KAJIAN SITUASIONAL
Rumah sakit ini didirikan pada tanggal 15 Januari 1993 dengan Akta
enam orang tokoh Jawa Barat yang mewakili unsur - unsur Umat Islam.
1414 H, momen ini bertepatan pula dengan Nuzulul Qur'an. Acara ini dihadiri
dikelola oleh Yayasan Rumah Sakit Islam Al Ihsan dari tahun 1993 hingga
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No: 23 Tahun 2008 Rumah Sakit
Provinsi Jawa Barat. Pada tanggal 10 Juli 2009 RSUD Al Ihsan ditetapkan
profesional, efisien dan produktif tetapi tidak melupakan fungsi sosialnya bagi
sementara pada sisi yang lain Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan harus
melayani pasien yang kurang mampu, juga banyak melakukan aktifitas bakti
yang dilakukan oleh Depkes pada tahun 1999 melalui Surat Keputusan
Keperawatan dan Rekam Medis pada tahun 2004 melalui Surat Keputusan
perihal pemberian Status Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut kepada Rumah Sakit
Islam Al Ihsan Jalan Kiastramanggala Baleendah Kab. Bandung Propinsi Jawa
Barat. Kembali Rumah Sakit Islam Al Ihsan berhak atas sertifikat akreditasi 12
bahwa RSUD Al Ihsan telah memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit dan
Nama Rumah Sakit Umum Daerah ini adalah Al Ihsan yang sekaligus
Muhammad SAW :
dicari/dipelajari.
dan bilamana kamu tidak bisa melihat, Allah pasti melihat kamu “Dengan
ibadah yang paling tinggi hendaknya menjadi acuan bagi seluruh pegawai
menjadi insan pengabdi (abdi Allah) yang yakin bahwa penyakit itu
diciptakan oleh Allah dan hanya dapat disembuhkan karena izin Allah,
dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengerti” (HR. Bukhari dan
Muslim).
dari tindakan yang menyimpang dari kode etik dengan tata cara
a. Visi
b. Misi
c. Tujuan
berkepribadian Islami.
d. Motto
kesembuhan pasien
emergency).
berhasil guna.
e) Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan bermutu berbasis
profesi.
Al Ihsan.
standar.
g) Core Value
SWT memiliki hak hidup dan mati yang baik, maka dalam
teknologi kedokteran.
5) Motto
Keperawatan/Kebidanan
Pengendalian Infeksi.
keperawatan/kebidanan.
pelayanan kesehatan.
m) Pengembangan SDM melalui pendidikan berkelanjutan pada
program.
keperawatan/kebidanan
(negligence).
pelayanan lansia.
yang berkualitas.
d. Meningkatkan kegiatan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
kesembuhan pasien
merasa nyaman
S: Sabar, santun, sopan serta senyum adalah sikap yang kami terapkan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
1) Merencanakan kegiatan yang berorientasi customer
(TT) dengan jenis pasien BPJS PBI, BPJS Non PBI, Pasien Umum dan
Jawa Barat
PP Tim 1 PP Tim 2
Wakhidatun, AMK Lanny G, S.Kep,Ners
Laki-Laki 6 31,0%
Perempuan 13 68,4%
Total 19 100,0%
Analisis :
Analisis :
Hasil
Pendidikan Terakhir
Frekuensi Presentasi
Analisis :
Hasil
Masa Kerja
Frekuensi Presentasi
Analisis :
masa kerja < 6 tahun, 3 orang (15,7%) dengan masa kerja < 10
Hasil
Perawat Klinik
Frekuensi Presentasi
Pra PK 3 15,7%
PK I 9 47,3%
PK II 3 15,7%
PK III 3 15,7%
PK IV 1 5,2%
Total 19 100,0%
Sumber : Data Primer 2020
Analisis :
Hasil
Status Kepegawaian
Frekuensi Presentasi
Tetap 7 36,8%
Kontrak 12 63,2%
Total 19 100,0%
Analisis :
tetap.
Table 3.7 Data Umum Perawat Berdasarkan Kepemilikan STR
Hasil
Kepemilikan STR
Frekuensi Presentasi
Ada 19 100,0%
Total 19 100,0%
Analisis
presentase (100,0%).
Hasil
Status Pernikahan
Frekuensi Presentasi
Menikah 18 94,7%
Belum Menikah 1 5,3%
Total 19 100,0%
Sumber : Data Primer 2020
Analisis
Maret 2016).
Table 3.9 Data Umum Perawat Berdasarkan Pelatihan Yang
Telah Diikuti
Hasil
Jenis Pelatihan
Frekuensi Presentasi
BTCLS 19 100,0%
PPGD 19 100,0%
Sumber : Data Primer 2020
Analsis
1) Kepala Ruangan
RSUD Al-Ihsan.
a) Pangkat/golongan : C2
b) Pendidikan : S1 Keperawatan
di ruang rawat.
Management Approach
Perencanaan
inventarisasinya.
Pengorganisasian
keperawatan.
ruangan.
telah ditentukan.
melaksanakannya.
Pengarahan
V. Mengatur pendelegasian.
pelaksana/ PA.
batas kewenangan.
Pengendalian
sedang praktek
Compensatory Reward
mahasiswa
II. Melakukan pembinaan pada perawat PP dan PA
Professional Relationship
kondusif
penggunaannya
Ihsan
Kualifikasi / Jabatan
a) Pangkat : C2
Managemen Approach
a) Perencanaan
I. Menyusun rencana harian, bulanan.
b) Pengorganisasian
pelaksana.
c) Pengarahan
d) Pengendalian
dilaksanakan anggotanya.
tujuan.
Compensatory Reward
Professional Relationship
pasien gawat
penggunaanya.
