Anda di halaman 1dari 7

III.

Gambar
Terapi
Terapi Ulkus
Ulkus
Peptikum
Peptikum
Merupakan keadaan terputusnya
kontinuitas mukosa saluran cerna yang
meluas.

 Berawal dari GASTRITIS


Peradangan mukosa lambung
 ULKUS/TUKAK/LUKA SALURAN
CERNA
Diberi nama sesuai lokasinya tukak
lambung dan tukak duodenum
 PERFORASI
Pada keadaan yang parah bisa terjadi
perforasi

I. Faktor- faktor yang mempengaruhi


1. FAKTOR AGRESIF
 Asam dan pepsin
 Aspirin, NSAID, steroid,
merokok,etanol IV. Sitoproteksi
2. FAKTOR DEFENSIF 1. Sitoproteksi dan antisekresi
 Mukus dan bikarbonat  prostaglandin
 Resistensi mukosa 2. Sitoproteksi dan proteksi lokal
 Aliran darah mukosa  sukralfat dan Bi koloidal
 Prostaglandin 3. Sitoproteksi murni
Sudah tua : Faktor  karbenoksolon dan
pertahanannya kuat setraksat
Masih muda : Faktor V. sukralfat
penyerangannya kuat 1. Garam aluminium dari sukrosa
dengan 8 gugusan sulfat
II. Terapi Ulkus Peptikum 2. Suasana asam ( pH=3-4 )
1. Menetralkan asam lambung c membentuk pasta kental yang
(dengan): antasida secara selektif terikat pada
2. Mengurangi sekresi asam dasar ulkus dan menjadi sawar
lambung c : yang melindungi ulkus thd
 H2 blocker/antagonis difusi asam, pepsin dan garam
reseptor H2 empedu (proteksi lokal).
 Antikolinergik 3. Tidak boleh diberikan bersama
 penghambat pompa antasida dan makanan
proton / proton-pump 4. Meningkatkan produksi PGE
inhibitor/ H+K+ATPase serta merangsang sekresi
3. Melindungi mukosa lambung mukus dan bikarbonat
duodenum c: (sitoproteksi)
sitoproteksi 5. Tidak bersifat antasida.
(meningkatkan - Diberikan pada saat perut
faktor defensif) kosong 4x1g atau 2x2g
4. Menghilangkan infeksi 6. Kombinasi dgn simetidin
Helicobacter pylori bersifat sinergis
5. Mengurangi gejala yang 7. Mengandung Al –
dirasakan menyebabkan konstipasi
ringan dan toksisitas Al pada
penderita gagal ginjal.
Sukralfat tidak dapat
dikombinasikan dengan antasida
karena antasida akan menetralkan
asam lambung, sedangkan
sukralfat bekerja pada suasana
asam (pH 3-4) sehingga ketika
dikombinasikan dengan antasida
sukralfat tidak dapat bekerja.
VI. Bi koloidal
1. Garam Bi koloidal dari asam
sitrat
2. Suasana asam membentuk
lapisan pelindung yang selektif
di dasar ulkus dan bertindak
sbg sawar thd difusi asam,
pepsin dan asam empedu
3. Tidak bersifat antasida
 Bersifat bakterisidal thd
Helicobacter pylori
4. Diberikan sebelum makan 4 x
120mg
5. Bi bersifat nefrotoksik dan
terjadi warna hitam pada lidah,
gigi dan faeces yang reversibel.
6. Menyebabkan konstipasi Tidak
boleh diberikan bersama
antasida dan makanan
KONTRA spermatozoa dan tidak terdapat
spermatozoa dalam ejakulat.
I. METODE KALENDER (OGINO-
SEPSI
Dasar:
KNAUS)
IV. Lupa Minum Pil
1. Lupa 1 pil:
Menentukan waktu ovulasi dari data
Segera minum saat teringat
menstruasi selama 6-12 bulan terakhir.
dan minum pil selanjutnya
problem terbesar adalah jarang wanita
pada waktunya meskipun
yang mempunyai siklus teratur 28 hari
