Anda di halaman 1dari 2

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Globalisasi menjadikan perubahan informasi yang sebelumnya hanya dari
orang ke orang menjadi banyak orang hingga lintas negara. Globalisasi
menyebabkan perubahan dari pola pikir masyarakat. Perubahan dalam
masyarakat menimbulkan tuntutan baru untuk keperawatan. Pelayanan
keperawatan merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang memiliki
peranan sangat penting pada pelayanan kesehatan. Teknologi dan penemuan
ilmiah baru mengharuskan tenaga kesehatan untuk secara terus menerus
memperbaharui pengetahuan dan keterampilan mereka (Blois & Sortlife,
2001, Turk, 2013).

Sistem informasi keperawatan diartikan sebagai bagian dari sistem informasi


pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan aspek keperawatan,
khususnya mempertahankan dokumentasi keperawatan (Malliarow dan Ziga,
2009). Keperawatan menggunakan sistem informasi dalam rangka mengkaji
kondisi pasien, mempersiapkan perencanaan keperawatan, dokumentasi
keperawatan, dan mengontrol kualitas pelayanan keperawatan.

Peningkatan kualitas sistem informasi keperawatan merupakan salah satu


solusi untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Sejak pengenalan
sistem informasi keperawatan akut pada tahun 1965, perpaduan informatika
konsumen dan sistem informasi yang berpusat pada pasien (Staggers dan
Thompson, 2002). Saat ini sistem informasi keperawatan dijadikan standar
dalam sistem informasi perawatan kesehatan terintegrasi yang lebih luas dan
menyediakan alat – alat yang efektif dan efisien untuk mendukung asuhan
keperawatan. (Blois dan Sortlife, 2001).

Salah satu upaya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan melalui sistem


informasi manajemen adalah sistem informasi geografis (GIS). Sistem

Universitas Indonesia
2

Informasi Geografis dalam Susanto (2007), adalah sistem yang berbasis


komputer yang digunakan untuk menyimpan data dan manipulasi informasi
geografis. SIG atau GIS (Geographic Information System) merupakan suatu
bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis
dengan menggunakan peta sebagai antar muka. Aplikasi SIG saat ini banyak
digunakan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang berkaitan
dengan wilayah geografis.

Sistem informasi geografis (GIS) telah digunakan secara luas untuk penelitian
masalah kesehatan masyarakat di beberapa tahun terakhir. GIS memiliki
manfaat dan bantuan untuk mengungkapkan hubungan antara kesehatan
lingkungan dan lokasi geografis yang dapat menyebabkan kasus penyakit,
contohnya kanker, kejadian kanker dibawah kontrol serta lokasi geografis
penderita (Turk, 2013). Sistem informasi geografis (GIS) juga dapat
digunakan pada kasus maternitas seperti mapping persalinan sectio caesarea.
Penelitian ini memadukan analisis GIS dan data digunakan dalam monitoring
dan evaluasi kesehatan di tingkat kabupaten dengan lingkup rumah sakit
daerah di Kayonza Selatan dan mengidentifikasi kesenjangan dalam akses
kesehatan ke perawatan obstetrik darurat di daerah pedesaan Rwanda.

Melalui sistem GIS ini, petugas kesehatan dapat berkontribusi untuk


mencegah terjadinya kasus dan mendukung keputusan pelayanan yang
bertanggung jawab pada kesehatan.

1.2. Tujuan Penulisan


1.2.1. Memahami konsep dan teori sistem informasi manajemen kesehatan
1.2.2. Memahami konsep Nursing Informatics
1.2.3. Memahami salah satu penggunaan sistem informasi manajemen pada
asuhan/layanan keperawatan

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai