Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat tuhan yang maha esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. makalah ini membahas tentang ”Dasar-Dasar Sistem Informasi
dalam Manajemen”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Padang, 24 Februari 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Di dalam suatu organisasi, bisnis, dan industri sangatlah memerlukan yang


namanya informasi yang cepat, tepat dan relevan. Untuk mendapatkan informasi yang
diinginkan haruslah menggunakan sistem informasi. Sistem dalam suatu organisasi
dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua
tingkatan dalam organisasi tersebut dan kapan saja digunakan.Sistem ini menyimpan,
mengambil, mengubah, mengelola dan mengkomunikasikan informasi yang diterima
dengan menggunakan sistem informasi atau dengan sistem lainnya.

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang ada didalam sutu
orgamnisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media
prosedur, pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting,
memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan juga
terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dalam menyediakan
suatu informasi untuk mengambil keputusan.

Manajemen adalah adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning,
organizing, actuating, dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang
ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lainnya.

B.Rumusan Masalah

1.Apa konsep dasar Sistem Informasi Bisnis ?

2.Bagaimana aturan dasar Sistem Informasi pada bisnis ?

3.Apa saja aturan E-Business pada bisnis ?

4.Apa tipe Sistem Informasi ?

5.Apa saja Sumber Daya Sistem Informasi Bisnis ?


6.Apa aktivitas Sistem Informasi Bisnis ?

C.Tujuan

1.Untuk mengetahui apa konsep dasar Sistem Informasi Bisnis.

2.Untuk mengetahui bagaimana aturan dasar Sistem Informasi pada Bisnis.

3.Untuk mengetahui aturan E-Business pada Bisnis.

4.Untuk mengetahui tipe Sistem Informasi.

5.Untuk mengetahui Sumber Daya Sistem Informasi Bisnis.

6.Untuk mengetahui aktivitas Sistem Informasi Bisnis.


BAB II

PEMBAHASAN

A.Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis

Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer


saat ini adalah bagian dari mata rantai panjang dari perkembangan istilah dalam dunia
SI (Sistem Informasi) atau istilah IS ( Information System ). Istilah TI memang lebih
merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah
informasi, namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari sebuah sistem
informasi itu sendiri.Sistem Informasi Bisnis, yaitu merupakan kumpulan dari
berbagaiinformasi yang memiliki kesatuan antara satu dan yang lainnya yang ditujukan
untuk kepentingan bisnis. Dalam mendukung penyampaian suatuinformasi maka
dimanfaatkanlah teknologi informasi, yang menggunakan teknologi computer sebagai
media dalam penyampaian informasi. Istilah ini sendiri merupakan Perkembangan dari
istilah Sistem Informasi ( information system ). Semakin tinggi kualitas teknologi
informasi yang digunakan maka tingkat efektfitas dan efisiensi nya semakin baik.

Kerangka kerja konseptual system informasi :

a.Konsep konsep dasar

Konsep dasar keprilakuan, teknis, bisnis, dan manajerial termasuk mengenai


berbagai komponen dan peran sistem informasi.Contohnya meliputi konsep sistem
informasi dasar yang berasal dari teori sistem umum, atau konsep keunggulan
kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi
dalam keunggulan kompetitif.

b.Teknologi informasi

Konsep - konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen


teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan
banyakteknologi berbasis internet.
c.Aplikasi bisnis

Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen dan


keunggulan kompetitif bisnis.

d.Proses pengembangan Sistem Informasi Bisnis

Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan,


mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi
peluang bisnis.

e.Tantangan manajemen

Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada
tingkatpemakai akhir, perusahaan, dan global dalam bisnis.

B.Aturan dasar SI pada Bisnis

Ada tiga aturan vital agar sistem informasi untuk perusahaan bisnis, yaitu:

- Dukungan terhadap proses dan operasi bisnis.

- Dukungan terhadap pengambilan keputusan oleh pegawai dan manajer.

- Dukungan strategi untuk keunggulan bersaing .

