Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

DENGAN HIPERTENSI PADA TN.W

DI DESA DESA KAMASAN KABUPATEN KLUNGKUNG

Oleh :

Made Ayu Widyaningsih

19J10113

FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.W
KHUSUSNYA PADA TN. W DENGAN HIPERTENSI
DI DESA KAMASAN KABUPATEN KLUNGKUNG

1. Pengkajian
Pengumpulan data dilaksanakan pada hari selasa, 15 April 2020 pukul
09.00 wita data diperoleh dengan cara wawancara via online, observasi,
pemereiksaan fisik, dan dokumentasi
a. Data umum
1) Kepala keluarga
a. Nama : Tn.W
b. Umur : tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Pendidkan : Sarjana
e. Pekerjaan : Pegawai PLN
f. Agama : Hindu
g. Suku/bangsa : Indonesia
h. Alamat : Desa kamasan, Kabupaten Klungkung
i. Tanggal pengkajian : 15 April 2020

2) Komposisi keluarga
Tabel : Keluarga Tn. W Khususnya Tn. W Dengan Hipertensi
Di Desa Kamasan, Kabupaten Klungkung
Tanggal 15 April 2020

No Nama L/P Umu Hub. Dg Pendi Pekerjaan Imunisas Kon Ket


r KK dikan i disi
1. Tn. W L 52 Ketua S1 PLN Lengkap Sakit HT
Keluarga
2. Ny. K P 47 Istri SMA IRT Lengkap Sehat
3. An. A P 22 Anak S1 Mahasiswa Lengkap Sehat
4. An. Aw L 17 Anak SMA - Lengkap Sehat
3) Genogram

Keterangan:

: Laki-laki

: Permpuan

: Meninggal

: Klien

: Menikah

: Tinggal serumah
: Hubungan dekat

Penjelasan Genogram : Orang tua Tn.W sudah meninggal.


Sebelumnya Orang tua Tn.W tidak memiliki riwayat penyakit
Hipertensi. Orang tua Ny.K masih hidup dan tidak memiliki
riwayat Hipertensi. Tn.W adalah anak ke 5 dari 6 bersaudara,
sedangkan Ny.K adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara. Dari hasil
pernikahan Tn.W dan Ny.K mereka memiliki 2 orang anak. Anak
pertama berjenis kelamin perempuan, anak ke dua berjenis
kelamin laki-laki, kedua anak Tn.W dan Ny.K belum menikah
dan masih tinggal bersama Tn.W dan Ny.K
4) Tipe keluarga
Extended Family yang terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak .
5) Latar belakang budaya
Keluarga Tn.W adalah beragama Hindu, Bahasa yang digunakan
sehari hari adalah Bahasa Indonesia. Tidak ada kebiasaan keluarga
yang dipengaruhi oleh suku yang dapat mempengaruhi kesehatan.
6) Agama
Keluarga Tn.W beragama Hindu dan seluruh anggota keluarga
melaksanakan ibadah di pura, tidak ada agama kepercayaan yang
mempengaruhi kesehatan.
7) Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga yang mencari nafkah di keluarga Tn.W adalah Tn.W.
Rata-Rata Pendapatan Dan Pengeluaran Keluarga Tn. I.K

No Nama Pekerjaan Pendapatan Pengeluaran Keterangan


1 Tn.W PLN Rp.9.000.000 Tidak menentu Pembayaran
Listrik, air,
kebutuhan
makananan
dan
kebutuhan
sehari- hari.
Kel

8) Aktiv8) Aktivitas rekreasi keluarga


Tn.W mengatakan setiap minggu berekreasi kepusat
pembelanjaan bersama keluarga.
b. Tahap dan riwayat perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada tahap III
(keluarga dengan anak pra sekolah)
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn.W mengatakan tahap perkembangan keluarga dapat dilalui
dengan cukup baik.
3) Riwayat keluarga sebelumnya
Dalam keluarga Tn.W tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
Hipertensi
c. Data lingkungan
1) Karakteristik rumah

12
11. .
10. 9.

8.
13 6.
.
7.
5.

2.
4. 3.

1.

Keterangan
1. : Pagar Rumah
2. : Garasi
3. : Ruang Tamu
4. : Kamar Tidur 1
5. : Kamar Tidur 2
6. : Kamar Mandi 1
7. : Kamar Tidur 3
8. : Kamar Tidur 4
9. : Kamar Mandi 2
10. : Dapur
11. : Merajan/Sanggah
12. : Taman Belakang
13. : Ruang Keluarga

Rumah terdiri dari satu lantai terbuat dari batako, kramik dengan
tatanan rapi. Di rumah terdapat 4 kamar tidur, 2 kamar mandi, 1
ruang tamu, 1 dapur, 1 ruang keluarga, 1 garasi, merajan/sanggah,
dan taman belakang rumah.
2) Karakteristik lingkungan dan komunitas
Keluarga Tn.W terletak di lingkungan pedesaan dengan situasi
yang tenang. Pengumpulan sampah dilakukan oleh masing-
masing keluarga lalu dibuang sesuai dengan kriteria sampah.
Jenis pelayanan kesehatan yang ada yaitu puskesmas dengan jarak
kurang dari 1 km, RSUD Klungkung dengan jarak kurang lebih 1
km, dan RS Bintang dengan jarak kurang dari 1 km, transportasi
dilingkungan tempat tinggal Tn.W sangat lancar.
3) Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Tn.W sudah tinggal dirumah yang sekarang dari tahun
2004, sebelumnya mereka tinggal Makasar.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn.W mengatakan hubungan interaksi dengan keluarga, tetangga
dan masyarakat cukup baik.