3) Perawat Assosiate
Al Ihsan
a) Kualifikasi / jabatan
I. Pangkat / golongan : B2
Managemen Approach
a) Perencanaan
b) Pengorganisasian
asuhan keperawatan.
c) Pengendalian
Professional Relationship
keperawatan.
klinik, dll.
V. Melakukan operan denganketua tim/kepal shif
nafas,/jantung.
dan diagnostik.
terhadap klien/keluarga.
1. Kuantitatif
(C-D)x E
Keterangan
C : Jumlah hari/tahun
Hasil perhitungan
27
: 4,8 jam
=47.304
2.296
= 20,60 + 4,1
= 24,7 = 25 orang
Analisa
Analisa :
89,8 %.
Analisa :
tidak ada satupun pasien yang mengatakan tidak puas dan sangat
f. Kepuasan Perawat
Analisa
Berdasarkan tabel 3. 15 didapatkan hasil bahwa sebagian besar
melahirkan.
g. Caring perawat
Analisa
melahirkan.
Hasil kajian yang dilakukan pada tanggal 13-16 Januari 2020, didapatkan
data :
IGD POLIKLINIK
b. Penerapan MPKP
primer.
Dengan metode tim disusun kepengurusan di ruang rawat inap
Asal Medikal sudah sesuai dengan metode namun yang masih belum
Ruang Asal.
berjalan dengan rutin, yaitu pada shift pagi, siang, malam. Dan
ruangan.
d. Pre dan Post Confrence
90,4% dan ada sebagian kecilnya masih belum sesuai dengan SOP
e. Supervisi
sesuai dengan SOP yang berlaku seperti tidak ada kontrak waktu
No Responden Persentase %
1 P1 87,5
2 P2 100
3 P3 100
4 P4 86,6
5 P5 93,7
6 P6 100
7 P7 87,5
Jumlah 655,3
Rata – Rata 93,6
Analisis :
93,6%. Adapun point yang belum dilakukuan ketika ada pasien baru
3. Pelaksanaan 84,43
Jumlah 284,43
Rata-rata 94,81
Analisis:
RSUD Al-Ikhsan Prov. Jabar dari tanggal 14-16 Januari 2020 yang
yang masih jarang dilakukan yaitu pasien dan keluarga tidak diantar
liflet/media tetapi hal itu masih jarang dilakukan ketika pasien pulang.
No Responden Persentase %
1 P1 94,1 %
2 P2 88,2 %
3 P3 82,3 %
4 P4 94,1 %
5 P5 88,2 %
6 P6 76,5 %
7 P7 94,1 %
8 P8 94,1 %
9 P9 82,3 %
10 P 10 94,1 %
11 P 11 94,1 %
12 P 12 94,1 %
13 P 13 88,2 %
14 P 14 94,1 %
15 P 15 88,2 %
16 P 16 88,2 %
17 P 17 88,2 %
Jumlah 1.523,4
Rata – Rata 89,6
Analisis
kebutuhan .
dan dirumuskan dengan benar (PES) tetapi ada sebagian yang tidak
melakukan evaluasi.
Nama
NO Ideal Real
Ruangan
1 Ruang Ruang tempat kepala Terdapat ruangan
kebutuhan.
Kebutuhan fasilitas :
Lemari, meja/kursi,
lainnya.
post conference, m=
pemantauan terus
pasien.
3 Ruang Ruangan ini berfungsi Terdapat 10 ruang
berkesinambungan beroperasi.
Jadi 3 TT hanya
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa
ruang perawatan di
memenuhi standar
Depkes.
Untuk kebutuhan
fasilitas sudah sesuai
dengan kelasnya,
setiap TT dipisah
dengan menggunakan
tirai pemisah.
4 Ruang Ruang untuk Di ruang asal tidak
keluarga. membutuhkan
arsip,
telepon/intercom,
peralatan kantor
lainnya
5 Ruang Ruangan untuk Terdapat ruang
besaran ruang
tersebut menjadi
ruangan tindakan
digabung dengan
penyimpanan alat
Berdasarkan
kebutuhan fasilitas di
periksa.
6 Ruang Ruang untuk Ruang administrasi
administrasi menyelenggarakan memiliki ruang khusus
keluarga apabila
diperlukan tindakan
operasi.
3-5m2/petugas.
Kebutuhan fasilitas :
arsip, telepon,
peralatan kantor
lainnya.
7. Ruang Ruang kerja dan Tidak terdapat ruang
Besaran ruangan
sesuai kebutuhan.
Kebutuhan fasilitas :
wastafel.
8 Ruang Ruang tempat Ruang pendidikan
pendidikan/diskusi. pertemuan/ruang
sesuai kebutuhan.
Kebutuhan fasilitas :
Sofa, lemari,
meja/kursi, wastafel
10 Ruang Rang ganti pakaian Ruang ganti pakaian
sesuai kebutuhan.
Kebutuhan fasilitas :
Loker, dilengkapi
dengan toilet.
11 Ruang Tempat penyimpanan Ruang tempat
Linen bahan-bahan linen penyimpanan linen
Kebutuhan fasilitas :
Bak penampungan
linen kotor
13 Gudang Fasilitas untuk Belum terdapat
Spoolhoek berupa
bak/kloset yang
dilengkapi dengan
leher angsa (water
seal)
4-6m2
Kebutuhan fasilitas :
100 cm dari
permukaan lantai
14 WC pasien WC pria/wanita luas 2- Terdapat WC khusus
pasien terletak di
Fasilitas WC belum
dilengkapi untuk
pegangan tangan
pasien, pintu wc
sudah membuka ke
luar
15 Dapur Kecil Sebagai tempat untuk Ruang pantry bersatu
petugas di ruang
rawat inap
Besaran ruangan
sesuai kebutuhan.
