METODE PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan didesa Serang Kabupaten Purbalingga pada hari Rabu tanggal 11
Desember 2019.
B. Analis Data
1. Uji F
Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara slimutan. Pengujiani
ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang
terdapat didalam model secara bersama-sama terhadap variabel depeden.Uji F
dipenelitian ini digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh Good Corporate
Governance dan Earning Power terhadap Manajemen Laba secara slimutan dan
parsial. Menurut Sugiono (2014:257)
Hipotesis : Ho : Bo + e
Ha : Bo B1 X 1+ B2 X 2 + B3 X 3 +B 4 X 4 + B 4 X 5+ e
Rumus :
2 (∑Y )²
SST (Total Jumlah Kuadrat) ∑ Y −
n
SSR (Jumlah Kuadrat ( regresi ) : ¿ ¿
SSE ( Jumlah Kuadrat Error) : SST – SSR
SSR
MSR (Rata² Kuadrat Regresi) :
ρ
SSE
MSE (Rata² Kuadrat Error) :
n− ρ−1
MSR
Fcal/hit :
MSE
2. Uji T
Uji T adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial,
pengujian ini dapat dilakukan untuk mengetahui peran secara signifikansi
parsial antara variabel independen dan variabel dependen dengan dengan
mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap konstan.(Sugiyono
2014:250)
Hipotesis : Ho:Bi = 0
Ha: Bi ≠0
bi−βi
Rumus : Thit : MSE → βi=0
√
SSE
3. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian
atau ketetapan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel.
Apabila nilai koefisien korelasi sudah diketahui, maka untuk mendapatkan
koefisien determinasi dapat diperoleh dengan menguadratkannya. Besarnya
koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut;
SSR
Rumus : R² :
SST
4. Regresi Linier Berganda
Pengertian Regresi linier berganda bermaksud meramalkan bagaimana
keadaan (naik turun) variabel deependen (kriterium), bila dua atau lebih
variabel independen sebagai faktor prediator dimanipulasi (dianik turunya
nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel
independenya minimal 2.(Sugiyono 2014:277)
b. Heteroskedastistas
Heteroskedastitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, terjadi ketidaksamaan varians atau residual dari satu
pengamatan ke pengamanatan yang lain. Menurut Gujarati (2012:406) untuk
menguji ada tidaknya heteroskedastistas digunakan uji-rank spearman yaitu
dengan mengorelasikan variabel independen terhadap nilai absolut dari
residual.Untuk mendeteksi gejala uji heteroskedasititas, maka dibuat
persamaan regresi dengan asumsi yang tidak ada heterosdastitas kemudian
menemukan nilai absolut rasidual, selanjutnya meregresikan nilai absolute
residual diperoleh sebagai variabel dependen serta dilakukan regresi dari
variabel independen. Jika nilai koefisien korelasi antara variabel independen
dengan nilai absolute dari residual signifikan, maka kesimpulanya terdapat
heteroskedastitas (varian dari rasidual tidak homogen).
c. Autokorelasi
Autokorelasi yang dilakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
didalam sebuah model regresi linier ada kolerasi antara kesa;ahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1(sebelumnya).
Jika terjadi kolerasi, mka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja
model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Singgih
Santoso, 2012:241).