Koloid

Bagian terjemahan: Jenis Koloid dan Pembuatan Koloid

1. What is colloid?
a. Colloid system is a mixture in the condition between solution and suspension.
b. Example: The mixture of milk and water will result in a turbid solution. When we
let it, the solution will stay turbid and not precipitate, also can’t be filtered using
filter paper. If we observed with eye, the mixture is homogeneous. But when we
observed with ultra microscope, the mixture will be heterogen (consist of two
phase). This mixture is called colloid.
c. In the colloid system, the dispersed substance (milk) is called as dispersed phase.
And the medium used to disperse (water) is called as dispersion medium.
Dispersed phased is discontinuous and dispersion medium is continuous

2. Apa saja jenis-jenis koloid?

a. Berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersi, terdapat 5 macam koloid.
b. Aerosol
i. Aerosol merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi padat atau cair
dan medium pendispersi gas.
ii. Jika fase terdispersinya padat disebut aerosol padat.
iii. Contoh: asap dan debu.
iv. Jika fase terdispersinya cair, maka disebut aerosol cair.
v. Contoh: kabut dan awan.
c. Sol
i. Sol merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi padat dan medium
pendispersi cair.
ii. Contoh: tinta tulis dan cat.
d. Emulsi
i. Emulsi merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi cair dan medium
pendispersi cair. Dua cairan dapat membentuk emulsi jika keduanya tidak
saling bercampur.
ii. Biasanya, agar dapat membentuk sistem koloid, dalam dua zat cair yang
tidak bercampur ditambahkan suatu pengelmusi (emulgator). Contoh
emulgator adalah sabun yang mengemulsi minyak ke dalam air.
 iii. Terdapat 2 jenis emulsi, antara lain emulsi minyak dalam air dan emulsi
air dalam minya.
iv. Contoh emulsi minyak dalam air adalah susu, sedangkan air dalam minyak
adalah minyak bumi.

e. Buih
i. Buih merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi gas dan medium
pendispersi padat atau cair.
ii. Seperti pada emulsi, buih dapat terbentuk jika ada zat pembuih. Contoh
zat pembuih antara lain sabun, detergen, dan protein.
f. Gel
i. Gel merupakan sistem koloid setengah kaku (di antara cair dan padat).
ii. Gel akan terbentuk jika suatu sol yang fase terdispersinya mengabsorpsi
medium pendispersinya sehingga terbentuk sistem koloid yang agak padat.
iii. Contoh gel adalah agar-agar, jeli, dan silica gel.

3. How we can identity colloid system?

a. A colloid system can be identified from its characteristic. The examples of colloid
characteristic are Tyndall effect and Brownian movement.
b. Tyndall effect
i. Is a light scattering by colloid particles. It can be observed by a drop a
beam of light into an object.
ii. The term Tyndall was named after a British physicist John Tyndall (1820-
1893).
iii. When the object is solution, the light will looks transparent. And if the
object is colloid, the light will be scattered.
iv. Light that passes colloid can be seen from the sides even if the particles
colloid cannot be seen. When the dispersed particles are also seen, then the
object is not colloid, but suspension.
c. Brownian Movement/Motion
i. Brownian movement is a continuous zig-zag movement of colloid
particles and can only be observed using an ultra microscope.
ii. Brownian movement is a shaking and fast movement from the flying small
particles in the liquid.
iii. The movement is caused by collision of the particles with the liquid
molecules.
d. Electrical Charge on Colloid Particles
i. Colloid particles have the ability to absorb ions on its surface.
 ii. Absorption on the surface is called as adsorption. Adsorption happens
because of high voltage on the surface of so that the attached particles are
maintained.
iii. The adsorption characteristics of colloid particles can be used in many
kind of process such as sugar whitening, norit medicine making, and water
purification.