Kebutuhan fasilitas :
perlengkapan dapur
lainnya.
16 Gudang Ruang tempat Ruang tempat
penyimpanan alat-alat
medis.
17 Janitor/ Ruang untuk Terdapat ruang
Lemari/rak
18 High Care Ruang perawatan Tidak terdapat ruang
memerlukan A lt.4.
pelayanan
keperawatan lebih
intensif dibandingkan
ruang perawatan
biasa
min. 9 m2/tt.
Kebutuhan fasilitas :
min. 12 m2/tt
Kebutuhan Fasilitas :
Analisa :
lain, dan ada ruangan juga yang masih belum ada. Secara garis
Tabel 3.18 Daftar Alat Tenun Ruang AsalRSUD Al-Ihsan Tahun 2020
KONDISI
Analisa :
Berdasarkan hasil observasi di ruangan, didapatkan bahwa alat tenun yang ada di ruangan Asal 100% layak pakai
tetapi dari standar jumlah, masih terdapat beberapa alat tenun yang tidak ada dan belum memenuhi standar DEPKES RI
2012. Dan dalam penempatan linen masih belum semua sesuai dengan tempatnya.
c. Daftar Inventaris Keperawatan Ruang AsalRSUD Al-Ihsan Tahun 2020
Tabel 3.19 Daftar inventaris keperawatan Ruang AsalRSUD Al-Ihsan Tahun 2020
2 2012
Yazumi 2012
Amez 2013
Suzric 2009
13 Metline Plastik 0
26 Termometer 4 3 1 1 tidak
Digital berfungsi
27 Timbangan Yamamoto 1 1
Dewasa
29 Kruk 0 0
30 Ice crop 0 0
31 Tourniquet Karet 2 1 1
33 Comode Plastik 0
34 Beban traksi 1 kg 0 0
35 Beban traksi 2 kg 0 0
36 Beban traksi 3 kg 0 0
37 Beban traksi 4 kg 0 0
38 Beban traksi 5 kg 0 0
40 Blood warmer 1 1
41 Sepatu boot 0 0
43 Kostul/kursi 1 1
Esaote 1 2013 1
Z compresor 1 2009
1 2018
Ultrasonic 1 2013
2 2016
46 Infus Pump 1208000355 Terumo 1 2014 10
B.Braun 1 2011
B braun 1 2011
49 Talang keramas 1 1
51 Urinal Staniles 17 22
Plastik 3
52 Stik GD 1 1
53 Oxymetry Cr67173400 Solaris 1 2016 1
Analisa :
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, didapatkan bahwa jumlah barang yang layak pakai ada 246 alat
kesehatan dan jumlah yang rusak/ hilang/tidak berfungsi sebanyak 5 alat kesehatan di Ruangan Asal. Dari standar jumlah
Tabel 3.20 Daftar inventaris mebeller dan elektronik Ruang Asal RSUD Al-Ihsan Tahun 2020
Dari hasil observasi yang didapatkan di ruangan bahwa jumlah barang yang layak pakai ada 314 alat mebeller dan
jumlah alat yang rusak/hilang/tidak berfungsi sebanyak 0 alat mebeller di Ruangan Asal. Dari standar jumlah yang
Tahun 2020
Tabel 3.21 Daftar Alat Pencatatan dan Pelaporan Ruang Asal RSUD
Sisa Permintaan
No Nama barang Satuan Ket
Barang Bulan depan
1 Amplop polos panjang Dus - 5
2 Amplop polos pendek Dus - 3
¾
3 Bak stempel Buah - 1
4 Buku bouble polio Buah - 2
5 Buku ekpedisi Buah - 2
6 Buku polio 100/200 lmb Buah - 2/2
7 Buku quartor Buah - 3
8 Box file lipat Buah - 4
9 Calculator Buah - 1
10 Clear holder isi 20/40 Buah - 2/2
lmb
11 Clip besar no 5 Dus - 5
12 Clip kecil no 3 Dus - 3
13 Container FL 3 susun Buah - -
14 Container FL 4 susun Buah - -
15 Container ATK 3 Buah - -
susun/4susun
16 Cutter L 500 Buah - 1
17 DBL Clip No. Dus - -
107/155/260
18 Gunting sedang gg Buah - 2
coklat
19 Hecter besar Buah - 1
20 Kecter kecil Buah - 1
21 Isi cuter besar Pak - 1
22 Isi hecter no 10 kecil Dus - 5
23 Isi hecter no 3 besar Dus - 3
24 Kertas CF 2 :1 Box - 2
25 Kertas HVS A4/F4 RIM - 2/2
26 Kertas Karbon LBR - 5
27 Kertas scotlait warna LBR - 1
semua warna
28 Lebel no. 103/108 LBR - 10/5
29 Lebel no. 110 LBR - 5
30 Lakban bening 2” ROLL - 3
31 Lakban hitam 11/2” ROLL - 1
32 Lem cair BTL - 1
33 Lem diacol besar Buah - -
34 Map clip hitam Buah - -
35 Mapsnel plastik warna Buah - -
36 Mapsnel transparan Buah - 20
warna hijau
37 Mistar besi 30cm/60cm Buah - 1/1
38 Penghapus pensil Buah - 2
39 Penghapus W/B Buah - -
40 Pensil 2B Buah - 2
41 Pensil merah/biru Buah - -
42 Penyerut pensil Buah - 1
43 Perpurator besar Buah - 1
44 Tinta printer LX 310 Buah - 1
45 Solasi 1x72 ROLL - 2
46 Spidol kecil BR Buah - 5
47 Spidol kecil HJ Buah - 5
48 Spidol kecil HTM Buah - 5
49 Spidol kecil KN Buah - 5
50 Spidol kecil MR Buah - 5
51 Spidol S/M Buah - 3
52 Spidol W/B Buah - 3
53 Tinta Snowman warna.. Buah - -
54 Tinta stampel warna BTL - -
55 Tinta Whiteboard BTL - -
warna....