5) Sistem pendukung atau jaringan sosial keluarga


Tn.W mengatakan apabila ada yang sakit akan diantar berobat ke
pelayanan kesehatan.
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi
Tn.W mengatakan komunikasi antara anggota keluarga dan
tetangga sekitar lingkungan baik, begitu juga kepada petugas
kesehatan saat melakukan wawancara secara online Tn.W mau
merespon dengan baik, terbukti dari sikap Tn.W yang kooperatif.
2) Struktur kekuasaan
Tn.W mengatakan dalam mengambil keputusan yang penting
dalam keluarga selalu melakukan musyawarah dengan anggota
keluarga, tetapi pengambilan keputusan terakhir ada di tangan
Tn.W. Dalam keseharaian Tn.W disamping mencari nafkah juga
bertugas mengatur rumah tangga dan keuangan.
3) Struktur peran
Tn.W mengatakan masing-masing anggota keluarga telah
memahami masing-masing perannya sehingga tidak menimbulkan
konflik.
4) Nilai dan norma keluarga
Tn.W mengatakan kalau nilai norma yang diterapkan di keluarga
sesuai dengan keputusan seluruh anggota keluarga tanpa
mengabaikan budaya dan agam yang di anut.
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Keluarga Tn.W terlihat terbuka jika mengalami masalah, selalu
mendiskusikan keputusan yang akan di pilih dalam
menyelesaikan masalah, selalu mendukung, menghargai,
menyayangi dan menghormati anggota keluarga lainnya.

2) Fungsis sosialisasi
Tn.W mengatakan semua keluarga bertanggung jawab dalam
mengurus keluarga, tapi yang lebih berperan dalam memgasuh
anak-anak adalah Ny.K yang lebih sering berada di rumah.
Keluarga tidak mengalami kesulitan dalam membesarkan anak-
anaknya. Tn.W juga mengatakan bisa bersosialisasi dengan
tetangga dan penduduk sekitar tempat tinggal agar hubungan
bermasyarakat dapat terjalin dengan harmonis.
3) Fungsi perwatan kesehatan
a) Keyakinan nilai dan perilaku keluarga
Tn.W mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting,
jika ada keluarga yang mengalami sakit maka keluarga akan
mengantarnya ke pelayanan kesehatan.
b) Definisi keluarga tentang sehat sakit
Tn.W mengatakan sehat adalah dapat melakukan aktivitas
sehari-hari sedangkan sakit tidak dapat melakukan aktivitas
sehari-hari.
c) Status kesehatan dan kerentanan sakit yang dirsakan oleh
keluarga
Keluarga dan Tn.W mengatakan tahu bahwa Tn.W saat ini
mengalami hipertensi dan sedang mengalami pengobatan
hipertensi. Tetapi Keluarga dan Tn.W tidak tahu komplikasi
dari penyakit hipertensi tersebut.
d) Praktek diet keluarga
Tn.W mengatakan dalam keluarganya tidak ada pembatasan
makanan, baik dari segi jumlah, ataupun jenis makanan yang
dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga. Tn.W mengatakan
sudah berusaha menjalani diet hipertensi seperti makanan
rendah garam. Tn.W tampak kebingungan saat ditanya
sayuran – sayuran dan buah – buahan yang boleh dikonsumi
dan tidak boleh dikonsumsi pada penderita hipertensi dan Tn.
W masih melanggar diet hipertensi yaitu Tn.W masih
mengonsumsi minuman bersoda, kadang- kadang
mengonsumsi daging, minum kopi dan merokok.
e) Kebiasaan tidur dan istirahat
Tn.W mengatakan biasa tidur pada malam hari dari pukul
22.00 wita sampai pukul 06.00 wita. Siang hari Tn.W
mengatakan tidur kurang lebih 1 jam. Tn.W mengatakan
istirahat normal.
f) Latihan dan rekreasi
Tn.W mengatakan setiap minggu berekreasi ke pusat
pembelanjaan bersama keluarga.
g) Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga
Tn.W mengatakan tidak ada yang menggunakan obat-obatan
terlarang ataupun minum-minuman keras,kecuali Tn.W yang
sedang mengalami pengobatan untuk penyakit hipertensi
yaitu Aspilets, Valsartan 1 x 80mg, Atorvastatin Calcium 1 x
20mg. Keluarga mengatakan Tn.W rutin mengonsumsi obat
hipertensi.
h) Perawatan diri
Tn.W mengatakan masing-masing anggota keluarganya
mampu merawat diri dengan baik, mandi 2 x sehari, gosok
gigi, pagi dan sore, keramas 2 kali sehari, dan pakian setiap
sekali pakai di ganti. Ini dilihat saat melakukan video call,
Tn.W dan anggota keluarga yang lain tampak bersih dan rapi.
i) Praktek lingkungan
Tn.W mengatakan tidak ada pencemaran udara atau polusi.
Lingkungan rumah tampak bersih, dan Tn.W mengatakan
selalu menjaga kebersihan rumahnya dengan cara menyapu
setiap pagi dan sore hari.