Trend Sistem Informasi

Trend yang dominan dalam Sistem Informasi :

- Inisiatif dan penanggung jawab tidak lagi dilakukan hanya oleh CIO (Chief
Information Officer) sendiri, tapi juga oleh Executive Board;

- Pergeseran peran IS Department dari sebagai Application delivery menjadi System


integration dan pengembang infrastruktur;

- Perkembangan internet dan intranet menghasilkan world wide connectivity dan


memungkinkan adanya common user interface untuk semua system.
Perlunya System Integration

Perkembangan komputerisasi dalam suatu organisasi yang tidak bersamaan dan


terpisah-pisah (scattered); Hambatan teknologi yang dapat diatasi oleh berbagai alat
bantu(tools) yang dapat dijumpai dengan mudah oleh pemakai.

C.Aturan E-Business pada Bisnis

1. Komunikasi

Yang dimaksud dengan komunikasi adalah adanya fasilitas atau media yang
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi, layanan, transaksi elektronik
(pemesanan dan pembayaran secara elektronik) dan perpindahan barang dari penjual
ke Sistem Informasi Bisnis pembeli. Media komunikasi yang memadai yang bisa
mempertemukan pelaku eBusiness menjadi syarat utama terselenggaranya.

2. Komersial (Perdagangan)

Sisi komersial yang disyaratkan pada e-Business adalah adanya sistem untuk
melakukan transaksi online mulai dari promosi barang, pemesanan barang,
pembayaran dan pengiriman barang.Pembeli barang memesan barang tidak
memerlukan melihat barang secara langsung tetapi melalui gambar atau spesifikasi
yang tercantum dalam website.Sedangkan untuk pemesanan, sistem shopping online
terhubung dengan sistem inventory untuk mengetahui stock barang sehingga barang
yang dibeli memang ada. Untuk pembayaran, sistem shopping online harus terhubung
dengan otoritas pembayaran misalnya bank atau penyedia kartu kredit agar nilai yang
dibayarkan oleh pembeli berasal dari alat pembayaran yang sah dan memiliki nilai yang
cukup.

3. Proses Bisnis

Setiap pelaku e-Business yang ingin melalukan transaksi elektronik dan


mendapatkan manfaat semaksimal mungkin dari e-Business harus melakukan
optimalisasi proses bisnis internal dengan memanfaatkan teknologi informasi agar
aliran informasi, transaksi, maupun lama pengiriman barang menjadi dipersingkat, biaya
transaksi menjadi lebih ekonomis jika dibandingkan dengan perdagangan yang
dilakukan secara tradisional.

4. Layanan Bagi setiap institusi yang menjadi pelaku e-Business

Penggunaan teknologi informasi dan internet seharusnya menjadikan layanan ke


customer menjad lebih baik, lebih ekonomis, dan lebih terjangkau. Misalnya, dimensi
barangyang ditawarkan beserta spesifikasinya bisa diperiksa lebih seksama sebelum
dibeli (diakses melalui website), tidak diperlukan toko secara fisik, dan bisa diakses dari
mana saja dengan menggunakan internet. Bahkan dengan sistem informasi, customer
bisat dilayani secara khusus dan personal karena data-data aktifitas customer direkam
dan bisa dilakukan analisis untuk meningkatkan pelayanan.

5. Learning

Untuk meningkatkan ”awareness” baik diantara pengguna maupun pelaku e-


Business, proses edukasi sangat penting agar semakin banyak anggota masyarakat
yang menyadari manfaat Sistem Informasi Bisnis dan kelebihan dari transaksi online.
Perbedaan dengan transaksi tradisional adalah pembeli dan penjual tidak perlu belajar
sebelum melakukan transaksi sedangkan transaksi online karena pengguna maupun
pelaku tidak berhadapan dengan manusia tetapi dengan mesin komputer maka
diperlukan proses edukasi agar mereka bisa menggunakan fasilitas atau media
transaksi dengan lancar.

6. Kolaborasi

Satu siklus transaksi online antara penjual dan pembeli melibatkan stakeholder
lain yang harus berkolaborasi untuk menyelesaikan transaksi tersebut. Pada saat
pembayaran maka akan terjadi kolaborasi antara penyedia shopping online dengan
bank atau penyedia kartu kredit untuk menyelesaikan proses pembayaran. Setelah
dibayar maka terjadi kolaborasi antara penyedia shopping online dengan gudang, dan
jasa pengiriman barang untuk mengantarkan barang sampai ke pembeli. Pihak lain
yang juga terlibat adalah pihak asuransi untuk melakukan penjaminan transaksi
maupun atas barang yang dikirim. Kolaborasi yang terjadi dalam e-Business.
7. Komunitas

Dalam dunia maya (world wide web) komunitas merupakan salah satu indikator
untuk mengukur aktifitas pengguna. Dalam e-Business, komunitas merupakan media
yang cukup penting untuk belajar dan memperbaiki diri secara terus menerus baik dari
sisi pelaku maupun pengguna dalam hal produk, layanan, maupun mekanisme
transaksi.