56 Tip-ex Buah - 2
57 Alko - 1
58 Karet BKS - 1
59 Double tipe - 2
60 Steropom - 2
61 Kertaskado - 10
62 Plastik kado - 10
63 Buku ket. kematian Buku - 1
NCR
64 Buku ket. Dirawat Buku - 2
65 Buku ket. Sakit Buku - 2
66 Buku klem BPJS Buku - 6
67 Buku kontrol Buku - 2
68 Buku pendamping Buku - -
pasien
68 Buku permintaan darah Buku - 2
70 Buku pernyataan Buku - 1
sanggup bayar
71 Buku rujukan extern Buku - -
72 Buku teman sejawat Buku - -
73 Kartu stok obat/alkes LBR - 50
74 KTN umum deposit Buku - 1
75 L aswal keperawatan LBR - 500
Px Dewasa R inap 1
76 L aswal keperawatan LBR - 500
Px Dewasa R inap 2
77 L aswal medis bedah R LBR - 200
inap
78 L aswal medis dalam R LBR - 50
inap
79 L aswal medis gigi & LBR - 50
mulut R inap
80 L aswal Medis kulit LBR - 50
kelamin R Inap
81 L aswal medis mata R LBR - 50
Inap
82 L aswal medis saraf R LBR - 50
Inap
83 L aswal medis THT R LBR - 50
inap
84 L aswal medis anak R LBR - 50
Inap
85 L assesment pasien LBR - 50/50/50
terminal/DNR/END OF
LIFE
86 L CTT observasi LBR - 100
87 L CTT perkembangan LBR - 100
terintegrasi R Inap
88 L DFR biaya alkes LBR - 100
89 L DPJP LBR - 100
90 L edukasi & verifikasi 1 LBR - 100
91 L edukasi & verifikasi 2 LBR - 100
92 L edukasi terintegrasi LBR - 100
93 L grafik suhu nadi LBR 100 -
94 L inform consent LBR - 100
95 L Informasi LBR - 200
96 L kartu kendali pasien LBR - 200
R inap
97 L Kepuasan Pelayanan LBR - 50
Perawat
98 L Ket Ruangan Penuh LBR - 50
-99 L Ket Pasien Pulang LBR - 50
100 L Orientasi Pasien LBR - 300
101 L Pelaksanaan LBR - 1000
Keperawatan HJ
102 L pemberian obat LBR - 500
103 L pengembalian obat LBR - 300
104 L pengkajian nyeri LBR 50 400
komprehensif
105 L penolakan TM LBR - 50
106 L persetujuan/ LBR - 300
penolakan Anastesi
107 L persetujuan/ LBR - 300
penolakan operasi
108 L persetujuan/ LBR - 50
penolakan
pemasangan restrain
109 L persetujuan / LBR - 50
penolakan transfusi
darah
110 L pindah kelas LBR - 50
111 L PMT konsul LBR - 50
112 L PMT obat & alkes LBR - 300
113 L pre operasi LBR - 300
114 L PSJ Bayar selisih Buku - 1
naik kelas
115 L PSJ tindakan medis LBR - 100
116 L RENC perawatan LBR - 35
Kepru
117 L RENC perawat LBR - 750
pelaksana
118 L RENC perawat LBR - 100
primer
119 L rencana pemulanga LBR - 100
pasien
120 L rencana TK HJ 1 LBR - 200
121 L rencana TK HJ 11 LBR - 50
122 L rencana TK HH 12 LBR - 50
123 L rencana TK HJ 13 LBR - 300
124 L rencana TK HJ 14 LBR - 50
125 L rencana TK HJ 15 LBR - 50
126 L rencana TK HJ 16 LBR - 50
127 L rencana TK HJ 18 LBR - 50
128 L rencana TK HJ 19 LBR - 50
129 L rencana TK HJ 2 LBR - 50
130 L rencana TK HJ 20 LBR - 50
131 L rencana TK HJ 21 LBR - 300
132 L rencana TK HJ 22 LBR - 300
133 L rencana TK HJ 23 LBR - 50
134 L rencana TK HJ 24 LBR - 50
135 L rencana TK HJ 25 LBR - 50
136 L rencana TK HJ 26 LBR - 50
137 L rencana TK HJ 27 LBR - 50
138 L rencana TK HJ 3 LBR - 50
139 L rencana TK HJ 4 LBR - 50
140 L rencana TK HJ 5 LBR - 50
141 L rencana TK HJ 6 LBR - 50
142 L rencana TK HJ 7 LBR - 50
143 L rencana TK HJ 8 LBR - 50
144 L rencana TK HJ 9 LBR - 50
145 L Resume LBR - 500
Keperawatan
146 L Rujukan BPJS LBR - 300
147 L Sanggup Bayar LBR - 100
Selisih
148 Pindah DR Buku - 50
149 PMT Fisioterapi Buku - 50
150 PMT PMR Lab Buku - 2
151 PMT PMR Radiologi Buku - 2
152 Resep BPJS NCR Buku - 35
153 Resep Umum & Buku - -
Kontraktor NCR
154 Sensus rawat Inap Buku - 5
155 SPL EKG LBR - 50
156 L rekonsiliasi obat LBR - 300
157 L obs transfusi LBR - 100
158 L Laporan Insiden LBR - 100
Internal
159 L Persetujuan/ LBR - 100
penolakan Transfusi
160 L Form Terminal LBR - 50
161 L Aswal Kep. Px Anak LBR - 100
1
162 L Aswal Kep. Px Anak LBR - 100
2
163 L Aswal Kep. Px Anak LBR - 100
3
164 L anastesi sedasi LBR - 300
165 L Farmasi R Inap LBR - 500
Analisa :
Berdasarkan hasil observasi dari tanggal 13-16 januari 2020 di ruangan asal,
diperoleh data bahwa ada banyak barang yang tidak ada atau sudah habis. Dan
ruangan kembali .