j) Pemeriksaan kesehatan secara teratur


Tn.W .mengatakan rajin kontrol dan teratur memeriksakan ke
pelayanan kesehatan (RS Bintang) atau bila obatnya habis.
k) Kesehatan gigi
Tn.W mengatakan tidak pernah sakit gigi dan mengatakan
teratur gosok pagi dan sore.
l) Riwayat kesehatan keluarga
Tn.W mengatakan dari keluarga tidak ada yang menderita
hipertensi. Tn.W mengatakan sudah mengetahui penyakitnya
sejak 5 tahun yang lalu.
m) Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima
Tn.W mengatakan sudah menerima perawatan dari fasilitas
kesehatan seperti RS Bintang. Tn.W mengatakan melakukan
kontrol rutin di RS Bintang.
n) Perasaan atau persepsi terhadap pelayanan kesehatan
Tn.W mengatakan layanan yang diterima saat berkunjung ke
pelayanan kesehatan yang sangat baik, pelayanan yang
diberikan cukup memuaskan
o) Sumber pembiyayaan pelayanan kesehatan
Tn.W mengatakan pembayaran untuk pemeriksaan kesehatan
menggunakan tanggungan dari PLN.
p) Logistik
Tn.W mengatakan jarak RS dari rumahnya sekitar 1 km.

f. Pemeriksaan Fisik

No Pemfis Tn. W Ny. K An. A An. AW


1 Keadaan umum:
a. Postur a. Tegak a. Tegak a. Tegak a. Tegak
tubuh
b. Bangun b. Sedang b. Sedang b. Sedang b. Sedang
tubuh
c. Kesadaran c. Compos c. Compos c. Compos c. Compos
mentis mentis mentis mentis
2 Gejala kardial
a. Suhu a. 36,50C a. 360C a. 360C a. 36,50C
b. Tensi b. 150/90 b. 110/60 b. 110/80 b. 120/80
mmHg mmHg mmHg mmHg
c. Nadi c. 78x/menit c. 82x/menit c. 85x/menit c. 80x/menit
d. Respirasi d. 18x/menit d. 20x/menit d. 18x/menit 18x/menit
3 Kepala Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi
Tidak Tidak Tidak Tidak
terdapat lesi terdapat lesi terdapat lesi terdapat lesi

Palpasi Palpasi Palpasi Palpasi


Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
4 Mata Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi
Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
merah muda merah muda merah muda merah muda
Sklera putih Sklera putih Sklera putih Sklera putih
5 Hidung Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi
Hidung Hidung Hidung Hidung
simetris dan simetris dan simetris dan simetris dan
bersih bersih bersih bersih

Palpasi Palpasi Palpasi Palpasi


Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan

6 Mulut Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi


Mulut Mulut Mulut Mulut
lembab gigi lembab gigi lembab lembab gigi
bersih bersih terdapat bersih
karies gigi
Palpasi Palpasi Palpasi
Tidak ada Tidak ada Palpasi Tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
nyeri tekan
7 Telinga Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi
Telinga Telinga Telinga Telinga
simetris simetris simetris simetris

Palpasi Palpasi Palpasi Palpasi


Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan

8 Leher Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi


Tidak Tidak Tidak Tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
vena vena vena vena
jugularis jugularis jugularis jugularis

Palpasi Palpasi Palpasi Palpasi


Tidak Tidak Tidak Tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
9 Thorax Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi
Tidak Tidak Tidak Tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat
retraksi otot retraksi otot retraksi otot retraksi otot
dada dada dada dada

Palpasi Palpasi Palpasi Palpasi


Tidak Tidak Tidak Tidak
adanya lesi adanya lesi adanya lesi adanya lesi
maupun maupun maupun maupun
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan

Perkusi Perkusi Perkusi Perkusi


Sonor Sonor Sonor Sonor

Auskultasi Auskultasi Auskultasi Auskultasi


Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler

10 Abdomen Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi


Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
lesi lesi lesi lesi

Auskultasi Auskultasi Auskultasi Auskultasi


Peristaltik Peristaltik Peristaltik Peristaltik
usus usus usus usus
10x/menit 12x/menit 10x/menit 8x/menit
Palpasi Palpasi Palpasi Palpasi
Tidak Tidak Tidak Tidak
adanya nyeri adanya nyeri adanya nyeri adanya nyeri
tekan tekan tekan tekan

Perkusi Perkusi Perkusi Perkusi


Tympani Tympani Tympani Tympani
11 Ekstermitas Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
lesi dan lesi dan lesi dan lesi dan
edema edema edema edema