Perspektif di atas merupakan dasar dari konsep e-Business yang bisa


dikembangkan secara kontemporer dengan mempertimbangkan kondisi saat ini untuk
pengembangan di masa depan. Keuntungan dalam menyiapkan kebijakan e-Business
saat ini adalah kita bisa belajar dari kesalahan model bisnis yang terjadi di era tahun
2000 dimana banyak perusahaan dotcom mengalami kebangkrutan
sehinggaberdampak pada menurunnya ekonomi global pada saat itu. Untuk
meningkatkan kemungkinan sukses dalam e-Business dan mengurangi resiko
kegagalan maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan identifikasi
faktor sukses.

Dari pengalaman sebelumnya, sukses faktor paling menentukan adalah


kombinasi dari faktor-faktor berikut: Sistem Informasi Bisnis.

1. Biaya (cost)

E-Business perlu menjamin terjadinya ’cost efficiency’ melalui efisiensi waktu atau
volume penjualan yang lebih besar dengan melakukan optimasi pada proses logistik
langsung dari warehouse ke pembeli.

2. Komersial (commerce)

Memaksimalkan keuntungan (profitabilitas) dilakukan dengan melakukan reengineering


seluruh proses bisnis sehingga selain menurunkan biaya operasional juga
meningkatkan kepuasan pelanggan dan pada akhirnya menaikkan volume penjualan.
3. Konten (content)

Informasi tentang produk atau layanan, berita yang selalu up to date, informasi yang
berguna misalnya tip, advice, variasi produk atau layanan pendukung yang dibarengi
dengan kualitas produk dan layanan yang prima sehingga pelanggan merasa dilayani
secara personal merupakan kunci sukses utama.

4. Komunitas (community)

Komunitas merupakan media tempat pertukaran pengalaman, membentuk interest


group sehingga menjadi sarana yang efektif untuk membentuk opini pelanggan,
membangun permintaan (generate demand) dan melindungi kepentingan pengguna
maupun pelaku. Komunitas merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan retensi
pelanggan sehingga biaya untuk mendapatkan pelanggan baru menjadi minimal.

5. Kenyamanan (convenience)

Kenyamanan dalam melakukan transaksi online merupakan salah satu kunci sukses.
Navigasi yang mudah, cepat, dan informatif akan membuat pengguna menyukai cara
bertransaksi online. Sedangkan kerumitan nagivasi yang memerlukan beberapa kali clik
dan tidak memberikan petunjuk yang mudah dan cepat bisa menyesatkan pengguna
dan membuat pengguna tidak kembali lagi.

6. Konektifitas (connectivity)

Ketersediaan koneksi yang cepat juga merupakan faktor penentu kesuksesan transaksi
online. Respon yang cepat dan tidak terputus akan membuat pengguna merasakan
manfaat yang nyata dari e-Business Sistem Informasi Bisnis .

Dengan ke enam faktor sukses tersebut diharapkan pelaku e-Business bisa


mempersiapkan diri dengan secara lebih komprehensif. Untuk mengetahui tingkat
kesuksesan pelaku e-Business ukuran yang bisa digunakan adalah penerimaan
pengguna (customer acceptance) yang direpresentasikan dengan jumlah customer
online, patuh aturan (legal authorities compliance), dukungan dari third parties (supply
chain support) dan indikator finansial. Di bawah ini adalah model untuk mengetahui
kesuksesan e-Business.

