Anda di halaman 1dari 2

9.

Faktor-faktor yang mempengaruhi absorbs obat suppositoria (3 Literatur)

Jawab :

a. Menurut Ansel : 579-581

1) Faktor fisiologi

Rektum manusia panjangnya ±15-20 cm. Pada waktu isi kolon kosong, rektum hanya berisi 2-3
ml cairan mukosa yang inert. Dalam keadaan istirahat, rektum tidak ada digerakkan, tidak ada villi dan
mikrovilli pada mukosa rektum. Akan tetapi, terdappat vaskularisasi yang berlebihan dari bagian
submukosa dinding rektum dengan darah dan kelenjar limfe.
Diantara factor fisiologi yang mempengaruhi absorbsi obat dari rektum adalah kandungan kolon,
jalur sirkulasi dan ph serta tidak adanya kemampuan mendapar dari cairan rektum.

a) Kandungan kolon, obat lebih mungkin berhubungan dengan permukaan rektum dan kolom yang
mengadsorpsi dimana tidak ada feses.
b) Jalur sirkulasi, obat yang diabsorpsi melalui rektum, tidak seperti yang diabsorbsi setelah pemberian
seecara oral, tidak melalui sirkulasi portal sewaktu perjalanan pertamanya dalam sirkulasi yyang
lazim.
c) pH dan tidak adanya kemampuan mendapat dari cairan rektum, karena cairan rektum pada
dasarnya netral pada pH 7-8 dan kemampuan mendapar tidak ada, maka bentuk obat yang
digunakan lazimnya secara kimia tidak berubah oleh lingkungan rektum.

2) Faktor fisika kimia dari obat dan basis suppositoria

Faktor fisika kimia mencakup sifat-sifatnya seperti kelarutan relative obat dalam lemak dan air
serta ukuran partikel dan obat yang menyebar.

a) Kelarutan lemak air, suatu obat lipofilik yang terdapat dalam suatu basis suppositoria berlemak
dengan konsentrasi rendah memiliki kecenderungan yang kurang untuk melepaskan diri kedalam.

b) Ukuran partikel, semakin kecil ukuran partikel semakin mudah melarut dan lebih besar
kemungkinannya untuk dapat lebih cepat diabsorbsi.

c) Sifat basis, apabila terjaddi interaksi antar basis dengan obat ketika dillepas, maka absorbs akan
terganggu atau makin dicegahnya.

b. Menurut Lachman : 1149-1154

1) Faktor-faktor fisiologis

Sejumlah obat tidak dapat diberikan secara oral, karena obat-obat tersebut dipengaruhi oleh
getah pencernaan, atau aktivitas terapeutiknya di ubah oleh hati sesudah diabsorbsi. Vena humoral
yyang lebih bawah mengelilingi kolon dan rektum, masuk ke dalam vena kava interior jadi menghindari
hati. Vena hemaroid yang lebih atas tidak berhubungan dengan vena porta yang menujju ke hati.
Dilaporkan bahwa lebih dari separuh (50 sampai 70%) obat yang diberikan seecara rectal terabsorbsi
secara langsung ke dalam siirkulasi umum.
pH mukosa rectal mempunyai peranan penting dalam mengendalikan laju absorbsi obat yang
berarti. Schanker melaporkan bahwa kolon ttikus mempunyai Ph kira-kira 6,8.
Riegelman dan Crowell telah mendemonstrasikan bahwa salah satu tahap yang membatasi laju
absorbsi obat adalah difusi, obat tersebut ke teempat terjadinya absorbsi pada mukosa rectal.
Dinding membrane diliputi suatu lapisan mukosa yang relative continue, yang dapat bertindak
sebagai penghalang mekanik untuk jalannya obat melalui pori-pori dimana terjadi absorpsi.
Harus diakui bahwa walaupun temperature tubuh rata-rata 37°C temperatur pasien dapat
berkisar dari 36-38°C, karena adanya sirkulasi harian dan bulanan. Pembuat formula suppositoria harus
memperhatikan hal-hal yang paling buruk sekalipun.

2) Karakteristik Fisika Kimia Obat

Urutan peristiwa menuju absorpsi obat melalui daerah anorectal adalah obat dalam membawa
masuk obat dalam cairan. Hal ini cairan kolon kemudian diabsorpsi oleh mukosa rectal. Agar dapat
diabsorpsi obatt tersebut harus dilepas dari suppositoria dan di distribusikan oleh cairan disekitarnya
pada tempat-tempat aabsorbsi dengan melarutkan dalam cairan maka terdapat kontak yang luas dan
obat dengan dinding lumen sehingga meningkatkan kontak obat dengan sebagian besar tempat
absorbsi. Sifat basis suppositoria dipengaruhi oleh absorpsi obat.
Didalam formula suppositoria dapat mempengaruhi absorpsi obat melalui perubahan sifat
reologi dari basis tersebut pada temperature kamar. Atau dengan mempengaruhi disolusi obat dalam
media sediaan obat tersebut. Laju obat yang dilepaskan dapat diperpanjang deengan penambahan
suatu polimer, air, penambahan koloid silicon, oksida yang hidrrofobik pada suppositoria dengan basis
berlemak.

Anda mungkin juga menyukai