Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ACHMAD MAKMUN RAHMATULLAH

NIM : 20191221210

PRODI : MANAJEMEN P2K

HUKUM BISNIS

Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

DASAR HUKUM

UU No. 19 Th. 2002 Hak Cipta

UU No. 14 Th. 2001 Paten

UU No. 15 Th. 2001 Merek

UU No. 31 Th. 2000 Desain Industri

UU No. 32 Th. 2000 Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

UU No. 30 Th. 2000 Rahasia Dagang

1. HAK CIPTA adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi izin untuk itu dengan
tidak mengurangi pembatasan menurut Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
2. HAK PATEN adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas
hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan
sendiri invensinya tersebut kepada pihak lain untuk melaksanakannya
3. HAK MERK adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki
daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan atau jasa.
4. DESAIN INDUSTRI adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi
garis atau warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua
dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga
dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk,
barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.
5. DESAIN TATA LEAK SIRKUIT TERPADU adalah hak eksklusif yang diberikan
oleh negara Republik Indonesia kepada Pendesain atau hasil kreasinya, untuk selama
waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuannya kepada pihak
lain untuk melaksanakan hak tersebut.
6. RAHASIA DAGANG adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang
teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan
usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.
7.  INDIKASI GEOGRAFIS Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 Pasal
56 Ayat 1 Tentang Merek bahwa, Indikasi-geografis dilindungi sebagai suatu tanda
yang menunjukkan daerah asal suatu barang yang karena faktor lingkungan geografis
termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut,
memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.

OBYEK HAK CIPTA

Ciptaan merupakan hasil karya dalam bentuk yang khas dan menunjukkan keasliannya, baik
dalam bidang ilmu pengetahuan, sebi budaya maupun sastra

Hak Atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikansuatu hukum atau
peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang ataskarya ciptanya. Menurut UU yang
telah disahkan adalah hak! hak secara hukum yang berhubungandengan permasalahan hasil
penemuan dan kreati'itas seseorang ataubeberapa orang yang berhubungan dengan
perlindungan permasalahanreputasi dalam bidang komersial(commercial reputation
goodwill).

Dengan begitu obyek utama dari HaKI adalah karya& ciptaan& hasilbuah pikiran& atau
intelektualita manusia. Kata intelektual+ tercermin obyek kekayaan intelektual tersebut
adalah kecerdasan& daya pikir& atauproduk pemikiran manusiia 4etiap manusia memiliki
memiliki hak untuk melindungi atas karyahasil cipta& rasa dan karsa setiap indi'idu maupun
kelompok.Kita perlu memahami HaKI untuk menimbulkan kesadaran akanpentingnya daya
kreasi dan ino'asi intelektual sebagai kemampuan yangperlu diraih oleh setiap manusia&
siapa sa)a yang ingin ma)u sebagai faktorpembentuk kemampuan daya saing dalam
penciptaan Inovasi-inovasi yang kreatif

SUBYEK HAK CIPTA


Pencipta Seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir
suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau
keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.

Pemegang Hak Cipta Pencipta sebagai Pemilik Hak Cipta atau orang lain yang menerima
lebih lanjut hak dari orang tersebut diatas

Prinsip-Prinsip HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual

Prinsip-prinsip Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) adalah sebagai berikut :

1. Prinsip Ekonomi

Dalam prinsip ekonomi, hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif dari daya pikir manusia
yang memiliki manfaat serta nilai ekonomi yang akan member keuntungan kepada pemilik
hak cipta.

2. Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan merupakan suatu perlindungan hukum bagi pemilik suatu hasil dari 
kemampuan intelektual, sehingga memiliki kekuasaan dalam penggunaan hak atas kekayaan
intelektual terhadap karyanya.

3. Prinsip Kebudayaan

Prinsip kebudayaan merupakan pengembangan dari ilmu pengetahuan, sastra dan seni guna
meningkatkan taraf kehidupan serta akan memberikan keuntungan bagi masyarakat, bangsa
dan Negara.