4. Data Unsur Money
setiap tahun Rumah Sakit mendapatkan dana subsidi dari APBD dan
dikelola oleh pihak Rumah Sakit. Sedangkan untuk dana renovasi ada
alurnya dan tidak dikelola oleh ruangan melainkan dikelola oleh Rumah
untuk direalisasikan.
1) Pengelompokan Kelas beserta tarif perawatan perhari
Analisa :
setiap 1 tahun sekali dari rumah sakit. Untuk kenaikan gaji bagi
untuk pegawai kontrak dan tetap sesuai dengan UMK provinsi itu
serta masa kerja, beban kerja dan jabatan, untuk pegawai kontrak
Rumah Sakit.
1 Umum Rp : 25.000
2 Spesialis Rp : 50.000
Analisa :
Kesehatan
Jaminan Kesehatan
Analisa :
Pada tabel diatas menjelaskan pengelompokan pasien
pelayanan keperawatan.
Pendapatan Karyawan
Perawat tetap
No Perawat kontrak PNS
B C D
untuk gajih pokok, uang makan dan insentif ± Rp.1.400.000 sehingga jumlah
pendapatan yang di terima dalam 1 bulan adalah Rp.4.500.000. Jadi gajih yang
diterima perawat kontrak sudah sesuai dengan UMK Kabupaten Bandung 2019
UMK.
puas 11,8%, dan 1 perawat merasa sangat puas 5,9%, terhadap jumlah gaji di
yang didapatkan
1) Pasien Masuk
Analisa :
Berdasarkan tabel jumlah pasien dari Bulan Oktober s/d
terakhir.
2) Pasien Keluar
2019
Analisa :
terakhir.
b. Daftar 10 Besar Penyakit di Ruang Asal RSUD Al-Ihsan
Analisa :
2019
Analisa :
pasien yang dirujuk pada bilan oktober, dan tidak kejadian pasien
yang kabur dan angka kejadian pasien pulang biasa selama 3 bulan
4 Pasien 0 3 3 6 1,1 %
Kontraktor
5 Pasien 17 12 6 35 6,9 %
Maskin
Analisa :
menggunakan jaminan BPJS non PBI dan PBI yaitu sebesar 40,0%
6.9 %
Ihsan
Analisa :
Ihsan
Analisa :
Al-Ihsan
NO MASALAH KEPERAWATAN
1 Hypervolemia
Analisa :
diatas telah diperbaiki dengan yang terdapat dalam buku SDKI 2018,
and Product)
berdasarkan 4P yaitu:
1) Tempat (Place)
untuk sayap kanan ada blok tim 2 dan sayap kiri blok tim 1
masuk .
d) Visi ruang Asal sejalan dengan visi Rumah Sakit dan bidang
Cancer, diabetic,)
keperawatan di Ruangan.
Ruang Asal
Rumah Sakit.
b) Sudah terdapat tempat media informasi tetapi belum terdapat
3) Harga (Price)
AsalBedah
sudah optimal
5) People
6) Physical Environment
kiri, untuk sayap kanan ada blok team 2 (kamar ganjil) dan sayap
kiri ada blok tim 1 (kamar genap). khusus kamar isolasi terletak di
paling belakang.
7) Process
tidak puas dan sangat tidak puas terdahap kinerja perawat di ruang
Asal
. ANALISIS SWOT
1. Analisis SWOT
Analisis SWOT di Ruang Asal Medikal RSUD Al -Ihsan Provinsi Jawa barat Tahun 2020
INTERNAL EXTERNAL
UNSUR STRENGTH
NO WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT
MANAJEMEN (S)
(W) (O) (T)
1 MAN 1. Jumlah perawat yang di Ruang 1. Dari 20 jumlah perawat 1. Tersedianya sumber daya 1. Arus tenaga
Asal medikal adalah 17 diruangan Asal Medikal manusia yang sudah kesehatan asing
perawat Asosiate. terdapat 16 perawat lulusan teregistrasi STR pada yang bekerja
2. perawat primer dan 1 kepala Diploma 3 Keperawatan. proses penerimaan diindonesia
ruangan adalah satu kekuatan 2. Status kepegawaian perawat kepegawaian dan adnya semakin
bagi ruangan karena kebutuhan yang ada diruangan asal peluang untuk mengikuti meningkat.
tenaga keperawatan maksimal dibedakan menjadi 2 kategori pelatihan seperti pelatihan Selain itu,
sesuai dengan perhitungan yaitu pegawai tetap sebanyak 7 PPGD, BTCLS Perawatan tenaga medis
Douglas & Gillies dimana orang, pegawai kontrak Luka dll. asing dan
kebutuhan tenaga perawat yang sebanyak 12 orang. Dapat kebanyakan dari
dibutuhkan untuk pagi 4 orang, memicu kinerja perawat karena 2. Adanya peluang untuk mereka
siang 3 orang dan malam 2 adanya perbedaan dalam melanjutkan studi ke S1 umumnya
orang tapi kenyataan di payment. dan juga dapat berpendidikan
lapangan yang sift pagi 4 orang memudahkan bagi perawat setingkat S1,
+ karu, siang 3 orang dan tetap untuk meningkatkan dengan status
malam 3 orang. jenjang karir (jabatan Registered
dalam pekerjaan). Nurse (RN) dan
3. Adanya kerja sama dengan mampu
institusi pendidikan. berbicara bahasa
3. Seluruh perawat sudah memiliki indonesia.
STR Setiap pegawai sudah
mengikuti pelatihan MPKP dan 2. Adanya
juga mengikuti pelatihan – peningkatan dan
pelatihan penunjang lainnya daya pikir yang
kritis seiring
4. Perawat yang berada diruangan berkembangnya
asal mayoritas sudah menikah teknologi
dengan jumlah 18 orang dan informasi terkait
yang belum menikah hanya 1 kesehatan
orang.
