Chemistry in Education
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined
63
Syafaatunniyah dkk. / Chemistry in Education 7 (1) (2018)
64
Syafaatunniyah dkk. / Chemistry in Education 7 (1) (2018)
65
Syafaatunniyah dkk. / Chemistry in Education 7 (1) (2018)
Fase Ke enam: Evaluasi Pengalaman, pada masing kelas. Minimalisasi untuk kelas eksperimen
akhir proses pembelajaran siswa diminta untuk dapat dilihat seperti pada Gambar 1. Minimalisasi
menceritakan perasaan dan pengalamannya selama untuk kelas Kontrol dapat dilihat seperti pada
menyelesaikan proyek, refleksi ditulis pada lembar Gambar 2.
refleksi yang telah disediakan. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan kelas
Penelitian kelas kontrol, siswa mendapat eksperimen dan kelas kontrol, siswa di kelas
perlakuan yang hampir sama dengan kelas kontrol. eksperimen lebih besar penurunan miskonsepsinya
Kelas kontrol mendapatkan materi konsep larutan dibandingkan kelas kontrol. Padahal sebelum
penyangga dan hidrolisis garam dengan disertai pembelajaran, ketika pretes kelas eksperimen jauh
kegiatan diskusi, presentasi, dan latihan soal. lebih besar miskonsepsinya. Kemudian, setelah
Namun, pada kelas kontrol tidak diberikan tugas diberi perlakuan, miskonsepsi pada kelas
proyek berupa pembuatan concept mipping yang eksperimen lebih kecil dibandingkan kelas kontrol.
diberikan di kelas eksperimen. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1, miskonsepsi
Data pretes dan postes untuk masing-masing kelas eksperimen pada saat pretes sebesar 19,6%
kelas dibandingkan, kemudian dilihat minimalisasi kemudian setelah dilakukan pembelajaran dengan
atau penurunan miskonsepsi untuk masing– model Project Based Learning dan dilakukan
Persentase tingkat pemahaman
70.0% 64.4%
60.0%
50.0%
Pretest
40.0%
30.0% 22.9%
18.8% 19.4% 18.5% 18.2%
20.0% 15.0%
10.0% 6.7% 5.0% 6.1%
0.2% 2.6%1.7%
0.0%
0.0%
PK M1 M2 PS TM1 TM2 TM3
Gambar 1 . Tingkat Pemahaman Siswa kelas eksperimen berdasarkan hasil pretes dan postes
60.0%
52.3%
Persentase tingkat pemahaman
50.0%
pretest
40.0%
30.0% 26.3%
17.7% 19.0%
20.0% 14.2% 15.7%
14.8%
13.8% 13.5%
10.0% 7.3%
3.7%
0.6% 0.6% 0.0%
0.0%
PK M1 M2 PS TM1 TM2 TM3
Kategori Tingkat Pemahaman
Gambar 2. Tingkat Pemahaman Siswa kelas Kontrol berdasarkan hasil pretes dan postes
66
Syafaatunniyah dkk. / Chemistry in Education 7 (1) (2018)
postes, miskonsepsi kelas eksperimen mengalami pada siswa yang diberi pembelajaran dengan
penurunan menjadi 11,5%. Namun, berbeda metode konvensional.
dengan kelas kontrol pada saat pretes memiliki Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, yaitu
miskonsepsi sebesar 14,8 dan setelah proses adanya penurunan derajat miskonsepsi pada kelas
pembelajaran miskonsepsinya justru meningkat eksperimen yang lebih besar, adanya perbedaan
menjadi 16,5%. Hal ini, mungkin disebabkan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol,
karena tidak adanya proyek untuk kelas kontrol, dan rata-rata kelas eksperimen lebih baik dari kelas
sehingga siswa minim untuk mencari sumber kontrol. Maka bisa dikatakan bahwa pembelajaran
informasi dan beberapa hambatan lain yang terjadi dengan model Project based Learning dapat
di kelas kontrol. meminimalisasi miskonsepsi siswa pada konsep pH
Apabila dilihat dari rata-rata nilai postes larutan Penyangga dan hidrolisis garam.
siswa, kelas eksperimen memiliki rata-rata nilai Penelitian terkait miskonsepsi siswa pada konsep
sebesar 78,58 dan untuk kelas kontrol memiliki larutan penyangga dan hidrolisis garam, baik pada
rata-rata nilai sebesar 69,42. Dari hasil rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen, keduanya
postes, kelas eksperimen yang diberikan mendapatkan metode pembelajaran yang hampir
pembelajaran dengan model Project Based Learning sama, tetapi hanya saja kelas eksperimen
memiliki rata-rata nilai lebih tinggi dibandingkan menggunakan pembelajaran dengan model Project
dengan kelas kontrol. Sejalan dengan penelitian Based Learning dan kelas kontrol menggunakan
yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang pembelajaran konvensional. Penelitian kelas
signifikan antara model pembelajaran berbasis kontrol, siswa mendapat perlakuan yang hamper
proyek terhadap pemahaman konsep siswa di SMK sama dengan kelas eksperimen. Kelas kontrol
(Muliastawan, Suharsono, & Kirna, 2014). mendapatkan materi konsep larutan penyangga
Terdapat perbedaan pemahaman konsep dan hidrolisis garam dengan disertai kegiatan
antara kelompok siswa yang belajar dengan model diskusi, presentasi, dan latihan soal. Namun, pada
pembelajaran berbasis proyek dan kelompok siswa kelas kontrol tidak diberikan tugas proyek berupa
yang belajar dengan model pembelajaran pembuatan concept mipping yang diberikan di kelas
konvensional (Muliastawan et al., 2014). eksperimen.