4. Prinsip Sosial

Prinsip sosial mengatur kepentingan manusia sebagai warga Negara, sehingga hak yang telah
diberikan oleh hukum atas suatu karya merupakan satu kesatuan yang diberikan perlindungan
berdasarkan keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat/ lingkungan.
HKI merupakan hak privat (private rights).
Seseorang bebas untuk mengajukan permohonan atau mendaftar Hak Atas Kekayaan
Intelektual atau tidak. Hak eksklusif yang diberikan negara kepada individu pelaku HKI
(inventor, pencipta, pendesain, dan sebagainya) tidak lain dimaksud sebagai penghargaan atas
hasil karya (kreativitas)nya dan agar orang lain terangsang untuk lebih lanjut
mengembangkan lagi, sehingga dengan sistem HKI tersebut kepentingan masyarakat
ditentukan melalui mekanisme pasar.

Di samping itu, sistem HKI menunjang diadakannya sistem dokumentasi yang baik atas
bentuk kreativitas manusia sehingga kemungkinan dihasilkan teknologi atau hasil karya lain
yang sama dapat dihindarkan/dicegah.

Dengan dukungan dokumentasi yang baik tersebut, diharapkan masyarakat dapat


memanfaatkan dengan maksimal untuk keperluan hidup atau mengembangkan lebih lanjut
untuk memberikan nilai tambah yang lebih tinggi lagi.

Hak Kekayaan Intelektual Dunia


Badan Khusus yang menangani Hak Kekayaan Intelektual Dunia adalah World Intellectual
Property Organization(WIPO), suatu badan khusus PBB, dan Indonesia termasuk salah satu
anggota dengan diratifikasinya Paris Convention for the Protection of Industrial Property
and Convention Establishing the World Intellectual Property Organization.
Kedudukan HKI di mata dunia Internasional
Pada saat ini, HKI telah menjadi isu yang sangat penting dan mendapat perhatian baik dalam
nasional maupun internasional. Dimasukkannya TRIPs dalam paket Persetujuan WTO di
tahun 1994 menandakan dimulainya era baru perkembangan HKI di seluruh dunia.

Dengan demikian pada saat ini permasalahan HKI tidak dapat dilepaskan dari dunia
perdagangan dan investasi. Pentingnya HKI dalam pembangunan ekonomi dan perdagangan
telah memacu dimulai era baru pembangunan ekonomi yang berdasar ilmu pengetahuan.
PERTANYAAN DAN JAWABAN