Palpasi Palpasi Palpasi Palpasi


Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan

555 555 555 555 555 555 555 555


555 555 555 555 555 555 555 555
12 Genetalia - - -
13 Anus - - -

a. Koping keluarga
1) Stresor jangka panjang dan pendek
a) Tn.W mengatakan sampai sekarang hanya memikirkan
bagaimana cara agar penyakit hipertensinya bisa sembuh
atau berkurang.
b) Memikirkan bagaimana caranya untuk tidak mempunyai
penyakit dan menjaga kesehatanya sampai tua.
2) Kemapuan keluarga untuk merespon terhadap situasi
Tn.W mengatakan Keluarga mampu menghadapi masalah yang
ada dan dapat bertindak secara objektif.
3) Penggunaan koping stres
Tn.W mengatakan apabila ada masalah dalam keluarga akan
dicari jalan keluar yang pasti dengan cara mengkomunikasikan
masalah dengan keluarga.
4) Strategi adaptasi disfungsional
Tn.W mengatakn dalam keluarga tidak ada yang bersifat otoriter
dan tidak ada yang melakukan kekerasan.

b. Analisa data
Tabel Analisa Data Pada Keluarga Tn.W Khususnya Pada Tn.W
dengan Hipertensi
Di Desa Kamasan Kabupaten Klungkung
Tanggal 16 April 2020

No Data Subyektif Data Objektif Masalah


keperwatan
1  keluarga  Keluarga Ketidakmampuan
mengatakan tampak antusias keluarga dalam
belum bertanya mengenal
mengetahui mengenai masalah
tentang komplikasi dari hipertensi.
komplikasi dari penyakit
penyakit hipertensi
hipertensi.

2 - Tn.W - TD : 150/ 90 Ketidakmampuan


mengatakan mmHg. keluarga dalam
dalam - Tn.W masih mengenal
keluarganya tampak masalah
tidak ada kebingungan hipertensi.
pembatasan saat ditanya
makanan, baik sayuran –
dari segi jumlah, sayuran dan
ataupun jenis buah – buahan
makanan yang yang boleh
dikonsumsi oleh dikonsumi dan
seluruh anggota tidak boleh
keluarga. dikonsumsi pada
- Tn.W penderita
mengatakan hipertensi .
sudah berusaha
menjalani diet
hipertensi
seperti
makanan
rendah garam.
- Tn. W masih
melanggar diet
hipertensi yaitu
masih
mengonsumsi
minuman
bersoda,
kadang- kadang
mengonsumsi
daging, minum
kopi dan
merokok.

c. Rumusan masalah
1) Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi
b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang komplikasi dari
penyakit hipertensi
2) Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik atau
pengobatan keluarga b/d Tn.W tidak taat dengan diet untuk
penyakit hipertensi.

d. Skoring
Masalah
Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi b/d
kurangnya pengetahuan keluarga tentang komplikasi dari penyakit
hipertensi

No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran/Rasional


1. Sifat masalah 3 1 Sifat masalah aktual
x1
3
(actual, resiko, karena dilihat dari
potensial) antusias keluarga
bertanya mengenai
hipertensi dan tidak
bisa menjawab
pertanyaan diberikan
oleh perawat
2. Kemungkinan 2 Kemungkinan
masalah dapat 2 masalah dapat diubah
x2
2
di ubah dengan mudah
(mudah, hanya dimana keluarga
sebagaian, sangat kooperatif
tidak dapat) dalam mendengarkan
penjelasan tentang
hipertensi dan akan
melaksanakan
anjuran yang
disarankan
3. Potensi 3 1 Potensial untuk
x1
3
masalah dapat dicegah tinggi karena
dicegah (tinggi, adanya keinginan
cukup, rendah) keluarga untuk
mengetahui
komplikasi dari
penyakit hipertensi
4. Menonjolkan 2 1 Keluarga mengetahui
x1
2
masalah dengan penyakit
(segera diatasi, yang diderita Tn.W
masalah yang namun belum paham
tidak perlu tentang hipertensi
segera sehingga perlu
ditangani, diberikan informasi
masalah tidak yang lebih
dirasakan) ditekankan, apabila
anggota keluarga
yang menujukkna
gejala hipertensi
untuk segara
memeriksakan ke
pelayanan kesehatan.

Masalah
Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik atau pengobatan
keluarga b/d Tn.W tidak taat dengan diet untuk penyakit hipertensi.

No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran/Rasional


1. Sifat masalah 3 1 Sifat masalah actual
x1
3
(actual, resiko, karena Tn.W tidak
potensial) taat menjalani diet
untuk penyakit
hipertensi
2. Kemungkinan 2 Kemungkinan
masalah dapat 2 masalah dapat diubah
x2
2
di ubah dengan mudah
(mudah, hanya dimana keluarga
sebagaian, mampu membantu
tidak dapat) Tn.W untuk
menjalani diet untuk
penyakit hipertensi.
3. Potensi 3 1 Potensi masalah
x1
3
masalah dapat dapat dicegah karena
dicegah (tinggi, keluarga telah
cukup, rendah) mengetahui
pembatasan garam
pada penderita
hipertensi.
4. Menonjolkan 2 1 Keluarga mengetahui
x1
2
masalah dengan penyakit
(segera diatasi, yang diderita Tn.W
masalah yang dan keluarga ingin
tidak perlu masalah segera
segera diatasi yaitu Tn.W
ditangani, taat menjalani diet
masalah tidak untuk penyakit
dirasakan) hipertensi.