Tabel 1 diperoleh t hitung lebih besar daripada Tugas proyek yang dikerjakan siswa adalah
ttabel, melalui uji dua pihak pada taraf signifikansi 5 berupa concept mipping, setiap kelompok membuat
% dan derajat kebebasan 25 dengan ttabel yaitu 2,06. 2 concept mipping, yaitu berkaitan tantang materi
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa terdapat larutan penyangga dan materi hidrolisis garam.
perbedaan rata-rata hasil belajar untuk kelas Hasil observasi proyek materi larutan penyangga
eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya, dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil observasi proyek
dilakukan analisis uji hipotesis satu pihak kanan pada konsep Hidrolisis garam dapat dilihat pada
yang tersaji dalam Tabel 3. Tabel 4.
Tabel 2 menunjukkan perhitungan uji satu Hasil analisis proyek pada Tabel 3 dan Tabel
pihak kanan diperoleh thitung lebih besar dari ttabel 4 terlihat bahwa ada 6 kelompok siswa masuk
sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa rata – dalam kategori “sangat baik” dan 1 kelompok
rata hasil belajar kimia siswa yang diberi model masuk kategori cukup. Hal ini menunjukkan
pembelajaran Project Based Learning lebih baik dari bahwa sebagian besar siswa antusias dan ber-
67
Syafaatunniyah dkk. / Chemistry in Education 7 (1) (2018)
Tabel 3. Nilai Observasi Proyek Larutan Tabel 4. Nilai Observasi Proyek Hidrolisis
Penyangga Garam
Kelompok Nilai Kriteria Kelompok Nilai Kriteria
Kelompok 1 111 A Kelompok 1 108 A
Kelompok 2 121 A Kelompok 2 121 A
Kelompok 3 119 A Kelompok 3 123 A
Kelompok 4 83 C Kelompok 4 82 C
Kelompok 5 123 A Kelompok 5 121 A
Kelompok 6 130 A Kelompok 6 115 A
Kelompok 7 129 A Kelompok 7 138 A
sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas reaksi pada larutan penyannga dan hidrolisis, serta
proyek yang diberikan. sifat hidrolisis garam.
Adanya proyek, siswa menjadi lebih kreatif, Analisis deskriptif diperoleh dari data hasil
pembelajaran lebih menyenangkan, menarik dan angket tanggapan siswa yang diberikan di kelas
mendorong siswa untk berinovasi, dan membuat eksperimen, digunakan untuk mengetahui
siswa lebih mudah dalam memahami materi ketertarikan siswa terhadap pembelajaran dengan
(Nai’mah, Supartono, & Wardani, 2015). Hal ini model Project Based Learning yang telah diterapkan.
dibuktikan dengan proyek mind mipping yang Analisis hasil angket tanggapan siswa
mereka buat sangat kreatif dan mereka bisa menggunakan analisis deskriptif yang terdiri dari
membuat mind mipping yang bervariasi, namun 10 indikator dengan bobot 4 untuk sangat setuju
tak lepas dari konsep yang diberikan. Meskipun (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak
ada satu kelompok yang belum bisa maksimal. setuju (STS). Adapun tabel persentase tanggapan
Selain itu menggunakan proyek dengan produk siswa terhadap pembelajaran dengan model Project
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Based Learning terlihat pada Gambar 3.
Ditunjukkan dengan peningkatan pada aspek Persentase tanggapan siswa terhadap
kognitif dengan nilai N-gain sebesar 0,73 pada pembelajaran berbasis proyek dapat diketahui
kelas A dan 0,67 pada kelas B (Lestari, bahwa persentase rata-rata dari 10 aspek tanggapan
Hadisaputro, & Nuswowati, 2015). siswa yang pada kriteria “Sangat Setuju” sebesar
Proyek Concept mipping siswa juga bisa 29%, persentase rata-rata yang berada pada kriteria
digunakan untuk menganalisis sejauh mana “Setuju” sebesar 47%, persentase yang berada pada
pemahaman konsep siswa terkait konsep larutan kriteria “Tidak Setuju” sebesar 22%, dan persentase
penyangga dan hidrolisis. Selain itu dari proyek yang berada pada kriteria “Sangat Tidak Setuju”
mind mipping juga bisa dianalisis miskonsepsi apa sebesar 2% seperti terlihat pada Gambar 3. Hasil
saja yang masih terjadi. Berdasarkan pengamatan analisis angket tanggapan siswa, dapat dikatakan
pada Concept mipping, ada beberapa konsep yang persentase yang berada pada kriteria “Setuju”
belum sesuai diantaranya memberikan contoh adalah persentase tertinggi dan kriteria “Tidak
nama senyawa larutan penyangga dan garam, ciri Setuju” adalah persentase terendah. Hal ini
68
Syafaatunniyah dkk. / Chemistry in Education 7 (1) (2018)
menunjukkan bahwa tanggapan siswa terhadap Pembelajaran Kimia untuk Materi Larutan
pembelajaran proyek mendapat tanggapan yang Penyangga. E-J Journal Kimia VisvitalisUviversitas
baik dari siswa yang dibuktikan dengan sebagian Pendidikan Ganesa, 2(1), 76–87.
