BAB II Corona
BAB II Corona
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke
manusia.
2
(25 kasus), Austria (18 kasus), Belanda (18 kasus), Swedia (15 kasus), Israel (10
kasus), Kroasia (9 kasus), Islandia (9 kasus), San Marino (8 kasus), Belgia (8
kasus), Finlandia (7 kasus), Yunani (7 kasus), Denmark (5 kasus), Azerbaijan (3
kasus), Republik Ceko (3 kasus), Georgia (3 kasus), Romania (3 kasus), Rusia (3
kasus), Portugal (2 kasus), Andorra (1 kasus), Armenia (1 kasus), Belarus (1
kasus), Estonia (1 kasus), Irlandia (1 kasus), Republik Latvia (1 kasus),
Lithuania (1 kasus), Luxembourg (1 kasus), Monako (1 kasus), Makedonia Utara
(1 kasus), Thailand (43 kasus, 1 kasus), India (5 kasus), Indonesia (2 kasus),
Nepal (1 kasus), Sri Lanka (1 kasus), Iran (1.501 kasus, 66 kematian), Kuwait
(56 kasus), Bahrain (49 kasus), Iraq (26 kasus), Uni Emirat Arab (21 kasus),
Libanon (13 kasus), Qatar (7 kasus), Oman (6 kasus), Pakistan (5 kasus), Mesir
(2 kasus), Afghanistan (1 kasus), Yordania (1 kasus), Maroko (1 kasus), Arab
Saudi (1 kasus), Tunisia (1 kasus), Amerika Serikat (64 kasus, 2 kematian),
Kanada (27 kasus), Ekuador (6 kasus), Meksiko (5 kasus), Brasil (2 kasus),
Republik Dominika (1 kasus), Algeria (5 kasus), Nigeria (1 kasus), Senegal (1
kasus). Diantara kasus tersebut, sudah ada beberapa petugas kesehatan yang
dilaporkan terinfeksi.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-
CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan,
pneumonia akut, sampai kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih
dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular
ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang
dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah
menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Hal
ini membuat beberapa negara di luar negeri menerapkan kebijakan untuk
memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona.
4
berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh
bereaksi melawan virus Corona. Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa
menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu
setelah terpapar virus Corona.
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita
COVID-19 batuk atau bersin
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
5
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau
berjabat tangan
Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran
virus, yaitu:
6
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi
mandiri dan istirahat yang cukup
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk
menjaga kadar cairan tubuh.
Segera lakukan isolasi mandiri bila Anda mengalami gejala infeksi virus
Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala
muncul 2 minggu setelah kontak dengan penderita COVID-19 atau berada di
daerah yang memiliki kasus COVID-19. Setelah itu, hubungi hotline COVID-
19 di 119 Ext. 9 untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut.
Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa
pun, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke rumah sakit, cukup tinggal di
rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.
Bila Anda memerlukan pemeriksaan langsung oleh dokter, jangan langsung
ke rumah sakit karena itu akan meningkatkan risiko Anda tertular atau
menularkan virus Corona ke orang lain. Anda bisa membuat janji konsultasi
dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Alodokter agar bisa diarahkan
ke dokter terdekat yang dapat membantu Anda.
7
Pasien non-servere ada 926 pasien dan kasus infeksi virus corona dengan
tingkat keparahan tinggi ada 173 pasien. Pasien dengan penyakit parah, sebagian
besar berusia lebih tua. Selain itu, sekitar 38,7 persen pasien Covid-19 memiliki
penyakit penyerta dengan penyakit parah. Sedangkan pasien dengan penyakit ringan
atau tidak parah ada sekitar 21 persen. Selama fase awal wabah Covid-19, diagnosis
penyakit dipersulit dengan keragaman gejala, hasil pencitraan radiologi serta
keparahan penyakit penyerta itu sendiri.
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi
serius berikut ini:
Pneumonia (infeksi paru-paru)
Infeksi sekunder pada organ lain
Gagal ginjal
Acute cardiac injury
Acute respiratory distress syndrome
Kematian
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari
faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
8
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di
tempat umum.
Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Hindari kontak dengan penderita atau orang yang dicurigai menderita
COVID-19.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang
tisu ke tempat sampah.
Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan,
termasuk kebersihan rumah.
9
Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau
sedang bersama orang lain.
Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu
segera buang tisu ke tempat sampah.
10
termasuk studi antibodi. Sehingga berbagai negara dan tim dapat menggabungkan
data mereka untuk menarik kesimpulan yang lebih signifikan. WHO membantu
negara dan tim peneliti menyesuaikan protokol dengan kondisi lokal mereka,
mengumpulkan persetujuan etis, dan melaksanakan segala tes, Studi tersebut dapat
menyelesaikan pertanyaan terkait anak-anak dan remaja yang tak terdeteksi corona
karena mereka memiliki gejala ringan. Hal ini membuat semakin sulit pendeteksian
karena tak terinfeksi di awal wabah. Informasi itu sangat penting untuk memberikan
informasi seberapa besar penyebaran virus di sekolah dan pusat penitipan anak. Studi
tersebut mungkin juga memberikan petunjuk tentang berapa persen populasi yang
sudah memiliki kekebalan atau antibodi terhadap virus.
11