2. Diagnosa keperawatan
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi yang terjadi
pada keluarga b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang
komplikasi dari penyakit hipertensi ditandai dengan keluarga
mengatakan belum mengetahui komplikasi dari penyakit hipertensi
dengan skor 5.
b. Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik atau pengobatan
keluarga berhubungan dengan Tn.W mengatakan dalam keluarganya
tidak ada pembatasan makanan, baik dari segi jumlah, ataupun jenis
makanan yang dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga, Tn.W
mengatakan sudah berusaha menjalani diet hipertensi seperti
makanan rendah garam, Tn. W mengatakan masih melanggar diet
hipertensi yaitu masih mengonsumsi minuman bersoda, kadang-
kadang mengonsumsi daging, minum kopi dan merokok, Tn.W
masih tampak kebingungan saat ditanya sayuran – sayuran dan buah
– buahan yang boleh dikonsumi dan tidak boleh dikonsumsi pada
penderita hipertensi . TD : 150/ 90 mmHg dengan skor 5 .

3. Perencanaan
a. Pioritas diagnosa keperawatan
1) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi yang
terjadi pada keluarga b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang
komplikasi dari penyakit hipertensi ditandai dengan keluarga
mengatakan belum mengetahui komplikasi dari penyakit
hipertensi dengan skor 5.
2) Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik atau
pengobatan keluarga berhubungan dengan Tn.W mengatakan
dalam keluarganya tidak ada pembatasan makanan, baik dari segi
jumlah, ataupun jenis makanan yang dikonsumsi oleh seluruh
anggota keluarga, Tn.W mengatakan sudah berusaha menjalani
diet hipertensi seperti makanan rendah garam, Tn. W mengatakan
masih melanggar diet hipertensi yaitu masih mengonsumsi
minuman bersoda, kadang- kadang mengonsumsi daging, minum
kopi dan merokok, Tn.W masih tampak kebingungan saat ditanya
sayuran – sayuran dan buah – buahan yang boleh dikonsumi dan
tidak boleh dikonsumsi pada penderita hipertensi . TD : 150/ 90
mmHg dengan skor 5 .
b. Rencana perawatan
Tabel Rencana Keperawatan Keluarga
Perencanaan keperawatan pada Keluarga Tn.W Khususnta pada Tn.W dengan Hipertensi
Tanggal 20 April 2020

No Dx Tujuan Evaluasi Intervensi


Kriteria Standar
1 Ketidakmampuan Tupan: Verbal - Komplikasi - Kaji pengetahuan
keluarga mengenal Setelah diberikan asuhan hipertensi keluarga tentang
masalah hipertensi yang keperawatan keluarga hipertensi
terjadi pada keluarga b/d selama 50 menit - Jelaskan kepada
kurangnya pengetahuan diharapkan pengetahuan keluarga tentang
keluarga tentang keluarga bertambah komplikasi dari
komplikasi dari penyakit penyakit hipertensi.
hipertensi ditandai Tupen : - Penyakit Covid- - Kaji pengetahuan
19
dengan keluarga 1. Setelah diberikan klien tentang Covid-
mengatakan belum perawatan selama 1 19
mengetahui komplikasi x 50 menit di - Jelaskan kepada
dari penyakit hipertensi harapkan keluarga klien tentang
mampu mengenal pengertian, cara
tentang komplikasi penularan, dan cara
dari penyakit pencegahan
hipertensi penyakit Covid-19.