3. letak geografis
8. Sebagian besar perawat merasa yang sering
puas dengan tunjangan mengalami
bencana alam
9. Sebagian besar perawat memiliki (banjir) dapat
pengetahuan yang baik terhadap mempengaruhi
peran dan fungsinya masing- akses pegawai
masing menuju rumah
sakit yang akan
berdampak
terhadap
pelayanan.
2 METODE 1. Ruangan Asal Medikal 1. Pelaksanaan ronde keperawatan 1. Adanya fasilitas yang 1. Adanya tuntutan
sudah menggunakan dalam MPKP belum berjalan memadai dari ruangan akan pelayanan
metode tim modifikasi dengan baik terkait dengan menghindari yang maksimal
keperawatan primer 2. Prosedur pelaksanaan supervisi terjadinya infeksi dari masyarakat
2. Pelaksanaan Timbang telah dilakukan tetapi tidak di nasokomial. 2. Peningkatan
terima sudah dilakukan dokumentasi 2. Adanya kepercayaan yang daya pikir yang
setiap pergantian shift 3. Pendokumentasian keperawatan cukup baik dari pasien dan kritis dari
dengan persentasi 93,9% masih terdapat kekurangan masyarakat kepada rumah masyarakat
(baik) yaitu dalam pengkajian sakit terhadap
3. Pelaksanaan prosedur keperawatan tidak seluruhnya 3. Sudah terdapat lembaga pelayanan dan
penerimaan psien baru mencantumkan riwayat PKRS. tindakan
mencapai 93,6% (baik) keluarga, psikososial, dan 4. Pembuatan SPO tindakan keperawatan
4. Sudah terlaksananya Activity Daily Livng. Pada item keperawatan dan secara
discharge planning tidakan keperawatan tidak keseluruhan SPO diruang
prosedur persiapan pasien seluruhnya dilakukan Asal telah lengkap
pulang dengan presentase pendidikan kesehatan secara
94,81% keseluruhan
5. Prosedur pelaksanaan 4. Ruangan tidak melakukan
universal precaution sudah survei kepuasan tenaga
dilaksanakan dengan kesehatan setiap bulannya
presentase 89,6% 5. Metode DRK dalam MPKP
6. Prosedur tetap dari belum berjalan secara optimal.
pelaksanaan pre dan post 6. Pelaksanaan discharge planning
conference sudah dalam mengantar pasien dan
dilaksanakan dengan keluarga tidak diantarkan ke
persentase 90,4% ( baik) pintu luar dan jarangnya
7. Audit dokumentasi askep memberikan Pendidikan
sudah dilakukan dengan kesehatan pada pasien
baik dengan presentase 7. masih terdapat kekurangann
98,9% dari setiap identifikasi terutama
aspek identivikasi tidak
dilakukan secara tepat masih
belum 100% masih terdapat
kekurangan rata-rata pasien
diidentifikasi berdasarkan
kamar dan namanya saja
8. masih terdapat kekurangan dari
komunikasi tidak langsung
yaitu dari perawat tidak
menyebutkan pasien masuk
ruangan dan hari perawatannya
dan tidak mengidentifikasi
pengetahuan pasien terhadap
diagnosa medis atau penyakit
yang dialami.
9. mengenai mengurangi Risiko
InfeksI terutama dalam
melakukan cuci tangan perawat
tidak semuanya melakukan
dengan five moment masih
jarang dilakukan cuci tangan
sebelum kontak dengan pasien
dan setelah kontak dengan
lingkungan pasien, serta
penggunaan APD juga masih
tidak sepenuhnya dilakukan
dengan nilai 75%, terutama
dalam melakukan tindakan
tidak menggunakan handscoon
dan pemaiakan masker
3 MATERIAL 1. Alat – alat tindakan sudah 1. Belum adanya struktur 1. Pengadaan alat – alat 1. Adanya
tersimpan didalam lemari organisasi ruangan yang sudah diruangan mendapat persaingan antar
2. Pemilihan tempat sampah untuk diperbaharui bantuan atau inventaris rumah sakit
sampah non medis, medis, 2. Belum ada tempat bimbingan logistic dari APBD negeri maupun
farmasi, plabot dan safetybox khusus untuk pendidikan swasta promosi
sudah berjalan 3. Belum tertatanya ruang ganti tentang
3. Tersedia ruangan tindakan perawat dengan rapih dan pengadaan alat-
keperawatan (belum memenuhi masih bersatu dengan mushola alat kesehatan
standar) 4. Penyimpanan alat tenun di yang semakin
4. Sudah tersedia nurse station dan dalam lemari belum sesuai canggih.
kotak saran dengan tempatnya. Cara 2. Meningkatnya
5. Sudah tersedia tempat pengambilan alat tenun tidak harga fasilitas
penyimpanan status pasien dan beraturan dan tidak dirapihkan kesehatan
penempatan alat di meja sudah kembali ketempatnya. seiring
tertata rapih 5. Identitas perawat diloker berkembangnya
6. Sudah tersedia tempat masing” sudah tercatat tetapi peralatan yang
penyimpanan kertas format belum lengkap semakin
diagnosa di lemari canggih
4 MONEY 1. Penyusunan anggaran tahunan 1. Tidak adanya insentif yang 1. Setiap tahun Rumah Sakit 1.Jika terhambatnya
mengenai pengajuan pendanaan diberikan kepada perawat PHL. mendapatkan dana subsidi proses pengajuan
operasional ruangan sudah dari APBD Pemerintah anggaran dana
dilaksanakan setiap tahun dan Provinsi Jawa Barat. subsidi
diserahkan pada kepala bagian Biasanya Dana tersebut APBD,akan
instalasi rawat inap dan bidang untuk pendanaan biaya berdampak pada
keperawatan untuk investasi rumah sakit, kinerja rumah
direalisasikan. adanya bantuan dana sakit sendiri.