Movahedzadeh, F., Patwell, R., Rieker, J. E., &
besar siswa menjawab “Setuju”.
Gonzalez, T. (2012). Project-based learning to
promote effective learning in biotechnology
Simpulan courses. Education Research International, 2012, 1–
8. https://doi.org/10.1155/2012/536024
Berdasarkan hasil penelitian dapat Muliastawan, I. K., Suharsono, N., & Kirna, I. M.
disimpulkan bahwa model pembelajaran Project (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis
Based Learning dapat meminimalisasi miskonsepsi Proyek Terhadap Pemahaman Konsep dan
siswa pada konsep pH larutan penyangga dan Keterampilan Memperbaiki Sistem Transmisi di
hidrolisis ditunjukkan dengan adanya penurunan SMK. E-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, 4.
derajat miskonsepsi pada kelas eksperimen yang
Nai’mah, J. N., Supartono, & Wardani, S. (2015).
lebih besar, adanya perbedaan rata-rata antara
Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek
kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan rata-rata
Berbatuan E-Learning. Jurnal Inovasi Pendidikan
kelas eksperimen lebih baik dari kelas control. Kimia, 9(2), 1566–1574.
Orgill, M., & Sutherland, A. (2008). Undergraduate
Daftar Pustaka chemistry students’ perceptions of and
misconceptions about buffers and buffer
Ayu, I., Wayan, I., & Muderawan, I. W. (2013). problems. Chemistry Education Research and
Terhadap Pemahaman Konsep Kimia Dan Practice, 9(2), 131.
Keterampilan. E-Journal Program Pascasarjana https://doi.org/10.1039/b806229n
Universitas Pendidikan Ganesha, 3(2). Ozer, Z. D., & Ozkan, M. (2012). The Effect of the
Baran, M., & Maskan, A. (2010). The effect of project- Project Based Learning on the Science Process
based learning on pre-service physics teachers ’ Skills of the Prospective Teachers of Science.
electrostatic achievements. Cypriot Journal of Turkish Science Education, 9(3), 131–136.
Educational Sciences, 5, 243–257. Rais, M. (2007). Model Project Based-Learning Sebagai
Capraro Robert, Capraro Margaret Mary, M. J. (2013). Upaya Meningkatkan Prestasi Akademik
STEM Project-Based Learning. STEM Project- Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran,
Based Learning an Integrated Science, Technology, 43(3), 246–252.
Engineering, and Mathematics (STEM) Approach, Rohmawati, L., & Suyono. (2010). Penerapan model
15–27. https://doi.org/10.1007/978-94-6209- pembelajaran. Prosiding Seminar Nasional Kimia
143-6 Unesa, 1–72.
Cook, K., Buck, G., & Park Rogers, M. (2012). Wisudawati, A. W. (2015). Pengembangan Instrumen
Preparing Biology Teachers to Teach Evolution Three – Tier Test Untuk Mengidentifikasi
in a Project-Based Approach. Science Educator, Representasi Tingkat Mikroskopis Perubahan
21(2), 18–30. Retrieved from Wujud Air Sebagai Alternatif Assesment
http://eric.ed.gov/?id=EJ997503%5Cnpapers2:/ Integrasi Islam-Sains ( A Preliminary Study ).
/publication/uuid/E98DB8B8-1DFC-4A07- Seminar Nasional Kimia Dan Pendidikan KImia VII.
B85C-47C6DD193474 Yunitasari, W., Susilowati, E., & Nurhayati, D. (2013).
Johnson, L., & Lamb, A. (2007). Project, Problem, and Pembelajaran Direct Instruction Disertai Hierarki
Inquiry-Based Learning. Retrieved December 26, Konsep Untuk Mereduksi Miskonsepsi Siswa
2016, from Pada Materi Larutan Penyangga Kelas Xi Ipa
https://eduscapes.com/tap/topic43.htm Semester Genap Sma Negeri 2 Sragen Tahun
Kılınç, A. (2010). Can project-based learning close the Ajaran 2012 / 2013. Jurnal Pendidikan Kimia, 2(3).
gap ? Turkish student teachers and
proenvironmental behaviours. October, 5(4), 495–
509.
Lestari, A. R., Hadisaputro, S., & Nuswowati, M.
(2015). Chemistry in Education. Chemistry in
Education, 4(2252).
Mentari, L., Suardana, I. N., & Subagia, I. W. (2014).
Analisis Miskonsepsi Siswa SMA pada
69