harus minum 2 pil pada hari
Masa hidup ovum 12-24 jam
yang sama
Masa hidup spermatozoa 48-72 jam
2. Lupa 2 pil berturut-turut
Angka kegagalan sampai 47%
(dari 14 pil pertama):
Cara menentukan masa subur:
Segera minum 2 pil saat
Awal masa subur ditentukan dengan
teringat, minum 2 pil pada hari
mengurangi siklus terpendek dengan 18
berikutnya. Kemudian minum
Akhir masa subur ditentukan dengan
sisa pil yang masih ada seperti
mengurangi siklus terpanjang dengan 11
biasa. Untuk proteksi gunakan
Asal angka:
kontrasepsi cadangan
18 = 14 + 2 + 2
3. Lupa minum 2 pil berturut-
Masa hidup spermatozoa
turut (dari 7 pil terakhir):
11 = 14 – 2 – 1
Buang pil yang masih tersisa
Masa hidup ovum
dan gunakan strip baru.
CONTOH : Gunakan kontrasepsi
cadangan selama 7 hari.
Data menstruasi seorang wanita 6 bulan 4. Lupa minum 3 pil atau lebih
29 30 31 28 30 29 hari bulan ini 3 berturut-turut:
September 2017 Buang pil yang masih tersisa
Siklus terpendek 28 – 18 = 10 dan gunakan strip baru.
Siklus terpanjang 31 – 11 = 20 Gunakan kontrasepsi
Masa subur hari ke 10-20 sesudah cadangan selama 7 hari.
menstruasi atau 13 -23 September
2017 tidak boleh melakukan coitus V. KONTRASEPSI POST-COITAL
1.Oral kontrasepsi yang bisa
II. Kontrasepsi Hormonal digunakan:
1. Oral Kombinasi  Oral kombinasi
2. Kontrasepsi Progestin saja  Estrogen dosis tinggi per
 mini pill oral
 injeksi progestin  Progestin dosis tinggi
 IUD yang mengandung 2. Oral kombinasi
progestin Minum 2 tablet (berisi 0,05mgEE
 Implant (Alat Kontrasepsi + 0,5mgNG) sekaligus dalam jangka
Bawah Kulit) waktu 24 jam kemudian 2 tablet lagi
 Vaginal ring 12 jam kemudian
3. Kontrasepsi post-coital =
morning-after pill VI. INTRA UTERINE DEVICE (IUD)
Mekanisme Kerja:
III. KONTRASEPSI MANTAP 1. Mengganggu implantasi karena
1. Dasar KonTap Wanita: timbul radang lokal
Oklusi/penutupan tuba Falopii 2. Menghambat implantasi karena
sehingga spermatozoa dan produksi lokal prostaglandin
ovum tidak dapat bertemu. 3. Meningkatkan pergerakan
2. Dasar KonTap Pria: ovum dalam tuba
Oklusi vas deferens sehingga 4. Menghambat pergerakan
menghambat perjalanan spermatozoa saat melewati
uterus
Tiroid
Produksi hormon tiroid diatur oleh TSH yang
dikeluarkan oleh hipofisis anterior, yang
pada gilirannya berada di bawah kendali
umpan balik negatif oleh tingkat hormon
tiroid yang bebas yang bersirkulasi dan
Gangguan tiroid meliputi berbagai keadaaan pengaruh positif hormon pelepas
penyakit yang mempengaruhi produksi atau Thyrotropin Hipotalamaus (TRH)
sekresi hormon tiroid yang mengakibatkan
perubahan stabilitas metabolisme. Produksi hormon tiroid juga diatur oleh
Hiperteriodisme dan hipotiroidisme adalah deiodinasi T4 ke T3 ekstratiroidal, yang
sindrom klinis dan biokimiawi yang dapat dipengaruhi oleh nutrisi, hormon non-
dihasilkan dari peningkatan dan perununan tiroid, oba-obatan dan penyakit
produksi hormon tiroid Ekstratiroidal : Penyebab gangguan hormon
Hormon Tiroid tiroid bukan kelenjar tiroid.

 Tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) Eutiroid : kadar tiroid normal


terbentuk pada tirogblobulin, Tirotoksikosis (Hipertiroid)
glikoprotein besar yang disintesis di
dalam sel tiroid  Hipertiorid terjadi ketika jaringan
 Iodida anorganik memasuki sel folikel terpapar pada kadar T3, T4 yang
tiroid dan dioksidasi oleh Tiroid berlebihan, atau keduanya
Peroksidase (TPO) dan terikat secara  Tumor pituitari yang mengeluarkan
kovalen (terorganisir) ke residu tirosin TSH melepaskan hormon aktif
tiroglobulin. biologis yang tidak responsif terhadap
 Residu Tirosin Iodinated umpan balik normal
Monoiodotirosin (MIT) dan  Pada penyakit graves disease (auto
diiodotirosin (DIT) bergabung untuk imun) hipertiroid akibat dari aksi
membentuk iodotironin dalam reaksi antibodi perangsang tiorid (TSAb)
yang dikatalis oleh tiroid peroksidase. yang diarahkan melawan reseptor
 Dengan deikin, dua molekul DIT tirotropin pada permukaan sel tiroid
bergabung membentuk T4 dan MIT Tirotoxikosis (hipertiroid)
dan DIT bergabung membentuk T3
 Hormon tiroid dilepaskan ke dalam  Graves diseases (auto imun)
aliran darah melalui proses proteolisis disebabkan karena kerja TSH tidak
dalam sel-sel tiroid. dapat dikontrol pada reseptor
 T3 dan T4 diangkut dalam aliran tirotropin sehingga menyebabkan
darah oleh tiga protein ; globulin, tiroid tinggi
prealbumin dan albumin. Hanya  Toxic adeoma (nodul otonom, besar
hormon tiorid yang tidak terikat yang tapi hanya satu nodul) adalah masa
dapat berdifusi ke dalam sel, tiroid diskrit yang bekerja secara
menghasilkan efek biologis dan independen dalam kontrol pituitari
mengatur sekresi TSH dari hipofisis.  Plummer’s disease (multinodular,
 T4 dikeluarkan hanya dari kelenjar beberapa nodul) folikel dengan fungsi
tiroid, tetapi kurang dari 20% T3 otonom tingkat tinggi hidup
diproduksi dari kelenjar tiroid berdampingan dengan folikel normal
 Sebagian besar T3 terbentuk dari atau bahkan tidak berfungsi
pemecahan T4 yang dikatalis oleh
Tirotoksikosis (hipertiroid)
enzim g’ – monodeiodinase yang
ditemukan dalam jaringan perifer.  Dengan rasa sakit (granulomatus
 T3 bersifat sekitar lima kali lebih aktif atau de Quervain’s) dipercaya
dari T4 merupakan penyebab viral invasi dari
parenkim tiroid
 Tidak dengan rasa sakit (tidak T4, T3 atau keduanya secara
terdeteksi, limfotik, pasca melahitkan) berlebihan (RAUI normal 10% - 30%)
penyebab utama dari tirotoksikosis - RAUI yang rendah
- Etiologinya tidak sepenuhnya menunjukkan bahwa kelebihan
dipahami dan mungkin hormon tiroid bukanlah
heterogen; autoimun mungkin konsekuensi dari hiperfungsi
mendasari sebagian besar kasus kelenjar tiroid tetapi
 Tirotoksikosis facitia disebabkan kemungkinan disebabkan oleh
karena konsumsi hormon tiroid tiroiditis atau konsumsi
eksogen. hormon (ekstratiroidal)
- Ini dapat terjadi ketika hormon  Hipertiroid yang diinduksi TSH
tiroid digunakan untuk indikasi (hormon penghasil tiroid) didiagnosis
yang tidak tepat, ketika dosis dengan bukti hipermetabolisme
berlebihan digunakan untuk perifer, pembesaran kelenjar tiroid
indikasi medis yang diterima difus, peningkatan kadar hormon
atau ketiga digunakan secara tiroid bebas, dan peningkatan
diam-diam oleh pasien konsentrasi TSH
 Amiodarone dapat menghasailkan  Untuk periksa kadar tiroid dalam
tirotoksikosis (2% hingga 3% pasien) darah dapat dilakukan dengan
atau hipotiroid pengecekan darah dan TSH
- Menganggu tipe 1 5’-deiodinase,
Adenoma hipofisis yang mensekresi TSH
yang menyebabkan
didiagnosis dengan
berkurangnya konversi T3 ke T4,
dan pelepasan iodida dari obat,  Menunjukkan kurangnya respon TSH
menyebabkan kelebihan iodium terhadap stimulasi TRH, kadar TSH