2. Kesejahteraan perawat mendapat APBD provinsi untuk 2.Persaingan rumah
jaminan hari tua berupa BPJS investasi bangunan dan sakit baik dari
ketenagakerjaan dan Pensiunan alat-alat kesehatan rumah Negeri maupun
yang bekerja di Rumah Sakit. sakit. swasta.
3. Adanya peningkatan gaji 2. Pasien yang sering masuk / 3.Berubahnya
pegawai setiap 1 tahun sekali dirawat diruang medikal kebijakan JKN
dari rumah sakit. Untuk yaitu rata-rata pasien dari fee for
kenaikan gaji bagi karyawan dengan menggunakan service menjadi
sesuai dengan jabatan dan jaminan BPJS kesehatan INA CBG’s.
golongannya sedangkan untuk non PBI serta pasien umum
pegawai kontrak kenaikan gaji dan kontraktor.
sesuai dengan UMK provinsi itu
sendiri, dan adanya insentif yang
diberikan setiap bulan
pertanggal 15 setelah 3 bulan
kerja untuk perawat tetap
ataupun kontrak.
5 MARKETING 1. Ruang Asal Medikal RSUD Al- 1. Visi, Misi dan Moto Ruang 1. Adanya beberapa instansi 1. Persaingan
Ihsan saat ini berada pada Asal Medikal belum kerjasama sebagai tempat antar rumah
wilayah kerja Kabupaten terpampang jelas di Ruang Asal rujukan Rumah Sakit. sakit swasta dan
Bandung dengan lokasi Medikal. 2. Telah optimalnya negeri
strategis di Kecamatan 2. Kotak saran tidak terpampang pengembangan kerjasama 2. Akses
Baleendah Kabupaten Bandung. di Ruang Asal Medikal karena pasien kontraktor. transportasi
2. Petunjuk alur menuju Ruangan rusak. 3. Harga di Ruang Asal yang kurang
Asal Medikal Al-Ihsan telah 3. Sudah terdapat tempat media Medikal kelas 1 sesuai mudah, karena
tertata rapi dan terpampang informasi tetapi belum terdapat dengan kebijakan berada di
dengan jelas di depan ruangan. lengkap leaflet 10 besar Gubernur melalui Direktur kawasan rawan
3. Visi dan misi ruang Asal penyakit atau media pemasaran. RSUD Al-Ihsan. banjir, sehingga
medikal sejalan dengan visi 4. Masih terdapat kejadian pulang 4. Harga sudah tercatat jelas menimbulkan
Rumah Sakit dan bidang paksa berjumlah 6 orang, dibagian administrasi kendala
Keperawatan, yaitu angka kematian kurang dari 48 Ruang Asal Medikal. pemasaran.
mewujudkan pelayanan jam perawatan sebanyak 4 5. Informed concent harga 3. Adanya
keperawatan prima bernuansa orang dan yang meninggal lebih untuk setiap tindakan kegiatan pasar
Islam dan terdepan dalam dari 48 jam perawatan sebanyak sudah optimal di minggu
memberikan kepuasan kepada 24 orang, pasien yang informasikan pada klien. disekitar Rumah
pelanggan di Asal Medikal dipindahkan ruangan sebanyak 6. Sudah adanya program sakit yang dapat
sesuai dengan visi rumah sakit 45 orang, dengan alasan home care bekerjasama mengganggu
Al Ihsan. berhubungan dengan hak rawat dengan Poliklinik diabetic kenyamanan
4. Adanya program unggulan pasien di tempat tersebut, center RSUD Al-Ihsan. klien dan akses
ruangan yaitu mewujudkan pasien dirujuk ada 1 orang. 7. Informed consent dalam untuk berobat
pelayanan keperawatan prima menjelaskan prosedure pada hari
bernuansa Islam dan terdepan tindakan sudah optimal. tersebut
dalam memberikan kepuasan 8. Sebagian besar pasien terganggu.
kepada pelanggan di Asal berobat menggunakan 4. Tingkat
Medikal sesuai dengan visi jaminan BPJS non PBI dan pengetahuan
rumah sakit Al Ihsan. PBI yaitu sebesar 40% dan masyarakat
5. Ruang Asal Medikal 35% sebagian kecil pasien yang semakin
merupakan ruang rawat inap berobat non BPJS umum tinggi dan kritis
kelas III. 16,8 dan non BPJS menyikapi
6. Kunjungan pasien 91% sudah kontraktor 1,1%, sktm pelayanan yang
optimal selama 3 bulan terakhir 6,9%. diberikan.
berdasarkan BOR ruang Asal Perkembangan
Medikal RSUD Al-Ihsan. teknologi yang
7. Angket kepuasan pasien pesat menuntut
dilakukan terhadap 25 pasien pelayanan yang
didapatkan sebanyak 11 (44%) harus diberikan
pasien yang sangat puas dengan
kinerja perawat dan sebanyak
14 (56%) pasien yang puas
terhadap kinerja perawat di
ruang Asal RSUD Al-Ihsan.
8. Jumlah pasien yang masuk dan
menunjukan kestabilan pasien,
tidak ada peningkatan dan
penurunan yang signifikan.