Kebijakan E-Business yang perlu dibuatkan aturan main dan rambu-rambu agar para
pelaku e-Business (stakeholders) bermain dalam arena (playing field) yang fair dan
semua pihak dilindungi hak dan kewajibannya tanpa mengurangi kemampuannya
dalam mengimplementasikan strategi e-Business masing-masing mencakup kebijakan
antara lain :

- Internal : manajemen dan staf

- Pemasok dan manufaktur

- Pelanggan (customer)

- Perantara (intermediaries)

- Lembaga Keuangan

- Pemilik Web (Web service provider)

- Asosiasi

- Komunitas Web Kebijakan e-Business tidak hanya mengatur/memfasilitasi

tindakan pra-transaksi tetapi juga post-transaksi dimana ada 3 hal penting yang harus
ditangani antara lain:

1. Keabsahan transaksi dimana ada pemegang otoritas yang melakukan settlement


bahwa transaksi sudah selesai dan diterima oleh penjual dan pembeli

2. Masalah legal misalnya pelanggaran hak cipta. Diperlukan proses hukum dengan
mengacu pada undang-undang yang mengatur hak cipta untuk barang yang
diperdagangkan secara elektronis

3. Gangguan keamanan pada transaksi online misalnya pencurian nomor kartu


kredit,fraud, penyalahgunaan user id dan password, dll.
D.Tipe Sistem Informasi

Tipe Sistem Informasi Dalam bagian ini kita akan menjelaskan kategori-kategori
spesifik dari sistem yang melayani tiap level organisasi. Ada 6 tipe sistem informasi
yaitu :

1. Transaction processing systems (TPS) adalah sistem terkomputerisasi yang


menjalankan dan menyimpan transaksi rutin sehari-hari untuk menjalankan
bisnis.Sistem ini bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi
dan kejadian. Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data,
memperbaharui data.Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap
dan ringkasan.

2. Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat dan
mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi.

3. Office Automation Systems (OAS) adalah sistem komputer seperti pengolah kata, e-
mail, dan sistem penjadwalan, yang didesain untuk meningkatkan produktifitas dari data
workers di organisasi. Nomor 2 dan 3 melayani knowledge level.

4. Management Information Systems adalah sistem informasi pada management-level


sebuah organisasi yang melayani fungsi-fungsi perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusanyang dibuat dengan menyediakan ringkasan rutin dan laporan
periodik.

5. Decision-support systems (DSS) adalah sistem informasi di management-level


sebuah organisasi yang mengkombinasikan data dan model analitis yang rumit untuk
mendukung pengambilan keputusan yang terstruktur dan semi terstruktur.

6. Executive support systems (ESS) adalah sistem informasi pada strategic-level


sebuah organisasi yang dirancang untuk tujuan pengambilan keputusan yang tidak
terstruktur.

Tantangan manajerial Bagaimana mengefektifkan dan mengatur dengan baik


fungsi dari sumber daya IS dan IT untuk mencapai puncak hasil dan nilai bisnis dalam
mendukung strategi-strategi bisnis dari perusahaan. sehingga dalam pencapaiannya
dapat dirasa maksimal.

Konsep dasar sistem komponen sistem informasi

Dalam sebuah sistem informasi bisnis pun memiliki beberapa komponen penyusun,
yaitu :

1. Teknologi.

Misalnya pada peranan jaringan computer dalam melakukan pemrosesan informasi,


baik melalui hardware, software, manajemen data, maupun teknologi telekomunikasi
jaringan.

2. Aplikasi.

Penggunaan aplikasi bisnis dan perdagangan elektronik (e-commerce) melibatkan


sistem informasi yang saling berhubungan satu-sama lain.

3. Pengembangan.

Mengembangkan berbagai cara untuk menggunakan teknologi informasi dalam bisnis,


meliputi pendesainan komponen-komponen dasar sistem informasi.

4. Manajemen.

Mengelola teknologi informasi memiliki penekanan pada kualitas, nilai bisnis yang
strategis, dan keamanan sistem informasi organisasi.

E.Sumber Daya Sistem Informasi Bisnis

Sumber daya disini adalah merupakan sebuah subsistem-subsistem pembangun


dalam pengunaan sistem informasi bisnis.Sistem informasi bisnis secara umum
memiliki banyak sumber daya pendukung, tetapi secara mendasar ada 5 sumber daya
sistem informasi bisnis, antara lain :
1. Sumber daya manusia.

Dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

• User ( pemakai ), merupakan sumber daya manusia yang menggunakan sistem


informasi. Seperti pelanggan, manajer, pemasok, akuntan, dan lain sebagainya.

• Pakar, merupakan sumber daya manusia yang mengembangkan dan mengoperasikan


sistem informasi. Seperti sistem analis, pembuat software, operator sistem.

2. Sumber daya hardware.

Merupakan peralatan fisik ( perangkat keras ) yang digunakan dalam pengeloalan dan
pemrosesan sistem informasi.