2. Setelah dirawat Psikomotor - Tercipta - Anjurkan keluarga


untuk tetap
selama 1 x 30 lingkungan yang
mempertahankan
menit di harapkan mendukung lingkungan yang
nyaman dan tenang
keluarga mampu kesehtan klien
untuk klien serta
mempertahankan terhindar dari virus
covid-19
lingkungan yang
sehat
3. Setelah dirawat Psikomotor - Keluarga - Anjurkan keluarga
selama 1 x 30 menggunakan untuk mengantar
menit diharapkan layanan fasilitas klien untuk kontrol
keluarga mampu kesehatan rutin ke pelayanan
merawat anggota kesehatan, dan
keluarga yang keluarga juga bisa
menderita memanfaatkan
hipertensi fasilitas kesehatan
untuk melakukan
pemeriksaan diri
jika ada anggota
keluarga yang
mempunyai gejala
covid-19.
2 Ketidakefektifan Tupan: Verbal - Tujuan diet untuk - Jelaskan tujuan diet
penatalaksanaan aturan Setelah di berikan askep penyakit hipertensi untuk penyakit
terapeutik atau keluarga selama 1 jam hipertensi
pengobatan keluarga diharapkan Tn.W mampu
berhubungan dengan melaksanakan dengan taat
Tn.W mengatakan dalam program diet untuk
keluarganya tidak ada penyakit hipertensi.
pembatasan makanan,
baik dari segi jumlah, Tupen:
ataupun jenis makanan 1. Setelah dirawat
yang dikonsumsi oleh selama 1 x 1
seluruh anggota jam diharapkan
keluarga, Tn.W keluarga
mengatakan sudah mengetahui
berusaha menjalani diet tujuan diet
hipertensi seperti rendah garam
makanan rendah garam,
Tn. W mengatakan
masih melanggar diet
hipertensi yaitu masih
mengonsumsi minuman
bersoda, kadang- kadang
mengonsumsi daging,
minum kopi dan
merokok, Tn.W masih
tampak kebingungan saat
ditanya sayuran –
sayuran dan buah –
buahan yang boleh
dikonsumi dan tidak
boleh dikonsumsi pada
penderita hipertensi . TD
: 150/ 90 mmHg dengan
skor 5 .
2. Setelah dirawat Verbal - Akibat bila tidak - Jelaskan akibat bila
selama 1 x 1 melakukan diet tidak melakukan
jam diharapkan untuk penyakit diet untuk penyakit
keluarga hipertensi secara hipertensi secara
mampu teratur teratur
mengambil - Tn.W tidak - Berikan penjelasan
keputusan mengetahui pada keluarga dan
dalam makanan yang Tn.W tentang
melaksanakan boleh dimakan dan makanan yang boleh
diet yang di tidak boleh dimakan dan tidak
lakukan oleh dimakan pada boleh dimakan serta
klien penderita jumlahnya bagi
hipertensi. penderita hipertensi

- Berikan penjelasan
pada keluarga dan
Tn.W cara
pengolahan
makanan untuk
pasien hipertensi

- Berikan penjelasan
- Tw.W tau tidak
pada Tn.W tentang
manfaat jus melon
mengkonsumsi 2 x
jus melon dalam
sehari mampu untuk
menurunkan
tekanan darah
tinggi.

3. Setelah dirawat Psikomotor - Keluarga - Motivasi keluarga


selama 1 x 30 mengajak Tn.W untuk mengajak
menit mengonsumsi Tn.W mengonsumsi
diharapkan makanan yang makanan yang
keluarga rendah garam, rendah garam, tidak
mampu tidak boleh sering boleh sering dan
merawat dan banyak banyak
anggota mengonsumsi mengonsumsi
keluarga yang daging merah, daging merah,
menderita kurangi minum kurangi minum
hipertensi minuman bersoda, minuman
minum kopi dan bersoda ,minum
merokok kopi dan merokok
- Beri pujian kepada
keluarga yang sudah
memotivasi Tn.W
dalam melakukan
diet.
Implementasi
Tabel Implementasi Keperawatan Keluarga
Tn. W Khususnya Tn. W Dengan Hipertensi Di Desa Kamasan
Kabupaten Klungkung
Hari/tanggal/jam No DX Implementasi Evaluasi Paraf
Kep
Selasa , 21/04/2020 I Tupen 1 S:
09.00 wita - Mengkaji pengetahuan - Keluarga mengatakan paham
keluarga tentang hipertensi dan mengerti tentang
- Menjelaskan pada keluarga penjelasan yang diberikan
tentang komplikasi dari mengenai komplikasi dari
penyakit hipertansi penyakit hipertensi
- Mengkaji pengetahuan Tn.W - Keluarga dan Tn.W
dan keluarga tentang virus mengatakan paham dan
Covid-19 mengerti tentang pengertian,
- Menjelaskan tentang cara penularan, dan cara
pengertian, cara penularan pencegahan virus covid-19.
dan cara pencegahan virus
Covid-19
O:
- Keluarga mau dan aktif
berdiskusi dengan perawat.
- Keluarga tidak meninggalkan
tempat diskusi
- Keluarga dan Tn.W dapat
mengucapkan kembali tentang
pengertian, cara penularan,
dan cara mencegah virus
covid-19.
Selasa , 21/04/2020 I Tupen 2 S:
09.30 wita - Menganjurkan keluarga untuk - Keluarga mengatakan akan
mempertahankan lingkungan melaksanakan anjuran yang
yang mendukung kesehatan diberikan oleh perawat
PENGARUH KONSUMSI JUS MELON TERHADAP PENURUNAN
TEKANAN DARAH PADA Tn.W YANG MENGALAMI HIPERTENSI

Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari


150 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg (Depkes, 2007).
Hipertensi merupakan tekanan darah persisten atau terus menerus
hingga melebihi batas normal dimana tekanan darah sistolik di atas
140 mmHg dan tekanan diastole diatas 90 mmHg (Sarif La
Ode,2012). Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang secara tetap
khususnya, tekanana diastolik melebihi 95 milimeter air raksa yang
tidak bias dihubungkan dengan penyebab organik apa pun (Carlson
Wade, 2016) Hipertensi berkaitan dengan gaya hidup seseorang yang tidak
sehat seperti stress, kurang bergerak (inaktivitas), merokok, konsumsi
alcohol, konsumsi garam berlebih dan pola makan salah. Upaya yang
dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah yaitu secara
farmakologi dan non farmakologi. Upaya farmakologi adalah dengan
penggunan obat-obatan. Sedangkan, upaya pengobatan non farmakologi
dapat dengan olahraga atau aktivitas fisik, manajemen pengendalian stres,
dan modifikasi gaya hidup.
Melon mengandung makronutrien, diantaranya ialah air, protein,
karbohidrat, serat, gula, lemak dan kolesterol. Sedangkan kandungan
mikronutrien melon antara lain kalsium, besi, magnesium, fosfor,
kalium, natrium, zinc, vitamin C, thiamin, riboflavin, niasin, asam
pantotenat, vitamin B6, vitamin B12, folat dan masih banyak kandungan
lain di dalam melon (Shereen Jegtvig, 2009). Fungsi dari kandungan
yang dimiliki melon adalah menurunkan tekanan darah melalui kalium.
Kalium ini berpengaruh baik bagi saraf, otot dan pembuluh darah.
Konsumsi cukup kalium dari makanan alami pada diet sehat dapat
mencegah peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah
dapat berisiko menjadi penyakit kronis seperti hipertensi yang
menyebabkan banyak komplikasi dan berujung pada kematian (DEPKES
RI, 2007).
Pada kasus Tn.W telah mengkonsumsi jus melon dalam 3 hari.
Sebelum Tn.W mengkonsumsi jus melon tekanan darah Tn.W yaitu
150/90 mmHg. Setelah Tn.W mengkonsumsi jus melon 2 kali dalam
sehari dan Tn.W rutin mengkonsumsinya selama 3 hari, tekanan darah
Tn,S turun menjadi 145/80 mmHg. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh Bimanteri, Widaryati (2017) yang berjudul “pengaruh pemberian jus
melon terhadap tekanan darah penderita hipertensi di modinan
banyuraden sleman Yogyakarta” di dapatkan hasil uji Independent T-test
pada tekanan darah sistolik diperoleh nilai p sebesar 0.000, yang berarti
nilai p<0.05 yang artinya jus melon berpengaruh dalam menurunkan
tekanan darah sistolik. Pada tekanan darah diastolik didapatkan nilai p
sebesar 0.001, yang berarti nilai p<0.05, yang artinya terdapat pengaruh
pemberian jus melon untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan
diastolik.
Menurut penelitian dari Lestari (2017) yang berjudul “pengaruh jus
melon terhadap penurunan hipertensi pada lansia” di dapatkan hasil Hasil
penelitian tekanan darah sebelum diberikan jus hampir setengah
responden memiliki tekanan darah systole 160-169 mmHgsejumlah 5
responden ( 39%) dan hampir seluruh responden tekanan darah
diastole 90-100 mmHg sejumlah 12 responden (92%). Tekanan darah
sesudah diberikan jus melon selama 7 hari sebagian besar responden
memilik tekanan darah systole 131-140 mmHg sejumlah 7 responden
(54%) dan hampir seluruh responden memiliki tekanan darah diastole
70-80 mmHg sejumlah 12 responden (92%).Uji Wilxocon menunjukkan
bahwa nilai signifikansi p = 0,001 < α (0,005), sehingga ditolak dan
diterima. Kesimpulannya adalah ada pengaruh jus melon terhadap
penurunan hipertensi pada lansia di posyandu desa plandi kecamatan
jombang kabupaten jombang.
Penurunan tekanan darah pada kelompok intervensi mungkin tidak
hanya disebabkan oleh pengaruh jus melon saja, akan tetapi diet rendah
garam, cara pengolahan makanan, penjelasan tentang pantangan makanan
dan jumlah makanan untuk penderita hipertensi dan obat antihipertensi
yang telah diberikan pada Tn.W, juga turut membantu dalam menurunkan
tekanan darah.
Evaluasi

Tabel 7

Evaluasi Asuhan Keperawatan pada Keluarga Tn.W Khususnya Tn.W dengan Hipertensi di Desa Kamasan

