mencapai tujuannya.
Lebih lanjut Jones menyatakan bahwa bahasan Teori Organisasi meliputi tiga bahasan
besar, yaitu struktur organisasi, desain organisasi dan budaya organisasi.

Perilaku Organisasi adalah organisasi dari sudut pandang mikro. Perilaku


Organisasi memberikan penekanan pada perilaku individu dan kelompok-kelompok kecil
yang ada dalam organisasi. Menurut Robbins, perilaku organisasi memfokuskan diri
pada perilaku di dalam organisasi dan kepada seperangkat prestasi dan variabel tentang
sikap yang sempit dari para pegawai. Perhatian utama dari Perilaku Organisasi adalah
kepuasan kerja. Perilaku individu yang menjadi topik utama dari Perilaku Organisasi
adalah persepsi, motivasi, nilai-nilai, pengetahuan dan kepribadian. Sedangkan topik
yang berhubungan dengan perilaku kelompok adalh peran, status, kepemimpinan,
kekuasaan, komunikasi, dan konflik.

Agar organisasi dapat berjalan dengan baik maka organisasi harus dikelola oleh
manajer. Dalam melakukan pengelolaan organisasi tersebut maka manajer/ manajemen
(sekelompok pimpinan) melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Jika disatukan: Teori
Organisasi, Teori Manajemen dan Perilaku Organisasi akan dapat membantu menjelaskan
secara komprehensif tentang kegiatan-kegiatan organisasi, sehingga apabila kita ingin
memahami secara tuntas tentang organisasi, maka ketiga topik utama tersebut harus
dipelajari. Berikut ini gambaran bagaimana Teori Organisasi, Teori Manajemen dan
Perilaku Organisasi tersebut terangkai dan membentuk organisasi.

Anda mungkin juga menyukai