3. Sumber daya software.

Dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu :

a.Software sistem, seperti sistem operasi yang berguna untuk melakukan operasi pada
sistem komputer.

b.Software aplikasi, yang memprogram berbagai pemrosesan langsung bagi


penggunaan tertentu komputer oleh pemakai.Selain itu juga berperan dalam
membantu penyelesaian pekerjaan.Contohnya adalah program analisis penjualan dan
program penggajian.

c.Prosedur, yang mengoperasikan perintah-perintah bagi orang-orang yang akan


menggunakan sistem informasi. Contohnya, prosedur entri data dan prosedur
pendistribusian cek data.

4. Sumber daya data.

Termasuk deskripsi produk, catatan pelanggan, file kepegawaian, dan database


persediaan.
5. Sumber daya jaringan.

Media komunikasi, pemroses komunikasi, software untuk akses dan pengendalian


jaringan.

F.Aktivitas Sistem Informasi Bisnis

1. Input sumber daya data

Memindai secara optikal barang – barang dengan pengenal yang menggunakan kode
garis.

2. Pemrosesan data menjadi informasi

Seperti menghitung pembayaran karyawan, pajak dan potongan gaji lainnya.

3. Output produk informasi

Menghasilkan laporan dan tampilan mengenai kinerja penjualan.Contohnya, seorang


manajer penjualan dapat melihat tampilan video untuk memeriksa kinerja seorang
tenaga kerja penjualan, menerima pesan suara yang dihasilkan computer melalui
telepon, menerima cetakan dari hasil penjualan bulanan.

4. Penyimpanan sumber daya data

Penyimpanan adalah komponen sistem dasar sistem informasi.Penyimpanan adalah


aktivitas sistem informasi tempat data dan informasi disimpan secara teratur untuk
digunakan kemudian.

5. Pengendalian kinerja sistem

Aktivitas sistem informasi yang penting adalah pengendalian kinerja sistem. Sistem
informasi harus menghasilkan umpan balik mengenai aktivitas input, pemrosesan,
output, dan penyimpanan. Umpan balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk
menetapkan apakah sistem dapat memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan.
Kemudian, aktivitas sistem yang tepat harus disesuaikan agar produk informasi yang
tepat dihasilkan bagi para pemakai akhir. Mengenali Sistem Informasi Sebagai praktisi
bisnis, harus mampu mengenali komponen dasar sistem informasi sehingga nantinya
sistem informasi tersebut dapat bernilai maksimal bagi tujuan organisasi.

Hal ini berarti harus mampu mengidentifikasi :

- Sumber daya manusia, hardware, software, data dan jaringan yang digunakan.

Artinya harus mampu menentukan segala sumber daya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan sistem informasi sesuai dengan yang diharapkan.Sehingga tingkat
efektifitas dan efisiensi dapat tercapai.

- Jenis produk informasi yang dihasilkan.

Artinya adalah menentukan jenis sistem informasi apa yang akan dijadikan
solusiterhadap masalah yang sedang dihadapi entah itu SIM, DSS, dan lain
sebagainya.

- Cara melakukan aktivitas input, output, penyimpanan, dan pengendalian.

Mengingat hal ini sangat penting dalam kinerja suatu sistem karena terdapat respon
antara satu komponen aktivitas dengan komponen aktivitas lainnya yang saling
berhubungan, maka sudah seharusnya praktisi bisnis memiliki pengetahuan akan
aktivitas sistem informasi bisnis ini, karena kualitas kinerja sistem dapat tercermin dari
sini.

Peran utama Sistem informasi dalam bisnis diantaranya:

1.Mendukung Operasi Bisnis

Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi
menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi atau kegiatan bisnis sehari-
hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan sistem
informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi ke berbagai
fungsi bisnis menjadi penting.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.

Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager


menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat
membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi
hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer
membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.

3.Mendukung Keunggulan Strategis.

Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis


perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing di pasar .

Peranan teknologi informasi dalam bisnis adalah untuk memfasilitasi seluruh


proses pencatatan data, pengolahan dan pelaporan sehingga up-to-date dan
memberikan informasi bisnis yang handal, tersedia bagi semua pengguna
(stakeholders), seperti manajemen, investor, pemerintah dan pihak berkepentingan
lainnya untuk pengambilan keputusan. Untuk memastikan asset TI dapat dipakai di
jangka panjang, maka CEO dan perusahaan harus memastikan hal di bawah ini:

1. Menselaraskan TI dengan strategi dan tujuan bisnis perusahaan

Investasi TI dapat bernilai ratusan bahkan miliaran rupiah di dalam perusahaan.