iv. Electrophoresis
 Colloid particles are electrically charged so that they are influenced by
electrical field.
 The movement of colloid particles in the electrical field is called
electrophoresis.
v. Colloid Coagulation
 Coagulation is caused by the removal or reduction of colloid particles
charges.
 The reduction or removal of colloid particles change may happen in
electrophoresis cell or colloid system added with electrolyte solution.
 Coagulation may happen when the electrophoresis cell is flow electric
current
 The examples: Mud in turbid water is deposited by add alum.
vi. Water Purification Process
 A colloid characteristic used to purify water is coagulation and
adsorption.
 Substances which are usually used to purify water include alum, sand,
chlorine, slaked lime, and active carbon.
vii. Colloid Stability
 Is a dispersed system which is relatively stable compared to the
suspension and solution.
 In order to maintain the colloid stability, we can do it by remove the
colloid charges and adding colloid stabilizer.
 The removal of colloid changes is aimed at preventing from
coagulation.
 The addition of a substance in a colloid system may increase the colloid
stability such as emulsifier and protector colloid.
e. Lyophilic and Lyophobic Colloids
i. Colloid with liquid dispersion medium can be distinguished into Lyophilic
and Lyophobic Colloids
ii. Lyophilic colloid is a colloid with the big affinity between dispersed phase
and dispersion medium.
 iii. Lyophobic colloid is a colloid with weak affinity between dispersed phase
and dispersion medium, or even no affinity.
iv. When the dispersion medium is water, the two colloids are called as
hydrophilic and hydrophobic.
v. The examples of hydrophilic in daily life are soap, agar, and starch.
vi. Differences between lyophilic and lyophobic colloids:

No. Lyophilic/Hydrophilic Sol Lyophobic/Hydrophobic Sol

1. Adsorb its medium Do not adsorb its medium

2. Stable at any concentration Stable at low concentration

3. Hard to be deposited with the addition Easy to be deposited with the addition of
of little electrolyte little electrolyte

4. The viscosity is bigger than its medium Viscosity is the same as its medium

5. Reversible Irreversible

4. Bagaimana cara membuat koloid?

a. Partikel koloid dapat dibuat dengan cara menghaluskan partikel suspensi hingga
berukuran seperti koloid, selain itu bisa juga dengan cara mengelompokkan
partikel larutan sejati.
b. Koloid dapat dibuat melalui 2 cara, antara lain dengan metode disperse dan
kondensasi.
i. Cara Dispersi
 Membuat koloid dengan cara disperse dilakukan dengan cara memecah
partikel kasar menjadi partikel koloid.
 Pemecahan dilakukan dengan cara mekanik, peptisasi, loncatan bunga
listrik (cara bususr Bredig), dan homogenisasi.
 Cara mekanik: pembuatan koloid yang dilakukan dengan menggerus
partikel kasar di dalam lumping atau penggiling koloid hingga diperoleh
kehalusan pada tingkat tertentu.
 Cara peptisasi: pembuatan koloid yang dilakukan dengan memecah
butir-butir kasar dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi
(pemecah).
 Cara busur Bredig: biasa dipergunakan untuk membuat sol.
 > Logam yang akan dibuat sol dijadikan sebagai electrode yang
dicelupkan ke dalam medium pendispersi dan diberi aliran listrik di
antara elektrodenya.
> Karena diberi aliran listrik, atom-atom logam terlempar ke dalam
medium pendispersi.
> Selanjutnya, atom-atom itu mengalami kondensasi hingga
membentuk koloid.
 Homogenisasi: dilakukan dengan menggunakan mesin khusus.
ii. Cara kondensasi
 Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dilakukan dengan
menggabungkan partikel larutan sejati sehingga berukuran koloid.
 Pembuatan itu dapat dilakukan dengan cara reaksi kimia, misalnya,
reaksi redoks, hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan penggantian pelarut.

 Reaksi Redoks
> Contoh pembuatan koloid dengan cara reaksi redoks adalah
pembuatan sol belerang dan sol emas.
> Sol belerang dihasilkan dari reaksi antara hydrogen sulfide dan
belerang dioksida yang dikakukan dengan cara mengalirkan gas
hydrogen sulfide ke dalam larutan belerang dioksida.
2 H 2 S (g) + SO 2 (aq) →2 H 2 O (l) + 3 S (s)
 Reaksi hidrolisis: reaksi suatu zat dengan air.
 Dekomposisi rangkap
> Contoh pembuatan koloid dengan cara dekomposisi rangkap
adalah pembuatan sol As2S3 dengan sol AgCl. Sol As dapat dibuat
berdasarkan reaksi antara larutan As2O3 dan larutan H2S.

 Penggantian pelarut: contoh pembuatan koloid dengan penggantian

pelarut adalah larutan jenuh kalsium asetat yang dicampur dengan alcohol
yang akan membentuk suatu koloid berupa gel.

c. Jenis koloid yang mencemari lingkungan: koloid memiliki manfaat yang besar
bagi kehidupan, namun ada koloid yang merugikan karena mencemari
lingkungan. Contoh jenis koloid yang mencemari lingkungan adalah asapa dank
abut (asbut) serta detergen.