- Amiodarone juga menyebabkan yang tidak sesuai, peningkatan level
tiroiditis dekstruktif dengan a-subsinat TSH, dan pencitraan
hilangnya hormon tiroglobulin radiologis
dan tiroid
Penyakit tirotoksik Graves (auto imun)
Gejala tiroroksikosis
 Peningkatan produksi hormon secara
 Gugup keseluruhan
 Cemas  Kejenuhan globulin pengikat tiroid
 Jantung berdebar meningkat
 Labilitas emosional  Level TSH tidak terdeteksi
 Mudah lemah
Tujuan terapeutik untuk hiperteriodisme
Tanda fisik
 Untuk menormalkan produksi
 Kulit yang hangat hormon tiroid
 Halus  Meminimalkan gejala dan
 Lembab konsekuensi jangka panjang
 Dan rambut yang halus  Memberikan terapi individual
 Takikardia saat istirahat berdasarkan jenis dan tingkat
keparahan penyakit, usia dan
Apabila tidak diatasi dapat menyebabkan jeniskelamin pasien
tiroid storm yang dapat menyebabkan  Adanya kondisi nontiroidal dan
kematian. Dapat diterapi dengan cuci darah respon terhadap terapi sebelumnya
karena kadar tiroid dalam darah terlalu
tinggi
Pengobatan !!!!
Diagnosa
 Terapi non farmakologi (operasi)
 RAUI (khusus hipertiroid) a. Peningkatan kelenjar tiroid secara
menunjukan gejala hipertioid : operasi harus dipertimbangkan
kelenjar tiroid pasien memproduksi pada pasien dengan kelenjar besar
(>80 g), oftalmiopati berat atau a) Secara akut memblokir pelepasan
kurangnya remisi pada terapi obat hormon tiroid, menghambat tiroid
antitiroid hormon biosintesis dengan
b. Sebelum oprasi (pengangkatan mengganggu penggunaan iodida
kelenjar tiorid) pasien diberikan intratiroidal dan mengurangi
pengobatan terlebih dahulu untuk ukuran dan vaskularisasi kelenjar
menormalkan hormon tiroid (mengurangi suplai darah ke
a) Propiltiourasil (PTU) atau kelenjar tiroid)
Methimazole (MMI) biasanya b) Kalium iodida / potasium iodida
diberikan sampai pasien Dalam bentuk larutan lugol
eutiroid (selama 6-8 minggu) (preparasi)
b) Bersamaan diberikannya Iodida Dosis awal 3 – 10 tts sehari dalam
(500 mg/hari) selama 10-14 air atau jus. Ketika digunakan
hari untuk mempersiapkan pasien
c) Levotiroksin → dapat graves disease untuk operasi,
ditambakan untuk harus diberikan 7 – 14 hari
mempertahankan keadaan sebelum operasi
eutiroid sementara tionamid Sebagai tambahan RAI, tidak
dilanjutkan boleh digunakan sebelum terapi
d) Propanolol → bila diperlukan / lebih dari 3 – 7 hari setelah
ada gangguan pada jantung. perawatan RAI sehingga RAI dapat
Digunakan selama beberapa berkonsentrasi dalam tiorid
minggu sebelum operasi dan 7 ES : hipersensitivitas (ruam kulit,
– 10 hari setelah operasi untuk demam, rinitis, konjungtivitas)
mmepertahankan denyut nadi pembengkakan kelenjar ludah
kurang dari 90 denyut/menit c. Aderenergik blocker (propranolol
a. Dikombinasi dengan dan nadolol)
propranolol dan Mengurangi gejala jantung. Memblok
potasium iodida selama konversi T4 ke T3
10 – 14 hari Biasanya digunakan sebagai terapi
tambahan dengan obat antitiroid, RAI
 Pengobatan Farmakologi atau Iodida saat mengobati penyakit
a. Tiourea (Tionamid) graves atau nodul beracum, dalam
a) PTU dan MMI memblokir sintesa persiapan untuk operasi.
hormon tiroid dengan d. Adrenergic blocker hanya terapi
menghambat sistem enzim primer untuk tiroiditis dan hipertiroid
peroksidase kelenjar tiroid, yang diinduksi oleh yodium
sehingga mencegah oksidasi iodida OTT : dengan sinus bradikardia,
yang terperangkap dan terapi bersamaan dengan MAO
selanjutnya bergaung menjadi inhibitor, trisiklik antidepresan,
iodotiroisn dan akhirnya pasien dengan hipoglikemik spontan
menghambat konversi MIT dan dan pasien gagal jantung, propanolol
DIT untuk membentuk T3 dan T4 dan nadolol diganti dengan Ca
b) PTU (tetapi bukan MMI) juga antagonis (diltiazem) atau simpatolitik