Banyak kasus di mana investasi sebesar itu sia-sia karena tidak selarasnya investasi
dengan tujuan perusahaan. Suatu perusahaan jasa yang hanya melakukan bisnis
dengan sejumlah kecil klien mungkin tidak perlu untuk memanfaatkan ERP selengkap
SAP. Atau suatu perusahaan manufaktur yang memakai sistem SAP yang rumit dan
membutuhkan support atau maintenance, tapi lalai untuk menyiapkan people atau
resource untuk hal tersebut.

2. Membentuk IT Governance dan Control

Model-model tata-kelola (governance models) membantu organisasi dalam


mendesain, mengembangkan, menerapkan, dan mengontrol inisiatif teknologi dengan
cara yang sama dalam memastikan suksesnya investasi, pemasaran, dan pembuatan
program. Pengendalian juga diperlukan agar sistem memiliki keandalan dan integritas
untuk menghasilkan informasi yang akurat dan dapat diandalkan. IT Governance juga
membantu CIO dan CEO untuk memastikan integrasi sistem, dan efisiensi sumber daya
(infrastruktur, software dan people) sehingga didapat benefit optimal dari TI.

3. Lakukan langkah-langkah pengukuran dan feedback/follow-up

CEO harus memastikan hal-hal di bawah ini agar asset TI yang dipakai dapat
memastikan keuntungan strategis Identifikasi strategi. Batasi arah dan tujuan organisasi
atau departemen, dan lebih fokus. Pilih ukuran kinerja. Identifikasi pengukuran atau
indikator yang mendukung pada saat perusahaan akan menilai investasi IT Pilih tujuan
atau target. Beri nilai tujuan-tujuan manajemen terhadap kebutuhan spesifik di masa
datang. Terapkan indikator. Sediakan indikasi yang masuk akal untuk melihat apakah
suatu investasi IT mencapai tujuan atau tidak. Laporkan informasi. Sediakan basis
untuk memonitor manajemen dan pembuatan keputusan, serta alat untuk mencapai
akuntabilitas eksternal. Ambil tindakan. Tingkatkan, tambahkan, batalkan, atau cari
alternatif program yang sesuai dengan informasi pengukuran.

4. Menentukan mitra dan partner strategis yang sesuai dengan strategi TI

Perusahaan tidak memiliki sumber daya dan expertise yang memadai untuk
membuat, mengembangkan, dan memelihara sistem informasi. Diperlukan adanya
mitra yang handal, cost beneficial, memiliki kompetensi, sumber daya yang memadai,
dan service level baik. Memang tidak mudah untuk mendapatkan, tapi hal ini sangatlah
strategik dan penting sifatnya.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Sistem Informasi Manajemen merupakan keseluruhan jaringan informasi yang


ditujukan kepada pembuatan keterangan keterangan bagi para manajer dan para
pengguna lainnya yang berfungsi untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan lain
dalam cakupan organisasi atau perorangan.Informasi adalah data yang telah diolah,
dianalisis melalui suatu cara sehingga memiliki arti dan makna. Sedangkan data
merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang
terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi yang belum dianalisis.

Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk


memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna
informasi dari berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi memiliki peran yang
sangat penting dalam sebuah organisasi. Sistem informasi memiliki peran dalam
menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan
keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.

B.Saran

Sebagaimana yang sudah dijelaskan didalam tulisan makalah ini penulis


menyarankan supaya kita bisa menerapkannya,melihat kondisi kita sekarang di jaman
yang serba modern maka kita harus memanfaatkannya untuk mempermudah kegiatan
kita sehari-hari terutama dibidang usaha bisnis.
DAFTAR PUSTAKA

https://modulmakalah.blogspot.com/2015/08/dasar-dasar-sistem-informasi-dalam.html

https://fitrimustikaa.blogspot.com/2016/05/makalah-sistem-informasi-bisnis.html

https://www.academia.edu/5440023/Sistem_Informasi_Bisnis_DASAR_SISTEM_INFORMASI_BISNIS

Anda mungkin juga menyukai