9. Tidak ada pasien yang kabur.
10. Tidak terjadi cedera dan infeksi
nasokomial yang terdiri dari
dekubitus, plebliitis, infeksi
saluran kemih, HAP/HAV
(hepatitis) dan (Infeksi daerah
operasi).
11. Hasil kepuasan dari tenaga
kesehatan lain yaitu pada ahli
gizi didapatkan persentase 80%
dengan kriteria puas
a. Man (M1)
A Kekuatan
Total `
No Internal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
B Kelemahan
Total
C Peluang
1. Tersedianya sumber daya manusia yang sudah teregistrasi STR pada proses
penerimaan kepegawaian dan adnya peluang untuk mengikuti pelatihan
seperti pelatihan PPGD, BTCLS Perawatan Luka dll.
2. Adanya peluang untuk melanjutkan studi ke S1 dan juga dapat memudahkan bagi
perawat tetap untuk meningkatkan jenjang karir (jabatan dalam pekerjaan)
Total
D Ancaman
1. Arus tenaga kesehatan asing yang bekerja diindonesia semakin meningkat. Selain itu,
tenaga medis asing dan kebanyakan dari mereka umumnya berpendidikan setingkat
S1, dengan status Registered Nurse (RN) dan mampu berbicara bahasa indonesia.
2. adanya peningkatan dan daya pikir yang kritis seiring berkembangnya teknologi
informasi terkait kesehatan
3. letak geografis yang sering mengalami bencana alam (banjir) dapat mempengaruhi
akses pegawai menuju rumah sakit yang akan berdampak terhadap pelayanan.
Total
No Internal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
A Kekuatan
Total
No Internal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
B Kelemahan
C Peluang
No Eksternal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
D Ancaman
2,86-3,29= -0,43
c. Material (M3)
No Internal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
A Kekuatan
2. Pemilihan tempat sampah untuk sampah non medis, medis, farmasi, 0,3 3 0,9
plabot dan safetybox sudah berjalan
3. Tersedia ruangan tindakan keperawatan (belum memenuhi standar) 0,3 3 0,9
5. Sudah tersedia tempat penyimpanan status pasien dan penempatan alat 1 10 2,8
di meja sudah tertata rapih
6. Sudah tersedia tempat penyimpanan kertas format Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
1. Belum adanya struktur organisasi ruangan yang sudah diperbaharui 0,150 2 0,3
3. Belum tertatanya ruang ganti perawat dengan rapih dan masih bersatu dengan 0,150 2 0,3
mushola
4. Penyimpanan alat tenun di dalam lemari belum sesuai dengan tempatnya. 0,05 1 0,05
Cara pengambilan alat tenun tidak beraturan dan tidak dirapihkan kembali
ketempatnya
Identitas perawat di loker masing-masing sudah tercatat tetapi belum lengkap 0,1 2 0,2
Total 1 17 2,1
C Peluang
D Ancaman
=4 – 3,5= 0,5
d. Marketing (M5)
No Internal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
A Kekuatan
1. Ruang Asal Medikal RSUD Al-Ihsan saat ini berada pada wilayah
kerja Kabupaten Bandung dengan lokasi strategis di Kecamatan
Baleendah Kabupaten Bandung.
2. Petunjuk alur menuju Ruangan Asal Medikal Al-Ihsan telah tertata rapi
dan terpampang dengan jelas di depan ruangan.
3. Visi dan misi ruang Asal medikal sejalan dengan visi Rumah Sakit dan
bidang Keperawatan, yaitu mewujudkan pelayanan keperawatan prima
bernuansa Islam dan terdepan dalam memberikan kepuasan kepada
pelanggan di Asal Medikal sesuai dengan visi rumah sakit Al Ihsan.
4. Adanya program unggulan ruangan yaitu mewujudkan pelayanan
keperawatan prima bernuansa Islam dan terdepan dalam memberikan
kepuasan kepada pelanggan di Asal Medikal sesuai dengan visi rumah
sakit Al Ihsan.
5. Ruang Asal Medikal merupakan ruang rawat inap kelas I.
10. Tidak terjadi cedera dan infeksi nasokomial yang terdiri dari
dekubitus, plebliitis, infeksi saluran kemih, HAP/HAV (hepatitis) dan
(Infeksi daerah operasi).
11. Hasil kepuasan dari tenaga kesehatan lain yaitu pada ahli gizi
didapatkan persentase 80% dengan kriteria puas
Total
No Internal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
B Kelemahan
1. Visi, Misi dan Moto Ruang Asal Medikal belum terpampang jelas di
Ruang Asal Medikal.
2. Kotak saran tidak terpampang di Ruang Asal Medikal karena rusak.
No Eksternal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
C Peluang
Total
No Eksternal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
D Ancaman
Total
=
a. Money (M4)
N Internal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
o
B Kelemahan
Total 1 4 4
No Eksternal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
C Peluang
1. Setiap tahun Rumah Sakit mendapatkan dana subsidi dari APBD 0.6 2 1.2
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dana tersebut untuk pendanaan biaya
investasi rumah sakit, adanya bantuan dana APBD provinsi untuk
investasi bangunan dan alat-alat kesehatan rumah sakit.
2. Pasien yang sering masuk / dirawat diruang medikal yaitu rata-rata 0.4 3 1.2
pasien dengan menggunakan jaminan BPJS kesehatan non PBI serta
pasien umum dan kontraktor.
Total 1 5 2.4
No Eksternal Faktor Strategis Bobot (a) Rating (b) Nilai (axb) Ket
D Ancaman
3. Berubahnya kebijakan JKN dari fee for service menjadi INA CBG’S 0.2 2 1
Total 1 6 3
= 2.7 – 4 = -1.3
= 2.4 – 3 = 0.6