Kabupaten Klungkung

Tanggal 23 April 2020

No Hari/Tgl/Ja Dx Kep Evaluasi Paraf


m
1 Kamis, 23 Ketidakmampuan keluarga mengenal S :
April 2020 masalah hipertensi yang terjadi pada 1. Keluarga mengatakan paham dan mengerti
Pukul : 10.00 keluarga b/d kurangnya pengetahuan tentang penjelasan yang diberikan mengenai
Wita keluarga tentang komplikasi dari komplikasi dari penyakit hipertensi
penyakit hipertensi ditandai dengan 2. Keluarga dan Tn.W mengatakan paham dan
keluarga mengatakan belum mengetahui mengerti tentang pengertian, cara penularan, dan
komplikasi dari penyakit hipertensi cara pencegahan virus covid-19.
dengan skor 5. 3. Keluarga mengatakan akan melaksanakan anjuran
yang diberikan oleh perawat
4. Keluarga dan Tn.W mengatakan sudah kontrol ke
pelayanan fasilitas terdekat dan keluarga akan
sering memotivasi Tn.W agar rutin untuk
mengkonsumsi obat dengan teratur.
5. Keluarga dan Tn.W mengatakan akan
melaksanakan anjuran dari perawat jika anggota
keluarga ada yang mengalami gejala covid-19
akan segera memberitahu untuk melakukan
pemeriksaan ke fasilitas kesehatan
O:
1. Keluarga mau dan aktif berdiskusi dengan perawat.
2. Keluarga tidak meninggalkan tempat diskusi
3. Keluarga dan Tn.W dapat mengucapkan kembali
tentang pengertian, cara penularan, dan cara
mencegah virus covid-19.
4. Keluarga tampak termotivasi untuk mempertahankan
lingkungan yang mendukung kesehatan klien
5. Keluarga dan Tn.W tampak paham dan mengerti
tentang penjelasan untuk selalu memotivasi Tn.W
yang hipertensi.
6. Keluarga dan Tn.W tampak paham tentang anjuran
untuk melakukan pemeriksaan jika mempunyai
gejala covid-19
7. Keluarga mau dan aktif dalam berdiskusi dengan
perawat.
A : Tupen 1,2, dan 3 tercapai

P:
1. Anjurkan keluarga dan klien untuk selalu waspada
dan selalu mengingat penjelasan covid-19 yang
telah diberikan oleh perawat, agar tidak tertular
virus covid-19.
2. Anjurkan keluarga untuk selalu memotivasi klien
agar rutin melakukan kontrol ke pelayanan
kesehatan dan rutin dalam mengkonsumsi obat
dengan teratur.
3. Anjurkan keluarga untuk selalu menjaga dan
mempertahankan kebersihan lingkungan rumah,
agar bebas dari penyakit dan rumah akan nyaman
untuk di tempati.
2 Kamis , 23 Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan S :
April 2020 terapeutik atau pengobatan keluarga 1. Keluarga dan Tn.W mengatakan paham dan
Pukul : 10.30 berhubungan dengan Tn.W mengatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan
Wita dalam keluarganya tidak ada pembatasan mengenai tujuan diet untuk penderita hipertensi
makanan, baik dari segi jumlah, ataupun 2. Keluarga dan Tn.W mengatakan paham dan
jenis makanan yang dikonsumsi oleh mengerti tentang penjelasan yang diberikan
seluruh anggota keluarga, Tn.W mengenai akibat bila tidak melakukan diet untuk
mengatakan sudah berusaha menjalani penderita hipertensi secara teratur
diet hipertensi seperti makanan rendah 3. keluarga mengatakan paham dan mengerti tentang
garam, Tn. W mengatakan masih penjelasan yang diberikan mengenai makanan
melanggar diet hipertensi yaitu masih yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan,
mengonsumsi minuman bersoda, jumlah makanan bagi penderita hipertensi.
kadang- kadang mengonsumsi daging, 4. Keluarga mengatakan paham dan mengerti
minum kopi dan merokok, Tn.W masih tentang penjelasan yang diberikan mengenai cara
tampak kebingungan saat ditanya pengolahan makanan untuk klien hipertensi.
sayuran – sayuran dan buah – buahan 5. Keluarga mengatakan paham tentang penjelasan
yang boleh dikonsumi dan tidak boleh manfaat mengkonsumsi jus melon 2 kal dalam
dikonsumsi pada penderita hipertensi . sehari, dan keluarga akan selalu memotivasi
TD : 150/ 90 mmHg dengan skor 5 . pasien agar selalu ingat untuk mengkonsumsinya
6. Keluarga mengatakan akan selalu memotivasi Tn.
W untuk melakukan diet

O:
1. Keluarga dan Tn.W mau dan aktif berdiskusi
dengan perawat.
2. Keluarga dan Tn.W tidak meninggalkan tempat
diskusi
3. Keluarga mau dan aktif berdiskusi dengan
perawat.
4. Keluarga tidak meninggalkan tempat diskusi
5. Keluarga mau dan aktif berdiskusi dengan
perawat.
6. Keluarga tidak meninggalkan tempat diskusi
7. Keluarga tampak memberikan motivasi kepada
Tn. W untuk melakukan diet
8. Keluarga tampak senang saat diberi pujian oleh
perawat atas usaha untuk memberikan motivasi
kepada Tn. W.

A : Tupen 4, 5 dan 6 tercapai


P:
1. Anjurkan keluarga dan klien untuk selalu
mengingat makanan yang boleh dan tidak boleh
dimakan oleh penderita hipertensi serta jumlah
makanan yang dikonsumsi.
2. Anjurkan keluarga dan klien untuk selalu
mengingat cara pengolahan makanan untuk pasien
hipertensi.
3. Anjurkan keluarga untuk selalu memotivasi klien
agar rutin mengkonsumsi jus melon 2 kali dalam
sehari.

Anda mungkin juga menyukai