 Ciptaan apa saja yang dilindungi oleh Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (selanjutnya disebut UUHC)?
Ciptaan yang dilindungi ialah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra
yang meliputi karya :
– buku, program komputer (termasuk peranti lunak), pamflet, susunan perwajahan
(lay out), karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain;
– ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu;
– alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
– lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
– drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
– seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi,
seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan;
– arsitektur;
– peta;
– seni batik;
– fotografi;
– sinematografi;
– terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lainnya dari hasil
pengalihwujudan.
  Siapakah yang dianggap sebagai pencipta atau pemegang hak cipta terhadap
suatu ciptaan?
– Orang yang namanya terdaftar dalam Daftar Umum Ciptaan pada Direktorat
Jenderal, kecuali terbukti sebaliknya.
– Orang yang namanya disebut dalam ciptaan atau diumumkan sebagai Pencipta pada
suatu ciptaan, kecuali terbukti sebaliknya.
– Orang yang berceramah dianggap sebagai pencipta ceramah pada ceramah yang
tidak menggunakan bahan tertulis dan tidak ada pemberitahuan siapa penciptanya,
kecuali terbukti sebaliknya.
 Bagaimanakah hak cipta atas hasil kebudayaan rakyat atau atas ciptaan yang
tidak diketahui penciptanya?
– Negara memegang hak cipta atas karya peninggalan prasejarah, sejarah dan benda
budaya nasional lainnya;
– Negara memegang hak cipta atas folklore dan hasil kebudayaan rakyat yang
menjadi milik bersama seperti cerita, hikayat, dongeng, legenda, babad, lagu,
kerajinan tangan, koreografi, tarian, kaligrafi, dan karya seni lainnya.
 Berapa lama perlindungan atas suatu ciptaan?
berlaku selama hidup pencipta dan terus berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun
setelah pencipta meninggal dunia. Jika dimiliki 2 (dua) orang atau lebih, hak cipta
berlaku selama hidup pencipta yang meninggal dunia paling akhir dan berlangsung
hingga 50 (lima puluh) tahun sesudahnya.
  Perbuatan apa yang tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta?
Tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta, hal-hal sebagai berikut:
a. Pengumuman dan/atau perbanyakan Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan
menurut sifatnya yang asli;
b. Pengumuman dan/atau perbanyakan segala sesuatu yang diumumkan dan/atau
diperbanyak oleh atau atas nama pemerintah, kecuali apabila hak cipta itu dinyatakan
dilindungi, baik dengan peraturan perundang undangan maupun dengan pernyataan
pada ciptaan itu sendiri atau ketika ciptaan itu diumumkan dan/atau diperbanyak; atau
c. Pengambilan berita aktual baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor berita,
Lembaga Penyiaran dan surat kabar atau sumber sejenis lain, dengan ketentuan
sumbernya harus disebutkan secara lengkap.
 Apakah pengertian lisensi dalam HKI?
Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau pemegang hak terbit
kepada pihak lain untuk mengumumkan dan/atau memperbanyak ciptaannya atau
produk dengan disertai kewajiban pemberian royalti kepada pemegang hak cipta oleh
penerima lisensi. Kecuali, jika ada perjanjian lainnya. Pemegang hak cipta berhak
memberikan lisensi kepada pihak lain berdasarkan surat perjanjian lisensi. Agar dapat
mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga, perjanjian lisensi ini wajib
dicatatkan di Direktorat Jenderal HKI, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Perjanjian lisensi yang memuat ketentuan yang dapat menimbulkan akibat yang
merugikan perekonomian Indonesia atau memuat ketentuan yang mengakibatkan
persaiangan usaha yang tidak sehat, dilarang oleh undang-undang.
 Saya ingin mengembangkan usaha hingga ke luar negeri. Bagaimana cara
mengurus HKI untuk merek saya di luar negeri? Perlukah saya mengurusnya di
Indonesia juga?
J: Ketika memasang target produk Anda akan dilempar ke pasar di luar negeri, maka
Anda sebaiknya mendaftarkan merek Anda di negara-negara dimana produk tersbut
diperdagangkan. Inilah perlunya Anda membuat business plan agar bisa mengetahui
dengan lebih mudah, target pengembangan usaha Anda ke depan. Pendaftaran merek
hanya berlaku di negara di mana merek tersebut didaftarkan. Kecuali, bagi merek
yang telah memiliki nama internasional, maka tanpa mengurus hak kepemilikan
merek, merek tersebut telah secara otomatis dilindungi oleh negara.
Saat ini penerapan perdagangan bebas akan memungkinkan pihak lain dari negara lain
masuk ke Indonesia. Jadi, meski produk Anda tidak dijual di Indonesia, tak ada
salahnya jika Anda tetap mendaftarkannya di Ditjen HKI. Jangan sampai, ketika ada
merek asing yang sama datang dan mendaftar ke Ditjen HKI, Anda sudah terlambat.
 Saya memegang merek dagang sebuah salon. Ternyata ada salon lain yang
menggunakan nama yang sama dengan salon milik saya. Saya harus melakukan
apa?
J: Anda bisa membuat laporan dengan mengajukan permohonan Penetapan
Sementara ke Pengadilan Niaga dengan menunjukkan bukti-bukti kuat sebagai
pemegang hak dan bukti adanya pelanggaran. Penetapan sementara ditujukan untuk
mencegah berlanjutnya pelanggaran hak cipta seperti impor dan penghilangan barang
bukti.

Anda mungkin juga menyukai