menghambat konversi perifer T4 (klonidin)
ke T3. Pasien harus dipantau ES : mual, muntah,gelisah, susah
setiap 6 sampai 12 bulan setelah tidur, sakit kepala
remisi. Jika kekambuhan terjadi, e. RAI (Radio Active Iodine)
terapi alternatif dengan RAI lebih Iodida dibuat untuk menghancurkan
disukai daripada obat antitiroid bukan membentuk
tahap kedua, karena rangkaian terapi pilihan untuk penyakit Graves,
terpai selanjutnya cenderung nodul otonom toksik, dan goiter
menyebabkan remisi multinodular toksik (plummer).
b. Iodida (terapi tambahan) Kehamilan OTT untuk penggunaan
RAI
Biasanya beta blocker adalah terapi setiap bulan hingga mencapai kondisi
tambahan untuk RAI karena dapat eutiroid.
diberikan kapan saja tanpa 2. Tanda-tanda klinis dari tirotoksisitas
mengorbankan RAI berkelanjutan atau perkembangan
Tujuan terapi RAI hipertiroidisme harus dicatat.
Untuk menghancurkan sel-sel tiroid 3. Setelah pergantian T4 dimulai, tujuan
yang teralu aktif, dan dosis tunggal selanjutnya adalah untuk
4000 hingga 8000 rad menghasilkan mempertahankan level T4 dan
keadaan eutiroid pada 60% pasien konsentrasi TSH dalam kisaran
pada 6 bulan atau kurang. Dosis normal, setelah dosis stabil T4
kedua RAI harus diberikan 6 bulan diidentifikasi, pasien dapat
setelah pengobatan RAI pertama jika melakukan pemeriksaan selama 6
pasien tetap hipertiroid sampai 12 bulan
HIPOTIROID
Pengobatan untuk Tiroid Storm
Sebagian besar pasien hipotiroid mengalami
1. Supresi pembentukan dan sekresi kegagalan kelenjar tiroid (hipotiroid primer)
hormon tiroid penyebabnya tiroiditis autoimun (penyakit
2. Terapi adrenergik esmolol Hashimoto), hipotiroid iatrogenik, defisiensi
Lebih disukai karena dapat iodium, cacat enzim, hipoplasia tiroid dan
digunakan pada pasien dengan goitrogen
penyakit paru-paru atau beresiko
Kegagalan pituitari (secondary hipotiroid)
untuk gagal jantung dan karena efek
jarang terjadi akibat tumor pituitari, terapi
sampingnya yang bersifat reversible
pasca operasi, radiasi eksternal pituitari,
3. Administrasi kortikoteroid
nekrosis postpartum pituitari, tumor
Direkomendasikan tapi tidak ada
metastatic, tuberkulosis, histiositosis dan
bukti pasti bahwa penggunaan
mekanisme autoimun → dapat terjadi pada
adrenokortiokol dalam pengobatan
bayi yang baru lahir, oleh karena itu wajib
tiroid storm. Penggunaannya
dilakukan pengecekan pada TSH kalo
dikombinasikan dengan antipiretik
regulasi TSH↑ setelah pengobatan sampai 6
(asetaminofen) dan penstabil tekanan
bulan tidak terjadi gangguan pertumbuhan
darah.
4. Pengobatan komplikasi terkait Manifestasi klinik
i.) Asetaminofen sebagai
antipiretik (aspirin atau NSAID Pada orang dewasa yang mengalami
mungkin dapat menggantikan hipotiorid akan mengalami kulit kering,
hormon tiroid yang terikat) intoleransi dingin, berat badan naik,
penggantian cairan dan konstipasi, cepat lelah dan kehilangan
elektrolit, obat penenang, energi
digoksin, antiaritmik, insulin Pada anak anak defisiensi hormon tiroid
dan antibiotik harus diberikan mungkin terjsdi selama proses pertumbuhan
seperti yang ditunjukkan
ii.) Plasmaferesis dan dialisis Sindrom neurologik reversibel seperti
peritoneum telah digunakan sindrom carpal tunnel, polineuropati, dan
untuk menghilangkan disfungsi cerebral mungkin terjadi
kelebihan pada pasien yang
Diagnosis
tidak menanggapi tindakan
yang lebih konservatif 1. Peningkatan TSH sebagai salah satu
bukti pertama terjangkitnya hipotiroid
primer
EVALUASI HASIL TERAPEUTIK
- Banyak pasien memiliki T4
1. Setelah terapi (tionamid, RAI atau bebas dalam jumlah normal
operasi) untuk hipertiroid telah (hipotiroid kompensasi) dan
dimulaim pasien harus dievaluasi kurang

Anda mungkin juga menyukai